Kesehatan dan kebahagiaan adalah hak setiap orang dan harus diperjuangkan, seperti yang diyakini oleh Nadya Hutagalung.

You Are What You Eat

Selama 9 tahun terakhir ini Nadya Hutagalung telah membentuk pola diet dan hidup sehatnya setelah dia mengalami gangguan kesehatan dalam tubuhnya, khususnya alergi yang mengganggu aktivitasnya.

“Apa yang kita makan menentukan kesehatan kita. Pada zaman sekarang ini orang-orang cenderung merasa lebih nyaman dengan makanan siap saji yang penuh dengan kandungan kimia tinggi dan sayangnya gizinya pun kalah dibanding kandungan negatifnya”

Nadya merasa perlu kembali ke pola makan yang sederhana, hidup yang sederhana, menurutnya, semakin sering kita menyiapkan makanan kita sendiri, tubuh kita akan lebih sehat nantinya. Nadya mencoba untuk mempertahankan kebiasaan diet yang didominasi oleh sayur-sayuran yang dianggapkan tidak sekadar baik untuk kesehatan, tetapi juga untuk lingkungan hidup. Nadya tidak makan terlalu banyak buah, hanya sedikit saja dicampur ke dalam jus sayuran, karena tubuhnya tidak dapat menampung terlalu banyak gula.

“Pilihlah makanan yang bersih, tetapi tetap enak yang bisa mendukung kebutuhan tubuh,” saran Nadya. Saat ini Nadya merasa nyaman sekali dengan olahraga pilates karena bisa memperkuat core tubuhnya sehingga nantinya bisa menopang berbagai kegiatan lain supaya tidak cedera atau berisiko. Pilates baik untuk segala bentuk tubuh yang cocok juga untuk para pemain golf.

“Saya pilates 2 kali seminggu, dan jalan kaki sejauh 3 km di malam hari bersama suami saya. Olahraga jalan kaki menjadi kesempatan bagi kami berdua untuk semakin ‘terhubung’ (connect),” cerita model cantik yang juga rutin bermeditasi untuk menjaga keseimbangan elemen tubuhnya.

Long Term Wellness

Bagi Nadya Hutagalung, kesehatan berarti kita mengizinkan tubuh dan pikiran bekerja secara optimal sesuai fungsinya untuk kebaikan jangka panjang (long term wellness). “Kesehatan tidak dapat dibeli, namun sayangnya, seringkali orang-orang baru mulai mengkhawatirkan kesehatannya ketika mereka didiagnosa menderita suatu penyakit atau mungkin ada orang terdekatnya yang sakit”

Nadya benar-benar berusaha keras untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadinya, walaupun ada momen tertentu yang sangat menyita waktunya, Nadya memastikan untuk tetap merawat dirinya dengan baik. “Saya merasa sangat penting untuk memahami bahwa materi bukan satu-satunya yang terpenting dalam hidupnya, tetapi masih ada hal lain yaitu hidup, kesehatan, dan keluarga yang sangat penting juga”

Untuk itu Nadya mengingatkan dirinya apa saja yang penting baiknya dan melepas hal-hal yang mungkin tidak selaras dengan tujuan hidupnya. Nadya percaya bahwa setiap orang memiliki hak dan kemampuan untuk menjadi sehat dan bahagia. “Dan itulah tujuan utama dalam hidup saya saat ini,” ujarnya dengan mantap. “I can only say that if you can complain about your weight or body shape and do nothing about it , then you really have no right to complain. Just get out there, join a gym, climb some stairs, get off the bus one stop earlier or walk around the block a few times.”

Teks: Maeya Zee

The post Perjuangan Sehat Nadya Hutagalung appeared first on Dokita - Dokter Kita.

Kesehatan adalah manifestasi kehidupan sehari-hari kita, dan ternyata hidup sehat itu begitu mudah ketika setiap orang mau mandiri menjaga kesehatannya.

Nama Erikar Lebang, 39, semakin dikenal setelah dia menjadi praktisi yoga dan rutin menyuarakan berbagai tip praktis sehat, salah satunya food combining dan kemandirian hidup sehat.

Erik tumbuh dalam lingkungan keluarga dokter yang membuatnya terbiasa dengan pola berpikir dunia kedokteran. “Dulu saya kira hidup sehat itu berarti menyerahkan semuanya kepada dokter, jika sakit ya makan obat. Setahun tidak makan, rasanya aneh, konsepnya begitu,” kenang Erik.

