Dokita - Dokter Kita » Kehamilan http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Thu, 03 Jul 2014 16:18:34 +0000 woocommerce-ic-en-GB hourly 1 Penyebab dan Gejala Uterine Fibroid http://dokita.co/blog/penyebab-dan-gejala-uterine-fibroid/ http://dokita.co/blog/penyebab-dan-gejala-uterine-fibroid/#comments Wed, 18 Dec 2013 03:27:58 +0000 http://205.186.146.45/?p=9604 (Image source from: medicine.net) Penyebab Uterine Fibroid Penyebab pasti uterine fibroid belum diketahui. Fibroid dimulai ketika sel-sel tumbuh berlebih dalam dinding otot rahim. Setelah muncul fibroid, hormon estrogen dan progesteron tampaknya mempengaruhi pertumbuhan fibroid. Tubuh wanita menghasilkan tingkat tertinggi hormon estrogen dan progesteron pada tahun dimana wanita dapat hamil. Setelah menopause, dimana tingkat hormon menurun,... Read more »

The post Penyebab dan Gejala Uterine Fibroid appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Penyebab Dan Gejala Uterine Fibroids(Image source from: medicine.net)

Penyebab Uterine Fibroid

Penyebab pasti uterine fibroid belum diketahui. Fibroid dimulai ketika sel-sel tumbuh berlebih dalam dinding otot rahim.

Setelah muncul fibroid, hormon estrogen dan progesteron tampaknya mempengaruhi pertumbuhan fibroid. Tubuh wanita menghasilkan tingkat tertinggi hormon estrogen dan progesteron pada tahun dimana wanita dapat hamil. Setelah menopause, dimana tingkat hormon menurun, fibroid biasanya mengecil atau hilang.

Gejala-Gejala Uterine Fibroid

Gejala-gejala uterine fibroid dapat berkembang perlahan-lahan selama beberapa tahun atau cepat dalam waktu beberapa bulan. Kebanyakan wanita dengan uterine fibroid mengalami gejala ringan atau tidak mengalami gejala sama sekali dan tidak perlu pengobatan.

Namun, bagi beberapa wanita, gejala uterine fibroid dapat menjadi masalah. Nyeri dan perdarahan menstruasi berat adalah gejala yang paling umum. Dalam beberapa kasus, kesulitan untuk hamil merupakan tanda pertama dari fibroid.

Gejala-gejala dan masalah uterine fibroid antara lain:

  • Perdarahan Menstruasi Abnormal, antara lain :
    • Menstruasi berat dengan waktu yang lama, sehingga dapat menyebabkan anemia.
    • Menstruasi yang menyakitkan.
    • Bercak sebelum atau setelah menstruasi.
    • Pendarahan di antara menstruasi.
  • Nyeri dan Tekanan Panggul, antara lain :
    • Nyeri di perut, panggul, atau punggung bawah.
    • Nyeri ketika hubungan intim.
    • Kembung dan merasa ada tekanan perut.
  • Gangguan berkemih, antara lain :
    • Sering buang air kecil.
    • Kebocoran urin  (urinary incontinence).
    • Penyumbatan ginjal diikuti penyumbatan ureter (jarang terjadi).
  • Gejala-gejala lain, seperti :
    • Kesulitan atau rasa nyeri terhadap gerakan usus.
    • Infertilitas. Kadang-kadang fibroid membuat sulit untuk hamil.
    • Masalah dengan kehamilan, seperti placental abruption dan kelahiran prematur.
    • Keguguran.

Sumber: WebMD

The post Penyebab dan Gejala Uterine Fibroid appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/penyebab-dan-gejala-uterine-fibroid/feed/ 1
Uterine Fibroid http://dokita.co/blog/uterine-fibroid/ http://dokita.co/blog/uterine-fibroid/#comments Tue, 17 Dec 2013 04:23:16 +0000 http://205.186.146.45/?p=9550 (Image courtesy of / freedigitalphotos.net) Apa Itu Uterine Fibroid? Uterine Fibroid adalah benjolan yang tumbuh di rahim Anda. Fibroid ini bisa di bagian dalam, bagian luar, atau pada dinding rahim Anda. Dokter Anda mungkin menyebut fibroid sebagai tumor fibroid, leiomioma, atau mioma. Tetapi fibroid bukanlah kanker. Anda tidak perlu melakukan tindakan, kecuali jika fibroid menyebabkan... Read more »

The post Uterine Fibroid appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Uterine Fibroid(Image courtesy of / freedigitalphotos.net)

Apa Itu Uterine Fibroid?

Uterine Fibroid adalah benjolan yang tumbuh di rahim Anda. Fibroid ini bisa di bagian dalam, bagian luar, atau pada dinding rahim Anda.

Dokter Anda mungkin menyebut fibroid sebagai tumor fibroid, leiomioma, atau mioma. Tetapi fibroid bukanlah kanker. Anda tidak perlu melakukan tindakan, kecuali jika fibroid menyebabkan gangguan.

Fibroid sangat umum terjadi pada wanita berusia 30 dan 40-an. Fibroid biasanya tidak menimbulkan gangguan, bahkan banyak wanita tidak pernah tahu bahwa mereka memiliki fibroid.

Apa Penyebab Uterine Fibroid?

Penyebab fibroid belum diketahui pasti. Tapi hormon wanita, yaitu estrogen dan progesteron tampaknya membuat fibroid berkembang. Tubuh Anda memproduksi hormon tersebut dengan tingkat tertinggi pada masa Anda mengalami menstruasi.

Tubuh Anda akan memproduksi hormon estrogen dan progesteron lebih sedikit setelah Anda berhenti mengalami menstruasi (menopause). Fibroid biasanya menyusut setelah menopause dan berhenti menimbulkan gejala-gejala.

Apa Gejala Uterine Fibroid?

Seringkali fibroid tidak menimbulkan gejala. Atau gejala-gejalanya mungkin ringan, seperti perdarahan menstruasi yang sedikit lebih berat dari biasanya. Jika fibroidnya berdarah atau menekan organ Anda, gejala-gejalanya dapat membuat Anda sulit untuk menikmati hidup. Fibroid menyebabkan beberapa wanita mengalami :

  • Menstruasi dan nyeri yang panjang dan tidak terkendali.
  • Merasa kenyang atau tekanan dalam perut.
  • Sakit punggung /pinggang bawah.
  • Nyeri saat berhubungan intim.
  • Dorongan untuk sering buang air kecil.

