Dokita - Dokter Kita » Jenis Diabetes http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Mon, 28 Oct 2013 05:37:20 +0000 ic-en-GB hourly 1 Kenyataan Pahit Diabetes http://dokita.co/blog/kenyataan-pahit-diabetes/ http://dokita.co/blog/kenyataan-pahit-diabetes/#comments Mon, 15 Jul 2013 07:40:31 +0000 aaminoto http://dokita.co/?p=7018 Diabetes sering dikaitkan dengan gula yang manis. Faktanya, diabetes tak semanis gula. Dengan mengenalinya, kita bisa menghindar dari kenyataan pahit diabetes. Dulu orang selalu mengira bahwa diabetes hanya akan diderita oleh orang-orang berusia lanjut atau orang-orang yang bermasalah dengan kegemukan saja. Padahal saat ini diabetes sudah menjadi sebuah penyakit yang cukup sering dijumpai. Para ahli... Read more »

The post Kenyataan Pahit Diabetes appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>

Diabetes sering dikaitkan dengan gula yang manis. Faktanya, diabetes tak semanis gula. Dengan mengenalinya, kita bisa menghindar dari kenyataan pahit diabetes.

Dulu orang selalu mengira bahwa diabetes hanya akan diderita oleh orang-orang berusia lanjut atau orang-orang yang bermasalah dengan kegemukan saja. Padahal saat ini diabetes sudah menjadi sebuah penyakit yang cukup sering dijumpai. Para ahli yakin sebagian besar disebabkan karena gaya hidup yang tidak tepat.

Diabetes melitus (DM) itu sendiri sebenarnya merupakan gangguan kesehatan dimana terjadi peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) dan kadar gula dalam air seni (glukosuria). Menurut  dr. Yunus Tango, Sp.PD dari Rumah Sakit Tebet, Jakarta, normalnya kadar gula darah kita adalah 60/120 mg/dl. Sebetulnya tubuh kita memiliki sistem yang dapat melakukan proses metabolisme karbohidrat, lemak dan protein setiap kali kita selesai makan. Proses ini akan mengubah gula menjadi energi. Jadi usai makan kadar gula darah kita memang akan meningkat. Tapi sebenarnya ini tak perlu dikawatirkan. Karena hormon insulin akan bekerja mengubah gula darah menjadi glikogen yang disimpan didalam hati dan otot.

Tapi sayangnya kalau jumlah atau kualitas insulin kurang baik, maka kadar gula darah akan tetap tinggi. Kurangnya insulin dalam tubuh biasanya terjadi karena adanya gangguan pada sel-sel beta (sel yang bertugas menghasilkan insulin) yang terdapat di pankreas.

Jenis-Jenis Diabetes

Secara keseluruhan ada dua jenis diabetes, yaitu:

  • DM Tipe I. Disebut juga Insuline Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Jenis ini timbul akibat tubuh kekurangan insulin yang disebabkan karena reaksi autoimun berupa serangan antibody terhadap sel beta.
  • DM Tipe II. Disebut juga Non-Insuline Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Ini adalah tipe diabetes yang timbul karena insulin tidak dapat bekerja dengan baik karena reseptor insulin pada sel berkurang atau berubah struktur sehingga hanya sedikit glukosa yang berhasil masuk. Akibatnya sel mengalami kekurangan glukosa dan terdapat penumpukan glukosa dalam darah.

Gejala dan Penyebab Diabetes

Ada beberapa gejala DM yang bisa dengan mudah dikenali. Intensitas buang air kecil yang sangat sering (khususnya di malam hari) dan cepat merasa lapar serta haus walau belum lama makan dan minum adalah yang paling sering ditemukan. Terkadang berat badan penderitanya akan meningkat pada awalnya. Namun setelah beberapa waktu berat badan akan terus menurun padahal tidak sedang menjalani diet sama sekali. Sering kesemutan, gatal-gatal dan pandangan mata kabur juga dikeluhkan penderita diabetes.

Setelah mengetahui gejalanya, ada baiknya kita juga mengetahui penyebabnya. Sebelumnya telah disinggung bahwa diabetes dapat terjadi karena adanya gaya hidup yang kurang tepat. Khususnya kebiasaan mengonsumsi makanan manis yang ditambah kurangnya berolahraga. Tapi bukan hanya itu saja, sebab diabetes termasuk jenis penyakit genetis. Artinya jika ada salah satu anggota keluarga kita yang mengidap penyakit ini, maka kita pun memiliki risiko akan mengidapnya.

