Dokita - Dokter Kita » Diabetes Mellitus http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Fri, 25 Oct 2013 09:10:24 +0000 ic-en-GB hourly 1 Yuk, Kenali Diabetes Pada Anak Sejak Dini http://dokita.co/blog/kenali-diabetes-pada-anak-sejak-dini/ http://dokita.co/blog/kenali-diabetes-pada-anak-sejak-dini/#comments Mon, 17 Jun 2013 05:39:54 +0000 admin http://dokita.co/?p=6706 Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun berisiko tinggi terserang gangguan kencing manis (diabetes millitus). Kenali Diabetes Pada Anak Sejak Dini World Diabetes Foundation menyarankan untuk mencurigai diabetes pada anak jika mengalami gejala klinis khas 3P dan kadar gula darah tinggi, di atas 200 mg/dl. Gejala 3P adalah: polifagi (sering makan karena rasa lapar yang berulang),... Read more »

The post Yuk, Kenali Diabetes Pada Anak Sejak Dini appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Kenali Diabetes Pada Anak

Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun berisiko tinggi terserang gangguan kencing manis (diabetes millitus).

Kenali Diabetes Pada Anak Sejak Dini

World Diabetes Foundation menyarankan untuk mencurigai diabetes pada anak jika mengalami gejala klinis khas 3P dan kadar gula darah tinggi, di atas 200 mg/dl. Gejala 3P adalah:

  1. polifagi (sering makan karena rasa lapar yang berulang),
  2. polidipsi (sering minum karena rasa haus yang berulang), dan
  3. poliuri (sering kencing, termasuk mengompol pada malam hari pada anak yang biasanya sudah tidak mengompol).

Gejala lainnya dapat pula berupa kesemutan, lemas, luka yang sukar sembuh, atau pandangan kabur. Penyakit diabetes yang dialami oleh anak-anak terdiri dari dua tipe, yaitu diabetes tipe 1 (DM1) dan diabetes tipe 2 (DM2).

Anak dikatakan menderita DM 1 (Insulin Dependent Diabetes Mellitus), jika tubuhnya memerlukan pasokan insulin dari luar sepenuhnya karena sel-sel pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin. DM tipe 1 disebabkan oleh faktor genetik dan juga faktor pencetus lainnya.

Diabetes tipe 1 pada anak memerlukan pengobatan dengan injeksi insulin. Insulin diberikan untuk mengatasi komplikasi akut, mencegah kematian dini, mengurangi risiko terjadinya komplikasi kronis, dan mendukung aktivitas keseharian anak. Anak diabetes harus mendapat injeksi insulin seumur hidup dalam kondisi apapun.

Sedangkan DM tipe 2 (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus) terjadi jika pasokan insulin di pankreas tidak mencukupi sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan pengiriman glukosa ke seluruh sel tubuh, namun penderitanya tidak tergantung sepenuhnya pada pasokan insulin dari luar.

Sekitar 90 persen kasus diabetes adalah DM tipe 2. Umumnya DM tipe 2 tidak disertai dengan gejala yang spesifik, sehingga banyak penderita tidak menyadarinya.

Selama ini, banyak yang menganggap DM tipe 2 hanya diderita oleh mereka yang berusia lanjut, padahal DM tipe 2 dapat menyerang remaja bahkan anak-anak. Gaya hidup yang tidak sehat dan kegemukan menjadi faktor utama penyebab terjadinya DM2.

Diabetes pada anak dapat menyebabkan komplikasi akut dan kronis. Komplikasi akut yang dapat berujung pada kematian pasien adalah hiperglikemi karena diabetes belum diobati serta hipoglikemi karena pengobatan yang berlebihan. Komplikasi kronis adalah kelainan pembuluh darah besar di jantung dan otak ataupun pembuluh darah kecil pada mata, ginjal, dan serabut saraf.

Hiperglikemi dapat menyebabkan anak selalu lapar, sering kencing, dehidrasi, lemah, kejang, penurunan kesadaran, dan meninggal mendadak. Hipoglikemi sering membuat anak emosional, lelah, keringat dingin, pingsan, dan kerusakan sel permanen sehingga mengganggu fungsi organ dan proses tumbuh kembang anak.

Penyakit jantung koroner, gagal ginjal, kebutaan, mati rasa, atau meninggal di usia dewasa muda merupakan komplikasi kronis diabetes yang biasanya terjadi setelah anak jadi remaja.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah si kecil dari diabetes, diantaranya:

  • menerapkan pola hidup sehat,
  • mengatur pola makan yang seimbang dan tidak berlebihan gula,
  • kurangi makanan junk food dan minuman bersoda, dan
  • ajarkan si kecil untuk rutin berolahraga secara teratur.