Pendarahan berat selama menstruasi Anda dapat menyebabkan anemia, yang dapat membuat Anda merasa lemah dan lelah.

Kadang-kadang fibroid dapat membuat Anda lebih sulit untuk hamil. Atau mungkin menyebabkan masalah selama kehamilan, seperti melahirkan lebih awal atau kehilangan bayi (keguguran).

Bagaimana Mendiagnosis Uterine Fibroid?

Untuk mengetahui apakah Anda memiliki fibroid, dokter akan bertanya tentang gejala-gejala Anda. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk memeriksa ukuran rahim Anda.

Dokter Anda juga dapat meminta Anda untuk melakukan USG atau jenis test lain yang menunjukkan gambar rahim Anda. Test tersebut membantu dokter melihat seberapa besar fibroid Anda dan di mana fibroid tersebut tumbuh.

Dokter Anda mungkin juga melakukan tes darah untuk mencari anemia atau masalah lainnya.

Bagaimana Mengelola Uterine Fibroid?

Jika fibroid Anda tidak mengganggu, Anda tidak perlu melakukan apa-apa. Dokter Anda akan memeriksa fibroid pada waktu kunjungan rutin Anda ke dokter untuk melihat apakah fibroid bertambah besar atau tidak.

Jika gejala utama Anda adalah nyeri dan perdarahan berat, cobalah obat pereda nyeri OTC (over the counter) yang dijual bebas seperti ibuprofen, dan tanyakan ke dokter Anda tentang penggunaan pil KB. Obat tersebut dapat membantu Anda merasa lebih baik dan membuat perdarahan menstruasi Anda lebih ringan. Jika Anda mengalami anemia, minum suplemen zat besi dan makan makanan yang tinggi zat besi, seperti daging, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau.

Jika gejala-gejalanya sangat mengganggu, Anda mungkin ingin mempertimbangkan pilihan operasi. Kebanyakan fibroid tumbuh lambat, sehingga banyak waktu untuk Anda berpikir dan mempertimbangkan pilihan Anda.

Ada dua jenis operasi utama untuk fibroid. Tindakan operasi mana yang lebih baik, tentunya tergantung pada usia Anda, seberapa besar fibroid Anda, di mana lokasi fibroid, dan apakah Anda ingin memiliki anak atau tidak.

  • Operasi untuk mengeluarkan fibroid disebut miomektomi. Dokter Anda mungkin menyarankan operasi ini jika Anda berharap untuk hamil atau Anda ingin tetap mempunyai rahim. Operasi ini mungkin meningkatkan peluang Anda untuk memiliki bayi, walaupun tidak selalu berhasil, dan fibroid dapat tumbuh kembali.
  • Operasi untuk mengambil uterus Anda disebut histerektomi. Operasi ini adalah operasi yang paling umum untuk fibroid, serta merupakan satu-satunya cara untuk memastikan bahwa fibroid tidak akan muncul kembali. Gejala Anda akan hilang, tetapi Anda tidak bisa hamil.

Hal yang normal jika Anda mengalami perasaan campur aduk tentang histerektomi. Beberapa wanita merasa sedih kehilangan bagian yang membuat mereka wanita. Tetapi beberapa wanita yang lain ingin gejala yang dialami hilang. Jika Anda berpikir tentang histerektomi, sebaiknya Anda cari tahu dan pelajari dahulu tentang histerektomi. Hal ini akan membantu Anda membuat pilihan yang tepat.

Selain itu, ada cara-cara lain untuk merawat fibroid. Salah satu perawatan tersebut yaitu embolisasi uterine fibroid. Embolisasi uterine fibroid ini dapat mengecilkan fibroid, sehingga dapat menjadi pilihan jika Anda tidak berencana untuk memiliki anak tetapi ingin tetap mempunyai rahim. Tindakan tersebut bukan operasi. Jadi kebanyakan wanita merasa lebih baik dengan segera, namun fibroid dapat tumbuh kembali.

Jika usia Anda dekat dengan menopause, Anda dapat mencoba obat-obatan untuk mengelola gejala Anda. Perdarahan menstruasi yang berat akan berhenti setelah menopause.

Sumber: WebMD

The post Uterine Fibroid appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/uterine-fibroid/feed/ 1
Mengenal Bahaya Kehamilan di Atas Usia 40 tahun http://dokita.co/blog/mengenal-bahaya-kehamilan-di-atas-usia-40-tahun/ http://dokita.co/blog/mengenal-bahaya-kehamilan-di-atas-usia-40-tahun/#comments Wed, 30 Oct 2013 03:10:22 +0000 http://205.186.146.45/?p=8890 (Image courtesy of Stuart Miles / freedigitalphotos.net) Seiring dengan peningkatan kualitas hidup disertai berbagai kesibukan seorang wanita dalam meniti karir, tidak jarang kita menemukan pasangan yang baru menikah dan hendak memiliki anak di usia yang cukup tua. Pola hidup sehat dan akses terhadap layanan kesehatan yang sudah lebih baik, meski belum ideal, memungkinkan Anda untuk hamil... Read more »

The post Mengenal Bahaya Kehamilan di Atas Usia 40 tahun appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Mengenal Bahaya Kehamilan di Atas Usia 40 tahun(Image courtesy of Stuart Miles / freedigitalphotos.net)

Seiring dengan peningkatan kualitas hidup disertai berbagai kesibukan seorang wanita dalam meniti karir, tidak jarang kita menemukan pasangan yang baru menikah dan hendak memiliki anak di usia yang cukup tua.

Pola hidup sehat dan akses terhadap layanan kesehatan yang sudah lebih baik, meski belum ideal, memungkinkan Anda untuk hamil pada usia yang lebih tua. Namun, ada sejumlah hal yang perlu Anda waspadai jika memutuskan demikian. Anda yang termasuk dalam kelompok tersebut perlu mengetahui cukup banyak risiko seputar kehamilan di usia tersebut. Sejumlah ilustrasi kasus berikut ini dapat menjadi awal pembicaraan seputar kehamilan usia tua tersebut terkait dengan pandangan mengenai kehamilan di usia tua.

