Dokita - Dokter Kita » Payudara http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Tue, 01 Oct 2013 04:02:19 +0000 ic-en-GB hourly 1 Terapi Hormon Infertilitas http://dokita.co/blog/terapi-hormon-infertilitas/ http://dokita.co/blog/terapi-hormon-infertilitas/#comments Wed, 25 Sep 2013 03:57:59 +0000 aaminoto http://dokita.co/?p=8525 (Image courtesy of ddpavumba / freedigitalphotos.net) Seringkali wanita merasa resah jika belum juga hamil walau sudah menikah bertahun-tahun, berbagai carapun dilakukan untuk bisa hamil, salah satunya suntik hormon. Waspada Benjolan Payudara Hormon memiliki fungsi untuk pertumbuhan sel, tidak heran jika potensi pembentukan kanker menjadi salah satu komplikasinya. Peranan hormonal, entah darimanapun asalnya, menjadi kunci terbentuknya kanker... Read more »

The post Terapi Hormon Infertilitas appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Terapi Hormon Infertilitas(Image courtesy of ddpavumba / freedigitalphotos.net)

Seringkali wanita merasa resah jika belum juga hamil walau sudah menikah bertahun-tahun, berbagai carapun dilakukan untuk bisa hamil, salah satunya suntik hormon.

Waspada Benjolan Payudara

Hormon memiliki fungsi untuk pertumbuhan sel, tidak heran jika potensi pembentukan kanker menjadi salah satu komplikasinya. Peranan hormonal, entah darimanapun asalnya, menjadi kunci terbentuknya kanker payudara. Dengan demikian, tindakan penyuntikan hormon tentu dipertimbangkan dengan sangat hati-hati dengan mempertimbangkan risiko-risikonya.

Bukti akan terbentuknya kanker payudara pasca terapi hormonal belum sepenuhnya meyakinkan hingga saat ini, namun induksi pelepasan sel telur oleh sebuah zat bernama klomifen sitrat (clomiphene citrate) memang diketahui meningkatkan risiko hingga 3 kali untuk menimbulkan suatu kanker payudara di Swedia. Temuan yang dapat dikatakan cukup konsisten adalah adanya kecenderungan terbentuknya kanker payudara pada mereka berumur kurang dari 35 tahun saat diagnosis pada mereka yang telah menggunakan kontrasepsi hormonal pada usia kurang dari 20 tahun. Oleh karena itu, penggunaan suntik hormon sebaiknya hanya digunakan jika benar-benar dibutuhkan dan atas saran dan pemeriksaan mendalam dari dokter.

Kita sudah sering mendengar metode pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang dapat dilakukan setiap waktu. Secara konsep, pemeriksaan tersebut dilakukan dengan mengubah berbagai posisi payudara untuk mencari benjolan yang juga tersembunyi. Jika ada, temuan benjolan tersebut dicari “akar” tempat tertanamnya benjolan tersebut. Letak penanaman benjolan tersebut dapat ditemukan pada kulit, pelapis otot, dan otot itu sendiri.   Faktor lain yang perlu dilihat adalah konsistensi dari benjolan yang dirasakan tersebut. Ada rasa lunak mirip dengan rasa saat memegang otot lengan, sedangkan rasa keras mirip dengan penekanan pada punggung tangan. Rasa lunak dan letak penanaman yang lebih dangkal menunjukkan bahwa kemungkinan besar benjolan tersebut bersifat jinak. Maksudnya, benjolan tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan. Lain halnya jika terjadi sebaliknya. Kedua ciri tersebut perlu didukung informasi lainnya.

Sebuah benjolan muncul dari pertumbuhan berlebih dari suatu sel atau kelenjar. Penyebabnya dapat dikarenakan tambahan zat yang memang ada secara normal atau kelainan dari sel tersebut. Pertumbuhan tersebut tidak secara pasti dapat dibedakan antara pertumbuhan normal atau tidak secara kasat mata saja. Memang ada pemeriksaan fisik maupun penunjang. Namun, tidak semuanya langsung dibutuhkan pada pemeriksaan pertama karena akan disesuaikan dengan karakteristik pasien.

Ada sejumlah petunjuk dan makna dari pemeriksaan pada sebuah benjolan dari payudara, mulai dari identitas pasien, riwayat penyakit hingga ciri dari benjolan tersebut. Pengenalannya dapat diajarkan pada Anda dan tindakan selanjutnya dapat dikonsultasikan pada dokter. Hubungannya dengan penggunaan terapi hormonal pun memang terbukti ada melalui berbagai penelitian.

Karakteristik yang dinilai dari pasien terkait dengan benjolan payudara mencakup usia, kecepatan pembesaran benjolan, riwayat pemakaian kontrasepsi, dan riwayat keluarga. Usia muda jarang memiliki benjolan yang bersifat ganas, ditambah lagi dengan benjolan yang ukurannya kecil dan tidak berkembang dalam beberapa bulan.

Sumber:

  • Cetin I, et al. Infertility as a cancer risk factor – a review. 2008.
  • Orgeas CC, et al. Breast cancer incidence after hormonal infertility treatment in Sweden: a cohort study. 2009.
  • De P, et al. Breast cancer incidence and hormone replacement therapy in Canada. 2010.
  • Victoria Fertility Centre. Cancer risk associated with the use of fertility drugs for ovulation induction.
  • Combined estrogen-progestogen contraceptives.2007.