Yang tidak kalah penting adalah para orang tua perlu memberi contoh dan inspirasi bagi si anak bagaimana menjaga kesehatan tubuh, dan tidak mengkonsumsi jenis makanan apapun secara berlebihan.

The post Yuk, Kenali Diabetes Pada Anak Sejak Dini appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/kenali-diabetes-pada-anak-sejak-dini/feed/ 0
Gula dan Diabetes http://dokita.co/blog/gula-dan-diabetes/ http://dokita.co/blog/gula-dan-diabetes/#comments Mon, 25 Mar 2013 02:26:09 +0000 admin http://dokita.co/blog/?p=4448 Diabetes Mellitus berakibat pada naiknya kadar gula darah secara permanen. Semakin lama, kadar gula darah yang tinggi tersebut akan menghancurkan tubuh dan dapat menyebabkan penyakit-penyakit komplikasi lainnya yang berhubungan dengan diabetes. Lalu mengapa kadar gula darah tinggi buruk bagi anda? Berapa barometer kadar gula darah yang tepat dan terlalu banyak? Berikut pembahasan mengenai bagaimana gula... Read more »

The post Gula dan Diabetes appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>

Diabetes Mellitus berakibat pada naiknya kadar gula darah secara permanen. Semakin lama, kadar gula darah yang tinggi tersebut akan menghancurkan tubuh dan dapat menyebabkan penyakit-penyakit komplikasi lainnya yang berhubungan dengan diabetes.

Lalu mengapa kadar gula darah tinggi buruk bagi anda? Berapa barometer kadar gula darah yang tepat dan terlalu banyak? Berikut pembahasan mengenai bagaimana gula dapat mempengaruhi diabetes.

Diabetes dan kadar gula darah yang normal

Saat ini, diagnosa diabetes didasarkan pada kadar gula darah sebagai berikut :

  • Tidak Puasa, kadar gula darah > 11.1 mmol/L
  • Puasa , kadar gula darah > 7.0 mmol/L

Untuk penderita non-diabet, Kadar gula darah sebelum makan biasanya berkisar antara 3.9 mmol/L- 4.4 mmol/L. Di bawah angka 5.5 mmol/L dalam keadaan puasa dianggap normal bagi standard diagnosa ini.

Lalu bagaimana dengan angka kadar gula rendah? Hal ini juga bervariasi. Biasanya kadar gula darah seseorang tidak akan jatuh melebihi 3 mmol/l walaupun dalam keadaan puasa berkepanjangan. Ketika anda sedang puasa atau diet, Liver menjaga agar kadar gula darah anda normal dengan mengubah lemak dan otot menjadi gula. Ada juga yang kadar gula darahnya di bawah 3 mmol/L, namun tanpa obat-obat diabetes atau kondisi medis yang tidak normal, sangat kecil kemungkinan kadar gula darah turun hingga titik berbahaya.

Kadar gula, diabetes, dan prediabetes

Kadar gula lebih tinggi dari normal artinya diabetes atau pre-diabetes muncul.

Ada beberapa cara untuk mendiagnosa diabetes :

  • Yang pertama dikenal sebagai Puasa plasma glukosa. Seseorang dikatakan menderita Diabetes apabila kadar gula darahnya > dari 7.0 mmol/L setelah 8 jam tidak mengkonsumsi makanan
  • Yang kedua adalah Oral toleransi glukosa. Setelah puasa selama 8 jam, seseorang diberikan minuman gula spesial. Kalau setelah 2 jam sehabis konsumsi, kadar gula darah orang tersebut > 11.1 mmol/L maka orang tersebut dikatakan memiliki penyakit diabetes
  • Yang ketiga adalah mengecek kadar gula darah secara acak / tidak memiliki jadwal tetap. Jika kadar gula > 11.1 mmol/l, dengan gejala sering buang air kecil, haus atau penurunan berat badan, maka orang tersebut dikatakan memilki Diabetes.

Tapi diabetes bukanlah seperti saklar yang dapat dimatikan atau dinyalakan – sehat hari ini, diabetes besoknya. Kadar gula yang diatas dari normal tetap dianggap tidak sehat. Kondisi kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal tetapi tidak memenuhi kriteria di atas untuk diagnosa diabetes, disebut dengan Pre-diabetes.

Orang-orang yang mengalami pre-diabetes lebih rentan 15x untuk terjangkit penyakit Diabetes. Prediabetes juga memiliki resiko penyakit jantung walaupun tidak setinggi resiko Diabetes. Prediabetes yang dapat berubah menjadi diabetes ini dapat dicegah dengan olah raga dan diet yang sehat.

