Dokita - Dokter Kita » Gangguan Kecemasan http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Mon, 04 Aug 2014 09:36:20 +0000 woocommerce-ic-en-GB hourly 1 Mengobati Gangguan Kecemasan Sosial http://dokita.co/blog/mengobati-gangguan-kecemasan-sosial/ http://dokita.co/blog/mengobati-gangguan-kecemasan-sosial/#comments Fri, 02 Aug 2013 02:58:54 +0000 http://dokita.co/?p=6886 Pengobatan gangguan kecemasan sosial dilakukan dengan konseling psikologis dan kadang-kadang menggunakan obat-obatan, seperti antidepresan untuk mengurangi kecemasan dan depresi yang dialami penderita. Kombinasi penggunaan obat-obatan dan konseling profesional ini efektif untuk pengobatan jangka panjang bagi penderita yang memiliki kecenderungan cemas dan takut terhadap banyak situasi sosial. Sedangkan bagi penderita yang hanya takut terhadap satu atau... Read more »

The post Mengobati Gangguan Kecemasan Sosial appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Mengobati Gangguan Kecemasan Sosial
Pengobatan gangguan kecemasan sosial dilakukan dengan konseling psikologis dan kadang-kadang menggunakan obat-obatan, seperti antidepresan untuk mengurangi kecemasan dan depresi yang dialami penderita.

Kombinasi penggunaan obat-obatan dan konseling profesional ini efektif untuk pengobatan jangka panjang bagi penderita yang memiliki kecenderungan cemas dan takut terhadap banyak situasi sosial. Sedangkan bagi penderita yang hanya takut terhadap satu atau beberapa jenis situasi sosial, misalnya : berbicara di depan umum atau makan di depan orang lain, maka mungkin hanya diperlukan konseling profesional untuk mengatasinya.

Sayangnya, banyak orang tidak mencari pengobatan untuk mengatasi gangguan kecemasan mereka. Hal ini mungkin karena mereka berpikir gejala-gejala yang dialami tidak berat atau merasa dapat diatasi sendiri tanpa bantuan orang lain. Tetapi sangatlah penting mendapatkan pengobatan untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial.

Pengobatan Awal dan Kelanjutannya

Pengobatan awal gangguan kecemasan sosial ditentukan dari seberapa berat gejala emosional dan fisik Anda serta kemampuan Anda dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Orang yang menderita gangguan kecemasan sosial juga sering mengalami depresi. Mereka juga mungkin kecanduan alkohol atau narkoba. Dokter Anda dapat menanyakan tentang konsumsi alkohol dan narkoba untuk melihat apakah Anda terlalu banyak minum alkohol atau menggunakan narkoba.

Gangguan kecemasan sosial sering kali tidak terdeteksi selama bertahun-tahun sebelum penderita akhirnya mencari pengobatan. Pada saat penderita mencari pengobatan, mungkin mereka sudah mempunyai kebiasaan yang mengakomodasi ketakutan mereka. Kebiasaan yang muncul tersebut tentu harus diatasi agar pengelolaan gangguan kecemasan sosial dapat berhasil.

Pertama-tama, dokter harus menentukan apakah  kecemasan Anda terhadap semua kegiatan sosial atau hanya situasi sosial tertentu.

Pengobatan dengan kombinasi obat-obatan dan konseling profesional seringkali efektif untuk mengobati gangguan kecemasan sosial umum (ketakutan terhadap banyak interaksi sosial). Beberapa orang memerlukan pengobatan seumur hidup, sedangkan yang lain mungkin sembuh total setelah beberapa lama menjalani pengobatan.

Ketakutan yang menyebabkan gangguan kecemasan sosial mungkin dapat diatasi. Pendekatan terbaik untuk mengatasi ketakutan Anda dapat dilakukan dengan jenis terapi kognitif-perilaku, yang juga meliputi terapi paparan terhadap sumber ketakutan Anda. Sangat penting untuk melanjutkan konseling profesional, bahkan ketika Anda sedang minum obat-obatan untuk mengurangi kecemasan.

Jenis konseling yang paling sering digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan sosial antara lain:

  • Terapi kognitif-perilaku. Terapi ini membantu Anda mengidentifikasi kecemasan dan situasi sosial yang memicu kecemasan Anda. Pada awalnya Anda mungkin merasa tidak nyaman saat menangani ketakutan situasi sosial, tetapi hal ini merupakan bagian penting dari pemulihan Anda. Beberapa jenis terapi kognitif-perilaku yang digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan sosial, antara lain:
    • Terapi paparan. Anda dibimbing oleh konselor profesional, akan membayangkan menghadapi situasi sosial yang ditakuti sampai Anda tidak lagi takut, contohnya: makan di depan umum. Selanjutnya, Anda dan konselor pergi ke tempat umum dan makan di depan umum, sampai akhirnya Anda dapat makan sendiri di depan umum tanpa rasa takut.
    • Latihan keterampilan sosial. Terapi ini membantu Anda mengembangkan keterampilan yang Anda butuhkan dalam menghadapi situasi sosial dengan cara berlatih dan roleplaying. Kecemasan Anda akan berkurang seiring Anda menjadi lebih nyaman dan siap menghadapi situasi sosial yang ditakuti.
    • Restrukturisasi kognitif. Terapi ini membantu Anda belajar untuk mengidentifikasi dan memperbaiki pikiran takut untuk membantu Anda lebih mampu menangani situasi sosial.
    • Keterampilan manajemen gejala. Terapi ini mengajarkan Anda bagaimana mengurangi stres dengan mengendalikan pernapasan Anda dan respon fisik lain terhadap kecemasan.
  • Terapi suportif. Terapi ini antara lain:
    • Pengetahuan mengenai gangguan kecemasan sosial.
    • Terapi keluarga, untuk mendukung orang-orang tercinta yang dipengaruhi oleh kondisi Anda.
    • Terapi kelompok atau kelompok dukungan, untuk mencari dukungan dari orang lain yang juga didiagnosis menderita gangguan kecemasan sosial.