Teks: Naldo Sofian

The post Terapi Hormon Infertilitas appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/terapi-hormon-infertilitas/feed/ 0
Kanker Payudara http://dokita.co/blog/kanker-payudara/ http://dokita.co/blog/kanker-payudara/#comments Mon, 26 Aug 2013 04:24:48 +0000 admin http://dokita.co/?p=7829 (Image courtesy of Nutdanai Apikhomboonwaroot / FreeDigitalPhotos.net) Oleh: dr. Sutopo Widjaja, MS Ny. BH, usia 45 tahun, karyawati bagian keuangan di sebuah perusahaan, mengeluh ada benjolan sebesar kelereng di payudara kanan, benjolan tersebut sudah dirasakan sejak 6 bulan yang lalu tetapi karena tidak menimbulkan nyeri, tidak mengganggu aktivitas sehari-hari dan adanya kesibukan di perusahaan, dia... Read more »

The post Kanker Payudara appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Kanker Payudara (Image courtesy of Nutdanai Apikhomboonwaroot / FreeDigitalPhotos.net)
Oleh: dr. Sutopo Widjaja, MS

Ny. BH, usia 45 tahun, karyawati bagian keuangan di sebuah perusahaan, mengeluh ada benjolan sebesar kelereng di payudara kanan, benjolan tersebut sudah dirasakan sejak 6 bulan yang lalu tetapi karena tidak menimbulkan nyeri, tidak mengganggu aktivitas sehari-hari dan adanya kesibukan di perusahaan, dia belum sempat periksa ke dokter. Sejak dua minggu yang lalu benjolan tersebut mulai terasa nyeri dan ada kesan tambah besar, kulit diatasnya mulai berwarna merah dan rabaannya juga seperti lebih keras, Ny BH akhirnya diantar suami berkonsultasi ke RS. Menurut dokter benjolan tersebut ada kemungkinan kanker payudara dan disarankan melakukan pemeriksaan penunjang lain.

Apa Yang Dimaskud Kanker Payudara ?

Kanker payudara adalah tumor ganas yang timbul di payudara. Kanker payudara adalah penyebab kanker ganas nomor dua bagi kaum perempuan di Indonesia setelah kanker serviks (Anda dapat baca artikel mengenai kanker serviks disini).

Ada Berapa Jenis Kanker Payudara ?

Kanker payudara ada beberapa jenis, tergantung asal jaringan pemicu. Namun yang paling dominan hanya dua jenis yaitu :

  1. Kanker duktal (ductal carcinoma), yaitu kanker yang berasal dari saluran air susu. 80% kanker payudara adalah jenis ini.
  2. Kanker kelenjar (lobular carcinoma), yaitu kanker dari sel kelenjar yang memproduksi air susu.

Apa Penyebab Kanker Payudara ?

Penyebab kanker payudara belum diketahui dengan pasti, namun faktor turunan/genetik diperkiraan berperan sangat penting.

Apakah Faktor Resiko Terjadi Kanker Payudara ?

Faktor resiko terjadi kanker payudara yang telah diketahui ialah :

  1. Usia. Kanker payudara terutama ditemukan pada usia diatas 50 tahun, dengan bertambahnya usia, resiko terkena kanker payudara semakin meningkat.
  2. Gender. Kanker payudara terutama ditemukan pada kaum perempuan. Perbandingan angka kejadian perempuan : laki-laki ialah 100 : 1.
  3. Genetik. Kanker payudara adalah penyakit turunan. Keluarga dengan cacat pada gen BRCA-1 dan BRCA-2, 80 % beresiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium. Keluarga dengan gen HER-2 positif bahkan berpotensi menderita kanker payudara yang lebih agresif dengan prognosis lebih jelek karena angka kekambuhan lebih tinggi.
  4. Siklus haid. Kanker payudara lebih sering terjadi pada mereka yang mendapat haid dini (sebelum usia 12 tahun) dan terlambat menopause (lebih dari 55 tahun).
  5. Tidak menyusui bayi, termasuk yang tidak menikah.
  6. Obesitas.
  7. Merokok.
  8. Pecandu alkohol.
  9. Terpapar radiasi.
  10. Pemakai HRT (hormone replacement Therapy) untuk mengatasi gejala pre-menopause.

Apakah Gejala Kanker Payudara ?

Pada stadium awal, kanker payudara belum memberi gejala khas sehingga sering terabaikan oleh penderita. Ciri-ciri kanker payudara ialah :

  1. Benjolan di payudara, khususnya di daerah pinggir atas dekat ketiak,
  2. Benjolan di payudara yang teraba keras, bentuk tak teratur dan sulit digerakkan dari dasarnya,
  3. Nyeri pada payudara,
  4. Perubahan ukuran dan bentuk payudara,
  5. Perubahan warna dan bentuk permukaan kulit payudara kadang seperti kulit jeruk,
  6. Puting susu lecet atau tertarik ke dalam,
  7. Keluar cairan bahkan darah dari puting susu,
  8. Benjolan di ketiak akibat pembesaran kelenjar getah bening.

Bagaimana Mendiagnosis Kanker Payudara ?

