Dokita - Dokter Kita » kanker http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Mon, 01 Sep 2014 05:37:04 +0000 woocommerce-ic-en-GB hourly 1 Jenis Kanker Otak http://dokita.co/blog/jenis-kanker-otak/ http://dokita.co/blog/jenis-kanker-otak/#comments Fri, 30 May 2014 02:00:49 +0000 http://dokita.co/?p=10528 Read more »]]> Jenis Kanker Otak(Image courtesy of cooldesign / freedigitalphotos.net)

Jika Anda didiagnosis kanker otak, maka dengan mencari informasi sebanyak mungkin tentang kanker otak dapat membantu Anda memutuskan pengobatan terbaik bagi Anda. Artikel ini dapat membantu Anda memahami pengetahuan dasar dari jenis kanker otak dan bagaimana perawatan yang dilakukan.

Bagaimana Kanker Otak Dimulai dan Penyebaran?

Tumor otak adalah massa dari sel-sel di otak Anda yang tidak normal. Ada dua kelompok umum tumor otak yaitu :

  • Tumor otak primer mulai di jaringan otak dan cenderung menetap di jaringan tersebut.
  • Tumor otak sekunder merupakan tumor yang lebih umum. Kanker ini dimulai di bagian tubuh lain dan menyebar ke otak. Kanker paru, payudara, ginjal, usus, dan kulit merupakan salah satu kanker paling umum yang dapat menyebar ke otak.

Beberapa tumor otak mengandung kanker dan beberapa yang lainnya tidak, antara lain :

  • Tumor otak jinak tidak memiliki sel-sel kanker. Tumor ini tumbuh perlahan-lahan, seringnya dapat diangkat, dan jarang menyebar ke jaringan otak di sekitarnya. Namun, tumor ini dapat menyebabkan masalah jika tumor menekan daerah tertentu dari otak. Selain itu, tergantung letak tumor di otak, tumor ini dapat juga mengancam jiwa.
  • Tumor otak ganas memiliki sel kanker. Tingkat pertumbuhan bervariasi, tetapi sel-sel kanker dapat menyerang jaringan otak yang sehat di dekatnya. Tumor ganas jarang menyebar di luar otak atau sumsum tulang belakang.

Tingkatan Tumor Otak

Tingkatan tumor ditentukan dari seberapa normal atau abnormal sel-selnya. Dokter akan menggunakan pengukuran dibawah ini untuk membantu merencanakan perawatan Anda. Tingkatan ini juga memberikan Anda gambaran mengenai seberapa cepat tumor dapat tumbuh dan menyebar.

  • Kelas 1. Sel terlihat hampir normal dan tumbuh perlahan-lahan. Pasien mungkin untuk hidup panjang.
  • Kelas 2. Sel-sel terlihat sedikit abnormal dan tumbuh perlahan-lahan. Tumor dapat menyebar ke jaringan sekitarnya dan dapat muncul lagi di masa mendatang, dan mungkin dengan kelas yang lebih mengancam jiwa.
  • Kelas 3. Sel-sel terlihat abnormal dan secara aktif tumbuh ke jaringan otak di sekitarnya. Tumor ini cenderung berulang.
  • Kelas 4. Sel-sel terlihat paling abnormal serta tumbuh dan menyebar dengan cepat.

Beberapa tumor dapat berubah, misal dari tumor jinak berubah jadi ganas, dan tumor tingkat rendah dapat muncul kembali dengan kelas yang lebih tinggi.

Jenis Tumor Otak

Pada orang dewasa, jenis kanker otak yang paling umum antara lain :

  • Astrocytomas. Jenis ini biasanya muncul di bagian terbesar dari otak yaitu otak besar. Tingkatan tumor ini bisa dari kelas 1 sampai kelas 4. Tumor ini sering menyebabkan kejang atau perubahan perilaku.
  • Meningioma. Jenis ini adalah tumor otak primer yang paling umum pada orang dewasa. Tumor ini paling mungkin terjadi pada usia 70-an atau 80-an dan muncul di meninges, yaitu selaput otak. Tumor jenis ini bisa dari kelas 1, 2, atau 3 serta biasanya jinak dan tumbuh lambat.
  • Oligodendrogliomas. Jenis ini muncul di sel-sel yang melindungi saraf. Tumor ini biasanya kelas 1, 2, atau 3. Jenis ini bisasanya tumbuh lambat dan tidak menyebar ke jaringan di sekitarnya.

Bagaimana Perawatan Kanker Otak?

Perawatan yang dilakukan tergantung pada jenis dan kelas dari kanker, di mana letak kanker, ukuran, umur dan kesehatan Anda.

  • Operasi biasanya tindakan perawatan pertama. Untuk tumor kelas 1, tindakan ini mungkin cukup. Ada kemungkinan bahwa semua kanker dapat diangkat. Walaupun tidak bisa diangkat seluruhnya, tindakan operasi dapat mengurangi ukuran tumor dan meredakan gejala.
  • Terapi radiasi digunakan setelah operasi untuk membunuh sel-sel tumor yang tersisa di lokasi tumor. Jika operasi tidka bisa dilakukan, maka Anda mungkin harus terapi radiasi saja.
  • Kemoterapi kadang-kadang digunakan untuk membunuh sel-sel kanker otak. Tindakan ini diberikan melalui mulut, IV, atau, yang lebih jarang wafer yang dokter bedah tempatkan di otak.
  • Dokter Anda mungkin juga merekomendasikan terapi gabungan.