Gula dan tubuh anda

Lalu mengapa kadar gula tinggi buruk bagi tubuh anda?

Walaupun glukosa sangat diperlukan sebagai bahan bakar sel di dalam tubuh kita

namun jikalau berlebihan akan berfungsi sebagai racun yang membunuh perlahan-lahan.

  1. Kadar gula darah yang tinggi perlahan lahan mengerosi kemampuan sel dalam pankreas untuk memproduksi insulin. Pankreas mengikuti irama kerja kadar gula sehingga insulin yang dihasilkan berlebih. Perlahan-lahan, pankreas secara permanen rusak.
  2. Semua kelebihan gula digunakan dalam darah. Gula berubah bentuk menjadi bahan yang lengket dan menyelimuti protein dalam darah, yang biasanya ‘bebas gula’. Karena hal ini, protein tidak bekerja dengan baik, yang kemudian menumpuk dalam pembuluh darah sehingga mengakibatkan kerusakan.

Karena adanya kadar gula darah yang tinggi di seluruh tubuh, maka seluruh tubuh dapat dirusak.

Berikut daftar penyakit komplikasi akibat gula darah tinggi dan perusakan pembuluh darah :

  • Kerusakan Ginjal, memerlukan dialysis
  • Stroke
  • Penyakit jantung
  • Kebutaan / kehilangan penglihatan
  • Kerusakan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan resiko infeksi
  • Impoten
  • Kerusakan sistem saraf (Neuropathy), kehilangan rasa sakit dan indera perasa pada kaki, lengan, tangan
  • Aliran darah ke kaki menjadi berkurang, sehingga luka di kaki sulit sembuh

Dalam kasus yang ekstrim, amputasi pada kaki diperlukan.

Melihat ini, maka sangatlah penting untuk menjaga kadar gula agar kadar gula normal.

Berikut sedikit petunjuk mengenai kadar gula yang baik untuk sehari-harinya apabila

anda mengalami diabetes :

Dewasa dengan Diabetes Tipe 1:

  • Sebelum makan : 4-7 mmol/l
  • 2 jam setelah makan : kurang dari 9 mmol/l

Dewasa dengan Diabetes Tipe 2:

  • Sebelum makan : 4-7 mmol/l
  • 2 jam setelah makan : kurang dari 8.5 mmol/l

Jika anda mengalami gejala kadar gula darah tinggi, dan jika kadar gula darah anda

lebih tinggi dari 10 mmol/l dalam waktu lebih dari seminggu atau dalam 2 kali pencatatan

kadar gula darah anda lebih dari 16 mmol/l, konsultasikanlah dengan dokter.

Sumber: WebMD

The post Gula dan Diabetes appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/gula-dan-diabetes/feed/ 0
Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis) http://dokita.co/blog/diabetes-mellitus-penyakit-kencing-manis/ http://dokita.co/blog/diabetes-mellitus-penyakit-kencing-manis/#comments Thu, 26 Jul 2012 03:50:39 +0000 admin http://dokita.co/blog/?p=499 Oleh dr. Sutopo Widjaja, MS Diabetes adalah kumpulan gejala yang ditandai meningkatnya kadar glukosa darah akibat badan kekurangan hormone insulin secara relative atau absolute. Penyakit kencing manis ditandai dengan terdapatnya glukosa di air seni. Glukosa adalah salah satu sumber energi tubuh, glukosa berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat, makanan ini setelah dicernakan oleh saluran pencernaan... Read more »

The post Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis) appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Oleh dr. Sutopo Widjaja, MS

Diabetes adalah kumpulan gejala yang ditandai meningkatnya kadar glukosa darah akibat badan kekurangan hormone insulin secara relative atau absolute. Penyakit kencing manis ditandai dengan terdapatnya glukosa di air seni.

Glukosa adalah salah satu sumber energi tubuh, glukosa berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat, makanan ini setelah dicernakan oleh saluran pencernaan akan diubah menjadi glukosa lalu diserap oleh usus masuk sistim peredaran darah tersebar ke sel seluruh tubuh khususnya otot, hati, untuk disimpan sebagai glikogen atau masuk sel untuk dibakar sebagai sumber energi.

Agar glukosa bisa masuk ke dalam sel, diperlukan “kunci pembuka pintu sel ” yaitu hormon yg disebut insulin. Insulin bersumber dari sel beta yg terdapat di sebuah kelenjar yang terletak diantara lambung dan usus duabelas jari dan dikenal sebagai pankreas. Fungsi utama pankreas ialah menghasilkan enzym untuk membantu pengolahan makanan di dalam sistim pencernaan. Jadi kalau tubuh kekurangan insulin, glukosa tidak bisa masuk sel, akibatnya tubuh kekurangan energi sehingga menjadi lemas, dampak lain ialah kadar glukosa darah meninggi dan kalau melebihi ambang batas daya serap ginjal glukosa akan ditemukan dalam air seni dan kondisi ini yang kita kenal sebagai DM.