Dalam sebuah penelitian kualitatif, seorang pasien menceritakan bahwa ibunya mengandung dirinya pada usia 36 tahun, sedangkan teman ibunya bahkan hamil pada usia 41 tahun. Ia mengakui hal tersebut tidak wajar, tetapi justru hal tersebut menyebabkan pasien tersebut berpikir bahwa kehamilan usia tua tidak berisiko seiring dengan keluarganya tidak memiliki komplikasi apapun pada kehamilannya. Lain halnya dengan pasien lain, 36 tahun, memiliki bayi dengan berbagai macam masalah dikandungannya, hingga akhirnya anak tersebut digugurkan walaupun jantungnya masih berdetak dengan baik. Rasa penyesalan melanda ibu tersebut.

Sel Telur dan Organ Penunjang Kehamilan di Usia Tua

Sejak lahir, seorang anak perempuan memiliki jumlah sel telur sebanyak sekitar dua juta buah. Jumlah tersebut akan berkurang seiring dengan usia yang terus bertambah, tetapi peluang kehamilan tetap ada, setidaknya dalam waktu 40 tahun sejak menstruasi dimulai hingga memasuki usia menopause. Akan ada sekitar 400.000 calon telur terdegradasi secara alami dengan kecepatan sekitar 1000 calon per bulannya hingga usia 35 tahun sebelum kecepatannya bertambah sesudah usia tersebut. Pengaturannya dilakukan oleh sel telur itu sendiri. Selama rentang waktu itu pula, seorang perempuan terpajan berbagai zat dari lingkungannya yang tidak jarang berpotensi mengurangi atau merusak sel telur yang telah matang.

Perhatian terhadap organ-organ reproduksi wanita juga perlu diperhatikan. Perkembangan organ reproduksi perempuan sejak bayi memiliki sejumlah ciri yang menunjukkan kesiapannya untuk menumbuh-kembangkan janin. Ketika melewati usia 40 tahun, organ tersebut akan mengalami penurunan fungsi atau penuaan, terutama indung telur, sebagai organ penghasil sel telur, akan mengalami penuaan terlebih dahulu dibandingkan organ tubuh lainnya. Dampak penuaan tersebut mengakibatkan kurangnya sensitivitas indung telur terhadap hormone pengendali dari otak sehingga sel telur sulit dilepaskan ke dalam rahim. Oleh karena itu, sebelum memikirkan kehamilan, ibu berusia 40 tahun ke atas juga perlu memikirkan bagaimana ke depannya jika tidak dapat hamil. Perhatian juga ditujukkan pada kemampuan kontraksi otot-otot rahim untuk menjaga dan melahirkan bayi saat tiba waktunya. Peningkatan usia berhubungan dengan penurunan kekuatan kontraksi tersebut.

Risiko-Risiko Kehamilan di Usia Senja

Proses kehamilan yang terjadi pada usia di atas 40 tahun memiliki sejumlah waktu-waktu kritis rentannya kehamilan tersebut, bahkan lebih rentan jika dibandingkan mereka dengan usia 35-40 tahun. Risiko tersebut meningkat meliputi preklamsia, melahirkan secara sesar, dan kencing manis. Namun, tidak dipungkiri bahwa hal tersebut tidak lepas oleh karena adanya penyakit kronik yang sudah dialami ibu pada usia tersebut. Kelainan pada rahim dan tidak cukupnya otot yang menunjang juga menjelaskan kejadian tersebut pada kehamilan. Keadaan tersebut menjadikan banyaknya tindakan tambahan yang harus dilakukan demi membantu keamanan persalinan. Penyesuaian statistik terhadap adanya diabetes, hipertensi, pendidikan, dan pekerjaan menunjukkan bahwa operasi sesar, kelahiran preterm, kelainan bawaan, dan berat lahir rendah jauh lebih banyak terjadi pada mereka dengan kehamilan di usia lebih dari 35 tahun sehingga tidak jarang membutuhkan perawatan intensif. Aliran darah pada rahim yang berkurang dituding menjadi penyebab sejumlah risiko pada bayi.

Risiko yang tampak jelas meningkat untuk kehamilan anak pertama dibandingkan anak-anak selanjutnya dengan usia ibu lebih dari 35 tahun adalah penderita preklamsia dan operasi sesar. Jika Anda menginginkan bayi kembar, peluang terbesar dapat ditemui sesudah usia 37 tahun, tetapi Anda tidak lepas dari risiko-risiko di atas dengan bayi kembar mengingat kehamilan kembar itu sendiri memiliki hubungan dengan peningkatan sejumlah komplikasi pada ibu dan bayi itu sendiri.

Namun, beberapa penelitian terakhir justru memiliki temuan yang mengkontradiksi semua peningkatan risiko tersebut seiring dengan peningkatan kualitas layanan kesehatan dan perkembangan ilmu kedokteran. Janin dengan kehamilan di usia demikian juga tidak lepas dari risiko sekalipun organ reproduksi ibu dalam keadaan baik dan tidak ada masalah kesehatan lainnya. Sejumlah kelainan genetik maupun gangguan pada pembentukan organ dapat saja terjadi. Berat lahir rendah atau kelahiran prematur juga menjadi temuan risiko lain pada kehamilan di usia tua. Ada pun operasi sesar yang terjadi dilakukan dengan persiapan maupun segera oleh karena kegawatdaruratan. Operasi sesar dengan persiapan memiliki indikasi sungsang atau usia ibu itu sendiri, tetapi kegawatdaruratan operasi sesar pada ibu hamil usia lebih dari 35 tahun memiliki kasus kegawatan pada bayi atau pembukaan jalan lahir yang tidak berlanjut.

Risiko lainnya terlihat saat menjelang atau sedang melahirkan. Dengan adanya kelemahan pada struktur jaringan penunjang, perdarahan menjadi komplikasi yang harus diwaspadai. Sungsang dan tersumbatnya jalan lahir oleh ari-ari turut berisiko terjadi.

Pandangan Dari Ibu Hamil

Peninjauan dari persepsi ibu hamil itu sendiri mengenai risiko tersebut digambarkan dalam sejumlah temuan. Penelitian kualitatif (melalui wawancara) dari beberapa ibu hamil berusia 35 tahun ke atas dengan pendidikan yang cukup tinggi menunjukkan bahwa mereka lebih banyak memperhatikan masalah sosial yang ditimbulkan nantinya sesudah memiliki anak ketimbang apa yang terjadi selama kehamilannya seiring kepercayaan bahwa selama kesehatan mereka dijaga, tidak akan ada masalah pada anak mereka. Namun, tidak dipungkiri bahwa mereka jadi lebih emosional terhadap keselamatan bayi yang dikandungnya.