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara ialah :

  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan USG
  • Pemeriksaan mamografi
  • Pemeriksaan MRI

Untuk deteksi adanya penyebaran ke organ lain, dokter akan menganjurkan :

  • Pemeriksaan radiologi
  • CT scan dan PET scan

Untuk memastikan diagnosis maka sebagai standard baku ialah :

  • Biopsi dan pemeriksaan mikroskopis (histopatologi)

Bagaimana Menentukan Stadium/Tingkat Keparahan Kanker Payudara ?

Berdasarkan hasil pemeriksaan diatas maka kanker payudara dapat dibagi menjadi 4 stadium :

  1. Stadium 1, sel kanker hanya terbatas di payudara dengan ukuran < 2 cm.
  2. Stadium 2, ukuran antara 2-5 cm, ada penyebaran di kelenjar getah bening ketiak.
  3. Stadium 3, ukuran > 5 cm, telah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.
  4. Stadium 4, telah ada penyebaran jauh ke otak, paru, hati dan tulang.

Bagaimana Mengelola Kanker Payudara ?

Cara penggelolaan kanker payudara sangat tergantung pada jenis, stadium, sifat genetik (apakah peka terhadap hormon) dan kondisi kesehatan penderita.

  1. Operasi. Tindakan operasi adalah pilihan yang terbaik untuk kanker payudara stadium dini dan dapat berupa :
    1. Lumpektomi : hanya mengangkat benjolan.
    2. Mastektomi : mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar payudara.
  2. Radioterapi yaitu memakai sinar radioaktif untuk membunuh sel kanker.
  3. Kemoterapi yaitu membunuh se kanker dengan obat-obatan.
  4. Terapi hormonal, khususnya kanker payudara yang peka terhadap hormon estrogen.

Kombinasi dari cara pengelolaan diatas sering dilakukan untuk kanker payudara stadium lanjut.

Apakah Komplikasi Kanker Payudara ?

Kanker payudara yang telat terdeteksi atau tidak dikelola dengan baik akan menyebar ke otak, tulang, hati, paru dengan segala kosekuensinya.

Bagaimana Mencegah Kanker Payudara ?

Langkah-langkah yang telah terbukti sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya kanker payudra ialah :

  • Pola hidup sehat dengan :
    • Berolahraga teratur,
    • Hindari rokok dan alkohol,
    • Banyak konsumsi sayur buah dan makanan berserat,
    • Hindari makanan banyak berlemak,
    • mencegah terjad obesitas.
  • Pemantauan payudara secara berkala dengan meraba secara mandiri (SADARI = periksa payudara sendiri).
  • National cancer Institute menyarankan perempuan diatas 40 tahun melakukan mamografi tiap 1-2 tahun.
  • Batasi lama pemakaian HRT.
  • Lakukan mastektomi preventif untuk mereka yang :
    • Ada riwayat anggota keluarga menderita kanker payudara,
    • Ada riwayat cacat gen BRCA-1 dan BRCA-2,
    • Salah satu kelenjar payudara telah dibuang akibat kanker payudara.

Bagaimana Prognosis (Harapan Hidup) Penderita Kanker Payudara ?

Prognosis kanker payudara sangat tergantung pada stadium kanker saat terdiagnosis. Makin dini terdeteksi makin tinggi angka harapan hidup (five year survival rate), dengan komplikasi dan cacat yang makin minimal.

Stadium kanker

Five year survival rate

I

88 %

II

75 – 80 %

III

50 – 70 %

IV

< 15 %

The post Kanker Payudara appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/kanker-payudara/feed/ 0
Kanker Payudara Pria (Male Breast Cancer) http://dokita.co/blog/kanker-payudara-pria-male-breast-cancer/ http://dokita.co/blog/kanker-payudara-pria-male-breast-cancer/#comments Mon, 10 Jun 2013 02:43:44 +0000 admin http://dokita.co/?p=6512 Apa Itu Kanker Payudara Pria? Kaum pria jarang terkena kanker payudara. Dari 100 kasus kanker payudara, hanya satu yang terjadi pada pria dewasa. Kanker payudara tumbuh di dalam jaringan payudara yang berada di belakang puting pria. Apa Penyebab Kanker Payudara Pria? Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, tetapi banyak ahli sepakat bahwa beberapa pria memiliki... Read more »

The post Kanker Payudara Pria (Male Breast Cancer) appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Kanker Payudara Pria

Apa Itu Kanker Payudara Pria?

Kaum pria jarang terkena kanker payudara. Dari 100 kasus kanker payudara, hanya satu yang terjadi pada pria dewasa. Kanker payudara tumbuh di dalam jaringan payudara yang berada di belakang puting pria.

Apa Penyebab Kanker Payudara Pria?

Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, tetapi banyak ahli sepakat bahwa beberapa pria memiliki risiko kanker payudara lebih besar dibandingkan yang lain. Di Amerika Serikat, sebagian besar kanker payudara pria terjadi pada pria berusia lebih tua dari 65 tahun.

Faktor utama yang meningkatkan risiko kanker payudara pria adalah

  • Mewarisi mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2.
  • Memiliki sindrom Klinefelter, yaitu kelainan genetik dimana terdapat kromosom ekstra.

Selain itu, hal-hal lain yang dapat meningkatkan risiko kanker antara lain:

  • Riwayat penyakit payudara yang bukan kanker.
  • Payudara membesar pada pria (gynecomastia).