Jenis Diabetes

Secara sederhana DM dibagi dua jenis/tipe yitu Tipe 1 dan tipe 2.

DM tipe 1.
Tipe ini jarang ditemukan (sekitar 10%), terutama ditemukan pada anak dan remaja. Pada tipe ini insulin tidak diproduksi karena sel beta rusak. Penyebab rusaknya sel beta sebagian tidak diketahui, sebab lain diduga akibat infeksi virus dilanjut dengan reaksi antibodi tubuh yang merusak sel beta. Jadi penderita DM tipe 1 mutlak memerlukan suntikan insulin demi menjaga kondisi kesehatannnya.

DM tipe 2.
Tipe ini lebih sering ditemukan (90 %) dan banyak pada orang dewasa, ada faktor turunan. Pada tipe ini ada 2 variasi yaitu: 1) sel beta kelelahan atau sebagian sudah rusak sehingga produksi insulin berkurang, akibatnya kadar glukosa meningkat ; 2) sel beta normal bahkan justru kerja lebih keras sehingga kadar insulin normal bahkan meninggi, tetapi karena ada masalah resistens, sehingga fungsi insulin seperti mandul tak mampu memasukkan glukosa ke dalam sel, dampaknya mirip kondisi kurang/tak ada insulin. Penyebab resistensi insulin belum sepenuhnya diketahui diduga ada beberap faktor yg berperan a.l : keturunan, usia diatas 45 tahun, kegemukan, diet tinggi lemak dan gula, kurang olah raga dan jarang makan buah sayur yg banyak serat.

Gejala Diabetes Mellitus

Pada stadium awal DM sering tak memberi gejala.
Gejala klasik DM ialah sering dan banyak kencing (Poliuria), cepat lapar dan banyak makan (Polifagi), cepat haus dan banyak minum (Polidipsia) dan gatal2 (Pruritus) sering disingkat 4 P. Disamping itu cepat lelah, berat badan turun, kesemutan, luka susah sembuh, penglihatan kabur, gairah dan kemampuan seks kurang dan ibu yang melahirkan bayi berat > 4 kg adalah gejala-gejala yang harus dicurigai adanya DM

Komplikasi

Adanya DM harus dipantau dan diketahui sedini mungkin. Kalau sudah yakin menderita DM harus dikelola secara benar, disiplin dan berkelanjutan. Penderita DM yang tidak dikelola dengan baik sangat berisiko timbul komplikasi jangka panjang berupa kerusakan pembuluh darah besar maupun kecil sehingga akan timbul gagal ginjal, gangguan saraf, penyakit jantung koroner, mata kabur sampai buta, luka kaki membusuk (gangren) dan sebagainya.

Cara Mengetahui Adanya Diabetes Mellitus

Selain gejala 4 P diatas untuk memastikan ada DM harus dilakukan pemeriksaan laboratorium, yaitu periksa glukosa darah puasa, dua jam sehabis sarapan atau glukosa darah sewaktu.
Seseorang dikategorikan positif menderita DM kalau ditemukan salah satu nilai kadar glukosa tidak normal yaitu : glukosa darah puasa = atau > 126 mg/dl ; glukosa darah 2 jam sesudah sarapan = atau > 200 mg/dl atau glukosa darah sewaktu > 200 mg/dl. Untuk kasus yang meragukan diperlukan pemeriksaan khusus a.l. tes toleransi glukosa oral.

Penggelolaan Diabetes Mellitus

Pada prinsipnya penggelolaan DM meliputi :
1. Penyesuaian pola makan baik kwalitas maupun kuantitas, standar yang disarankan ialah komposisi karbohidrat, protein dan lemak yang seimbang yaitu Karbohidrat 60 – 70 %, Protein 10 – 15 % dan lemak 20 – 25 %. Sedapat mungkin hindari makanan/minuman yang manis dan banyak berlemak.
2. Latihan jasmani yang teratur
3. Obat2an, dapat berupa obat diabetes oral dan insulin.
Obat diabetes oral dibagi 2 golongan: 1) Pemicu sekresi insulin : a.l. Sulfonilurea (Glibenklamid); 2) Penambah sensitivitas insulin : a.l. Biquanid (metformin).
Pada DM tipe 1, Pemberian insulin adalah mutlak dan pada DM tipe 1 tidak bermanfaat dengan obat diabetes oral.

The post Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis) appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/diabetes-mellitus-penyakit-kencing-manis/feed/ 5