Hal lain yang juga turut memicu serangan diabetes adalah stres. Banyak yang tak tahu akan hal ini. Tapi dari studi yang dilakukan oleh World Health Organization menemukan bahwa mereka yang sering merasa depresi, tertekan dan marah cenderung menggandakan risiko terkena diabetes dibandingkan dengan mereka yang menjalani hidup dengan lebih relaks.

Cara Tepat Mengatasi Diabetes

Lalu harus bagaimana? Tentu saja kita tak harus pasrah. Jika orangtua atau saudara dalam keluarga kita yang mengidap penyakit ini, kita bisa melakukan tes toleransi glukosa pada usia 30. Melalui tes ini kita dapat mengukur kadar gula darah dan bagaimana respon tubuh terhadap hal tersebut. BMI (body mass index) juga turut berpean dalam hal ini, yaitu di atas 25. Kondisi medis lain seperti tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi dalam tubuh juga dapat memengaruhi.

Lalu bagaimana jika dalam keluarga kita tak ada yang mengidap diabetes? Jangan lengah! Sebaiknya kita tetap melakukan pemeriksaan kesehatan. Tes toleransi bisa kita lakukan setiap tiga tahun sekali. Tak hanya itu, berolahraga juga bisa membantu menurunkan kadar gula darah. Beberapa jenis olahraga seperti yoga dan meditasi juga dapat membantu tubuh kita lebih relaks dan bebas stres. Para peneliti juga menemukan bahwa beberapa jenis olahraga (seperti olahraga ketahanan) dapat membantu mengendalikan kadar gula darah.

Bagaimana dengan makanan? Ya, ini juga penting untuk kita perhatikan. Gula memang bukan satu-satunya penyebab diabetes. Tapi gula berperan penting dalam memicunya. Karena itu mengurangi konsumsi makanan manis (khususnya yang menggunakan pemanis buatan) dapat membantu mengurangi risiko terjadinya diabetes. Mengonsumsi makanan yang kaya serat dan Omega3 adalah pilihan terbaik. Ini akan membantu meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh kita.

Jangan lupa istirahat yang cukup tak hanya menghindarkan kita dari serangan stres. Menurut para peneliti dari University of Chicago, mereka yang tidur kurang dari enam jam setiap malam memiliki risiko yang tinggi terkena diabetes.

The post Kenyataan Pahit Diabetes appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/kenyataan-pahit-diabetes/feed/ 0
Yuk, Kenali Diabetes Pada Anak Sejak Dini http://dokita.co/blog/kenali-diabetes-pada-anak-sejak-dini/ http://dokita.co/blog/kenali-diabetes-pada-anak-sejak-dini/#comments Mon, 17 Jun 2013 05:39:54 +0000 admin http://dokita.co/?p=6706 Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun berisiko tinggi terserang gangguan kencing manis (diabetes millitus). Kenali Diabetes Pada Anak Sejak Dini World Diabetes Foundation menyarankan untuk mencurigai diabetes pada anak jika mengalami gejala klinis khas 3P dan kadar gula darah tinggi, di atas 200 mg/dl. Gejala 3P adalah: polifagi (sering makan karena rasa lapar yang berulang),... Read more »

The post Yuk, Kenali Diabetes Pada Anak Sejak Dini appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Kenali Diabetes Pada Anak

Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun berisiko tinggi terserang gangguan kencing manis (diabetes millitus).

Kenali Diabetes Pada Anak Sejak Dini

World Diabetes Foundation menyarankan untuk mencurigai diabetes pada anak jika mengalami gejala klinis khas 3P dan kadar gula darah tinggi, di atas 200 mg/dl. Gejala 3P adalah:

  1. polifagi (sering makan karena rasa lapar yang berulang),
  2. polidipsi (sering minum karena rasa haus yang berulang), dan
  3. poliuri (sering kencing, termasuk mengompol pada malam hari pada anak yang biasanya sudah tidak mengompol).

Gejala lainnya dapat pula berupa kesemutan, lemas, luka yang sukar sembuh, atau pandangan kabur. Penyakit diabetes yang dialami oleh anak-anak terdiri dari dua tipe, yaitu diabetes tipe 1 (DM1) dan diabetes tipe 2 (DM2).