Apa Gejala Kanker Payudara Pria?

Gejala paling umum dari kanker payudara pria adalah terdapat benjolan atau pembengkakan di belakang putting tanpa rasa sakit. Gejala-gejala lainnya adalah: ada cairan yang keluar dari puting atau benjolan atau pembengkakan di ketiak.

Kebanyakan pria yang didiagnosa menderita kanker payudara berusia lebih tua dari 65 tahun. Namun kanker payudara bisa juga terjadi pada pria yang lebih muda. Oleh karena itu, setiap benjolan di payudara pria dewasa dianggap abnormal dan harus diperiksa oleh dokter.

Bagaimana Mendiagnosis Kanker Payudara Pria?

Kanker payudara pria didiagnosis dengan biopsi untuk memeriksa benjolan atau pembengkakan pada payudara atau ketiak. Karena umumnya tidak ada pemeriksaan rutin untuk kanker payudara dan benjolan di payudara tidak menimbulkan rasa sakit, maka kanker payudara mungkin baru ditemukan setelah kanker menyebar ke daerah tubuh yang lain.

Bagaimana Mengobati Kanker Payudara Pria?

Pengobatan utama untuk kanker payudara pria adalah tindakan operasi yang disebut mastektomi total, yaitu operasi untuk mengangkat seluruh payudara dan melakukan biopsi kelenjar getah bening sentinel. Operasi konservasi payudara (lumpektomi) biasanya tidak dilakukan karena kebanyakan pria tidak memiliki jaringan payudara yang banyak.

Penelitian yang dilakukan untuk mengobati kanker payudara pria masih sedikit. Hal ini karena kanker payudara pria sangat jarang terjadi. Namun kanker payudara pria hampir mirip dengan kanker payudara wanita sehingga beberapa perawatan kanker payudara wanita juga dapat dilakukan, antara lain: terapi radiasi, kemoterapi, terapi hormon, dan terapi target.

Kemoterapi dapat dilakukan setelah tindakan operasi untuk mengurangi kemungkinan kanker payudara kembali muncul di bagian lain dari tubuh. Jika kanker payudara sensitif terhadap hormon tertentu, yang ditandai adanya reseptor estrogen / progesteron, maka kanker payudara pria mungkin dapat diobati dengan obat penghalang hormon yang disebut tamoxifen. Kemoterapi atau terapi hormon biasanya memberikan respon yang baik dalam pengobatan kanker payudara pria.

Apa yang Harus Anda perhatikan ?

Kanker payudara pria sangat jarang terjadi, yaitu hanya sekitar 1% dari semua kasus kanker payudara setiap tahunnya. Oleh karena itu, banyak ahli mendorong penderita kanker payudara pria untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Sumber: WebMD

The post Kanker Payudara Pria (Male Breast Cancer) appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/kanker-payudara-pria-male-breast-cancer/feed/ 0
Angelina Jolie Melakukan Mastektomi Ganda http://dokita.co/blog/angelina-jolie-melakukan-mastektomi-ganda/ http://dokita.co/blog/angelina-jolie-melakukan-mastektomi-ganda/#comments Mon, 27 May 2013 06:54:56 +0000 admin http://dokita.co/?p=6279 Keputusan aktris dan aktivis Angelina Jolie untuk melakukan mastektomi ganda preventif belum lama ini, memberikan gambaran sulitnya pilihan yang dihadapi oleh wanita-wanita yang memiliki risiko tinggi terkena  kanker payudara. Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 ini relatif jarang terjadi, dan dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebanyak 80%. Mutasi gen tersebut juga meningkatkan risiko kanker ovarium. Dalam... Read more »

The post Angelina Jolie Melakukan Mastektomi Ganda appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Angelina Jolie Melakukan Mastektomi Ganda

Keputusan aktris dan aktivis Angelina Jolie untuk melakukan mastektomi ganda preventif belum lama ini, memberikan gambaran sulitnya pilihan yang dihadapi oleh wanita-wanita yang memiliki risiko tinggi terkena  kanker payudara.

Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 ini relatif jarang terjadi, dan dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebanyak 80%. Mutasi gen tersebut juga meningkatkan risiko kanker ovarium.

Dalam koran New York Times, Angelina Joile menjelaskan mengapa dia memutuskan untuk melakukan operasi mastektomi ganda preventif. Jolie yang saat ini berusia 37 tahun, ingin tetap sehat, aktif dan menghindari penyakit kanker demi enam orang anak dan keluarganya. “Saya menulis ini untuk memberitahu kepada semua wanita bahwa keputusan untuk melakukan mastektomi tidaklah mudah,” tulis Jolie. “Tapi keputusan tersebut merupakan keputusan terbaik yang saya buat. Kemungkinan saya untuk tekena kanker payudara turun dari 87 persen menjadi di bawah 5 persen. Saya dapat memberitahu anak-anak saya bahwa mereka tidak perlu takut kehilangan saya karena kanker payudara. ”

Ahli bedah payudara Shelley Hwang, MD, kepala operasi payudara dan profesor bedah di Duke University Medical Center dan Duke Cancer Institute akan menambahkan informasi lain yang perlu diketahui wanita mengenai mastektomi dan kanker payudara. Perlu diketahui, dokter Hwang bukanlah dokter yang merawat Jolie.