Seiring dengan masih berkembangnya ilmu kedokteran dan ditemukannya penurunan risiko tersebut dalam penelitian-penelitian terkini, Anda tidak perlu khawatir. Hanya saja, Anda memang harus lebih waspada.. Menjalani kehamilan di usia tua dapat dijalani sama seperti kehamilan usia muda (20-35 tahun) dengan sejumlah catatan penting. Tidak ada salahnya jika Anda yang berusia di atas 35 tahun hamil. Peluang kehamilan tentu masih terbuka. Pola hidup sehat, mencakup diet dan aktivitas fisik tertentu, tetap perlu dijalankan. Konsultasi dengan dokter secara rutin serta pemeriksaan kehamilan lebih sering sebaiknya Anda lakukan jika memang Anda memutuskan untuk memiliki anak di usia lebih dari 35 tahun untuk menjamin keselamatan dan kesejahkteraan Anda dan bayi Anda.

Sumber:

  1. Franz MB, Husslein PW. Obstetrical management of the older gravida. 2010.
  2. Bayrampour H, et al. Advanced maternal age and risk perception: a qualitative study. 2012.
  3. Wiknjosastro H, et al, editor. Ilmu kandungan. 2009.
  4. Shehadeh A. Elderly primigravida and pregnancy outcome. 2002.
  5. Cunningham FG, et al, editor. Williams obstetrics. Edisi ke-23. 2010.
  6. Lampinen R, et al. A review of pregnancy in women over 35 years age. 2009.

Teks: Naldo Sofian

The post Mengenal Bahaya Kehamilan di Atas Usia 40 tahun appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/mengenal-bahaya-kehamilan-di-atas-usia-40-tahun/feed/ 0
Terapi Hormon Infertilitas http://dokita.co/blog/terapi-hormon-infertilitas/ http://dokita.co/blog/terapi-hormon-infertilitas/#comments Wed, 25 Sep 2013 03:57:59 +0000 http://205.186.146.45/?p=8525 (Image courtesy of ddpavumba / freedigitalphotos.net) Seringkali wanita merasa resah jika belum juga hamil walau sudah menikah bertahun-tahun, berbagai carapun dilakukan untuk bisa hamil, salah satunya suntik hormon. Waspada Benjolan Payudara Hormon memiliki fungsi untuk pertumbuhan sel, tidak heran jika potensi pembentukan kanker menjadi salah satu komplikasinya. Peranan hormonal, entah darimanapun asalnya, menjadi kunci terbentuknya kanker... Read more »

The post Terapi Hormon Infertilitas appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Terapi Hormon Infertilitas(Image courtesy of ddpavumba / freedigitalphotos.net)

Seringkali wanita merasa resah jika belum juga hamil walau sudah menikah bertahun-tahun, berbagai carapun dilakukan untuk bisa hamil, salah satunya suntik hormon.

Waspada Benjolan Payudara

Hormon memiliki fungsi untuk pertumbuhan sel, tidak heran jika potensi pembentukan kanker menjadi salah satu komplikasinya. Peranan hormonal, entah darimanapun asalnya, menjadi kunci terbentuknya kanker payudara. Dengan demikian, tindakan penyuntikan hormon tentu dipertimbangkan dengan sangat hati-hati dengan mempertimbangkan risiko-risikonya.

Bukti akan terbentuknya kanker payudara pasca terapi hormonal belum sepenuhnya meyakinkan hingga saat ini, namun induksi pelepasan sel telur oleh sebuah zat bernama klomifen sitrat (clomiphene citrate) memang diketahui meningkatkan risiko hingga 3 kali untuk menimbulkan suatu kanker payudara di Swedia. Temuan yang dapat dikatakan cukup konsisten adalah adanya kecenderungan terbentuknya kanker payudara pada mereka berumur kurang dari 35 tahun saat diagnosis pada mereka yang telah menggunakan kontrasepsi hormonal pada usia kurang dari 20 tahun. Oleh karena itu, penggunaan suntik hormon sebaiknya hanya digunakan jika benar-benar dibutuhkan dan atas saran dan pemeriksaan mendalam dari dokter.

Kita sudah sering mendengar metode pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang dapat dilakukan setiap waktu. Secara konsep, pemeriksaan tersebut dilakukan dengan mengubah berbagai posisi payudara untuk mencari benjolan yang juga tersembunyi. Jika ada, temuan benjolan tersebut dicari “akar” tempat tertanamnya benjolan tersebut. Letak penanaman benjolan tersebut dapat ditemukan pada kulit, pelapis otot, dan otot itu sendiri.   Faktor lain yang perlu dilihat adalah konsistensi dari benjolan yang dirasakan tersebut. Ada rasa lunak mirip dengan rasa saat memegang otot lengan, sedangkan rasa keras mirip dengan penekanan pada punggung tangan. Rasa lunak dan letak penanaman yang lebih dangkal menunjukkan bahwa kemungkinan besar benjolan tersebut bersifat jinak. Maksudnya, benjolan tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan. Lain halnya jika terjadi sebaliknya. Kedua ciri tersebut perlu didukung informasi lainnya.

Sebuah benjolan muncul dari pertumbuhan berlebih dari suatu sel atau kelenjar. Penyebabnya dapat dikarenakan tambahan zat yang memang ada secara normal atau kelainan dari sel tersebut. Pertumbuhan tersebut tidak secara pasti dapat dibedakan antara pertumbuhan normal atau tidak secara kasat mata saja. Memang ada pemeriksaan fisik maupun penunjang. Namun, tidak semuanya langsung dibutuhkan pada pemeriksaan pertama karena akan disesuaikan dengan karakteristik pasien.

Ada sejumlah petunjuk dan makna dari pemeriksaan pada sebuah benjolan dari payudara, mulai dari identitas pasien, riwayat penyakit hingga ciri dari benjolan tersebut. Pengenalannya dapat diajarkan pada Anda dan tindakan selanjutnya dapat dikonsultasikan pada dokter. Hubungannya dengan penggunaan terapi hormonal pun memang terbukti ada melalui berbagai penelitian.

Karakteristik yang dinilai dari pasien terkait dengan benjolan payudara mencakup usia, kecepatan pembesaran benjolan, riwayat pemakaian kontrasepsi, dan riwayat keluarga. Usia muda jarang memiliki benjolan yang bersifat ganas, ditambah lagi dengan benjolan yang ukurannya kecil dan tidak berkembang dalam beberapa bulan.

