Dokita - Dokter Kita » Tension Headache http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Mon, 01 Sep 2014 05:37:04 +0000 woocommerce-ic-en-GB hourly 1 Mengapa kepala dan leher bagian belakang saya sering sakit? http://dokita.co/blog/mengapa-kepala-dan-leher-bagian-belakang-saya-sering-sakit/ http://dokita.co/blog/mengapa-kepala-dan-leher-bagian-belakang-saya-sering-sakit/#comments Sun, 20 Jan 2013 08:03:48 +0000 http://dokita.co/blog/?p=2900 Read more »]]> Q: Dear Dokter, Mengapa akhir-akhir ini kepala dan leher bagian belakang saya sakit sekali? Padahal saya sudah istirahat cukup.

A: Dugaan kami, Anda mengalami tension headache, biasanya karena kelelahan dan stres. Apakah tekanan darah Anda normal? Untuk mengatasi tension headache dapat dilakukan dengan cara berikut: 1. hindari stress, 2. lakukan relaksasi, pijat halus 3. kompres dengan air hangat. Bila Anda tidak ada alergi dengan obat golongan antalgin, kami sarankan coba minum neuralgin dulu. Jika tidak membaik, sebaiknya periksakan ke dokter untuk dievaluasi. 

]]>
http://dokita.co/blog/mengapa-kepala-dan-leher-bagian-belakang-saya-sering-sakit/feed/ 115
Sakit Kepala Tegang (Tension Headache) http://dokita.co/blog/tension-headache/ http://dokita.co/blog/tension-headache/#comments Tue, 08 Jan 2013 01:10:39 +0000 http://dokita.co/blog/?p=2426 Read more »]]> Tension Headache

Tension Headache adalah jenis sakit kepala paling umum di kalangan orang dewasa. Tension headache ini sering disebut juga sebagai stress headache.

Tension headache dapat muncul secara periodik (disebut “episodik”, yaitu kurang dari 15 hari dalam sebulan) atau harian (disebut “kronis,” yaitu lebih dari 15 hari dalam sebulan).

Tension headache episodik, dapat digambarkan sebagai nyeri konstan yang ringan sampai sedang, atau tekanan di sekitar dahi atau belakang kepala dan leher.Sakit kepala tersebut dapat berlangsung dari 30 menit sampai beberapa hari. Tension headache episodik umumnya dimulai secara bertahap, dan sering terjadi pada siang hari.

Tingkat keparahan tension headache meningkat signifikan seiring dengan bertambahnya frekuensi terjadinya. Tension headache kronis dapat timbul dan hilang dalam jangka waktu lama. Umumnya rasa sakitnya berdenyut dan mempengaruhi bagian depan, atas, atau sisi kepala. Meskipun intensitas rasa sakit sepanjang hari dapat bervariasi, namun rasa sakit hampir selalu ada. Tension headache kronis tidak mempengaruhi penglihatan, keseimbangan, atau kekuatan.

Tension headache umumnya tidak menyebabkan seseorang terhalang dalam melakukan tugas sehari-hari.

Siapa saja yang Dapat Menderita Tension Headache?

Sekitar 30% -80% dari orang dewasa di Amerika, sesekali mengalami tension headache, Sekitar 3% sering mengalami tension headache kronis. Kaum wanita mempunyai peluang dua kali lebih besar untuk mengalami tension headache dibanding laki-laki.

Kebanyakan penderita tension headache episodik, mengalami tension headache tidak lebih dari sekali atau dua kali dalam sebulan, tetapi sakit kepala dapat terjadi lebih sering.

Tension headache kronis cenderung lebih banyak terjadi pada wanita. Banyak orang dengan tension headache kronis umumnya mengalami sakit kepala selama lebih dari 60-90 hari.

Apa Penyebab Tension Headache?