Mengapa Wanita Melakukan Mastektomi Ganda Preventif?

Dalam kasus Angelina Jolie, adanya mutasi gen yang menyebabkan Jolie memiliki risiko sangat tinggi untuk terkena kanker payudara. Pencegahan paling efektif saat ini akibat mutasi gen BRCA adalah mastektomi ganda profilaksis. Tindakan pencegahan kanker payudara selalu mastektomi ganda karena kedua payudara sama-sama berisiko dan kita tidak tahu payudara mana yang akan terkena kanker payudara.

Berapa Banyak Wanita Mengalami Mutasi Gen BRCA?

Sekitar 5% kasus kanker payudara terjadi pada wanita yang memiliki mutasi genetik BRCA.

Apakah Kanker Payudara karena Mutasi Gen BRCA Lebih Agresif?

Ya, mutasi gen BRCA berkaitan dengan kanker payudara yang lebih agresif yaitu “triple negative.”

Apakah Tindakan Mastektomi Ganda Terlalu Radikal Bagi Wanita yang Memiliki Mutasi BRCA?

Pilihan mastektomi ganda preventif merupakan hak pasien dan merupakan salah satu pilihan yang sangat baik. Pilihan lain yang dapat dipertimbangkan ketika mengetahui bahwa Anda memiliki mutasi gen BRCA adalah deteksi dini. Cara ini memerlukan skrining lebih aktif.

Apa yang Dilakukan Untuk Deteksi Dini?

Jika seorang wanita mengetahui bahwa dia memiliki mutasi gen BRCA dan tidak ingin melakukan mastektomi, maka alternatif lain yang baik adalah melakukan mammogram dan MRI payudara setiap tahunnya. Anda dapat melakukan keduanya sekaligus atau bergantian. Kekurangan deteksi dini adalah Anda dapat terkena dan mengembangkan kanker selama pemeriksaan berkala berlanjut. Namun cara ini efektif untuk mendeteksi kanker pada tahap dini.

Apakah Manfaat dan Risiko Melakukan Mastektomi Ganda?

Wanita yang memiliki mutasi gen BRCA sehingga berisiko tinggi terkena kanker payudara, maka operasi pencegahan dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga 90%. Sebagai contoh: risiko kanker payudara pada wanita dengan gen pembawa BRCA meningkat sebesar 80%. Tindaka operasi pencegahan dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga 90%. Dengan kata lain, operasi pencegahan dapat mengurangi risiko kanker payudara menjadi lebih rendah dari populasi umum.

Risiko dari mastektomi tidak besar. Kebanyakan wanita yang melakukan mastektomi preventif adalah pasien dengan usia lebih muda dan banyak dari mereka juga melakukan tindakan rekonstruksi. Sebagian besar risiko yang ada terkait dengan implan, seperti komplikasi implan, atau risiko lain yang terkait dengan operasi seperti infeksi atau perdarahan.

Siapa yang Harus Mempertimbangkan Tes BRCA?

Wanita yang harus mempertimbangkan tes BRCA adalah:

  1. Wanita yang memiliki kanker payudara triple-negatif,
  2. Wanita yang memiliki mutasi gen BRCA
  3. Wanita pada usia dini, di bawah usia 45 tahun,
  4. Wanita yang anggota keluarganya ada terkena kanker ovarium dan kanker payudara,
  5. Wanita yang anggota keluarganya ada terkena kanker payudara
  6. Wanita keturunan Yahudi Ashkenazi.

Apa yang Terkait Dengan Tes Mutasi BRCA?

Tes mutasi BRCA yang dilakukan adalah tes darah atau dengan menyeka bagian dalam pipi Anda. Anda sebaiknya berkonsultasi dengan ahli genetik, karena Anda perlu memahami apa arti mutasi gen BRCA dan hasil tesnya, apa risikonya, dan kemudian membuat keputusan apakah Anda perlu melakukan tes mutasi BRCA.

Jika Anda hanya melakukan pengujian untuk tiga mutasi gen BRCA paling umum, maka hasil pengujiannya memerlukan waktu sekitar 2 minggu. Tes yang lebih komprehensif yaitu adanya sequencing gen, dapat memerlukan waktu satu bulan.

Berapa Biaya yang Diperlukan dan Siapa yang Membayar?

Biaya yang diperlukan sekitar $ 3.000. Biaya pengujian mungkin ditanggung oleh perusahaan asuransi jika Anda dianggap berisiko tinggi terkena kanker payudara.

Sumber: WebMD

The post Angelina Jolie Melakukan Mastektomi Ganda appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/angelina-jolie-melakukan-mastektomi-ganda/feed/ 0
Ada benjolan di payudara sejak 3 tahun dan membesar. Apakah ini penyakit kanker dan apa pengobatannya? http://dokita.co/blog/ada-benjolan-di-payudara-sejak-3-tahun-dan-membesar-apakah-ini-penyakit-kanker-dan-apa-pengobatannya/ http://dokita.co/blog/ada-benjolan-di-payudara-sejak-3-tahun-dan-membesar-apakah-ini-penyakit-kanker-dan-apa-pengobatannya/#comments Wed, 23 Jan 2013 06:02:58 +0000 admin http://dokita.co/blog/?p=3597 Q: Dear Dokter, Saya wanita berusia 20 tahun, saya mempunyai benjolan di payudara kanan saya sejak 3 tahun lalu dan sampai sekarang benjolan itu semakin besar. Suatu ketika puting saya lecet dan mengeluarkan cairan putih, tapi setelah saya minum herbal, puting saya sudah kembali normal lagi. Sampai sejauh ini saya belum melakukan pengobatan apapun karena saya... Read more »