Sumber:

  • Cetin I, et al. Infertility as a cancer risk factor – a review. 2008.
  • Orgeas CC, et al. Breast cancer incidence after hormonal infertility treatment in Sweden: a cohort study. 2009.
  • De P, et al. Breast cancer incidence and hormone replacement therapy in Canada. 2010.
  • Victoria Fertility Centre. Cancer risk associated with the use of fertility drugs for ovulation induction.
  • Combined estrogen-progestogen contraceptives.2007.

Teks: Naldo Sofian

The post Terapi Hormon Infertilitas appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/terapi-hormon-infertilitas/feed/ 0
Bagaimana menentukan masa subur jika haid tidak teratur? http://dokita.co/blog/bagaimana-menentukan-masa-subur-jika-haid-tidak-teratur/ http://dokita.co/blog/bagaimana-menentukan-masa-subur-jika-haid-tidak-teratur/#comments Mon, 09 Sep 2013 09:26:31 +0000 http://dokita.co/?p=8376 (Image courtesy of Stuart Miles / freedigitalphotos.net) Q: Siang dokter, saya mau tanya, haid saya tidak teratur. Pada bulan mei saya haid tanggal 18, bulan juni tanggal 24, bulan juli tidak haid, dan bulan agustus tanggal 3. Masa subur saya kira-kira kapan ya dok? Terima kasih.  A: Dari data yang disampaikan, kalau siklus haid tidak teratur, memang sulit... Read more »

The post Bagaimana menentukan masa subur jika haid tidak teratur? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Bagaimana menentukan masa subur jika haid tidak teratur(Image courtesy of Stuart Miles / freedigitalphotos.net)

Q: Siang dokter, saya mau tanya, haid saya tidak teratur. Pada bulan mei saya haid tanggal 18, bulan juni tanggal 24, bulan juli tidak haid, dan bulan agustus tanggal 3. Masa subur saya kira-kira kapan ya dok? Terima kasih. 

A: Dari data yang disampaikan, kalau siklus haid tidak teratur, memang sulit untuk menentukan masa subur. Ada rumus yang dapat digunakan untuk memperkirakan masa subur. Coba baca artikel Dokita tentang masa subur dan kehamilan di: http://dokita.co/blog/masa-subur-dan-kehamilan/.
Jadi kami sarankan perlu observasi dan catat siklus haid minimal 6 bulan.

The post Bagaimana menentukan masa subur jika haid tidak teratur? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/bagaimana-menentukan-masa-subur-jika-haid-tidak-teratur/feed/ 15
Apakah Pembersih Muka Aman Bagi Ibu Hamil? http://dokita.co/blog/apakah-pembersih-muka-aman-bagi-ibu-hamil/ http://dokita.co/blog/apakah-pembersih-muka-aman-bagi-ibu-hamil/#comments Mon, 09 Sep 2013 09:09:26 +0000 http://dokita.co/?p=8371 (Image courtesy of num_skyman / freedigitalphotos.net) Q: Dok, apakah boleh ibu hamil menggunakan pembersih muka atau pelembab muka biar tidak kusam? Apakah berpengaruh buat sang janin dok kalau memakai pembersih dan pelembab muka? Apakah berbahaya memakai kosmetik itu untuk ibu hamil? A: Kalau pembersih muka dan kosmetik umum yang telah terdaftar di POM Depkes dan digunakan... Read more »

The post Apakah Pembersih Muka Aman Bagi Ibu Hamil? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Apakah Pembersih Muka Aman Bagi Ibu Hamil(Image courtesy of num_skyman / freedigitalphotos.net)

Q: Dok, apakah boleh ibu hamil menggunakan pembersih muka atau pelembab muka biar tidak kusam? Apakah berpengaruh buat sang janin dok kalau memakai pembersih dan pelembab muka? Apakah berbahaya memakai kosmetik itu untuk ibu hamil?

A: Kalau pembersih muka dan kosmetik umum yang telah terdaftar di POM Depkes dan digunakan sesuai aturan, maka tidak ada masalah. Namun jangan sembarangan menggunakan pembersih/kosmetik dipasaran yang tanpa ijin resmi.

The post Apakah Pembersih Muka Aman Bagi Ibu Hamil? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/apakah-pembersih-muka-aman-bagi-ibu-hamil/feed/ 0
Travelling Saat Hamil http://dokita.co/blog/travelling-saat-hamil/ http://dokita.co/blog/travelling-saat-hamil/#comments Thu, 29 Aug 2013 03:10:50 +0000 http://dokita.co/?p=7984 (Image courtesy of Iamnee / FreeDigitalPhotos.net) Banyak diantara kita yang mungkin mengira bahwa kehamilan akan mengubah total aktivitas hidup seorang ibu, namun pengalaman salah satu ibu hamil kita ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Selama si ibu hamil bisa menjaga kondisi tubuh, nutrisi, dan juga rutin berkonsultasi dengan dokter, boleh-boleh saja melakukan perjalanan yang... Read more »

The post Travelling Saat Hamil appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Travelling Saat Hamil(Image courtesy of Iamnee / FreeDigitalPhotos.net)

Banyak diantara kita yang mungkin mengira bahwa kehamilan akan mengubah total aktivitas hidup seorang ibu, namun pengalaman salah satu ibu hamil kita ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Selama si ibu hamil bisa menjaga kondisi tubuh, nutrisi, dan juga rutin berkonsultasi dengan dokter, boleh-boleh saja melakukan perjalanan yang bisa berpengaruh positif  bagi psikologis si kecil nantinya.

Serunya Traveling Saat Hamil

Saat kehamilan saya memasuki tujuh minggu, saya diharuskan untuk keluar kota selama sebulan penuh. Walau saya sempat khawatir, namun dokter kandungan kami mengatakan traveling tidaklah bermasalah. Asalkan kondisi ibu dan bayi cukup sehat dan kuat untuk bepergian. Serta siapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mengatasi serangan mual dan pusing tiba-tiba.

Sejak saat itu, hampir setiap bulan, saya traveling keluar kota ataupun keluar negeri. Dan saya tidak memiliki masalah akan hal itu. Sampai-sampai dokter kandungan kami mengatakan dia senang, karena saya tetap aktif bekerja dan berpergian walaupun mengandung. Apabila ini kehamilan pertama anda, nikmatilah saat-saat terakhir berjalan-jalan berdua dengan pasangan. Setelah si kecil lahir, tentu fokus hidup Anda berubah, bukan?