Jika Anda memiliki kanker, sangat penting untuk mengikuti rencana perawatan Anda, kerjasama dengan dokter Anda, dan melakukan pemeriksaan secara rutin.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/jenis-kanker-otak/feed/ 0
Kanker Otak Pada Anak http://dokita.co/blog/kanker-otak-pada-anak/ http://dokita.co/blog/kanker-otak-pada-anak/#comments Thu, 26 Sep 2013 03:45:22 +0000 http://205.186.146.45/?p=8528 Read more »]]> Kanker Otak Pada Anak(Image courtesy of David Castillo Dominici / freedigitalphotos.net)

Masalah yang sering berkaitan dengan keganasan tumor otak pada anak seringkali tidak disadari oleh para orang tua.

Gejala Kanker Otak

Prinsip dasar dari terbentuknya sebuah tumor, dimanapun letaknya, adalah kegagalan pengaturan keseimbangan tumbuh-kembang dan kematian dari sebuah sel. Pengaturan tersebut diatur secara genetik oleh tubuh kita. Oleh karenanya, semua penyebab dari kerusakan genetik tersebut berpotensi menimbulkan sebuah kanker.

Pada kanker otak anak, hubungan kandungan fisik dan kimia tertentu memang terbukti dapat menyebabkan kanker. Zat-zat tersebut mungkin didapat selama di dalam masa kehamilan, zat yang dikonsumsi ibu selama masa menyusui, atau dikonsumsi langsung oleh si anak. Riwayat keguguran yang dialami oleh ibu selama lebih dari dua kali pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu menjadi faktor risiko yang signifikan memicu kanker otak pada si anak. Temuan yang kini memiliki hubungan terkuat adalah pajanan pestisida dan bahan yang mengandung N-nitro (contoh: daging berpengawet) secara terus-menerus.

Masalahnya, seringkali gejala gangguan pada otak anak tidak bisa dideteksi lebih awal dan dianggap gejala yang biasa. Misalnya jika si anak seringkali mengalami sakit kepala pagi hari yang disertai dengan muntah, kita menganggapnya sebagai gejala masuk angin atau demam biasa. Ada juga kasus yang dialami oleh seorang anak perempuan berusia 9 tahun, yang mengalami kemerosotan nilai di sekolahnya, karena seringkali sakit kepala. Guru dan orang tua menganggap si anak mengalami gangguan belajar dan kecemasan sekolah, lalu menambah les tambahan untuk membantu proses belajar si anak. Setelah setahun berlalu, barulah ditemukan bahwa ada tumor ganas di otak si anak, dan sudah berada di stadium akhir. Gejala lain seperti jika si anak sering mual, ada gangguan panca indera, gangguan keseimbangan saat berjalan walau dengan mata terbuka, mudahnya mengantuk, kejang, dan ukuran kepala yang membesar, terutama pada bayi sudah menjadi tanda awal yang mengarahkan kemungkinan adanya kanker otak pada anak.

Gejala “tekanan” tersebut dapat mengakibatkan nyeri, pusing, penurunan kesadaran (mengantuk hingga koma), gangguan penglihatan (penglihatan ganda, gerakan abnormal bola mata), dan pendengaran (berdenging, tuli), serta ketidakteraturan nafas dan denyut jantung. Lain halnya dengan masalah fungsi, kemampuan mengingat, belajar, berpikir, mengatur perilaku dan emosi, gangguan perkembangan, halusinasi, hingga menjadi seperti “kerasukan” menjadi tanda tambahan akan adanya suatu proses kelainan di otak anak.

Tantangan diagnostik dan perlunya kepekaan orang tua menjadi sangat tinggi ketika masalah tersebut, walaupun jarang, terjadi pada anak yang beranjak dewasa. Perubahan perilaku yang terjadi pada mereka lebih banyak dikaitkan dengan hal-hal normal pada masa akil baliq. Oleh karena cakupan gejala yang sangat luas dan tidak spesifik, keterlambatan diagnosis bukanlah hal yang jarang dijumpai. Petunjuk untuk meningkatkan kemungkinan deteksi kanker melalui gejala sangat memerlukan informasi mengenai durasi keluhan yang cukup lama dan apa saja yang terjadi tentang keluhan tersebut.

Keluhan demam yang menyertai lebih banyak dikaitkan dengan infeksi, meskipun tahapan kanker tertentu dapat menimbulkannya pula. Apabila si anak tampak pucat dan tidak bersemangat, sebagai orang tua, perlu melakukan pendekatan dan komunikasi agar si anak bisa mengungkapkan apa yang dirasakannya. Jangan anggap remeh keluhan sakit kepala dan mual pada si anak, karena risiko kanker otak bisa terjadi pada siapa saja. Pada umumnya, dokter akan memintakan anak Anda untuk diperiksakan kondisi kepala anak Anda dengan modalitas radiologi jika dokter menemukan tanda peningkatan tekanan di dalam otak, seperti sakit kepala yang disertai muntah, penurunan kesadaran, dan melemahnya denyut nadi maupun pernapasan.

Sumber:

  • Viana-Perreira M, Jones C, Reis RM. Genetic instability in pediatric and adults brain tumours.
  • Medline Plus. Childhood Brain Tumors.
  • Environmental causes of brain cancer in children. 2003.
  • Aydin D, et al. Mobile phone use and brain tumors in children and adolescents: a multicenter case-control study. 2011

(Teks: Naldo Sofian/ Maeya Zee)

]]>
http://dokita.co/blog/kanker-otak-pada-anak/feed/ 2
Kanker Rahim Pada Wanita Sehat http://dokita.co/blog/kanker-rahim-pada-wanita-sehat/ http://dokita.co/blog/kanker-rahim-pada-wanita-sehat/#comments Mon, 23 Sep 2013 05:39:37 +0000 http://205.186.146.45/?p=8520 Read more »]]> Kanker Rahim Pada Wanita Sehat(Image courtesy of dream design / freedigitalphotos.net)

Pertanyaan kerap kali muncul mengapa seorang wanita yang menjalani pola hidup sehat, masih bisa menderita penyakit kanker rahim.