Anak dikatakan menderita DM 1 (Insulin Dependent Diabetes Mellitus), jika tubuhnya memerlukan pasokan insulin dari luar sepenuhnya karena sel-sel pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin. DM tipe 1 disebabkan oleh faktor genetik dan juga faktor pencetus lainnya.

Diabetes tipe 1 pada anak memerlukan pengobatan dengan injeksi insulin. Insulin diberikan untuk mengatasi komplikasi akut, mencegah kematian dini, mengurangi risiko terjadinya komplikasi kronis, dan mendukung aktivitas keseharian anak. Anak diabetes harus mendapat injeksi insulin seumur hidup dalam kondisi apapun.

Sedangkan DM tipe 2 (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus) terjadi jika pasokan insulin di pankreas tidak mencukupi sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan pengiriman glukosa ke seluruh sel tubuh, namun penderitanya tidak tergantung sepenuhnya pada pasokan insulin dari luar.

Sekitar 90 persen kasus diabetes adalah DM tipe 2. Umumnya DM tipe 2 tidak disertai dengan gejala yang spesifik, sehingga banyak penderita tidak menyadarinya.

Selama ini, banyak yang menganggap DM tipe 2 hanya diderita oleh mereka yang berusia lanjut, padahal DM tipe 2 dapat menyerang remaja bahkan anak-anak. Gaya hidup yang tidak sehat dan kegemukan menjadi faktor utama penyebab terjadinya DM2.

Diabetes pada anak dapat menyebabkan komplikasi akut dan kronis. Komplikasi akut yang dapat berujung pada kematian pasien adalah hiperglikemi karena diabetes belum diobati serta hipoglikemi karena pengobatan yang berlebihan. Komplikasi kronis adalah kelainan pembuluh darah besar di jantung dan otak ataupun pembuluh darah kecil pada mata, ginjal, dan serabut saraf.

Hiperglikemi dapat menyebabkan anak selalu lapar, sering kencing, dehidrasi, lemah, kejang, penurunan kesadaran, dan meninggal mendadak. Hipoglikemi sering membuat anak emosional, lelah, keringat dingin, pingsan, dan kerusakan sel permanen sehingga mengganggu fungsi organ dan proses tumbuh kembang anak.

Penyakit jantung koroner, gagal ginjal, kebutaan, mati rasa, atau meninggal di usia dewasa muda merupakan komplikasi kronis diabetes yang biasanya terjadi setelah anak jadi remaja.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah si kecil dari diabetes, diantaranya:

  • menerapkan pola hidup sehat,
  • mengatur pola makan yang seimbang dan tidak berlebihan gula,
  • kurangi makanan junk food dan minuman bersoda, dan
  • ajarkan si kecil untuk rutin berolahraga secara teratur.

Yang tidak kalah penting adalah para orang tua perlu memberi contoh dan inspirasi bagi si anak bagaimana menjaga kesehatan tubuh, dan tidak mengkonsumsi jenis makanan apapun secara berlebihan.

The post Yuk, Kenali Diabetes Pada Anak Sejak Dini appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/kenali-diabetes-pada-anak-sejak-dini/feed/ 0
Apa itu Diabetes Insipidus? http://dokita.co/blog/apa-itu-diabetes-insipidus/ http://dokita.co/blog/apa-itu-diabetes-insipidus/#comments Tue, 22 Jan 2013 04:43:36 +0000 admin http://dokita.co/blog/?p=2879 Diabetes Insipidus adalah penyakit yang berkaitan dengan hormon ADH (anti-diuretik hormon) atau reseptornya. Hormon ADH bekerja pada ginjal untuk memekatkan urin , sehingga terjadi keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. Bila terjadi gangguan pada produksi hormon ADH atau masalah pada reseptornya di ginjal, maka akan membuat produksi urin yang berlebihan sehingga bisa mengakibatkan dehidrasi dan... Read more »

The post Apa itu Diabetes Insipidus? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>

Diabetes Insipidus adalah penyakit yang berkaitan dengan hormon ADH (anti-diuretik hormon) atau reseptornya. Hormon ADH bekerja pada ginjal untuk memekatkan urin , sehingga terjadi keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. Bila terjadi gangguan pada produksi hormon ADH atau masalah pada reseptornya di ginjal, maka akan membuat produksi urin yang berlebihan sehingga bisa mengakibatkan dehidrasi dan membuat penderita merasa kehausan setiap saat.