Pandangan Erik mengenai dunia medis berubah seketika dia menyaksikan neneknya meninggal dunia di usia muda, 60 tahun, dan meskipun kakek seorang profesor kedokteran ternama di Indonesia, kakeknya tidak bisa berbuat apa-apa. Titik balik perjalanan sehat Erik berikutnya dimulai saat dia berusia 26 tahun dan Erik selalu merasa ada yang salah dengan tubuhnya. Badan rasanya tidak enak, bangun tidur rasanya ingin tidur lagi, dan sampai di kantor sudah lemas lagi. Erik mengungkapkan ini kepada kakek dan ibunya yang sudah menjadi dokter senior saat itu, tetapi ilmu kedokteran tidak bisa memberi solusi bagi Erik. Tidak ada satupun jawaban yang memuaskan Erik, semua hanya bilang bahwa dirinya stress, sehingga kondisi kesehatannya demikian. Ada juga yang mengatakan, mungkin kondisi ini dikarenakan Erik tidak suka berolahraga?

“Saya olahraga banget, tetapi memang ada saat load pekerjaan sudah semakin banyak, tidak ada lagi waktu untuk berolahraga, tetapi selebihnya saya rutin berolahraga.”

Kondisi kesehatan sempat semakin buruk dan Erik merasa umurnya tidak panjang lagi, kemudian suatu hari teman Erik menyuruhnya membaca buku berjudul ‘Fit For Life’. Dari buku itu dia langsung tersadar bahwa kunci dan pangkal dari segala bentuk penyakit adalah ketidakmampuannya mengontrol gaya hidup. Erik jadi teringat dengan sumber penyebab dari masalah kesehatannya, yaitu kebiasaannya meminum 1 pitcher besar es teh manis setiap pagi, ditambah lagi konsumsi makan siang yang sembarangan. Saat itu juga Erik mengubah drastis pola makannya.

“Sampai akhirnya saya sadar, saya tidak pernah pilek lagi, biasanya bangun pagi tubuh terasa lemas, tetapi tidak seperti itu lagi. Sempat juga mengalami cacar air di usia 29 tahun, tetapi hanya dalam waktu 3 hari, saya sembuh.”

Menjelang usia 40 tahun, Erik merasa vitalitas tubuhnya jauh lebih baik dibandingkan saat dia masih berusia 20 tahunan. Erik pun belajar bahwa sehat itu mudah dan murah, dan dia rutin menceritakan pengalaman dan pengetahuan hidup sehatnya di social media yang tak jarang ditentang para dokter. “Karena saya bukan dokter, banyak yang bilang saya asal ngomong, bahkan pernah saya menjadi pembahasan di Ikatan Dokter Anak Indonesia, saya disebut sebagai orang yang hanya asal omong berdasarkan opini,” cerita Erik.

Namun faktanya, banyak juga sahabat Erik yang berprofesi dokter yang mendukung keberanian Erik untuk mengungkapkan pandangannya mengenai hidup sehat. Hingga saat ini twitter @erikarlebang telah mencapai 16 ribu followers dan menurut Erik, kekuatan mereka untuk menyampaikan apa yang Erik sampaikan, luar biasa! Erik tidak pernah berniat untuk memberi konsultasi medis, tetapi hanya mengungkapkan fakta sehat yang sudah terbukti kebenarannya, banyak follower twitternya yang terbantu setelah mengikuti apa yang Erik ungkapkan. Dulu Erik masih meladeni dokter-dokter yang menyerangnya, along the way, Erik memilih untuk diam saja, dan membukukan cool tweet-nya sebagai panduan hidup sehat banyak orang.

Erik memang bukan lulusan pendidikan kedokteran (Erik adalah lulusan pendidikan Komunikasi Visual – Red), tetapi berdasarkan pemaknaannya akan hidup sehat menginspirasi banyak orang. Meskipun ada tantangan yang harus Erik hadapi (serangan dari kalangan dokter – Red), itu tidak membuat Erik berhenti untuk fokus pada tujuannya, membuat orang sadar bahwa hidup sehat itu mudah. Ada yang pernah bercerita pada Erik, setelah dia mengikuti twitter Erik, pola hidupnya berubah, biaya belanja bulanan untuk kesehatan menurun drastis, pola makan berubah. Tidak bisa dipungkiri, banyak follower yang merasa peningkatan jauh dalam kesehatannya. Metode food combining adalah salah satu metode sehat yang sering digaungkan oleh Erik dan terbukti banyak mengubah hidup para ‘pengikutnya’.

“Perbaiki pola makan Anda, the whole problem akan sembuh, kadang penyakit hanyalah kartu domino yang menyerempet ke sisi lainnya,” ujar Erik dengan nada suara yang sangat optimis.”

“Sehat bukan sekadar tidak sakit, tetapi sehat berarti hidup yang berkualitas, dan ini sangat mudah dilakukan. Sekarang saya tahu, jika mau sehat, saya harus tahu dulu apa yang saya makan. I make food combining, as easiest as it can be”

Teks: Maeya Zee

The post Erikar Lebang, Food Combining, dan Yoga appeared first on Dokita - Dokter Kita.