Artikel Penyakit HIV AIDS ini dibagi menjadi 2 bagian. Pada bagian kedua ini akan membahas mengenai diagnosis penyakit HIV AIDS, cara pengelolaan dan tujuan pengobatan serta prognosis penderita HIV AIDS. Untuk mengenai apa itu penyakit HIV AIDS, apa perbedaan antara HIV dan AIDS, bagaimana penularannya, apa saja gejalanya dan stadium penyakit HIV AIDS terdapat di artikel Penyakit HIV AIDS (Part 1) disini.

Mr. AH, 47 tahun, supir bus antar kota, mengeluh sering demam, batuk dan diare yang telah berlangsung sekitar dua bulan, AH sudah beberapa kali berobat ke Puskesmas, namun keluhannya tetap hilang timbul, berat badan juga turun cukup dratis dari 67 kg jadi 58 kg. AH akhirnya dirujuk ke spesialis penyakit dalam di RSUD. Pada pemeriksaan dokter internist juga menemukan ada pembesaran kelenjar getah bening di sekitar leher. AH diduga menderita penyakit HIV/AIDS.

Bagaimana Mendiagnosis HIV/AIDS ?

Diagnosis penyakit HIV/AIDS dapat ditegakkan melalui pemeriksaan laboratorium a.l.

• Tes antibodi Anti HIV,
• Jumlah RNA virus HIV (viral load),
• Jumlah sel limfosit CD-4.

Siapa yang Perlu Pemeriksaan Anti-HIV ?

Pemeriksaan anti HIV sangat dianjurkan pada :

• Penderita TB,
• Penderita infeksi menular seksual,
• Ibu hamil.
• Kelompok resiko tinggi : Pecandu narkoba, Pekerja seksual, Pasangan penderita HIV (+).

Bagaimana Pengelolaan Penderita HIV/AIDS ?

HIV/AIDS tak dapat disembuhkan namun perkembangan penyakit dapat dihambat, sekaligus mengurangi potensi penularan ke orang lain. Dengan pengobatan yang disiplin diharapkan daya tahan tubuh penderita semakin meningkat dan jumlah virus makin berkurang, sehingga penderita tetap sehat dan dapat berkarya seperti biasa.. Langkah pengelolaan penderita HIV/AIDS meliputi :

1. Pola hidup sehat dengan menghindari rokok dan alkohol.
2. Mengobati infeksi oportunitis seperti diare kronik, TBC paru dan lain-lain.
3. Minum obat antiRetrovirus (ARV), secara disiplin dan seumur hidup.

Ada beberapa golongan ARV yang cara kerjanya berbeda namun sasarannya sama yaitu menghambat proses perkembangan virus HIV, sehingga jumlahnya (viral load) makin berkurang. dan daya tahan tubuh/jumlah sel CD-4 makin meningkat. ARV harus diberikan dalam kombinasi minimal 3 jenis obat dari 2 golongan yang berbeda, tujuannya agar manfaat ARV maksimal sekligus untuk mencegah terjadi resistensi obat.

Apa Tujuan Pemberian Obat ARV ?

Tujuan/manfaat obat ARV ialah :

1. Menghambat perkembangan virus HIV dengan menekan virus load sampai tak terdeteksi,
2. Memulihkan kekebalan tubuh dengan menaikkan jumlah sel CD-4,
3. Mengurangi kemungkinan terjadi infeksi oprtunitis,
4. Meningkatkan kualitas hidup,
5. Menurunkan angka kesakitan dan kematian,
6. Menurunkan sumber penularan.

Apa Indikasi Seorang Penderita HIV Perlu Mendapat Pengobatan ARV ?

Indikasi pemberian ARV ditentukan oleh dua faktor yaitu : Gejala klinik dan Jumlah sel CD-4. Berdasarkan rekomendasi WHO, penderita HIV yang perlu mendapat ARV ialah :

1. HIV stadium 1 atau 2 dengan jumlah sel CD-4 < 350/uL.
2. HIV stadium 3 atau 4, berapapun jumlah sel CD-4.
3. Penderita TBC, Hepatitis B dan ibu hamil, berapapun jumlah sel CD-4.

Bagaimana Mencegah Tertular Penyakit HIV/AIDS ?

Hingga saat ini belum ada vaksin yang efektif untuk mencegah HIV/AIDS.
Untuk mencegah tertular HIV/AIDS maka yang perlu dicermati ialah :

1. Lakukan hubungan seksual yang sehat, lindungi dengan memakai kondom saat hubungan,
2. Jangan memakai jarum suntik bersama,
3. Pencegahan penularan ibu hamil yang HIV positif ke bayi :
   1. Memberi ARV pada ibu hamil,
   2. Tidak melahirkan melalui jalan lahir tetapi dengan operasi Caesar,
   3. Tidak menyusui bayi dengan ASI,
   4. Memberi ARV selama empat minggu pada bayi baru lahir.

Bagaimana Prognosis Penyakit HIV/AIDS ?

Hingga saat ini penyakit HIV/AIDS memang belum dapat disembuhkan, namun dengan diagnosis dini, pengelolaan yang baik, disiplin minum obat dan pemantauan, selain terjadi penurunan angka kesakitan dan kematian, penderita dapat hidup dengan kondisi yang prima, tetap dapat berkarya sebagaimana orang sehat lainnya.

The post Penyakit HIV AIDS (Part 2) appeared first on Dokita - Dokter Kita.