Dokita - Dokter Kita » Nyeri Haid http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Mon, 01 Sep 2014 05:37:04 +0000 woocommerce-ic-en-GB hourly 1 Endometriosis http://dokita.co/blog/endometriosis/ http://dokita.co/blog/endometriosis/#comments Wed, 09 Oct 2013 06:10:12 +0000 http://205.186.146.45/?p=8584 Read more »]]> Endometriosis(Image courtesy of marin / freedigitalphotos.net)

Kata Endometriosis berasal dari kata “endometrium“, yaitu jaringan yang melapisi bagian dalam rahim (uterus). Endometriosis terjadi ketika jaringan yang serupa dengan jaringan endometrium ditemukan di luar rahim, biasanya di dalam rongga perut.

Banyak kemiripan antara jaringan endometrium yang ditemukan di luar rahim tersebut dengan endometrium di dalam rahim dalam merespon siklus menstruasi. Pada akhir setiap siklus menstruasi, ketika hormon yang menyebabkan rahim untuk melepaskan lapisan endometriumnya, maka jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim tersebut juga akan pecah dan berdarah. Bedanya adalah, cairan menstruasi dari rahim dapat dibuang dari dalam tubuh selama menstruasi, sedangkan darah dari jaringan di luar rahim tersebut tidak dapat dibuang. Jaringan di sekitar daerah endometriosis dapat meradang atau bengkak. Peradangan ini dapat menyebabkan jaringan parut di sekitar daerah endometriosis. Daerah dari jaringan endometrium tersebut dapat berkembang menjadi “lesi”, “implan”, “nodul”, atau “pertumbuhan”. Daerah yang paling umum untuk pertumbuhan ini adalah pada ovarium wanita.

Endometriosis ringan umum terjadi dan mungkin tidak memerlukan pengobatan. Namun, endometriosis juga dapat menyebabkan nyeri sedang sampai berat ketika siklus menstruasi Anda (dismenorea, coba baca artikel tentang Dismenorea/Nyeri haid disini) serta nyeri ketika hubungan intim (dispareunia) dan juga membuat wanita sulit untuk hamil.

Apa Penyebab Endometriosis?

Penyebab endometriosis belum diketahui. Beberapa ahli percaya bahwa potongan-potongan dari endometrium masuk kembali melalui tuba falopi dan keluar ke dalam rongga panggul (yaitu ruang di dalam panggul yang terdapat organ reproduksi). Potongan kecil dari jaringan endometrium tersebut dapat menempel pada permukaan organ reproduksi. Selama menstruasi, jaringan tersebut mengalami perdarahan sama seperti endometrium di dalam rahim. Perdarahan diluar rahim tersebut dapat menyebabkan iritasi pada jaringan di sekitarnya, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan. Seiring berlalunya waktu, jaringan parut dan kista (endometrioma) dapat terbentuk.

Apa Gejala-Gejala Endometriosis?

Seringkali endometriosis tidak menunjukkan gejala-gejala. Ketika gejala endometriosis terlihat, gejalanya antara lain:

  • Kram perut atau nyeri punggung saat menstruasi.
  • Kram menstruasi yang sangat menyakitkan.
  • Buang air besar yang menyakitkan.
  • Buang air kecil yang menyakitkan, terutama saat menstruasi.
  • Perdarahan abnormal atau berat selama menstruasi.
  • Sakit ketika hubungan intim.
  • Sulit hamil.

Siapa yang Dapat Terkena Endometriosis?

Setiap wanita yang mengalami siklus menstruasi dapat terkena endometriosis. Endometriosis paling sering terjadi antara usia 25 sampai 40 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada wanita yang lebih muda. Kondisi ini paling sering terjadi pada wanita yang belum memiliki anak.

Apakah Endometriosis Itu Kanker?

Endometriosis adalah bukan kanker. Endometriosis juga tidak meningkatkan risiko seorang wanita untuk terkena kanker rahim atau kanker lainnya.

Bagaimana Saya Mengetahui Jika Saya Terkena Endometriosis ?

Jika Anda mengalami gejala endometriosis atau mengalami kesulitan untuk hamil, maka hubungi dokter Anda. Setelah dokter Anda mendapatkan detail riwayat kesehatan, maka dokter akan melakukan pemeriksaan fisik rutin dan pemeriksaan panggul.