Obat-obatan sering digunakan untuk gangguan kecemasan sosial umum, kronis, atau parah, seperti:

  • Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), untuk mengurangi kecemasan. SSRI seringnya merupakan jenis obat pertama yang digunakan untuk mengobati kecemasan sosial umum.
  • Benzodiazepin, untuk mengurangi kecemasan. Obat ini bereaksi dengan cepat. Tapi obat ini dapat menimbulkan ketergantungan dan tidak umum digunakan pada penderita yang memiliki masalah kecanduan.
  • Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), untuk meringankan depresi dan kecemasan. MAOIs memiliki efek samping yang serius ketika dikonsumsi dengan makanan tertentu, seperti beberapa jenis keju dan anggur merah.
  • Beta-blocker, untuk mengurangi kecemasan. Beta-blocker kadang-kadang digunakan untuk mengobati gejala fisik kecemasan, seperti tremor atau denyut jantung cepat.
  • Venlafaxine, untuk membantu meringankan kecemasan dan depresi.

Pengobatan gangguan kecemasan sosial  berkelanjutan, biasanya meliputi melanjutkan konseling psikologis dan pemeriksaan fisik rutin untuk memantau obat-obatan yang Anda minum. Jika konseling profesional belum mengurangi gejala kecemasan Anda, maka penggunaan obat-obatan dapat ditambahkan ke dalam pengobatan Anda.

Jika kecemasan Anda dipicu oleh banyak situasi sosial yang umum, maka Anda mungkin memerlukan pengobatan terus menerus dan berkelanjutan dengan kombinasi konseling dan obat-obatan. Selama pengobatan berlangsung, dokter Anda perlu memantau obat-obatan Anda. Jika salah satu obat tidak bekerja, Anda dan dokter Anda dapat memutuskan mencoba obat yang lain.

Pengobatan yang Dilakukan Jika Kondisi Semakin Memburuk

Penderita gangguan kecemasan sosial dapat memburuk, yang awalnya mungkin rasa takut terhadap satu situasi sosial menjadi kecemasan terhadap semua pertemuan sosial. Jika hal ini terjadi, diperlukan pengobatan tambahan yang biasanya termasuk menambahkan obat-obatan dan jumlah waktu konseling profesional Anda.

Anda mungkin merasa lebih cemas ketika pertama kali memulai konseling profesional. Hal ini karena Anda berpikir tentang situasi yang menyebabkan Anda takut dan cemas. Setelah situasi tersebut diidentifikasi, maka ketakutan dapat diatasi melalui konseling, terutama dengan terapi kognitif-perilaku, yang juga mencakup terapi paparan, yang secara bertahap mengekspos Anda ke rasa takut Anda.

Jika Anda mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati gangguan kecemasan sosial, maka Anda perlu periksa rutin ke dokter untuk memantau obat-obatan (seperti selective serotonin reuptake inhibitor) dan kemungkinan efek samping yang timbul. Efek samping obat-obatan tersebut mungkin dapat membuat kecemasan Anda memburuk pada awalnya. Efek samping ini mungkin membaik seiring waktu. Tetapi jika tidak membaik, Anda mungkin perlu minum obat yang berbeda.

Jika gangguan kecemasan sosial tidak diobati atau diobati dengan tidak tepat,  maka dapat menyebabkan gangguan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala fisik yang dapat terjadi seperti detak jantung yang cepat, muka memerah, sesak napas, dan pusing dan gejala ini perlu diatasi.

Kondisi psikologis lain (seperti depresi atau kecanduan narkoba) dapat menyertai gangguan kecemasan sosial, dan kondisi ini membutuhkan perawatan yang lebih. Jika tidak diobati, kombinasi dari gangguan kecemasan sosial dan kondisi psikologis lain (seperti depresi) dapat meningkatkan risiko bunuh diri penderita.

