Dokita - Dokter Kita » Efek Obat http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Mon, 01 Sep 2014 05:37:04 +0000 woocommerce-ic-en-GB hourly 1 Apakah suntik insulin lebih efektif mengobati diabetes? http://dokita.co/blog/apakah-suntik-insulin-lebih-efektif-mengobati-diabetes/ http://dokita.co/blog/apakah-suntik-insulin-lebih-efektif-mengobati-diabetes/#comments Tue, 22 Jan 2013 04:53:43 +0000 http://dokita.co/blog/?p=3324 Read more »]]> Q1: Dear Dokter, Apakah suntik insulin sebagai pengganti obat antidiabetes lebih efektif dan aman. kemudian jika sudah pakai insulin, apakah mungkin kembali lagi ke obat oral?

A1: Insulin biasanya diberikan bila obat antidiabetes oral sudah tidak memberikan respon yang memuaskan atau ada komplikasi penyakit lain seperti luka diabetes, infeksi paru atau organ lain. Mengenai lebih efektif, hal ini relatif. Karena perlu pemakaian yang teratur dan kepatuhan pasien. Kembali pakai obat oral lagi, tetap masih memungkinkan kalau kadar gula darah sudah stabil dan terkontrol.

Q2: Dear Dokter, mengapa terjadi perubahan warna merah keunguan di bawah kulit di jari kaki atau di tangan apakah karena efek simvastatin , ascardia atau insulin?

A2: Anda perlu hati-hati, bisa saja itu akibat kadar gula darah yang tinggi dan cikal bakal terjadinya ulcus diabetic. Efek samping obat sepertinya tidak ada yang seperti itu. Segera periksakan ke dokter untuk evaluasi.

]]>
http://dokita.co/blog/apakah-suntik-insulin-lebih-efektif-mengobati-diabetes/feed/ 0
Efek obat Parkinson kurang terasa setelah diganti. Apakah perlu diteruskan. diganti atau ditambah dosisnya? http://dokita.co/blog/efek-obat-parkinson-kurang-terasa-setelah-diganti-apakah-perlu-diteruskan-diganti-atau-ditambah-dosisnya/ http://dokita.co/blog/efek-obat-parkinson-kurang-terasa-setelah-diganti-apakah-perlu-diteruskan-diganti-atau-ditambah-dosisnya/#comments Sun, 20 Jan 2013 08:42:26 +0000 http://dokita.co/blog/?p=2921 Read more »]]> Q: Dear Dokter, Sudah delapan tahun ibu saya menderita Parkinson dan oleh dokter saraf yang merawatnya, ibu saya diberi Madopar dan Artane. Setahun terakhir karena kekosongan obat-obat tersebut, maka ibu saya diberikan obat sejenis, yaitu: LEVAZIDE tablet (Levodopa 100mg + Benserazide HCL 28,5mg yang setara dengan Benserazide 25mg), dan satunya lagi, pengganti Artane, namanya Heximer. Tetapi dengan obat-obat baru itu, reaksi obat-obat tersebut seperti kurang “bekerja”. Ibu saya tetap lemas dan seperti mengantuk terus matanya. Saat ini ibu saya mengkonsumsi Levazide sehari 4 kali setiap 5 jam, kecuali tengah malam. Sedangkan Heximer sehari 2 kali saja, malam yaitu sewaktu mau tidur, bersamaan dengan Levazide, dan siang hari. Setiap kontrol ke dokter, ibu saya disuruh tetap meneruskan obat-obatannya. Terakhir, ada cek laboratorium untuk elektrolit dalam darah, hasilnya bagus.

Pertanyaan saya:
1. Apakah obat-obat yang diminum ibu saya sudah benar dan boleh diteruskan? Apakah dosisnya boleh ditambah?
2. Apa ada obat pengganti yang lebih bagus? Karena reaksi obat-obat yang sekarang tidak seperti obat-obat yang dipakai waktu awal.
3. Saran-saran dan masukan dari dokter disini sangat saya harapkan.

A: Parkinson adalah penyakit degeneratif saraf yang berlangsung kronis dan progresif. Hingga saat ini belum ada cara penyembuhannya. Obat hanya untuk mengurangi / menghilangkan gejala dan yang menjadi masalah adalah ada risiko kebal obat sehingga obat yang tadinya bermanfaat dengan dosis kecil, lama-lama kurang berfungsi walaupun dosis telah dinaikkan bertahap, sehingga diperlukan kombinasi dengan obat lain. Kami sarankan jangan putus asa, tetap lanjutkan pengobatan dengan pemantauan rutin oleh dokter saraf Ibu Anda. Ilmu kedokteran terus berkembang, semoga segera ditemukan metode pengelolaan yang lebih efisien.