Kanker Rahim

Kanker rahim atau kanker endometrium merupakan kondisi bertumbuhnya sel abnormal berlebih yang berasal dari endometrium, lapisan terluar dari sisi dalam rahim. Endometrium mengalami perubahan struktur dan ketebalan seiring variasi siklus menstruasi. Struktur yang dimaksud meliputi sel dan pembuluh darah yang memperdarahinya. Perubahan tersebut berlangsung secara teratur untuk mempersiapkan tempat ideal penanaman hasil pembuahan sel telur oleh sperma. Kandungan zat yang berpotensi menimbulkan kanker serta kerentanan sel ditambah dengan sejumlah penyakit lain saling mendukung terbentuknya kanker. Faktor risiko utama adalah produksi berlebihan dari estrogen, baik estrogen dari luar maupun yang diproduksi oleh tubuh. Estrogen dari dalam dihasilkan oleh indung telur dan memang berpengaruh terhadap pertumbuhan dari sel dan pembuluh darah pada rahim. Struktur estrogen mengandung lemak agar dapat masuk dan bekerja pada sel tujuannya. Produksi estrogen sendiri dikendalikan oleh suatu kelenjar (disebut kelenjar hipofisis) yang ada di dalam otak. Namun, seiring kelenjar tersebut juga memproduksi hormon pengendali beberapa hormon, seperti prolaktin (untuk menyusui) dan tiroid (pengendali pemakaian energi tubuh), kelainan pada keduanya dapat turut mempengaruhi pengendalian kadar estrogen secara tidak langsung. Progesteron sebagai hormon seksual juga, berguna untuk mengendalikan peningkatan estrogen. Usia, riwayat keluarga, kebiasaan makan, obesitas (terkait dengan lemak sebagai bahan baku estrogen), diabetes, hipertensi, kanker payudara, infertilitas, maupun tidak pernahnya memiliki anak turut memainkan peranan. Ada pun faktor protektif yang diketahui adalah kontrasepsi (terutama progesteron), usia yang cukup dewasa saat terakhir kali melahirkan, olahraga, dan kebiasaan minum teh. Menstruasi terlalu dini atau waktu timbulnya menopause yang terlalu lama akan meningkatkan risiko timbulnya kanker endometrium. Melambatnya siklus hingga tidak lagi menstruasi, tentunya setelah seorang wanita terbukti tidak hamil, turut menjadi faktor risiko. Timbulnya perdarahan di luar siklus menstruasi pun menjadi perlu diketahui penyebabnya.

Berisiko Bagi Siapapun

Tidak adanya “bibit” yang dimiliki pasien sangat jarang menyebabkan terbentuknya kanker endometrium. Bibit tersebut berupa kelainan genetik, tetapi bukan berarti keturunan menjadi satu-satunya faktor risiko. Kerusakan genetik tersebut dapat diakibatkan adanya zat berbahaya dari lingkungan, seperti zat kimia industri dan pestisida. Seorang wanita yang tidak memiliki anak tanpa ada riwayat medis yang khas datang dengan perdarahan dari liang senggama yang tidak berhenti walau dengan menggunakan pil kontrasepsi. Kanker endometrium baru terdeteksi sesudah pemeriksaan ultrasonografi dilakukan. Jadi, keadaan sehat tetap perlu dijaga secara teratur meskipun tidak ada riwayat gangguan kesehatan tertentu sebelumnya. Kesadaran akan riwayat penyakit atau gejala terkait siklus haid terdahulu mungkin menjadi petunjuk untuk menemukan kemungkinan penyebabnya baik dari rahim, pemakaian obat, riwayat penyakit, diet, hingga faktor stress. Sumber:

  • Goodman A, Goff B. Endometrial cancer: screening, diagnosis, and surgical staging. 2009.
  • Obesity, endogenous hormones, and endometrial cancer risk – a synthetic review. 2002.
  • Aksglaede L, et al. The sensitivity of the child to sex steroids: possible impact of exogenous estrogen. 2006.
  • Plechner AJ. Cortisol abnormality as a cause of elevated estrogen and immune destabilization. 2003.
  • Maruyama K, et al. Exposure to exogenous estrogen through intake of commercial milk produced from pregnant cows. 2010

Teks: Naldo Sofian

]]>
http://dokita.co/blog/kanker-rahim-pada-wanita-sehat/feed/ 0
Kanker Payudara http://dokita.co/blog/kanker-payudara/ http://dokita.co/blog/kanker-payudara/#comments Mon, 26 Aug 2013 04:24:48 +0000 http://dokita.co/?p=7829 Read more »]]> Kanker Payudara (Image courtesy of Nutdanai Apikhomboonwaroot / FreeDigitalPhotos.net)
Oleh: dr. Sutopo Widjaja, MS

Ny. BH, usia 45 tahun, karyawati bagian keuangan di sebuah perusahaan, mengeluh ada benjolan sebesar kelereng di payudara kanan, benjolan tersebut sudah dirasakan sejak 6 bulan yang lalu tetapi karena tidak menimbulkan nyeri, tidak mengganggu aktivitas sehari-hari dan adanya kesibukan di perusahaan, dia belum sempat periksa ke dokter. Sejak dua minggu yang lalu benjolan tersebut mulai terasa nyeri dan ada kesan tambah besar, kulit diatasnya mulai berwarna merah dan rabaannya juga seperti lebih keras, Ny BH akhirnya diantar suami berkonsultasi ke RS. Menurut dokter benjolan tersebut ada kemungkinan kanker payudara dan disarankan melakukan pemeriksaan penunjang lain.

Apa Yang Dimaskud Kanker Payudara ?