Berikut adalah beberapa tips untuk berpergian dengan pesawat terbang dan mobil.

Traveling dengan pesawat terbang

  1. Konsultasi dengan dokter anda, apakah anda cukup fit untuk terbang. Lalu minta surat rekomendasi dari dokter anda. Beberapa maskapai mengharuskan anda untuk menunjukkan medical statement yang menyatakan anda boleh terbang.
  2. Cek peraturan penerbangan maskapai anda. Hampir semua maskapai tidak memperbolehkan anda untuk terbang 30 hari menjelang kelahiran. Maskapai tidak menginginkan anda melahirkan di pesawat tiba-tiba.
  3. Mintalah tempat duduk di aisle, untuk mempermudah ke kamar kecil.
  4. Kenakan pakaian yang nyaman. Jangan mengenakan pakaian terusan seperti jumpsuit atau overall. Tentu anda tidak mau kerepotan saat di kamar kecil, bukan? Bawalah jaket, mantel atau selendang, siapa tahu anda membutuhkannya.
  5. Bawa persediaan pantyliner dan tissue yang cukup. Ketidakseimbangan hormon saat kehamilan membuat daerah vagina seringkali basah dan lembab. Tentu anda tidak mau terserang jamur, bakteri ataupun infeksi saluran kencing, bukan?
  6. Minum air putih yang cukup.
  7. Pre-order makanan yang anda inginkan untuk memuaskan craving anda.
  8. Pastikan anda membawa semua vitamin dan obat-obatan yang anda butuhkan selama perjalanan.
  9. Sediakan permen kesukaan anda, jikalau mual-mual dan pusing menyerang tiba-tiba.
  10. Gerakan kaki anda setiap 30 menit sekali, atau sesekali berjalanlah di lorong, untuk menghindari kram pada kaki anda.
  11. Kenakan sepatu yang nyaman untuk berjalan.
  12. 12.  Have fun!

Traveling dengan mobil atau bus.

  1. Kenakan sabuk pengaman dengan posisi sabuk berada di bawah perut anda. Jangan kenakan sabuk di perut bagian tengah ataupun di atas perut, hal ini sangat membahayakan bila terjadi kecelakaan.
  2. Bila anda adalah sang supir, berhentilah setiap 90 menit sekali untuk melakukan perenggangan agar tubuh tidak pegal dan kaku.
  3. Bawalah bantal, jadi anda tetap bisa beristirahat dengan nyaman dan menghindari pegal-pegal pada leher ataupun punggung.
  4. Sediakan air putih yang banyak.
  5. Sediakan cemilan sehat seperti biscuit gandum, granula bar, roti atau apapun yang anda sukai.
  6. Kenakan pakaian yang nyaman.
  7. GUnakan waktu ke kamar kecil untuk melakukan perenggangan dan mengerakkan tungkai kaki agar tidak kaku dan mudah kram.
  8. Sediakan pantyliner dan tissue yang cukup.
  9. Bawalah vitamin dan obat-obatan yang anda butuhkan.
  10. Kenakan sepatu yang nyaman, atau sediakan sandal agar tetap merasa nyaman.

*Teks: Jennifer Lie (Penulis adalah seorang travel writer dan TV produser, saat ini berdomisili di Filipina)

The post Travelling Saat Hamil appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/travelling-saat-hamil/feed/ 0
Olahraga Saat Hamil http://dokita.co/blog/olahraga-saat-hamil/ http://dokita.co/blog/olahraga-saat-hamil/#comments Fri, 16 Aug 2013 03:41:48 +0000 http://dokita.co/?p=7473 Masih banyak beredar pandangan yang keliru mengenai masa-masa kehamilan yang berdampak bagi kesehatan si janin nantinya, yaitu bahwa tidak perlu berolahraga saat hamil. Manfaat Berolahraga Tidak sedikit ibu hamil (bumil) yang berpikir bahwa masa kehamilan adalah masa untuk bermalas-malasan, makan sebanyak-banyaknya demi menjaga kesehatan si bayi. Faktanya, berbagai studi mengatakan bahwa olahraga tetap dianjurkan dengan... Read more »

The post Olahraga Saat Hamil appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Olahraga Saat Hamil - 1
Masih banyak beredar pandangan yang keliru mengenai masa-masa kehamilan yang berdampak bagi kesehatan si janin nantinya, yaitu bahwa tidak perlu berolahraga saat hamil.

Manfaat Berolahraga

Tidak sedikit ibu hamil (bumil) yang berpikir bahwa masa kehamilan adalah masa untuk bermalas-malasan, makan sebanyak-banyaknya demi menjaga kesehatan si bayi. Faktanya, berbagai studi mengatakan bahwa olahraga tetap dianjurkan dengan berkonsultasi dengan dokter dan frekuensi olahraga yang disesuaikan dengan kondisi dan aman bagi kesehatan janin.

Ada beberapa manfaat berolahraga bagi para ibu hamil, yaitu:

  1. Mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan. Riset menunjukkan ibu hamil yang aktif bergerak, kenaikan berat badan setelah kehamilan lebih rendah 3 kg dari mereka yang tidak banyak bergerak.
  2. Mempermudah proses melahirkan. Olahraga membuat otot perut semakin kuat dan sang ibu memiliki kondisi kardiovaskular yang baik sehingga memiliki kekuatan lebih dan stamina yang baik saat melakukan kehamilan secara normal.
  3. Menciptakan mood yang lebih stabil. Olahraga membuat si ibu lebih bahagia, mencintai tubuhnya, memiliki energi untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, mengurangi depresi, tidur yang lebih nyenyak, dan mengurangi pegal-pegal di seluruh tubuh.
  4. Meningkatkan probabilitas untuk melahirkan secara normal. Penelitian menunjukkan bumil yang aktif memiliki kecenderungan lebih rendah 4 kali untuk melahirkan secara cesar.
  5. Kemungkinan masa melahirkan yang lebih pendek. Sebuah penelitian menyatakan, bumil yang berolahraga secara rutin selama masa kehamilan, biasanya membutuhkan rentang waktu melahirkan selama 4 jam dan 24 menit, sedangkan mereka yang tidak berolahraga membutuhkan waktu selama 6 jam 22 menit.
  6. Mempercepat proses pemulihan pasca melahirkan. Bentuk tubuh si ibu akan lebih cepat kembali ke kondisi normal, dan sang ibu lebih memiliki energi untuk melakukan berbagai aktifitas pasca melahirkan.
  7. Sang anak memiliki jantung yang lebih sehat. Olahraga yang dilakukan oleh si ibu akan memberi efek bagi si bayi yang masih di dalam kandungan, yaitu bisa meningkatkan potensi olahraga sang anak dan si calon bayi pun memiliki tubuh yang lebih sehat dan kuat.
  8. Meningkatkan imunitas tubuh si ibu. Saat hamil, kerap kali bumil merasakan kondisi imunitas yang menurun, hal ini disebabkan oleh keseimbangan hormon yang masih labil. Salah satu cara untuk mengatasinya yaitu dengan berolahraga.