Jika ada dugaan endometriosis, Anda mungkin harus memiliki prosedur yang disebut diagnostik laparoskopi. Dalam prosedur ini, dokter memasukkan tabung kecil dengan kamera melalui sayatan di perut untuk memeriksa organ reproduksi dan rongga panggul. Sampel jaringan juga dapat diambil untuk diuji dengan cara biopsi. Namun, karena laparoskopi memiliki beberapa risiko, seringkali diagnosis dugaan endometriosis dilanjutkan dan rencana pengobatan dimulai tanpa melakukan prosedur tersebut.

Apakah Endometriosis Bisa Disembuhkan?

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan endometriosis. Seringnya, setelah manajemen yang efektif dari gejala telah ditentukan, pengobatan akan berlanjut sampai menopause kecuali jika Anda mencoba untuk hamil. Ada pengobatan yang efektif untuk mengurangi ukuran pertumbuhan jaringan dan untuk meringankan gejala nyeri. Gejala berkurang atau berhenti selama kehamilan dan menopause. Hal ini karena siklus haid yang menyebabkan pertumbuhan nodul ini tidak terjadi selama kehamilan dan menopause. Obat-obat hormonal yang digunakan untuk mengobati endometriosis bekerja dengan mengurangi atau mencoba untuk menghentikan siklus menstruasi bulanan dan meniru respon tubuh terhadap kehamilan atau menopause. Hal itu menyebabkan kecil kemungkinan terjadinya perdarahan dari pertumbuhan jaringan, sehingga peradangan dan pembentukan jaringan parut berikutnya atau kista juga berkurang.

Bagaimana Mengobati Endometriosis?

Endometriosis yang tanpa gejala atau dengan gejala yang ringan, biasanya tidak memerlukan perawatan medis. Dokter dapat melakukan pemeriksaan berkala untuk memantau kondisi Anda.

Bila perawatan medis diperlukan, pengobatan yang dilakukan bervariasi. Hal ini tergantung pada apakah Anda sedang dirawat karena sakit atau karena infertilitas akibat endometriosis.

Obat-obatan untuk Endometriosis

Untuk kasus endometriosis ringan, dokter mungkin meresepkan pil hormon yang harus diminum setiap hari. Terapi hormon dapat mengurangi ukuran pertumbuhan jaringan. Setelah terapi hormon dihentikan, biasanya pertumbuhan jaringan kembali ke ukuran semula. Hormon juga mengurangi jumlah perdarahan yang dihasilkan selama menstruasi sehingga memberikan waktu bagi jaringan untuk sembuh dan mengurangi potensi jaringan parut dari di dalam jaringan. Hormon-hormon yang umumnya diresepkan dokter antara lain:

  • Pil KB,
  • Progesteron (progestin),
  • Danazol, yaitu hormon pria hasil buatan orang, yang mengurangi ukuran jaringan abnormal. Danazol dapat menyebabkan cacat lahir. Wanita yang menggunakan obat ini harus menggunakan salah satu jenis KB untuk mencegah kehamilan. Karena hormon ini merupakan hormon pria, maka efek samping lain yang muncul adalah jerawat dan pertumbuhan rambut abnormal. Efek samping tersebut menyebabkan obat ini kurang umum digunakan untuk mengobati endometriosis.
  • Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonis,  yaitu hormon yang meniru menopause dan dapat digunakan untuk mengobati dan mendiagnosis endometriosis.

Obat untuk mengurangi nyeri kram antara lain:

  • Motrin
  • Anaprox

Sayangnya, obat-obatan tidak berhasil dalam mengobati infertilitas yang disebabkan oleh endometriosis.

Pembedahan untuk Endometriosis

Untuk kasus endometriosis yang lebih parah, jaringan parut dapat dihilangkan selama laparoskopi. Hal ini tampaknya memperbaiki gejala nyeri dan dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan. Tindakan alternatif lain yang juga dapat dilakukan adalah histerektomi untuk mengangkat ovarium dan rahim. Prosedur yang kurang umum dilakukan dan mungkin dapat membantu mengatasi rasa sakit dari endometriosis adalah LUNA (Laparoscopically Uterosacral Nerve Ablation) dan Presacral Neurectomy.

Apakah Saya Dapat Memiliki Anak Jika Terkena Endometriosis?

Kebanyakan wanita dengan endometriosis dapat memiliki anak. Jika Anda Terkena endometriosis, peluang Anda untuk hamil akan tergantung pada seberapa parah kondisi Anda dan seberapa baik respon terhadap pengobatan. Jelaskan ke dokter mengenai keinginan Anda untuk hamil agar Anda dan dokter Anda dapat memilih jalur pengobatan yang memungkinkan Anda untuk mencapai rencana berkeluarga Anda. Umumnya disarankan periode waktu observasi tanpa pengobatan sebelum dilanjutkan ke perawatan bedah.