Tidak ada penyebab utama untuk tension headache. Sakit kepala jenis ini bukan faktor turunan. Pada beberapa orang, tension headache disebabkan oleh otot-otot yang menegang di bagian belakang leher dan kulit kepala. Ketegangan otot tersebut dapat disebabkan oleh:

  • Istirahat yang kurang
  • Buruknya postur tubuh
  • Faktor emosional atau stres mental, termasuk depresi
  • Kegelisahan
  • Kelelahan
  • Kelaparan
  • Bekerja berlebihan

Namun perlu dicatat bahwa ketegangan otot tidak selalu merupakan penyebab dari tension headache. Hingga sekarang beberapa orang bisa mengalami tension headache dan tidak diketahui apa penyebabnya.

Tension headache biasanya dipicu oleh faktor lingkungan atau stres internal. Sumber paling umum dari stres yaitu keluarga, hubungan sosial, teman, pekerjaan, dan sekolah. Beberapa contoh pemicu stres sebagai berikut:

  • Memiliki masalah di rumah / kehidupan keluarga yang sulit
  • Memiliki anak yang baru lahir
  • Tidak memiliki teman dekat
  • Kembali ke sekolah atau pelatihan, mempersiapkan untuk tes atau ujian
  • Pergi berlibur
  • Memulai pekerjaan baru
  • Kehilangan pekerjaan
  • Kelebihan berat badan
  • Tenggat waktu di tempat kerja
  • Bersaing dalam olahraga atau kegiatan lainnya
  • Sifat perfeksionis yang selalu ingin sempurna
  • Tidak cukup tidur
  • Aktifitas berlebihan (terlalu banyak terlibat dalam kegiatan / organisasi)

Tension headache episodik biasanya dipicu oleh situasi stres yang terisolasi atau stres yang menumpuk. Stres yang dialami sehari-hari dapat menyebabkan tension headache kronis.

Apa Saja Gejala Tension Headache?

Penderita tension headache umumnya melaporkan keluhan / gejala-gejala sebagai berikut:

  • Nyeri ringan sampai sedang atau tekanan yang mempengaruhi bagian depan, atas atau sisi kepala
  • Sakit kepala yang terjadi nanti
  • Kesulitan untuk tertidur dan tetap tidur
  • Kelelahan kronis
  • Lekas marah
  • Konsentrasi terganggu
  • Sensitivitas berlebih terhadap cahaya atau suara
  • Sakit otot

Tension Headache atau Migrain?

Tension headache tidak sama dengan migrain. Pada penderita tension headache tidak ada gejala neurologis, seperti lemah otot atau penglihatan kabur. Selain itu, sensitivitas berlebih terhadap cahaya atau suara, sakit perut, mual, dan muntah, bukan gejala umum yang terkait dengan tension headache.

Bagaimana Mengobati Tension Headache?

Tujuan pengobatan tension headache adalah untuk mencegah serangan lebih lanjut dan mengurangi rasa sakit yang dialami. Pencegahan tension headache meliputi:

  • Minum obat yang direkomendasikan oleh dokter Anda, seperti
    • Penghilang rasa nyeri
    • Relaksan otot
    • Anti depresi
  • Menghindari atau meminimalkan penyebab atau pemicu tension headache
  • Manajemen stres / latihan relaksasi

Mengobati Sakit Kepala

Obat painkiller (penghilang rasa nyeri) yang dijual bebas di pasaran, seringkali perawatan pertama yang direkomendasikan untuk mengatasi tension headache. Beberapa obat penghilang rasa sakit tersebut juga dapat digunakan untuk mencegah sakit kepala pada orang dengan tension headache kronis.

Jika obat painkiller umum tidak membantu, maka dokter anda dapat merekomendasikan obat painkiller dengan resep dokter atau relaksan otot.