Kanker payudara adalah tumor ganas yang timbul di payudara. Kanker payudara adalah penyebab kanker ganas nomor dua bagi kaum perempuan di Indonesia setelah kanker serviks (Anda dapat baca artikel mengenai kanker serviks disini).

Ada Berapa Jenis Kanker Payudara ?

Kanker payudara ada beberapa jenis, tergantung asal jaringan pemicu. Namun yang paling dominan hanya dua jenis yaitu :

  1. Kanker duktal (ductal carcinoma), yaitu kanker yang berasal dari saluran air susu. 80% kanker payudara adalah jenis ini.
  2. Kanker kelenjar (lobular carcinoma), yaitu kanker dari sel kelenjar yang memproduksi air susu.

Apa Penyebab Kanker Payudara ?

Penyebab kanker payudara belum diketahui dengan pasti, namun faktor turunan/genetik diperkiraan berperan sangat penting.

Apakah Faktor Resiko Terjadi Kanker Payudara ?

Faktor resiko terjadi kanker payudara yang telah diketahui ialah :

  1. Usia. Kanker payudara terutama ditemukan pada usia diatas 50 tahun, dengan bertambahnya usia, resiko terkena kanker payudara semakin meningkat.
  2. Gender. Kanker payudara terutama ditemukan pada kaum perempuan. Perbandingan angka kejadian perempuan : laki-laki ialah 100 : 1.
  3. Genetik. Kanker payudara adalah penyakit turunan. Keluarga dengan cacat pada gen BRCA-1 dan BRCA-2, 80 % beresiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium. Keluarga dengan gen HER-2 positif bahkan berpotensi menderita kanker payudara yang lebih agresif dengan prognosis lebih jelek karena angka kekambuhan lebih tinggi.
  4. Siklus haid. Kanker payudara lebih sering terjadi pada mereka yang mendapat haid dini (sebelum usia 12 tahun) dan terlambat menopause (lebih dari 55 tahun).
  5. Tidak menyusui bayi, termasuk yang tidak menikah.
  6. Obesitas.
  7. Merokok.
  8. Pecandu alkohol.
  9. Terpapar radiasi.
  10. Pemakai HRT (hormone replacement Therapy) untuk mengatasi gejala pre-menopause.

Apakah Gejala Kanker Payudara ?

Pada stadium awal, kanker payudara belum memberi gejala khas sehingga sering terabaikan oleh penderita. Ciri-ciri kanker payudara ialah :

  1. Benjolan di payudara, khususnya di daerah pinggir atas dekat ketiak,
  2. Benjolan di payudara yang teraba keras, bentuk tak teratur dan sulit digerakkan dari dasarnya,
  3. Nyeri pada payudara,
  4. Perubahan ukuran dan bentuk payudara,
  5. Perubahan warna dan bentuk permukaan kulit payudara kadang seperti kulit jeruk,
  6. Puting susu lecet atau tertarik ke dalam,
  7. Keluar cairan bahkan darah dari puting susu,
  8. Benjolan di ketiak akibat pembesaran kelenjar getah bening.

Bagaimana Mendiagnosis Kanker Payudara ?

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara ialah :

  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan USG
  • Pemeriksaan mamografi
  • Pemeriksaan MRI

Untuk deteksi adanya penyebaran ke organ lain, dokter akan menganjurkan :

  • Pemeriksaan radiologi
  • CT scan dan PET scan

Untuk memastikan diagnosis maka sebagai standard baku ialah :

  • Biopsi dan pemeriksaan mikroskopis (histopatologi)

Bagaimana Menentukan Stadium/Tingkat Keparahan Kanker Payudara ?

Berdasarkan hasil pemeriksaan diatas maka kanker payudara dapat dibagi menjadi 4 stadium :

  1. Stadium 1, sel kanker hanya terbatas di payudara dengan ukuran < 2 cm.
  2. Stadium 2, ukuran antara 2-5 cm, ada penyebaran di kelenjar getah bening ketiak.
  3. Stadium 3, ukuran > 5 cm, telah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.
  4. Stadium 4, telah ada penyebaran jauh ke otak, paru, hati dan tulang.

Bagaimana Mengelola Kanker Payudara ?

Cara penggelolaan kanker payudara sangat tergantung pada jenis, stadium, sifat genetik (apakah peka terhadap hormon) dan kondisi kesehatan penderita.

  1. Operasi. Tindakan operasi adalah pilihan yang terbaik untuk kanker payudara stadium dini dan dapat berupa :
    1. Lumpektomi : hanya mengangkat benjolan.
    2. Mastektomi : mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar payudara.
  2. Radioterapi yaitu memakai sinar radioaktif untuk membunuh sel kanker.
  3. Kemoterapi yaitu membunuh se kanker dengan obat-obatan.
  4. Terapi hormonal, khususnya kanker payudara yang peka terhadap hormon estrogen.

Kombinasi dari cara pengelolaan diatas sering dilakukan untuk kanker payudara stadium lanjut.

Apakah Komplikasi Kanker Payudara ?

Kanker payudara yang telat terdeteksi atau tidak dikelola dengan baik akan menyebar ke otak, tulang, hati, paru dengan segala kosekuensinya.

Bagaimana Mencegah Kanker Payudara ?

Langkah-langkah yang telah terbukti sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya kanker payudra ialah :

  • Pola hidup sehat dengan :
    • Berolahraga teratur,
    • Hindari rokok dan alkohol,
    • Banyak konsumsi sayur buah dan makanan berserat,
    • Hindari makanan banyak berlemak,
    • mencegah terjad obesitas.
  • Pemantauan payudara secara berkala dengan meraba secara mandiri (SADARI = periksa payudara sendiri).
  • National cancer Institute menyarankan perempuan diatas 40 tahun melakukan mamografi tiap 1-2 tahun.
  • Batasi lama pemakaian HRT.
  • Lakukan mastektomi preventif untuk mereka yang :
    • Ada riwayat anggota keluarga menderita kanker payudara,
    • Ada riwayat cacat gen BRCA-1 dan BRCA-2,
    • Salah satu kelenjar payudara telah dibuang akibat kanker payudara.