Dokter kandungan, Banal-Silao dari Universitas Filipina menyarankan bumil untuk melakukan jalan cepat secara rutin 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi 30 menit.

“Berenang juga sangat baik untuk mengurangi pegal-pegal pada punggung. Prenatal yoga dan pilates juga disarankan, namun cari instruktur yang berpengalaman dalam menangani wanita hamil. Angkat beban dan lari boleh dilakukan asalkan dalam kapasitas ringan dan anda nyaman melakukannya”

Saat kehamilan, olahraga terkadang menjadi sulit untuk dilakukan, namun tetaplah bergerak dan dengarkan tubuh anda. Jangan memaksa tubuh untuk berolahraga terlalu berat karena akan membahayakan. Jika merasakan pusing, berhentilah sejenak. Ada satu hal yang harus diingat, masa kehamilan bukanlah masanya anda untuk mencoba olahraga jenis baru. Lakukanlah olahraga yang sudah biasa anda lakukan sebelum anda hamil, hanya turunkan kapasitasnya menjadi lebih ringan. Dan jangan lupa untuk mengkonsultasikan pada dokter anda.

Nara Sumber: dr. Banal-Silao, Universitas Filipina

The post Olahraga Saat Hamil appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/olahraga-saat-hamil/feed/ 0
Masa Subur dan Kehamilan http://dokita.co/blog/masa-subur-dan-kehamilan/ http://dokita.co/blog/masa-subur-dan-kehamilan/#comments Tue, 04 Jun 2013 07:55:20 +0000 http://dokita.co/?p=6614 Oleh: dr. Sutopo Widjaja, MS Mrs. Y, 27 tahun, baru menikah 7 bulan yang lalu. Dia sangat mengharapkan dapat mempunyai momongan dalam waktu yang dekat. Sedangkan teman sekantornya, Mrs. N, 29 tahun, justru khawatir sedang hamil lagi karena telah memiliki 3 orang anak, yaitu dua wanita dan satu pria, berusia 4, 2 dan 1 tahun.... Read more »

The post Masa Subur dan Kehamilan appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Masa Subur dan KehamilanOleh: dr. Sutopo Widjaja, MS

Mrs. Y, 27 tahun, baru menikah 7 bulan yang lalu. Dia sangat mengharapkan dapat mempunyai momongan dalam waktu yang dekat. Sedangkan teman sekantornya, Mrs. N, 29 tahun, justru khawatir sedang hamil lagi karena telah memiliki 3 orang anak, yaitu dua wanita dan satu pria, berusia 4, 2 dan 1 tahun. Mereka bersama-sama berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat informsi tentang masa subur dan kehamilan, terutama proses terjadinya kehamilan.

Apa Syarat Terjadinya Kehamilan ?

Untuk terjadi kehamilan, ada 5 faktor yang harus dipenuhi, yaitu :

  1. Telur yang matang
  2. Sperma yang sehat
  3. Ada proses pembuahan
  4. Saluran telur (tuba Fallopi) yang sehat
  5. Rahim yang siap menerima pertumbuhan janin

Organ Tubuh Mana yang Berperan Dalam Perkembangan/Pematangan Telur ?

Tiga organ yang berperan dalam pematangan telur ialah :

  1. Hipotalamus, organ di dalam otak yang menghasilkan FSH-RF dan LH-RF, yaitu dua hormon yang mengkoordinasi pelepasan hormon FSH dan LH di kelenjar hipofisis.
  2. Hipofisis, organ di bagian bawah otak yang menghasilkan FSH (Follicle Stimulating Hormone), yaitu hormon yang merangsang perkembangan/pematangan telur di ovarium (induk telur) dan LH (Luteinizing hormone), yaitu hormon yang memicu ovulasi (pelepasan telur).
  3. Ovarium (indung telur), yaitu pabrik penghasil telur

Bagaimana Proses Pematangan dan Pelepasan Telur ?

FSH yang dihasilkan oleh hipofisis akan merangsang perkembangan telur di ovarium. Proses perkembangan telur di ovarium akan disertai pelepasan hormon estrogen. Kadar estrogen yang meningkat seiring dengan pematangan telur memberi signal ke hipofisis untuk melepaskan LH agar proses pelepasan telur (ovulasi) segera terjadi.

Setelah ovulasi, kantong telur yang tersisa di ovarium (disebut corpus luteum) akan melepaskan hormon kedua yaitu progesterone. Progesterone memberi signal balik ke hipotalamus dan hipofisis untuk berhenti menghasilkan FSH-RF, LH-RF, FSH dan LH agar proses pematangan telur berikutnya ditunda.

Berapa Lama Sel Telur yang Terlepas Masih Bisa Dibuahi ?

Sel telur hanya bertahan selama 24 jam. Kalau tidak dibuahi dalam 1 x 24 jam, maka sel telur akan gugur.

Apa yang Dimaksud Dengan Sperma yang Sehat ?

Sperma yang sehat terkait dengan masalah :

  1. Kualitas yaitu bentuk normal, aktif bergerak serta arah gerak normal
  2. Kuantitas, setiap kali ejakulasi dikeluarkan 3-4 ml air mani yang mengandung 150-200 juta sperma

Perlu diketahui setelah ejakulasi, sperma dapat bertahan hidup selama 2 – 3 hari di saluran genital wanita sehingga berpotensi membuahi.

Apa Syarat Terjadi Proses Pembuahan ?

Pembuahan hanya dapat terjadi bila ada pertemuan sperma dan telur dalam waktu 1 x 24 jam setelah ovulasi.

Dimana Proses Pembuahan Terjadi ?

Umumnya proses pembuahan terjadi di sekitar ujung tuba. Bila pembuahan berhasil maka calon janin akan bergerak kearah rahim untuk tertanam dan tumbuh dalam rahim.

