Dokita - Dokter Kita » Cegah Osteoporosis http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Mon, 01 Sep 2014 05:37:04 +0000 woocommerce-ic-en-GB hourly 1 Cegah Osteoporosis http://dokita.co/blog/cegah-osteoporosis/ http://dokita.co/blog/cegah-osteoporosis/#comments Tue, 12 Nov 2013 02:00:19 +0000 http://205.186.146.45/?p=9151 Read more »]]> Cegah Osteoporosis(Image courtesy of arztsamui / freedigitalphotos.net)

Penyesalan selalu datang di kemudian hari, jangan biarkan tulang Anda keropos di saat usia senja.

Cegah Osteoporosis

Berdasarkan data Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Kementerian Kesehatan RI, dua dari lima orang Indonesia berisiko mengalami osteoporosis. Wanita berisiko tiga kali lipat lebih tinggi daripada laki-laki. Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan kualitas dan kepadatan massa tulang, sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh dan risiko patah tulang. Osteoporosis menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh, begitu rapuhnya sehingga penurunan atau bahkan tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk dapat menyebabkan patah tulang. Fraktur osteoporosis yang paling umum terjadi pada pinggul, pergelangan tangan atau tulang belakang.

Pada tahap awal biasanya tidak ada gejala yang spesifik. Namun jika osteoporosis sudah mulai menyerang, maka tanda dan gejalanya meliputi:

  • Nyeri punggung,
  • Kehilangan tinggi dari waktu ke waktu,
  • Postur tubuh membungkuk,
  • Mudah mengalami patah tulang.

Tulang kita selalu berubah dan diperbaharui, tulang baru dibuat, dan tulang lama dihancurkan. Ketika kita masih muda, tubuh akan lebih cepat membuat tulang baru ketimbangan menghancurkannya, sehingga meningkatkan massa tulang. Kebanyakan orang mencapai massa tulang puncak pada umur 20-an. Dan seiring bertambahnya usia massa tulang akan terus menurun. Seberapa besar kemungkinan terkena osteoporosis diantaranya bergantung pada berapa banyak massa tulang yang kita dibuat di masa muda. Semakin besar massa tulang puncak yang dibuat semasa muda, maka kemungkinan untuk terkena osteoporosis semakin kecil.

Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko osteoporosis, termasuk usia, ras, gaya hidup, kondisi medis dan perawatan.

  • Risiko yang tidak bisa diubah. Beberapa faktor risiko osteoporosis berada di luar kendali kita, diantaranya:
    • Seks. Perempuan lebih berisiko terkena osteoporosis dibandingkan pria.
    • Usia. Semakin tua, semakin berisiko terkena osteoporosis.
    • Ras. Kulit putih dan keturunan Asia lebih berisiko terkena osteoporosis.
    • Riwayat keluarga. Memiliki orang tua atau saudara dengan osteoporosis akan lebih berisiko terkena osteoporosis.
    • Bentuk tubuh. Pria dan wanita yang memiliki bentuk tubuh kecil cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi terkena osteoporosis.
  • Tingkat hormon. Osteoporosis lebih sering terjadi pada orang yang memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tertentu dalam tubuh mereka, diantaranya:
    • Hormon seks. Penurunan kadar estrogen saat menopause adalah salah satu faktor risiko terkuat terkena osteoporosis.
    • Masalah tiroid.
    • Kelenjar lainnya. Osteoporosis juga dikaitkan dengan paratiroid yang terlalu aktif dan kelenjar adrenal.
  • Faktor makanan. Risiko osteoporosis lebih banyak terjadi pada orang yang memiliki:
    • Kekurangan kalsium. Asupan kalsium yang rendah menyebabkan berkurangnya kepadatan tulang berkurang, keropos tulang dini, dan peningkatan risiko patah tulang.
    • Gangguan makan. Orang yang memiliki anoreksia beresiko tinggi terkena osteoporosis. Pada wanita, anoreksia dapat menghentikan menstruasi, yang juga melemahkan tulang.
    • Operasi gastrointestinal. Penurunan ukuran perut atau bypass atau penghapusan bagian dari usus membatasi jumlah luas permukaan yang tersedia untuk menyerap nutrisi, termasuk kalsium.
  • Steroid dan obat lain. Penggunaan jangka panjang obat kortikosteroid, seperti prednison dan kortison, mengganggu proses pembentukan kembali tulang. Osteoporosis juga dikaitkan dengan obat yang digunakan untuk memerangi atau mencegah kejang, depresi, dan kanker.
  • Gaya hidup. Beberapa kebiasaan buruk dapat meningkatkan risiko osteoporosis, diantaranya:
    • Malas bergerak. Orang yang malas berolahraga dan menghabiskan banyak waktu untuk duduk memiliki risiko osteoporosis yang tinggi daripada orang yang aktif.
    • Konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium.
    • Rokok. Para peneliti menyebutkan bahwa merokok member kontribusi yang cukup besar terhadap pelemahan tulang.

Komplikasi

Patah tulang, terutama pada tulang belakang atau pinggul, adalah komplikasi yang paling serius dari osteoporosis. Patah tulang pinggul sering kali terjadi akibat jatuh dan dapat menyebabkan kecacatan dan bahkan kematian akibat komplikasi pasca operasi, terutama pada orang lanjut usia. Dalam beberapa kasus, patah tulang belakang dapat terjadi meskipun tidak jatuh. Tulang yang membentuk tulang belakang (vertebra) dapat melemah yang dapat menyebabkan nyeri punggung, kehilangan ketinggian, dan postur membungkuk.