The post Ada benjolan di payudara sejak 3 tahun dan membesar. Apakah ini penyakit kanker dan apa pengobatannya? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Q: Dear Dokter, Saya wanita berusia 20 tahun, saya mempunyai benjolan di payudara kanan saya sejak 3 tahun lalu dan sampai sekarang benjolan itu semakin besar. Suatu ketika puting saya lecet dan mengeluarkan cairan putih, tapi setelah saya minum herbal, puting saya sudah kembali normal lagi. Sampai sejauh ini saya belum melakukan pengobatan apapun karena saya takut. Pertanyaan saya, apa benar ini penyakit kanker payudara dan apa pengobatan yang harus saya jalani?

A: Sebaiknya Anda segera ke dokter spesialis bedah tumor/bedah umum yang ada di kota Anda. Nanti Anda akan menjalani serangkaian pemeriksaan termasuk USG payudara. Setelah itu dokter akan menilai dari gejala klinis yang ada dan hasil USG nya, apakah tumor tersebut bersifat jinak atau ganas. Bila jinak, maka setelah operasi tidak ada tindakan apa-apa lagi. Tapi jika ganas/kanker, maka selain operasi tentu akan dilanjutkan dengan kemoterapi atau radiasi. Semakin cepat ditangani, maka kemungkinan sembuh semakin besar karena belum menjalar ke tempat lain. Segera periksa ke dokter untuk evaluasi, jangan ditunda.

The post Ada benjolan di payudara sejak 3 tahun dan membesar. Apakah ini penyakit kanker dan apa pengobatannya? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/ada-benjolan-di-payudara-sejak-3-tahun-dan-membesar-apakah-ini-penyakit-kanker-dan-apa-pengobatannya/feed/ 2
Apakah penyebab payudara kiri dekat ketiak terasa nyeri? http://dokita.co/blog/apakah-penyebab-payudara-kiri-dekat-ketiak-terasa-nyeri/ http://dokita.co/blog/apakah-penyebab-payudara-kiri-dekat-ketiak-terasa-nyeri/#comments Wed, 23 Jan 2013 05:56:24 +0000 admin http://dokita.co/blog/?p=3594 Q: Dear Dokter, Payudara kiri saya dekat dengan ketiak terasa nyeri. Apakah penyebabnya? A: Payudara bisa sakit karena beberapa penyebab, diantaranya: 1. ada infeksi/peradangan yang biasanya ditandai dengan adanya demam 2. karena pengaruh hormonal, biasanya nyeri menjelang haid. 3. ada nya pertumbuhan yang tidak normal seperti kanker, biasanya ada benjolan di payudara. Kami sarankan Anda segera periksa... Read more »

The post Apakah penyebab payudara kiri dekat ketiak terasa nyeri? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Q: Dear Dokter, Payudara kiri saya dekat dengan ketiak terasa nyeri. Apakah penyebabnya?

A: Payudara bisa sakit karena beberapa penyebab, diantaranya: 1. ada infeksi/peradangan yang biasanya ditandai dengan adanya demam 2. karena pengaruh hormonal, biasanya nyeri menjelang haid. 3. ada nya pertumbuhan yang tidak normal seperti kanker, biasanya ada benjolan di payudara. Kami sarankan Anda segera periksa ke dokter dan USG payudara untuk melihat lebih jauh apakah ada kelainan di jaringan payudaranya. 

The post Apakah penyebab payudara kiri dekat ketiak terasa nyeri? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/apakah-penyebab-payudara-kiri-dekat-ketiak-terasa-nyeri/feed/ 0
Bagaimanakah gejala terkena kanker payudara? http://dokita.co/blog/bagaimanakah-gejala-terkena-kanker-payudara/ http://dokita.co/blog/bagaimanakah-gejala-terkena-kanker-payudara/#comments Wed, 23 Jan 2013 05:10:40 +0000 admin http://dokita.co/blog/?p=3561 Q: Dear Dokter, Bagaimanakah gejala terkena kanker payudara? A: Ciri-ciri kanker payudara ialah bila ada benjolan keras khususnya di daerah pinggir atas, dan susah digerakkan karena lengket dengan jaringan sekitar, puting susu tertarik kedalam, keluar darah dari puting susu, dan kulit payudara seperti kulit jeruk, ditambah lagi jika teraba benjolan di ketiak. 

The post Bagaimanakah gejala terkena kanker payudara? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Q: Dear Dokter, Bagaimanakah gejala terkena kanker payudara?

A: Ciri-ciri kanker payudara ialah bila ada benjolan keras khususnya di daerah pinggir atas, dan susah digerakkan karena lengket dengan jaringan sekitar, puting susu tertarik kedalam, keluar darah dari puting susu, dan kulit payudara seperti kulit jeruk, ditambah lagi jika teraba benjolan di ketiak. 