Perawatan pencegahan umumnya dilakukan dengan meresepkan obat seperti  antidepresan, obat tekanan darah, dan obat anti-kejang. Obat-obat tersebut dikonsumsi setiap hari meskipun Anda sedang tidak mengalami sakit kepala, supaya saat  Anda benar mengalami tension headache,  tidak diperlukan dosis tinggi. Tujuannya, seiring waktu berjalan, dosis yang diberikan akan semakin berkurang.

Namun perlu diingat bahwa obat-obatan tidak menyembuhkan sakit kepala dan seiring waktu, perada rasa nyeri dan obat lainnya mungkin akan kehilangan efektivitasnya. Selain itu, semua obat memiliki efek samping. Jika Anda minum obat secara teratur, termasuk obat yang dapat dibeli bebas, sebaiknya diskusikan risiko dan manfaat obat dengan dokter Anda. Penting juga diingat bahwa obat pereda nyeri bukan pengganti untuk mengenali dan mengatasi pemicu stres yang dapat menyebabkan sakit kepala Anda.

Tension headache paling baik ditangani ketika gejala pertama dimulai dan masih ringan, sebelum akhirnya menjadi lebih sering dan menyakitkan.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/tension-headache/feed/ 49
Sakit Kepala dan Gejalanya http://dokita.co/blog/sakit-kepala-dan-gejalanya/ http://dokita.co/blog/sakit-kepala-dan-gejalanya/#comments Wed, 08 Aug 2012 08:34:56 +0000 http://dokita.co/blog/?p=762 Read more »]]> Sakit Kepala dan Gejalanya
Oleh : dr Sutopo Widjaja, MS

Setiap orang pasti pernah menderita sakit kepala, sakit kepala ialah rasa nyeri dan tidak nyaman di kepala yang dapat menyebar ke leher, kuduk, muka, dan rahang.  Sakit kepala adalah salah satu keluhan yang sering didengar dokter saat menerima kunjungan penderita.  Sebagian besar kasus sakit kepala tidak disebabkan penyakit berbahaya dan tidak merusak otak. Penyebab sakit kepala sangat bervariasi, intensitas dan keluhan penyerta juga sering berbeda sehingga diperlukan wawancara dan pemeriksaan yang lengkap agar tercapai diagnosis yang tepat dan pengelolaan yang efektif.

Sakit kepala dapat dibagi menjadi dua :

1. Sakit kepala primer.
90 % sakit kepala adalah golongan primer. Sakit kepala primer tidak ditemukan kelainan organ tubuh yang nyata, proses terjadinya juga masih dalam penelitian. Yang termasuk sakit kepala primer ialah :
a) Sakit kepala tegang (tension headache)
b) Migrain, penyebabnya antara lain: kurang tidur;
c) Sakit kepala klaster

2. Sakit kepala sekunder.
Terdapat kelainan organ tubuh sebagai pemicu timbulnya sakit kepala golongan ini. Kemungkinan penyebab sakit kepala golongan ini umumnya adalah kelainan mata (glaukoma), hidung (sinusitis), telinga, gigi, cedera kepala, radang selaput kepala (meningitis) hingga tumor otak. Tekanan darah tinggi (hipertensi) juga salah satu penyebab umum sakit kepala sekunder. Jika anda menderita tekanan darah tinggi dan sering mengalami sakit kepala, rutinlah mengukur tekanan darah tinggi anda setiap hari untuk memastikan penyebab sakit kepala anda, misalnya dengan Omron Blood Pressure Monitor

Sakit kepala tegang (tension headache)
Paling sering ditemukan, sekitar 55-60 % kasus sakit kepala primer masuk golongan ini.
Ditandai sakit, rasa tegang, rasa tak nyaman dan rasa seperti diikat di kedua sisi kepala, sakitnya tidak berdenyut. Otot di kuduk dan belakang leher juga terasa kaku dan tegang. Intensitas sakit nya ringan sampai sedang, timbul perlahan, makin lama makin hebat dan dapat berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Sakitnya tidak dipengaruhi aktifitas badan.
Pengelolaan.
1. Latihan relaksasi, massage dan kompres air hangat.
2. Obat penghilang rasa sakit a.l. parasetamol dan pelemas otot
3. Untuk kasus menahun, dapat diberi obat pencegah yaitu golongan antidepressan