Kiat Mencegah Osteoporosis

  1. Konsumsi makanan kaya kalsium,
  2. Konsumsi vitamin D,
  3. Batasi konsumsi garam,
  4. Rutin olahraga,
  5. Cukup paparan sinar matahari selama 30 menit, yaitu sebelum jam 9 pagi dan sesudah jam 4 sore,
  6. Konsumsi suplemen berkasium,
  7. Medical check up.

Sumber: mayoclinic & dr. Hendradi Khumarga, SpOT, Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi dari Rumah Sakit Royal Taruma

]]>
http://dokita.co/blog/cegah-osteoporosis/feed/ 0
Cegah Osteoporosis Sejak Dini http://dokita.co/blog/cegah-osteoporosis-sejak-dini/ http://dokita.co/blog/cegah-osteoporosis-sejak-dini/#comments Tue, 10 Sep 2013 05:02:14 +0000 http://dokita.co/?p=8224 Read more »]]> Cegah Osteoporosis Sejak Dini(Image courtesy of cooldesign / freedigitalphotos.net)

Selama ini penyakit osteoporosis identik dengan orang tua, namun faktanya, pengeroposan tulang bisa menyerang siapa saja termasuk di usia muda.

Tipe-tipe Osteoporosis

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan kualitas dan kepadatan massa tulang, sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh dan risiko patah tulang.

Osteoporosis adalah salah satu penyakit yang digolongkan sebagai silent disease karena tidak menunjukkan gejala-gejala yang spesifik. Gejala dapat berupa nyeri pada tulang dan otot, terutama sering terjadi pada punggung. Beberapa gejala umum osteoporosis, mulai dari patah tulang, tulang punggung yang semakin membungkuk, menurunnya tinggi badan, dan nyeri punggung.

Biasanya osteoporosis diderita pada orang dengan usia lebih dari 65 tahun, tetapi penyakit ini juga dapat datang lebih awal dan menyerang orang usia muda.  Selain  faktor genetis, gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi penyebab osteoporosis dini seperti mengkonsumsi alkohol dan minuman bersoda, merokok, kurang olahraga, tidak memperhatikan kesehatan tulang seperti membawa beban berat dalam tas atau menggunakan sepatu hak tinggi dalam waktu yang lama, dan kebiasaan sikap tubuh yang salah seperti duduk membungkuk atau bengkok.

Berdasarkan penyebabnya, osteoporosis dibagi menjadi 2, yaitu: Osteoporosis Primer dan Osteoporosis Sekunder.

Osteoporosis Primer

Tidak diketahui dengan jelas apa penyebab osteoporosis jenis ini. Osteoporosis primer dibagi menjadi osteoporosis pasca menopause (postmenopausal osteoporosis), yaitu kondisi di mana hormon estrogen menurun. Osteoporosis tipe ini terjadi pada wanita dalam beberapa tahun setelah menopause dan terutama melibatkan kehilangan jaringan tulang trabekular akibat terhentinya produksi estrogen. Osteoporosis tipe ini juga bisa terjadi pada laki-laki akibat penurunan produksi androgen yang signifikan, namun kasus ini jarang ditemukan. Tipe kedua yaitu osteoporosis senilis yang terjadi akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan dua kali lebih sering menyerang wanita.

Osteoporosis Sekunder

Osteoporis tipe sekunder dialami kurang dari 5 persen penderita osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh kondisi gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal), pemakaian  obat-obatan yang berlebihan, konsumsi alkohol, dan kebiasaan merokok. Selain itu faktor genetika dan faktor keturunan juga memiliki pengaruh cukup signifikan, khususnya mereka yang terlahir dengan kerangka tubuh yang tipis dan kecil. Perempuan lebih berisiko mengalami osteoporosis dan suku bangsa Kaukasian (Asian) lebih sering menderita osteoporosis.

Pencegahan Osteoporosis

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum osteoporosis menyerang kita, lakukan beberapa kebiasaan sehat berikut ini:

  1. Rutin berolahraga supaya pergerakan tubuh selalu aktif, cek kesehatan, dan kontrol berat badan. Jangan mengonsumsi obat-obat secara berlebihan tanpa resep dari dokter.
  2. Hindari rokok dan alkohol berlebihan.
  3. Pastikan kandungan kalsium dan vitamin D tercukupi dalam menu-menu makanan kita. Setiap hari sebelum jam 9 pagi dan sesudah jam 4 sore, sinar matahari baik untuk kesehatan tulang, untuk itu sering-seringlah berada di area terbuka untuk kebaikan tulang kita.
  4. Kurangi konsumsi garam berlebihan.
  5. Hidup sehat dan atasi stress dengan baik, agar terhindar dari penyakit-penyakit kronis, seperti rheumatoid arthritis maupun penyakit hati kronis.

Teks: Paulus Florianus

Nara Sumber: dr. Hendradi Khumarga, SpOT,  Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi dari Rumah Sakit Royal Taruma

]]>
http://dokita.co/blog/cegah-osteoporosis-sejak-dini/feed/ 0