The post Bagaimanakah gejala terkena kanker payudara? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/bagaimanakah-gejala-terkena-kanker-payudara/feed/ 4
Mastitis dan Menyusui – Cara Mengatasinya http://dokita.co/blog/mastitis-dan-menyusui-cara-mengatasinya/ http://dokita.co/blog/mastitis-dan-menyusui-cara-mengatasinya/#comments Tue, 15 Jan 2013 03:20:40 +0000 admin http://dokita.co/blog/?p=2521 Mastitis dan Menyusui – Cara Mengatasinya Bagaimana mengatasi dan mengobati mastitis? Antibiotik biasanya dapat menyembuhkan mastitis. Jika dokter meresepkan antibiotik, minumlah sesuai yang disarankan dan habiskan dosisnya. Antibiotik tidak akan membahayakan bayi. Jika setelah mengkonsumsi antibiotik yang diresepkan dokter, Anda masih merasa sakit, dokter Anda dapat mengirimkan sampel ASI Anda ke laboratorium untuk membantu mengidentifikasi... Read more »

The post Mastitis dan Menyusui – Cara Mengatasinya appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Mastitis dan Menyusui – Cara Mengatasinya

Bagaimana mengatasi dan mengobati mastitis?

Antibiotik biasanya dapat menyembuhkan mastitis. Jika dokter meresepkan antibiotik, minumlah sesuai yang disarankan dan habiskan dosisnya. Antibiotik tidak akan membahayakan bayi. Jika setelah mengkonsumsi antibiotik yang diresepkan dokter, Anda masih merasa sakit, dokter Anda dapat mengirimkan sampel ASI Anda ke laboratorium untuk membantu mengidentifikasi jenis bakteri penyebab infeksi.

Cobalah untuk lebih banyak istirahat untuk meringankan rasa sakit Anda. Minum banyak cairan dan tempelkan handuk hangat atau dingin pada payudara yang sakit.

Apakah ibu yang terkena mastitis masih tetap bisa menyusui?

Ya, menyusui dari payudara yang terkena mastitis aman untuk bayi dan akan membantu ibu mengobati mastitis.

Jika memulai menyusui dengan payudara yang terinfeksi terlalu menyakitkan, cobalah menyusui bayi dengan payudara yang sehat terlebih dahulu. Kemudian, setelah ASI mengalir, cobalah mengganti ke payudara yang sakit. Jika puting terluka atau terlalu menyakitkan untuk menyusui, gunakan pompa untuk mengosongkan payudara.

Ada saran atau tips dalam menyusui?

Sebelum menyusui, kompres payudara yang terinfeksi dengan handuk hangat selama 15 menit. Lakukan kompres ini dengan rutin, minimum 3 kali sehari. Ini meningkatkan aliran susu di payudara. Memijat payudara juga dapat membantu aliran susu.

Tips yang sangat penting juga adalah, pastikan bayi menyusui dengan posisi yang benar. Bila tidak, payudara tidak akan pernah benar-benar kosong sehingga resiko terkena mastitis sangat tinggi. Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi / ASI di rumah sakit bersalin di kota Anda.

Terakhir, pastikan untuk mendapatkan pengobatan untuk mastitis. Menunda pengobatan dapat menyebabkan abses payudara, yang akan lebih sulit untuk diobati.

Sumber: WebMD

Artikel terkait:
Mastitis dan Menyusui – Apa dan Mengapa

The post Mastitis dan Menyusui – Cara Mengatasinya appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/mastitis-dan-menyusui-cara-mengatasinya/feed/ 1
Mastitis dan Menyusui – Apa dan Mengapa http://dokita.co/blog/mastitis-dan-menyusui-apa-dan-mengapa/ http://dokita.co/blog/mastitis-dan-menyusui-apa-dan-mengapa/#comments Mon, 14 Jan 2013 03:44:32 +0000 admin http://dokita.co/blog/?p=2514 Mastitis dan Menyusui – Apa dan Mengapa Apa itu mastitis? Mastitis adalah peradangan payudara biasanya disebabkan oleh infeksi. Hal ini dapat terjadi pada setiap wanita, meskipun mastitis yang paling umum terjadi dalam 6 bulan pertama menyusui. Mastitis dapat membuat Ibu merasa sangat lelah dan sakit. Ditambah dengan tuntutan merawat bayi yang baru lahir, hal ini... Read more »

The post Mastitis dan Menyusui – Apa dan Mengapa appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Mastitis dan Menyusui – Apa dan Mengapa

Apa itu mastitis?

Mastitis adalah peradangan payudara biasanya disebabkan oleh infeksi. Hal ini dapat terjadi pada setiap wanita, meskipun mastitis yang paling umum terjadi dalam 6 bulan pertama menyusui.

Mastitis dapat membuat Ibu merasa sangat lelah dan sakit. Ditambah dengan tuntutan merawat bayi yang baru lahir, hal ini membuat banyak perempuan berhenti menyusui sama sekali. Tapi sangat disarankan untuk dapat terus menyusui bayi. Karena menyusui membantu untuk membersihkan infeksi. Menyusui dengan payudara yang terkena mastitis tidak akan membahayakan bayi.

Meskipun sangat sakit dan membuat ibu terkadang patah semangat dalam memberikan ASI eksklusif, mastitis dapat disembuhkan dengan pengobatan yang benar.

Apa sih penyebab mastitis itu?

Mastitis paling sering terjadi ketika bakteri memasuki payudara melalui puting. Hal ini dapat terjadi ketika seorang ibu menyusui memiliki puting yang terluka atau pecah-pecah.