Diabetes insipidus dan diabetes mellitus merupakan dua penyakit yang berbeda dan tidak terkait. Walaupun kedua penyakit ini memiliki gejala yang sama yaitu polyuria (produksi urin yang berlebihan), namun pada penderita diabetes insipidus tidak mengandung glukosa.

Ada 2 jenis diabetes insipidus :

  1. Diabetes insipidus sentral. Penyebabnya adalah terjadi kekurangan produksi hormon ADH .
  2. Diabetes insipidus nefrogenis. Penyebabnya adalah ginjal tidak peka atau tidak memberikan respon pada hormon anti-diuretik. Hal ini mengakibatkan urin menjadi sangat encer dan keluar dalam jumlah yang cukup banyak.

Gejala – gejala pada diabetes insipidus meliputi:

  • Rasa haus yang berlebihan
  • Produksi urin yang berlebihan
  • Kelelahan yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan elektrolit

Diagnosis diabetes insipidus dilakukan dengan pemeriksaan lab, diantaranya:

  1. Urinalisis
  2. Level ADH plasma
  3. Kadar glukosa darah, untuk mengeleminasi kemungkinan diabetes mellitus
  4. Kadar elektrolit darah
  5. Output urin

Pengobatan pada penderita, biasanya dilihat dari penyebab nya, pada tipe sentral biasa diberi terapi replacement untuk hormon ADH. Sedangkan untuk tipe nefrogenis bisa dilihat apabila ada pengunaan obat yang menyebabkan gangguan sensitifitas pada reseptor hormon maka harus diberhentikan, biasanya terapi dengan intake cairan yang cukup.

Komplikasi yang bisa terjadi:

  • Dehidrasi
  • Kulit kering
  • Penurunan berat badan
  • Demam
  • Denyut jantung meningkat karena ketidakseimbangan elektrolit

Umumnya prognosis pada pasien baik bila cepat ditangani , oleh karena itu segera hubungi dokter keluarga anda bila anda memiliki keluhan sesuai gejala-gejala di atas.

Sumber: Web MD. Medscape. PubMed

The post Apa itu Diabetes Insipidus? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/apa-itu-diabetes-insipidus/feed/ 0
Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis) http://dokita.co/blog/diabetes-mellitus-penyakit-kencing-manis/ http://dokita.co/blog/diabetes-mellitus-penyakit-kencing-manis/#comments Thu, 26 Jul 2012 03:50:39 +0000 admin http://dokita.co/blog/?p=499 Oleh dr. Sutopo Widjaja, MS Diabetes adalah kumpulan gejala yang ditandai meningkatnya kadar glukosa darah akibat badan kekurangan hormone insulin secara relative atau absolute. Penyakit kencing manis ditandai dengan terdapatnya glukosa di air seni. Glukosa adalah salah satu sumber energi tubuh, glukosa berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat, makanan ini setelah dicernakan oleh saluran pencernaan... Read more »

The post Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis) appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Oleh dr. Sutopo Widjaja, MS

Diabetes adalah kumpulan gejala yang ditandai meningkatnya kadar glukosa darah akibat badan kekurangan hormone insulin secara relative atau absolute. Penyakit kencing manis ditandai dengan terdapatnya glukosa di air seni.

Glukosa adalah salah satu sumber energi tubuh, glukosa berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat, makanan ini setelah dicernakan oleh saluran pencernaan akan diubah menjadi glukosa lalu diserap oleh usus masuk sistim peredaran darah tersebar ke sel seluruh tubuh khususnya otot, hati, untuk disimpan sebagai glikogen atau masuk sel untuk dibakar sebagai sumber energi.

Agar glukosa bisa masuk ke dalam sel, diperlukan “kunci pembuka pintu sel ” yaitu hormon yg disebut insulin. Insulin bersumber dari sel beta yg terdapat di sebuah kelenjar yang terletak diantara lambung dan usus duabelas jari dan dikenal sebagai pankreas. Fungsi utama pankreas ialah menghasilkan enzym untuk membantu pengolahan makanan di dalam sistim pencernaan. Jadi kalau tubuh kekurangan insulin, glukosa tidak bisa masuk sel, akibatnya tubuh kekurangan energi sehingga menjadi lemas, dampak lain ialah kadar glukosa darah meninggi dan kalau melebihi ambang batas daya serap ginjal glukosa akan ditemukan dalam air seni dan kondisi ini yang kita kenal sebagai DM.