Bagaimana Prognosis (Harapan Hidup) Penderita Kanker Payudara ?

Prognosis kanker payudara sangat tergantung pada stadium kanker saat terdiagnosis. Makin dini terdeteksi makin tinggi angka harapan hidup (five year survival rate), dengan komplikasi dan cacat yang makin minimal.

Stadium kanker

Five year survival rate

I

88 %

II

75 – 80 %

III

50 – 70 %

IV

< 15 %

]]>
http://dokita.co/blog/kanker-payudara/feed/ 0
Neurofibromatosis Part 2 http://dokita.co/blog/neurofibromatosis-part-2/ http://dokita.co/blog/neurofibromatosis-part-2/#comments Tue, 20 Aug 2013 03:17:55 +0000 http://dokita.co/?p=7712 Read more »]]> Neurofibramotosis part 2
(Image courtesy of sheelamohan / FreeDigitalPhotos.net)

Artikel bagian kedua yang membahas mengenai cara mendiagnosis, bagaimana mengobatinya dan prognosis penderita neurofibromatosis. Sedangkan artikel bagian pertama yang berisi apa itu Neurofibromatosis, penyebab, gejala, dan jenisnya dapat Anda baca disini.

Bagaimana Mendiagnosis Neurofibromatosis?

Neurofibromatosis didiagnosis dengan menggunakan sejumlah tes, antara lain:

  • Pemeriksaan fisik
  • Riwayat medis
  • Riwayat keluarga
  • Sinar-X (Rontgen foto)
  • Computerized tomography (CT) scan
  • Magnetic resonance imaging (MRI)
  • Biopsi neurofibroma
  • Tes mata
  • Pengujian untuk gejala tertentu, seperti tes pendengaran atau keseimbangan
  • Pengujian genetik. Tes genetik tersedia untuk keluarga dengan riwayat NF1 dan NF2. Pada saat ini, belum ada tes genetik untuk schwannomatosis.

Anda didiagnosis menderita NF1 jika memiliki 2 dari gejala berikut ini:

  • bercak cafe au lait sebanyak enam atau lebih dengan ukuran lebih dari 1,5 cm pada individu pasca-pubertas atau lebih dari 0,5 cm pada individu pra-pubertas.
  • Neurofibroma tipe apapun yang lebih dari dua(yaitu tumor yang berkembang dari sel dan jaringan yang menutup saraf) atau Neurofibroma plexiform yang lebih dari satu (saraf yang menebal dan cacat karena pertumbuhan abnormal sel dan jaringan yang menutupi saraf)
  • Bintik-bintik di ketiak atau pangkal paha
  • Optik glioma (tumor di jalur optik mata)
  • Dua atau lebih Lisch nodul
  • Lesi tulang yang khas, displasia dari tulang sphenoid atau displasia / penipisan dari korteks tulang panjang
  • Kerabat tingkat pertama yang menderita NF1

Anda didiagnosis menderita NF2 jika memiliki gejala berikut:

  • Schwannomas vestibular bilateral (di kedua sisi), yang juga dikenal sebagai neuroma akustik, yaitu tumor jinak yang berkembang dari saraf keseimbangan dan pendengaran di telinga bagian dalam.

atau

  • Riwayat keluarga yang menderita NF2 (kerabat tingkat pertama) dengan schwannomas vestibular unilateral (pada satu sisi) disertai dua kondisi kesehatan berikut:
    • Glioma (kanker otak yang dimulai dari sel glial, yaitu sel yang mengelilingi dan mendukung sel saraf)
    • Meningioma (tumor yang terjadi pada meninges, yaitu membran yang menutupi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang)
    • Neurofibroma tipe apapun
    • Schwannoma
    • Katarak remaja

Bagaimana Mengobati Neurofibromatosis?

Neurofibromatosis belum bisa disembuhkan dan pengobatan yang dilakukan untuk mengendalikan gejala. Tidak ada pengobatan standar untuk Neurofibromatosis, dan banyak gejala, seperti bercak cafe au lait tidak memerlukan pengobatan. Bila memerlukan pengobatan, maka pilihannya dapat mencakup:

  • Pembedahan untuk mengangkat tumor atau pertumbuhan yang bermasalah
  • Perawatan kemoterapi atau radiasi jika tumor menjadi ganas atau kanker
  • Pembedahan untuk masalah tulang, seperti scoliosis
  • Terapi, termasuk di dalamnya terapi fisik, konseling atau support group
  • Operasi pengangkatan katarak
  • Pengobatan agresif untuk rasa sakit

Bagaimana Harapan Orang Dengan Neurofibromatosis?

Harapan untuk orang dengan neurofibromatosis tergantung pada jenis NF nya. Seringkali gejala NF1 ringan dan penderitanya mampu menjalani hidup yang produktif dan lengkap. Namun kadang-kadang rasa sakit dan cacat dapat mengakibatkan ketidakmampuan yang signifikan.

Harapan untuk orang dengan NF2 tergantung dari usia awal seseorang menderita penyakit ini dan jumlah serta lokasi tumor. Beberapa tumor bisa mengancam jiwa. Seringkali penderita schwannomatosis mengalami rasa sakit yang parah, dan hal ini bisa sangat melemahkan.