Faktor lain yang juga dapat menyebabkan mastitis:

  • Tidak menyusui dalam waktu yang cukup lama, misalnya karena berpergian
  • Menyusui namun tidak tuntas, sehingga payudara tidak benar-benar kosong. Pastian bayi menyusui (latch on) dengan benar. Bila tidak yakin, kunjungi konselor laktasi di rumah sakit bersalin.

Bagaimana gejala-gejala mastitis?

Mastitis biasanya ditandai dengan adanya satu bagian di salah satu payudara yang terasa sakit. Terasa hangat saat disentuh dan atau berwarna kemerahan. Ibu juga mungkin mengalami demam, menggigil, dan nyeri tubuh.

Tanda-tanda bahwa mastitis makin parah:

  • kelenjar getah bening di ketiak sebelah payudara yang terinfeksi membengkak dan terasa sangat menyakitkan,
  • detak jantung cepat,
  • menderita gejala seperti flu.

Mastitis dapat menyebabkan payudara membengkak dan terasa seperti benjolan yang keras dan menyakitkan.

Apakah ada yang membuat seseorang lebih beresiko terkena mastitis?

Seseorang lebih mungkin mendapatkan mastitis saat menyusui jika:

  1. Pernah mengalami mastitis sebelumnya
  2. Menunda atau melewatkan sesi menyusui
  3. Tidak mengosongkan payudara sepenuhnya secara teratur
  4. Mengalami luka pada puting yang disebabkan karena posisi menyusui yang tidak benar
  5. Menderita anemia. Anemia membuat seorang ibu lebih mudah lelah dan menurunkan tingkat ketahanan tubuh terhadap infeksi seperti mastitis.

Ibu menyusui bisa mendapatkan mastitis setiap saat, namun paling sering terjadi dalam 2 bulan pertama bayi. Setelah 2 bulan, pola menyusui bayi umumnya menjadi lebih teratur sehingga membantu mencegah mastitis.

Dokter dapat mendiagnosa penyakit mastitis dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang gejala yang dialami oleh Ibu dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan di lab biasanya tidak diperlukan.

Bagaimana mengatasi mastitis? Baca selanjutnya pada artikel kami besok disini.

Sumber: WebMD

Artikel Terkait: Mastitis dan Menyusui – Cara Mengatasinya

The post Mastitis dan Menyusui – Apa dan Mengapa appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/mastitis-dan-menyusui-apa-dan-mengapa/feed/ 1
Question of The Day – Puting Payudara Luka, belum sembuh. Apakah Gejala Kanker? http://dokita.co/blog/question-of-the-day-puting-payudara-luka/ http://dokita.co/blog/question-of-the-day-puting-payudara-luka/#comments Wed, 31 Oct 2012 02:53:42 +0000 admin http://dokita.co/blog/?p=1670 Q: Salam sehat Tim Dokter. Saya mau konsultasi mengenai istri saya, sudah 3 bulan ini luka di area (maaf) puting istri saya belum kering juga. Pernah sempat sesaat luka itu kering, tapi kemudian luka terbuka lagi. Sudah saya coba kasih bioplacenton (sisa salep bekas perawatan waktu istri saya jatuh), kasa tulle (Chloro tulle, Chlorhexidine gauze... Read more »

The post Question of The Day – Puting Payudara Luka, belum sembuh. Apakah Gejala Kanker? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Q: Salam sehat Tim Dokter. Saya mau konsultasi mengenai istri saya, sudah 3 bulan ini luka di area (maaf) puting istri saya belum kering juga. Pernah sempat sesaat luka itu kering, tapi kemudian luka terbuka lagi. Sudah saya coba kasih bioplacenton (sisa salep bekas perawatan waktu istri saya jatuh), kasa tulle (Chloro tulle, Chlorhexidine gauze dressing, dari pengalaman saya waktu operasi), sampai yang terbaru saya berikan garamycin (gentamicin sulfate, saran dari apoteker). Tapi tetap tidak ada perkembangan yang berarti.
Bagaimana ini dok? Apakah mungkin ini gejala kanker payudara? Dulu, saya sempat pernah baca di artikel, salah 1 gejala kanker payudara yaitu ada luka di area puting.
Untuk informasi, luka yang terjadi ini bukan luka dari kecelakaan istri saya yang dulu. Sebagai tambahan, dulu istri saya sempat mengeluh ada rasa ngilu di dada kiri nya, tapi tidak terasa ada benjolan. Selain itu, luka terdapat di payudara kiri maupun kanan, dan sedikit berair (semacam air yang ada jika terdapat luka gores. Saya menyebutnya,plasma darah, benarkah?) Mohon bantuannya dokter karena istri saya malu periksa ke dokter.

A: Kalau luka tidak sembuh-sembuh walaupun sudah diberi obat yang sesuai, memang harus diwaspadai keganasan, apalagi di puting susu / payudara.
Kami sarankan segera periksakan ke dokter untuk evaluasi dan lakukan USG dan /atau mamografi. Jika istri Anda malu, maka sebaiknya periksakan ke dokter yang wanita.

The post Question of The Day – Puting Payudara Luka, belum sembuh. Apakah Gejala Kanker? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/question-of-the-day-puting-payudara-luka/feed/ 0