Sumber: WebMD.

]]>
http://dokita.co/blog/endometriosis/feed/ 0
Apakah ciri-ciri/gejala seseorang terkena kanker serviks? http://dokita.co/blog/apakah-ciri-ciri-gejala-seseorang-terkena-kanker-serviks/ http://dokita.co/blog/apakah-ciri-ciri-gejala-seseorang-terkena-kanker-serviks/#comments Mon, 21 Jan 2013 07:32:04 +0000 http://dokita.co/blog/?p=3203 Q: Dear Dokter, Apakah ciri-ciri/gejala seseorang terkena kanker serviks?

A: Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Ciri-ciri kanker serviks diantaranya adalah suka timbul flek-flek walaupun tidak lagi haid, merasa nyeri setiap kali berhubungan intim. Sebaiknya melakukan pengecekan pap smear setahun sekali jika usia sudah lebih dari 40 tahun. 

]]>
http://dokita.co/blog/apakah-ciri-ciri-gejala-seseorang-terkena-kanker-serviks/feed/ 142
Dismenorea (Nyeri haid) http://dokita.co/blog/dismenorea-nyeri-haid/ http://dokita.co/blog/dismenorea-nyeri-haid/#comments Mon, 30 Jul 2012 09:06:22 +0000 http://dokita.co/blog/?p=554 Read more »]]> Oleh : dr Sutopo Widjaja, MS

Rasa kurang nyaman pada saat haid adalah hal yang pernah dirasakan oleh semua perempuan, tetapi bila haid menimbulkan nyeri hebat sampai mengganggu aktifitas normal seorang perempuan maka masalah kesehatan ini dapat dikategorikan sebagai dismenorea atau nyeri haid. Dismenorea adalah keluhan paling sering yang menyebabkan kaum perempuan muda berkonsultasi ke dokter

Dismenorea dibagi atas dua jenis :
1. Dismenorea primer, dimana tidak ditemukan kelainan organ genitalia.
2. Dismenorea sekunder, yang terjadi akibat kelainan organ genitalia.

Dismenorea primer.

Dismenorea primer adalah nyeri haid yang tidak disertai kelainan alat genital yang nyata., sering terjadi 1-2 tahun setelah haid pertama (menarche), intensitasnya mula2 makin hebat kemudian secara beransur akan berkurang. Rasa nyeri bisa terasa sebelum atau bersamaan dengan haid, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari.
Nyeri ini berkaitan dengan pematangan telur (ovulasi) dan diduga akibat kontraksi otot dan pembuluh rahim yang dipicu pelepasan mediator yang disebut prostaglandin. Faktor kejiwaan khususnya pada anak gadis yang emosional, kurang dapat bimbingan dan perhatian orang tua, lebh berpotensi menderita dismenorea primer.
Dismenorea primer ditandai sakit seperti kramp yang hilang timbul diperut tengah bawah, kadang kadang menyebar ke paha dan pinggang, bisa disertai mual, muntah, mencret, sakit kepala, muka merah dan berlangsung 1-2 hari.

Pengelolaan :
1. Edukasi, bahwa dismenorea primer tidak berbahaya untuk kesehatan Pada kasus tertentu perlu konsultasi psikolog
2. Perubahan pola makan, istirahat cukup, olahraga teratur
3. Untuk hilangkan nyeri dapat diberi kompres hangat di daerah perut dan obat penghilang sakit (analgetik) seperti ibuprofen dsb.
4. Pil KB, hanya bersifat tindakan sementara, tujuannya untuk mencegah ovulasi, sekaligus membuktikan nyerinya memang akibat dismenorea primer
5. Vitamin B 1 dan vitmin E.

Dismenorea sekunder.
Nyeri haid tipe ini terjadi setelah menarche, terutama pada usia 30- 40 tahun.
Penyebabnya ialah kelainan organ genitalia seperti endometriosis, infeksi (PID), tumor (myoma uteri) dan penyempitan saluran leher rahim.
Pengelolaan :
Selain analgetik untuk menghilangkan nyeri, tindakan pengobatan disesuaikan dengan penyebabnya antara lain dengan terapi hormonal, antibiotik, dilatasi saluran leher rahim dan tindakan operasi lainnya sesuai kondisi kasus.

]]>
http://dokita.co/blog/dismenorea-nyeri-haid/feed/ 12