Sumber : WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/neurofibromatosis-part-2/feed/ 0
Neurofibromatosis (Part 1) http://dokita.co/blog/neurofibromatosis-part-1/ http://dokita.co/blog/neurofibromatosis-part-1/#comments Mon, 19 Aug 2013 04:54:40 +0000 http://dokita.co/?p=6557 Read more »]]> Neurofibromatosis part 1
(Image courtesy of  ddpavumba / FreeDigitalPhotos.net)

Artikel bagian pertama yang membahas mengenai Neurofibromatosis. Bagian pertama ini akan membahas mengenai Apa itu Neurofibromatosis, penyebab, gejala, dan jenisnya. Artikel bagian kedua akan membahas mengenai cara mendiagnosis, bagaimana mengobatinya dan prognosis penderita neurofibromatosis, dapat Anda baca disini.

Neurofibromatosis adalah kelainan genetik dari sistem saraf. Kelainan ini terutama mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jaringan sel saraf, yang dikenal sebagai neurofibromatosis tipe 1 (NF1) dan neurofibromatosis tipe 2 (NF2). NF1 adalah jenis neurofibromatosis yang lebih umum. Belum lama ini, schwannomatosis telah diidentifikasi sebagai jenis ketiga dan lebih langka dari neurofibromatosis, sehingga baru sedikit yang diketahui mengenai schwannomatosis ini.

NF1, yang juga disebut von Recklinghausen NF atau NF perifer, ditandai dengan:

  • beberapa bercak cafe au lait (bercak kulit berwarna coklat muda) dan neurofibroma (lembut, daging tumbuh) pada atau di bawah kulit.
  • Pembesaran dan deformasi tulang dan kelengkungan tulang belakang (scoliosis) juga dapat terjadi.
  • Kadang-kadang tumor dapat berkembang di otak, saraf kranial, atau di sumsum tulang belakang.
  • Lebih dari 50% penderita NF1 juga memiliki ketidakmampuan belajar.

NF2, yang juga disebut Bilateral Acoustic NF (BAN), lebih jarang daripada NF1 dan ditandai dengan beberapa tumor pada saraf kranial dan tulang belakang. Tumor ini mempengaruhi kedua saraf pendengaran dan biasanya gangguan pendengaran yang dimulai pada usia remaja atau awal dua puluhan merupakan gejala pertama dari NF2.

Apa Penyebab Neurofibromatosis?

Neurofibromatosis seringkali diturunkan. Sekitar 30% sampai 50% penderita kelainan ini tidak memiliki riwayat keluarga yang menderita neurofibromatosis. Kelainan yang mereka alami muncul secara spontan akibat mutasi gen. Setelah mutasi gen terjadi, maka gen mutan tersebut dapat diturunkan ke generasi mendatang.

Apakah Gejala-Gejala Neurofibromatosis?

Gejala-gejala dibawah ini muncul pada orang dengan NF1:

  • Beberapa bercak cafe au lait, biasanya 6 atau lebih
  • Beberapa bintik di daerah ketiak atau pangkal paha
  • Pertumbuhan di iris mata, yang disebut Lisch nodul dan biasanya tidak mempengaruhi penglihatan mata.
  • Neurofibroma yang terjadi pada atau di bawah kulit, bahkan kadang-kadang di dalam tubuh. Tumor ini jinak (tidak berbahaya). Namun pada kasus yang jarang, tomur dapat berubah menjadi ganas atau kanker.
  • Deformitas tulang, termasuk tulang belakang bengkok (scoliosis) atau kaki melengkung.
  • Tumor di saraf optik, yang dapat menyebabkan masalah penglihatan mata.
  • Nyeri saraf

Sedangkan orang dengan NF2 sering menampilkan gejala-gejala berikut:

  • Kehilangan pendengaran
  • Otot-otot wajah melemah
  • Pusing
  • Keseimbangan tubuh yang buruk
  • Berjalan yang tidak terkoordinasi
  • Katarak (daerah berawan pada lensa mata) yang berkembang pada usia sangat muda.

Orang dengan schwannomatosis mungkin memiliki gejala-gejala berikut:

  • Nyeri akibat pembesaran tumor
  • Jari tangan atau kaki mati rasa dan kesemutan
  • Jari tangan dan kaki melemah

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/neurofibromatosis-part-1/feed/ 3
Kanker Serviks http://dokita.co/blog/kanker-serviks/ http://dokita.co/blog/kanker-serviks/#comments Fri, 19 Jul 2013 02:06:09 +0000 http://dokita.co/?p=7042 Read more »]]> Kanker Serviks
Oleh: dr. Sutopo Widjaja, MS

Ny. TB, usia 48 tahun, berobat ke Puskesmas dengan keluhan rasa nyeri saat berhubungan intim dengan suami dan sering disertai keluar darah dari vagina. Keluhan ini sudah berlangsung sekitar dua bulan. Dokter menduga NY. TB menderita kanker serviks dan dirujuk ke RS.

Apa yang Dimaksud dengan Kanker Serviks ?

Serviks atau leher rahim adalah bagian bawah dari rahim yang bersambungan dengan vagina. Kanker serviks adalah tumor ganas yang timbul di leher rahim tersebut. Diperkirakan setiap tahun sekitar 15,000 kasus kanker serviks ditemukan di Indonesia, tingginya kasus kanker serviks membuat WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus kanker serviks terbanyak di dunia.

Apa Penyebab Terjadinya Kanker Serviks ?

Penyebab pasti kanker serviks belum diketahui dengan pasti. Namun data statistik menunjukkan adanya kaitan erat dengan infeksi oleh virus HPV (Human papilloma virus), khususnya HPV tipe 16 dan tipe 18.

Pada Usia Berapa Kanker Serviks Paling Banyak Ditemukan?

Kanker serviks dapat ditemukan pada usia sekitar 30 – 60 tahun. Hasil penelitian tahun 2002 menunjukkan puncak usia penderita kanker serviks di Indonesia ialah 45 – 54 tahun.

Apakah Faktor Risiko Terkena Kanker Serviks ?