]]>
http://dokita.co/blog/efek-obat-parkinson-kurang-terasa-setelah-diganti-apakah-perlu-diteruskan-diganti-atau-ditambah-dosisnya/feed/ 4
Apakah Suntik Insulin Aman dan Efektif? http://dokita.co/blog/suntik-insulin-aman-dan-efektifkah/ http://dokita.co/blog/suntik-insulin-aman-dan-efektifkah/#comments Thu, 06 Dec 2012 02:32:19 +0000 http://dokita.co/blog/?p=2230 Read more »]]>

Q: Selamat sore dokter. Apakah suntik insulin sebagai pengganti obat antidiabetes lebih efektif dan aman. kemudian jika sudah pakai insulin, apakah mungkin kembali lagi ke obat oral?

A: Insulin biasanya diberikan bila obat antidiabetes oral sudah tidak memberikan respon yang memuaskan atau ada komplikasi penyakit lain seperti luka diabetes, infeksi paru atau organ lain. Mengenai lebih efektif, hal ini relatif. Karena perlu pemakaian yang teratur dan kepatuhan pasien. Kembali pakai obat oral lagi, tetap masih memungkinkan kalau kadar gula darah sudah stabil dan terkontrol.

Q: dokter mau tanya lagi mengapa terjadi perubahan warna merah keunguan di bawah kulit di jari kaki atau di tangan apakah karena efek simvastatin , ascardia atau insulin?

A: Anda perlu hati-hati, bisa saja itu akibat kadar gula darah yang tinggi dan cikal bakal terjadinya ulcus diabetic. Efek samping obat sepertinya tidak ada yang seperti itu. Segera periksakan ke dokter untuk evaluasi.

Artikel Terkait:
Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis)
12 Tips Menghindari Komplikasi Diabetes
Perawatan Kaki Penderita Diabetes
Makan Sehat Bagi Penderita Diabetes: Rencana Menu Makanan Anda

Pertanyaan Terkait:
Apakah Luka pada Penderita Diabetes Cepat Kering?

]]>
http://dokita.co/blog/suntik-insulin-aman-dan-efektifkah/feed/ 3
Question of The Day – mengenai Parkinson http://dokita.co/blog/question-of-the-day-mengenai-parkinson/ http://dokita.co/blog/question-of-the-day-mengenai-parkinson/#comments Fri, 02 Nov 2012 04:50:36 +0000 http://dokita.co/blog/?p=1699 Read more »]]> Q: Selamat siang Dokter yang baik. Lansung saja ya, sudah delapan tahun ibu saya menderita Parkinson dan oleh dokter syaraf yang merawatnya, ibu saya diberi Madopar dan Artane. Setahun terakhir karena kekosongan obat-obat tersebut, maka ibu saya diberikan obat sejenis, yaitu: LEVAZIDE tablet (Levodopa 100mg + Benserazide HCL 28,5mg yang setara dengan Benserazide 25mg), dan satunya lagi, pengganti Artane, namanya Heximer. Tetapi dengan obat-obat baru itu, reaksi obat-obat tersebut seperti kurang “bekerja”. Ibu saya tetap lemas dan seperti mengantuk terus matanya. Saat ini ibu saya mengkonsumsi Levazide sehari 4 kali setiap 5 jam, kecuali tengah malam. Sedangkan Heximer sehari 2 kali saja, malam yaitu sewaktu mau tidur, bersamaan dengan Levazide, dan siang hari. Setiap kontrol ke dokter, ibu saya disuruh tetap meneruskan obat-obatannya. Terakhir, ada cek laboratorium untuk elektrolit dalam darah, hasilnya bagus.
Pertanyaan saya:
1. Apakah obat-obat yang diminum ibu saya sudah benar dan boleh diteruskan? Apakah dosisnya boleh ditambah?
2. Apa ada obat pengganti yang lebih bagus? Karena reaksi obat-obat yang sekarang tidak seperti obat-obat yang dipakai waktu awal.
3. Saran-saran dan masukan dari dokter disini sangat saya harapkan. Terima kasih.

A: Parkinson adalah penyakit degeneratif saraf yang berlangsung kronis dan progresif. Hingga saat ini belum ada cara penyembuhannya. Obat hanya untuk mengurangi / menghilangkan gejala dan yang menjadi masalah adalah ada risiko kebal obat sehingga obat yang tadinya bermanfaat dengan dosis kecil, lama-lama kurang berfungsi walaupun dosis telah dinaikkan bertahap, sehingga diperlukan kombinasi dengan obat lain.
Kami sarankan jangan putus asa, tetap lanjutkan pengobatan dengan pemantauan rutin oleh dokter saraf Ibu Anda.
Ilmu kedokteran terus berkembang, semoga segera ditemukan metode pengelolaan yang lebih efisien.

]]>
http://dokita.co/blog/question-of-the-day-mengenai-parkinson/feed/ 0