Dokita - Dokter Kita » suntik hormon http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Tue, 12 Aug 2014 02:00:03 +0000 woocommerce-ic-en-GB hourly 1 Terapi Hormon Infertilitas http://dokita.co/blog/terapi-hormon-infertilitas/ http://dokita.co/blog/terapi-hormon-infertilitas/#comments Wed, 25 Sep 2013 03:57:59 +0000 http://205.186.146.45/?p=8525 (Image courtesy of ddpavumba / freedigitalphotos.net) Seringkali wanita merasa resah jika belum juga hamil walau sudah menikah bertahun-tahun, berbagai carapun dilakukan untuk bisa hamil, salah satunya suntik hormon. Waspada Benjolan Payudara Hormon memiliki fungsi untuk pertumbuhan sel, tidak heran jika potensi pembentukan kanker menjadi salah satu komplikasinya. Peranan hormonal, entah darimanapun asalnya, menjadi kunci terbentuknya kanker... Read more »

The post Terapi Hormon Infertilitas appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Terapi Hormon Infertilitas(Image courtesy of ddpavumba / freedigitalphotos.net)

Seringkali wanita merasa resah jika belum juga hamil walau sudah menikah bertahun-tahun, berbagai carapun dilakukan untuk bisa hamil, salah satunya suntik hormon.

Waspada Benjolan Payudara

Hormon memiliki fungsi untuk pertumbuhan sel, tidak heran jika potensi pembentukan kanker menjadi salah satu komplikasinya. Peranan hormonal, entah darimanapun asalnya, menjadi kunci terbentuknya kanker payudara. Dengan demikian, tindakan penyuntikan hormon tentu dipertimbangkan dengan sangat hati-hati dengan mempertimbangkan risiko-risikonya.

Bukti akan terbentuknya kanker payudara pasca terapi hormonal belum sepenuhnya meyakinkan hingga saat ini, namun induksi pelepasan sel telur oleh sebuah zat bernama klomifen sitrat (clomiphene citrate) memang diketahui meningkatkan risiko hingga 3 kali untuk menimbulkan suatu kanker payudara di Swedia. Temuan yang dapat dikatakan cukup konsisten adalah adanya kecenderungan terbentuknya kanker payudara pada mereka berumur kurang dari 35 tahun saat diagnosis pada mereka yang telah menggunakan kontrasepsi hormonal pada usia kurang dari 20 tahun. Oleh karena itu, penggunaan suntik hormon sebaiknya hanya digunakan jika benar-benar dibutuhkan dan atas saran dan pemeriksaan mendalam dari dokter.

Kita sudah sering mendengar metode pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang dapat dilakukan setiap waktu. Secara konsep, pemeriksaan tersebut dilakukan dengan mengubah berbagai posisi payudara untuk mencari benjolan yang juga tersembunyi. Jika ada, temuan benjolan tersebut dicari “akar” tempat tertanamnya benjolan tersebut. Letak penanaman benjolan tersebut dapat ditemukan pada kulit, pelapis otot, dan otot itu sendiri.   Faktor lain yang perlu dilihat adalah konsistensi dari benjolan yang dirasakan tersebut. Ada rasa lunak mirip dengan rasa saat memegang otot lengan, sedangkan rasa keras mirip dengan penekanan pada punggung tangan. Rasa lunak dan letak penanaman yang lebih dangkal menunjukkan bahwa kemungkinan besar benjolan tersebut bersifat jinak. Maksudnya, benjolan tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan. Lain halnya jika terjadi sebaliknya. Kedua ciri tersebut perlu didukung informasi lainnya.

Sebuah benjolan muncul dari pertumbuhan berlebih dari suatu sel atau kelenjar. Penyebabnya dapat dikarenakan tambahan zat yang memang ada secara normal atau kelainan dari sel tersebut. Pertumbuhan tersebut tidak secara pasti dapat dibedakan antara pertumbuhan normal atau tidak secara kasat mata saja. Memang ada pemeriksaan fisik maupun penunjang. Namun, tidak semuanya langsung dibutuhkan pada pemeriksaan pertama karena akan disesuaikan dengan karakteristik pasien.

Ada sejumlah petunjuk dan makna dari pemeriksaan pada sebuah benjolan dari payudara, mulai dari identitas pasien, riwayat penyakit hingga ciri dari benjolan tersebut. Pengenalannya dapat diajarkan pada Anda dan tindakan selanjutnya dapat dikonsultasikan pada dokter. Hubungannya dengan penggunaan terapi hormonal pun memang terbukti ada melalui berbagai penelitian.

Karakteristik yang dinilai dari pasien terkait dengan benjolan payudara mencakup usia, kecepatan pembesaran benjolan, riwayat pemakaian kontrasepsi, dan riwayat keluarga. Usia muda jarang memiliki benjolan yang bersifat ganas, ditambah lagi dengan benjolan yang ukurannya kecil dan tidak berkembang dalam beberapa bulan.

Sumber:

  • Cetin I, et al. Infertility as a cancer risk factor – a review. 2008.
  • Orgeas CC, et al. Breast cancer incidence after hormonal infertility treatment in Sweden: a cohort study. 2009.
  • De P, et al. Breast cancer incidence and hormone replacement therapy in Canada. 2010.
  • Victoria Fertility Centre. Cancer risk associated with the use of fertility drugs for ovulation induction.
  • Combined estrogen-progestogen contraceptives.2007.