Beberapa faktor yang diduga berperan memicu terjadinya kanker serviks ialah :

  1. Faktor genetik
  2. Banyak partner hubungan seksual
  3. Hubungan seksual di usia muda
  4. Merokok
  5. Infeksi oleh HIV/AIDS, Chlamidya, sifilis dan gonoroe

Apakah Gejala Kanker Serviks ?

Pada stadium awal kanker serviks sering tidak memberi gejala yang jelas, dalam perjalanan penyakit akan member keluhan :

  1. Perdarahan diluar masa haid
  2. Perdarahan setelah menopause
  3. Perdarahan setelah hubungan intim
  4. Nyeri bila berhubungan intim
  5. Nyeri perut bawah
  6. Keputihan yang berbau dan sering disertai darah

Bagaimana Mendiagnosis Kanker Serviks ?

Untuk memastikan apakah seseorang menderita kanker serviks, selain melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang antara lain :

  • Pap smear
  • Tes HPV DNA
  • Kolposkopi (pemeriksaan alat genital dalam dengan teropong pembesar)

Pada kasus yang mencurigakan, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan, yaitu

  • Biopsi (mengambil sebagian jaringan) untuk diperiksa dengan mikroskop
  • Rofoto (Rontgen foto) paru, CT Scan, MRI dan PET untuk deteksi adanya penyebaban sel kanker

Ada Berapa Stadium Kanker Serviks ?

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan kanker serviks dapat dibagi menjadi :

  1. Stadium 1, bila sel kanker masih terbatas di serviks, dan ukuran kelainan < 3 mm.
  2. Stadium 2, sel kanker telah menyebar ke bagian atas vagina namun belum menyentuh dinding panggul.
  3. Stadium 3, sel kanker telah menyebar ke bagian bawah vagina dan dinding panggul.
  4. Stadium 4, sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening dan organ sekitar serviks yaitu kandung kemih dan dubur bahkan tersebar jauh ke hati, paru dan tulang.

Bagaimana Mengobati Kanker Serviks ?

Pengobatan kanker serviks sangat tergantung pada stadium penyakit dankondsi kesehatan penderita, beberapa tindakan yang dapat dilakukan ialah :

  1. Operasi.
    1. Histerektomi, yaitu membuang seluruh rahim, dilakukan pada kanker serviks stadium 1.
    2. Histerktomi radikal, yaitu operasi mengangkat seluruh rahim, bagian atas vagina dan kelenjar getah bening di sekitarnya, dlakukan pada stadium 2.
  2. Radioterapi, pengobatan dengan sinar radioaktif baik dari luar atau ditanam di serviks.
  3. Kemoterapi, dengan obat yang akan membunuh sel kanker
  4. Kombinasi dari dua atau tiga cara diatas

Bagaimana Mencegah Kanker Serviks ?

Risiko terkena kanker serviks dapat dikurangi dengan cara :

  1. Pola hidup sehat dengan menghindari faktor risiko.
  2. Deteksi dini dengan melakukan pap smear secara berkala.
  3. Vasinasi anti HPV (Gardasil, Cevarix) pada usia 9 – 25 tahun.

Bagaimana Jadwal Pemeriksaan Pap Smear yang Ideal ?

Pap smear sebaiknya dilakukan sejak usia 25 tahun, apalagi ada riwayat kontak seksual dini. Jadwal yang dianjurkan ialah :

  1. Usia 25 – 49 tahun : setiap 3 tahun
  2. Usia 50 – 65 tahun : setiap 5 tahun
  3. Diatas 65 tahun tak perlu pap smear lagi.

Bagaimana Prognosis (harapan hidup) Penderita Kanker Serviks ?

Prognosis kanker serviks sangat tergantung stadium, semakin dini terdeteksi, semakin baik ketahanan hidupnya. Data Five year survival rate adadah :

  1. Stadium 1 : 90 – 94 % ;
  2. Stadium 2 : 60 – 75 % ;
  3. Stadium 3 : 30 – 40 % ;
  4. Stadium 4 : < 15 % .
]]>
http://dokita.co/blog/kanker-serviks/feed/ 23
Kanker Payudara Pria (Male Breast Cancer) http://dokita.co/blog/kanker-payudara-pria-male-breast-cancer/ http://dokita.co/blog/kanker-payudara-pria-male-breast-cancer/#comments Mon, 10 Jun 2013 02:43:44 +0000 http://dokita.co/?p=6512 Read more »]]> Kanker Payudara Pria

Apa Itu Kanker Payudara Pria?

Kaum pria jarang terkena kanker payudara. Dari 100 kasus kanker payudara, hanya satu yang terjadi pada pria dewasa. Kanker payudara tumbuh di dalam jaringan payudara yang berada di belakang puting pria.

Apa Penyebab Kanker Payudara Pria?

Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, tetapi banyak ahli sepakat bahwa beberapa pria memiliki risiko kanker payudara lebih besar dibandingkan yang lain. Di Amerika Serikat, sebagian besar kanker payudara pria terjadi pada pria berusia lebih tua dari 65 tahun.

Faktor utama yang meningkatkan risiko kanker payudara pria adalah

  • Mewarisi mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2.
  • Memiliki sindrom Klinefelter, yaitu kelainan genetik dimana terdapat kromosom ekstra.

Selain itu, hal-hal lain yang dapat meningkatkan risiko kanker antara lain:

  • Riwayat penyakit payudara yang bukan kanker.
  • Payudara membesar pada pria (gynecomastia).

Apa Gejala Kanker Payudara Pria?

Gejala paling umum dari kanker payudara pria adalah terdapat benjolan atau pembengkakan di belakang putting tanpa rasa sakit. Gejala-gejala lainnya adalah: ada cairan yang keluar dari puting atau benjolan atau pembengkakan di ketiak.