Sakit kepala Klaster
Lebih sering pada pria usia dewasa  muda (20-40 th). Pemicu adalah alkohol, stres dan makanan tertentu.
Ditandai sakit kepala sebelah, sekitar mata dan pelipis, sifatnya terus menerus makin lama makin hebat, tak berdenyut, berlangsung singkat (beberapa menit sampai 3 jam), terutama timbul di malam hari sampai penderita terbangun. Sering disertai mata sesisi merah bengkak, kelopak mata menutup, hidung keluar air. Ada masa bebas serangan yang dapat  berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Pengelolaan.
1. Hilangkan pemicu.
2. Obat penghilang rasa sakit antara lain: parasetamol.
3. Obat golongan Ergotamin dan Sumatriptan

Sakit kepala Migren
Migren lebih sering terjadi pada perempuan, biasanya ada riwayat keluarga dan sudah mulai pada usia remaja.  Migren terjadi karena kontraksi dan relaksasi pembuluh darah kepala dan otak.
Migren ditandai sakit kepala satu sisi, timbul berulang, terutama pagi hari, nyeri bisa sedang sampai berat, sifatnya berdenyut,  berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari, aktifitas fisik dapat memperberat keluhan. Sering disertai mula-muntah, mata tak tahan cahaya (fotofobia) dan  tak tahan suara bising (fonofobia).
Pemicu timbulnya migren antara lain : stres, kurang tidur, coklat, haid, alkohol dan pil KB.
Pada kasus berat (komplikata) dapat terjadi kelumpuhan otot mata dan lumpuh sebelah badan (hemiparesis).

Secara umum migren dibagi 2 tipe :
1. Migren tanpa aura (= Migren umum).
Pada tipe ini tidak ditemukan gejala kelainan saraf baik sebelum maupun sesudah serangan migren.
2. Migren dengan aura (= Migren klasik).
Migren ini didahului aura, 15-30 menit sebelum sakit kepala timbul gangguan penglihatan (berupa bercak2 hitam, garis2 terang bergerigi atau cahaya berbintang) dan/atau kurang rasa badan sesisi (hemihipestesia) dan lumpuh sebelah badan (hemiparesis).
Penggelolaan
1. Hilangkan pemicu
2. Istirahat di kamar gelap
3. Obat penghilang sakit a.l. parasetamol
4. Obat2an golongan ergotamin dan Sumatriptan
Pencegahan
1. Hindari pemicu
2. Obat propranolol dan golongan antidepressan

Rangkuman ciri-ciri penyakit sakit kepala

Gejala

Migrain

Tension headache

Klaster

Riwayat keluarga

+

-

-

Jenis kelamin

Perempuan

Tak berbeda

Pria

Usia

Remaja – dewasa

dewasa

20 – 40 tahun

Lokasi sakit

Unilateral

Bilateral

Unilateral

Saat timbul

Pagi

Sore

Malam

Nyeri berdenyut

++

-

-

Intensitas nyeri

Sedang – berat

Ringan – sedang

Sangat hebat

Lama serangan

4 jam – 3 hari

beberapa hari

15 menit – 3 jam

Pengaruh aktifitas fisik

Makin parah

Tak berpengaruh

Tak berpengaruh

Nyeri hilang timbul

+

-

-

Enek / muntah

+

-

-

Fotofobia

+

-

-

Fonofobia

+

-

-

Mata merem/merah

-

-

+++

Hidung keluar air

-

-

+++

Leher kaku

-

++

-

Kelumpuhan badan

+

-

-

 

 

]]>
http://dokita.co/blog/sakit-kepala-dan-gejalanya/feed/ 241