Teks: Naldo Sofian

The post Terapi Hormon Infertilitas appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/terapi-hormon-infertilitas/feed/ 0
Program Bayi Tabung Tak Harus Mahal http://dokita.co/blog/program-bayi-tabung-tak-harus-mahal/ http://dokita.co/blog/program-bayi-tabung-tak-harus-mahal/#comments Tue, 05 Mar 2013 01:51:15 +0000 http://dokita.co/blog/?p=4248 Sejak program bayi tabung dimulai di Indonesia sejak 1987, baru sekitar 3000 bayi tabung (IVF: In Vitro Fertilization) lahir di Indonesia. Biaya adalah alasan mengapa banyak pasangan tidak mengikuti program ini. Namun kini, kesempatan memiliki buah hati semakin terbuka dengan adanya teknologi baru dengan biaya bersahabat. Macam-macam program bayi tabung yang bisa dipilih diantaranya: 1.... Read more »

The post Program Bayi Tabung Tak Harus Mahal appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>

Sejak program bayi tabung dimulai di Indonesia sejak 1987, baru sekitar 3000 bayi tabung (IVF: In Vitro Fertilization) lahir di Indonesia. Biaya adalah alasan mengapa banyak pasangan tidak mengikuti program ini. Namun kini, kesempatan memiliki buah hati semakin terbuka dengan adanya teknologi baru dengan biaya bersahabat. Macam-macam program bayi tabung yang bisa dipilih diantaranya:

1. IVF siklus natural / stimulasi minimal

Metode ini tidak menggunakan obat-obatan untuk merangsang sel telur, tapi dibiarkan dan dipantau berkembang secara alamiah. Pada proses ini, obat yang diberikan (tablet atau suntikan) berguna untuk menstimulasi ovarium dengan dosis yang tidak terlalu agresif. Saat sudah cukup matang, sel telur diambil dan dibuahi oleh sperma suami di laboratorium dan dikembangkan menjadi embrio. Selanjutnya embrio akan dipindahkan ke dalam rahim istri, 2-3 hari kemudian. Dengan metode ini, biasanya hanya dihasilkan 1-2 telur saja sehingga peluang hamill juga lebih rendah (10-15%).

Metode ini cocok untuk pasien berusia 25-30 tahun dan pasien dengan masalah finansial. Waktu yang dibutuhkan 4-5 minggu mulai dari pemantauan hingga penentuan tes kehamilan. Biayanya berkisar 20-25 juta.

2. IVF Maturation (IVM)

IVM adalah teknik yang baru populer beberapa tahun terakhir ini. Teknik ini tidak atau sedikit sekali memerlukan obat hormon. Sel telur muda diambil dan dimatangkan di lab selama 24-48 jam, kemudian dibuahi dan dikembangkan menjadi embrio yang selanjutnya ditransfer ke rahim istri. Keuntungannya, teknik ini lebih murah dan dapat menghindarkan pasien dari sindroma hiperstimulasi ovarium akibat pemberian obat hormon.

Metode ini direkomendasikan kepada pasien dengan sindroma ovarium polikistik. Waktu yang dibutuhkan sekitar 4 minggu mulai dari proses awal hingga tes kehamilan. Biaya: 30-40 juta

3. Simpan beku embrio/sperma

Stimulasi indung telur pada program bayi tabung dapat menghasilkan 9-10 embrio. Sementara embrio yang dibutuhkan hanya 3 atau 4 saja. Pasangan suami istri yang kelebihan embrio dapat menyimpannya di bank embrio pada suhu minus 96 derajat Celcius. Embrio ini bisa digunakan di kemudian hari tanpa harus mengulang program bayi tabung dari awal. Sperma juga dapat disimpan beku untuk digunakan pada waktu yang diperlukan. Salah satu rumah sakit yang memiliki fasilitas simpan beku ini adalah RSIA Family Jakarta dengan masa penyimpanan 2-3 tahun. Biaya: 3 juta untuk ongkos menyimpan embrio selama 2 tahun dan 9 juta untuk dipakai kembali.

4. Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI)

Teknik paling baru ini digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan pada pria yang memiliki sperma sangat kurang atau tidak memiliki sperma sama sekali. Sebagai gambaran, bila pada program inseminasi intra-uterin dibutuhkan 2 juta sperma dan pada program bayi tabung diperlukan 5.000 – 10.000 sperma, pada pasien dengan masalah sperma yang berat cukup diperlukan 1 sperma. Sperma ini akan disuntikkan ke dalam sel telur dengan menggunakan alat mikromanipulator.

Waktu yang dibutuhkan: 4 minggu mulai dari proses awal hingga tes kehamilan. Biaya: sekitar 60 juta.

Perlu diingat bahwa keberhasilan program bayi tabung bergantung pada banyak faktor, namun yang terpenting adalah faktor usia perempuan. Peluang keberhasilan perempuan dibawah 35 tahun adalah 30-40%, 35-40 tahun 25% dan diatas 40tahun memiliki peluang kurang dari 15%.

Sumber: AyahBunda

The post Program Bayi Tabung Tak Harus Mahal appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/program-bayi-tabung-tak-harus-mahal/feed/ 53