Kebanyakan pria yang didiagnosa menderita kanker payudara berusia lebih tua dari 65 tahun. Namun kanker payudara bisa juga terjadi pada pria yang lebih muda. Oleh karena itu, setiap benjolan di payudara pria dewasa dianggap abnormal dan harus diperiksa oleh dokter.

Bagaimana Mendiagnosis Kanker Payudara Pria?

Kanker payudara pria didiagnosis dengan biopsi untuk memeriksa benjolan atau pembengkakan pada payudara atau ketiak. Karena umumnya tidak ada pemeriksaan rutin untuk kanker payudara dan benjolan di payudara tidak menimbulkan rasa sakit, maka kanker payudara mungkin baru ditemukan setelah kanker menyebar ke daerah tubuh yang lain.

Bagaimana Mengobati Kanker Payudara Pria?

Pengobatan utama untuk kanker payudara pria adalah tindakan operasi yang disebut mastektomi total, yaitu operasi untuk mengangkat seluruh payudara dan melakukan biopsi kelenjar getah bening sentinel. Operasi konservasi payudara (lumpektomi) biasanya tidak dilakukan karena kebanyakan pria tidak memiliki jaringan payudara yang banyak.

Penelitian yang dilakukan untuk mengobati kanker payudara pria masih sedikit. Hal ini karena kanker payudara pria sangat jarang terjadi. Namun kanker payudara pria hampir mirip dengan kanker payudara wanita sehingga beberapa perawatan kanker payudara wanita juga dapat dilakukan, antara lain: terapi radiasi, kemoterapi, terapi hormon, dan terapi target.

Kemoterapi dapat dilakukan setelah tindakan operasi untuk mengurangi kemungkinan kanker payudara kembali muncul di bagian lain dari tubuh. Jika kanker payudara sensitif terhadap hormon tertentu, yang ditandai adanya reseptor estrogen / progesteron, maka kanker payudara pria mungkin dapat diobati dengan obat penghalang hormon yang disebut tamoxifen. Kemoterapi atau terapi hormon biasanya memberikan respon yang baik dalam pengobatan kanker payudara pria.

Apa yang Harus Anda perhatikan ?

Kanker payudara pria sangat jarang terjadi, yaitu hanya sekitar 1% dari semua kasus kanker payudara setiap tahunnya. Oleh karena itu, banyak ahli mendorong penderita kanker payudara pria untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/kanker-payudara-pria-male-breast-cancer/feed/ 0
Ada benjolan di payudara sejak 3 tahun dan membesar. Apakah ini penyakit kanker dan apa pengobatannya? http://dokita.co/blog/ada-benjolan-di-payudara-sejak-3-tahun-dan-membesar-apakah-ini-penyakit-kanker-dan-apa-pengobatannya/ http://dokita.co/blog/ada-benjolan-di-payudara-sejak-3-tahun-dan-membesar-apakah-ini-penyakit-kanker-dan-apa-pengobatannya/#comments Wed, 23 Jan 2013 06:02:58 +0000 http://dokita.co/blog/?p=3597 Read more »]]> Q: Dear Dokter, Saya wanita berusia 20 tahun, saya mempunyai benjolan di payudara kanan saya sejak 3 tahun lalu dan sampai sekarang benjolan itu semakin besar. Suatu ketika puting saya lecet dan mengeluarkan cairan putih, tapi setelah saya minum herbal, puting saya sudah kembali normal lagi. Sampai sejauh ini saya belum melakukan pengobatan apapun karena saya takut. Pertanyaan saya, apa benar ini penyakit kanker payudara dan apa pengobatan yang harus saya jalani?

A: Sebaiknya Anda segera ke dokter spesialis bedah tumor/bedah umum yang ada di kota Anda. Nanti Anda akan menjalani serangkaian pemeriksaan termasuk USG payudara. Setelah itu dokter akan menilai dari gejala klinis yang ada dan hasil USG nya, apakah tumor tersebut bersifat jinak atau ganas. Bila jinak, maka setelah operasi tidak ada tindakan apa-apa lagi. Tapi jika ganas/kanker, maka selain operasi tentu akan dilanjutkan dengan kemoterapi atau radiasi. Semakin cepat ditangani, maka kemungkinan sembuh semakin besar karena belum menjalar ke tempat lain. Segera periksa ke dokter untuk evaluasi, jangan ditunda.

]]>
http://dokita.co/blog/ada-benjolan-di-payudara-sejak-3-tahun-dan-membesar-apakah-ini-penyakit-kanker-dan-apa-pengobatannya/feed/ 7
Apakah penyebab payudara kiri dekat ketiak terasa nyeri? http://dokita.co/blog/apakah-penyebab-payudara-kiri-dekat-ketiak-terasa-nyeri/ http://dokita.co/blog/apakah-penyebab-payudara-kiri-dekat-ketiak-terasa-nyeri/#comments Wed, 23 Jan 2013 05:56:24 +0000 http://dokita.co/blog/?p=3594 Read more »]]> Q: Dear Dokter, Payudara kiri saya dekat dengan ketiak terasa nyeri. Apakah penyebabnya?

A: Payudara bisa sakit karena beberapa penyebab, diantaranya: 1. ada infeksi/peradangan yang biasanya ditandai dengan adanya demam 2. karena pengaruh hormonal, biasanya nyeri menjelang haid. 3. ada nya pertumbuhan yang tidak normal seperti kanker, biasanya ada benjolan di payudara. Kami sarankan Anda segera periksa ke dokter dan USG payudara untuk melihat lebih jauh apakah ada kelainan di jaringan payudaranya. 

]]>
http://dokita.co/blog/apakah-penyebab-payudara-kiri-dekat-ketiak-terasa-nyeri/feed/ 47