Jenis Diabetes

Secara sederhana DM dibagi dua jenis/tipe yitu Tipe 1 dan tipe 2.

DM tipe 1.
Tipe ini jarang ditemukan (sekitar 10%), terutama ditemukan pada anak dan remaja. Pada tipe ini insulin tidak diproduksi karena sel beta rusak. Penyebab rusaknya sel beta sebagian tidak diketahui, sebab lain diduga akibat infeksi virus dilanjut dengan reaksi antibodi tubuh yang merusak sel beta. Jadi penderita DM tipe 1 mutlak memerlukan suntikan insulin demi menjaga kondisi kesehatannnya.

DM tipe 2.
Tipe ini lebih sering ditemukan (90 %) dan banyak pada orang dewasa, ada faktor turunan. Pada tipe ini ada 2 variasi yaitu: 1) sel beta kelelahan atau sebagian sudah rusak sehingga produksi insulin berkurang, akibatnya kadar glukosa meningkat ; 2) sel beta normal bahkan justru kerja lebih keras sehingga kadar insulin normal bahkan meninggi, tetapi karena ada masalah resistens, sehingga fungsi insulin seperti mandul tak mampu memasukkan glukosa ke dalam sel, dampaknya mirip kondisi kurang/tak ada insulin. Penyebab resistensi insulin belum sepenuhnya diketahui diduga ada beberap faktor yg berperan a.l : keturunan, usia diatas 45 tahun, kegemukan, diet tinggi lemak dan gula, kurang olah raga dan jarang makan buah sayur yg banyak serat.

Gejala Diabetes Mellitus

Pada stadium awal DM sering tak memberi gejala.
Gejala klasik DM ialah sering dan banyak kencing (Poliuria), cepat lapar dan banyak makan (Polifagi), cepat haus dan banyak minum (Polidipsia) dan gatal2 (Pruritus) sering disingkat 4 P. Disamping itu cepat lelah, berat badan turun, kesemutan, luka susah sembuh, penglihatan kabur, gairah dan kemampuan seks kurang dan ibu yang melahirkan bayi berat > 4 kg adalah gejala-gejala yang harus dicurigai adanya DM

Komplikasi

Adanya DM harus dipantau dan diketahui sedini mungkin. Kalau sudah yakin menderita DM harus dikelola secara benar, disiplin dan berkelanjutan. Penderita DM yang tidak dikelola dengan baik sangat berisiko timbul komplikasi jangka panjang berupa kerusakan pembuluh darah besar maupun kecil sehingga akan timbul gagal ginjal, gangguan saraf, penyakit jantung koroner, mata kabur sampai buta, luka kaki membusuk (gangren) dan sebagainya.

Cara Mengetahui Adanya Diabetes Mellitus

Selain gejala 4 P diatas untuk memastikan ada DM harus dilakukan pemeriksaan laboratorium, yaitu periksa glukosa darah puasa, dua jam sehabis sarapan atau glukosa darah sewaktu.
Seseorang dikategorikan positif menderita DM kalau ditemukan salah satu nilai kadar glukosa tidak normal yaitu : glukosa darah puasa = atau > 126 mg/dl ; glukosa darah 2 jam sesudah sarapan = atau > 200 mg/dl atau glukosa darah sewaktu > 200 mg/dl. Untuk kasus yang meragukan diperlukan pemeriksaan khusus a.l. tes toleransi glukosa oral.

Penggelolaan Diabetes Mellitus

Pada prinsipnya penggelolaan DM meliputi :
1. Penyesuaian pola makan baik kwalitas maupun kuantitas, standar yang disarankan ialah komposisi karbohidrat, protein dan lemak yang seimbang yaitu Karbohidrat 60 – 70 %, Protein 10 – 15 % dan lemak 20 – 25 %. Sedapat mungkin hindari makanan/minuman yang manis dan banyak berlemak.
2. Latihan jasmani yang teratur
3. Obat2an, dapat berupa obat diabetes oral dan insulin.
Obat diabetes oral dibagi 2 golongan: 1) Pemicu sekresi insulin : a.l. Sulfonilurea (Glibenklamid); 2) Penambah sensitivitas insulin : a.l. Biquanid (metformin).
Pada DM tipe 1, Pemberian insulin adalah mutlak dan pada DM tipe 1 tidak bermanfaat dengan obat diabetes oral.

The post Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis) appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/diabetes-mellitus-penyakit-kencing-manis/feed/ 5