Tuba yang tersumbat selain dapat menghalangi kesempatan bertemunya sperma dan telur juga dapat mengganggu pemindahan calon janin dari tuba ke rahim dengan konsekuensi terjadi kehamilan diluar rahim (kehamilan ektopik) yang sangat berisiko.

Bagaimana Proses Pertumbuhan Rahim Agar Siap Menerima Calon Janin ?

Dua hormon yang berperan penting dalam pertumbuhan selaput lendir (mukosa) rahim ialah estrogen yang dihasilkan ovarium saat pematangan telur kemudian dilanjutkan oleh progesteron yang dilepaskan oleh corpus luteum setelah ovulasi.

Bila tidak terjadi pembuahan, corpus luteum akan gugur dengan konsekuensi kadar progesteron akan menurun tajam sehingga mukosa rahim akan rontok dan terjadilah haid. Kalau ada pembuahan, maka produksi progesterone akan dilanjutkan oleh plasenta sehingga selama kehamilan tidak terjadi haid.

Bagaimana Cara Menentukan Saat Ovulasi (Masa Subur) ?

Masa subur dapat diperkirakan dengan beberapa cara antara lain pengukuran kenaikan suhu tubuh, observasi perubahan lendir vagina. Namun yang paling sering dilakukan ialah :

  1. Sistem kalender
  2. Tes laboratorium (baby test), yaitu memantau hormon LH di air seni yang (+) pada saat ovulasi.

Bagaimana Cara Menentukan Masa Subur Secara Sistem Kalender ?

Untuk menerapkan sistem kalender maka perlu persiapan dengan memantau siklus haid enam bulan berturut.

Bila siklus haid cukup teratur, maka ovulasi (hari H) akan terjadi 14 hari sebelum haid yang akan datang dan masa subur ialah hari H +/- dua hari. Contoh : siklus haid 28 hari, maka masa subur ialah mulai hari ke 12 (28-14-2) dan berakhir hari ke 16 (28-14+2) siklus haid.

Bila siklus haid tidak teratur, maka masa subur dihitung dengan rumus yaitu :

  • Mulai : siklus terpendek kurang 18 hari dan
  • Berakhir : siklus haid terpanjang kurang 11 hari.

Contoh : siklus haid terpendek 24 hari dan siklus haid terpanjang 30 hari, maka masa subur ialah mulai hari ke 6 (24 – 18) dan berakhir hari ke 19 siklus haid.

Bagaimana Agar Berhasil Terjadi Kehamilan ?

Keberhasilan kehamilan ditentukan antara lain oleh kondisi kesehatan suami dan isteri, bila keduanya sehat dan melakukan hubugan intim pada masa subur, maka persentase keberhasilan kehamilan sangat tinggi. Berhubung sperma dapat bertahan hidup 2-3 x 24 jam, maka hubungan intim di masa subur perlu dilaksanakan minimal setiap dua hari.

Bagaimana Cara Mencegah Terjadi Kehamilan ?

Pada dasarnya kehamilan dapat dicegah dengan menghindari terjadinya proses pembuahan dan dilaksanakan dengan mengikuti program KB (keluarga berencana) baik yang sementara maupun yang permanen.

Metode untuk Perempuan:

  • Sementara/non operatif:
    • Sistem kalender
    • Pil KB
    • Suntik KB (1 bulan atau 3 bulan)
    • Susuk KB (implant)
    • Vaginal cap/tissue/jelly
    • IUD
  • Operatif: tubektomi (memotong/mengikat tuba)

Metode untuk Laki-Laki:

  • Sementara/non operatif:
    • Sistem kalender
    • Kondom
  • Operatif: Vasektomi (memotong/mengikat saluran air mani)

The post Masa Subur dan Kehamilan appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/masa-subur-dan-kehamilan/feed/ 168
Question of The Day – Induksi Kehamilan http://dokita.co/blog/question-of-the-day-induksi-kehamilan/ http://dokita.co/blog/question-of-the-day-induksi-kehamilan/#comments Wed, 15 May 2013 04:18:05 +0000 http://dokita.co/blog/?p=2228 Q: Selamat pagi dokter. Saya mau menanyakan, bagaimana prosedur induksi persalinan? A: Induksi persalinan biasanya atas indikasi dimana persalinan perlu dipicu dengan bantuan infus obat-obat tertentu sehingga perlu dilaksanakan di Rumah Sakit dan dibawah pemantauan dokter kebidanan. Q: Berapa perkiraan biaya induksi persalinan? Apa bisa dilakukan oleh bidan (bukan dokter spesialis kandungan)? Berapa jam waktu... Read more »

The post Question of The Day – Induksi Kehamilan appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Best Question

Q: Selamat pagi dokter. Saya mau menanyakan, bagaimana prosedur induksi persalinan?

A: Induksi persalinan biasanya atas indikasi dimana persalinan perlu dipicu dengan bantuan infus obat-obat tertentu sehingga perlu dilaksanakan di Rumah Sakit dan dibawah pemantauan dokter kebidanan.

Q: Berapa perkiraan biaya induksi persalinan? Apa bisa dilakukan oleh bidan (bukan dokter spesialis kandungan)? Berapa jam waktu minimal untuk proses induksi tersebut?

A: Kalau perlu diinduksi, harus ada indikasi jelas dan perlu dipantau dokter spesialis kandungan.
Mengenai tarif dan waktu, tentunya relatif tergantung kasus.

Q: Kapan sebaiknya batas waktu yang aman untuk memutuskan melakukan induksi atau tidak?
Saat ini usia kehamilan saya 41 minggu menurut perhitungan HPHT

A: Individual, usia kehamilan normal sekitar 38-40 (maksimum 42 minggu) minggu. Kalau sudah 41 minggu seharusnya perlu induksi. Kami sarankan segera konsultasi dengan dokter kebidanan untuk evaluasi, jangan ditunda.

Q: Organ tubuh apa saja yang dilibatkan pada saat proses induksi? Bagaimana kalau saya menunggu sampai batas usia kehamilan 42 minggu?

A: Organ tubuh yang dilibatkan terutama kontraksi rahim dan pembukaan serviks. Sebaiknya segera konsultasi dengan dokter kebidanan untuk menentukan sikap yang tepat demi menghindari risiko ke janin dan ibu. Sebaiknya jangan ditunda.

The post Question of The Day – Induksi Kehamilan appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/question-of-the-day-induksi-kehamilan/feed/ 0