Sumber: WebMD

The post Mengobati Gangguan Kecemasan Sosial appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/mengobati-gangguan-kecemasan-sosial/feed/ 8
Fobia Spesifik http://dokita.co/blog/fobia-spesifik/ http://dokita.co/blog/fobia-spesifik/#comments Wed, 31 Jul 2013 02:33:23 +0000 http://dokita.co/?p=7222 Istilah “Fobia” mengacu pada sekelompok gejala-gejala yang muncul karena benda atau situasi tertentu. Fobia spesifik, yang sebelumnya disebut fobia sederhana, adalah ketakutan tidak masuk akal yang disebabkan oleh pikiran atau hadirnya benda atau situasi tertentu, serta biasanya sedikit atau tidak berbahaya. Berada dekat benda atau dalam situasi tertentu tersebut menyebabkan penderita mengalami kecemasan yang intens... Read more »

The post Fobia Spesifik appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Fobia Spesifik
Istilah “Fobia” mengacu pada sekelompok gejala-gejala yang muncul karena benda atau situasi tertentu.

Fobia spesifik, yang sebelumnya disebut fobia sederhana, adalah ketakutan tidak masuk akal yang disebabkan oleh pikiran atau hadirnya benda atau situasi tertentu, serta biasanya sedikit atau tidak berbahaya. Berada dekat benda atau dalam situasi tertentu tersebut menyebabkan penderita mengalami kecemasan yang intens (kegelisahan) atau harus menghindari benda atau situasi tersebut. Gangguan yang berhubungan dengan fobia dan / atau harus menghindari benda atau situasi ini dapat secara signifikan mengganggu kemampuan fungsi seseorang. Orang dewasa yang memiliki fobia spesifik tahu bahwa rasa takut tersebut berlebihan atau tidak masuk akal, tetapi mereka tidak mampu untuk mengatasinya.

Berdasarkan benda atau situasi yang ditakuti, ada banyak jenis fobia spesifik, antara lain:

  • Fobia Hewan. Contohnya yaitu takut anjing, ular, serangga, atau tikus. Fobia hewan merupakan fobia spesifik yang paling banyak diderita orang-orang.
  • Fobia Situasional. Fobia jenis ini berkaitan dengan ketakutan terhadap situasi tertentu, seperti terbang, naik mobil atau angkutan umum, mengemudi, berkendara melewati jembatan atau terowongan, atau berada di tempat tertutup di tempat, sepe rti lift.
  • Fobia Alam. Contoh fobia jenis ini yaitu takut badai, ketinggian, atau air.
  • Fobia Darah-Suntukan-Luka. Fobia jenis ini berkaitan dengan takut terluka, melihat darah atau prosedur medis invasif, seperti tes darah atau suntikan.
  • Fobia lainnya. Fobia jenis ini antara lain takut jatuh, takut suara keras, dan takut kepada karakter berkostum, misalnya badut.

Seseorang dapat memiliki lebih dari satu jenis fobia spesifik.

Gejala-Gejala Fobia Spesifik

Gejala-gejala fobia spesifik antara lain:

  • Ketakutan yang berlebihan atau tidak rasional terhadap benda atau situasi tertentu.
  • Menghindari benda atau situasi yang ditakuti atau bertahan dengan penderitaan besar.
  • Gejala fisik dari serangan panik atau kecemasan, seperti: jantung berdebar, mual atau diare, berkeringat, gemetaran, mati rasa atau kesemutan, masalah dengan pernapasan (seperti sesak napas), merasa pusing atau melayang, merasa seperti tersedak.
  • Kecemasan antisipatif, yaitu kecemasan yang muncul lebih awal seiring penderita semakin dekat dengan benda atau situasi yang menjadi fobianya. Sebagai contoh: seseorang yang takut anjing dapat menjadi cemas ketika pergi berjalan-jalan karena dia mungkin dapat melihat anjing di sepanjang jalan.

Anak-anak dengan fobia spesifik dapat mengekspresikan kecemasan mereka dengan menangis, memeluk erat orangtua, atau membuat ulah.

Berapa Banyak Penderita Fobia Spesifik?

Lembaga Nasional Kesehatan Jiwa (National Institute of Mental Health) memperkirakan bahwa sekitar 5% -12% orang Amerika memiliki fobia, yaitu sekitar 6,3 juta orang Amerika dewasa.

Biasanya fobia pertama kali muncul pada masa remaja dan dewasa, namun fobia dapat terjadi pada usia berapapun. Fobia sedikit lebih umum pada wanita dibandingkan pria. Fobia spesifik umum terjadi pada anak-anak dan biasanya menghilang seiring waktu. Sedangkan pada orang dewasa, biasanya fobia spesifik muncul tiba-tiba dan berlangsung lebih lama dibandingkan fobia masa kanak-kanak. Hanya sekitar 20% orang dewasa dengan fobia spesifik dapat sembuh tanpa pengobatan.

Penyebab Fobia Spesifik

Penyebab pasti fobia spesifik belum diketahui, namun kebanyakan fobia berkaitan dengan pengalaman traumatis atau reaksi yang dipelajari. Sebagai contoh: seseorang yang memiliki pengalaman yang menakutkan atau berbahaya dengan hewan, seperti diserang atau digigit, dapat mengembangkan fobia spesifik. Menyaksikan peristiwa traumatis di mana orang lain mengalami bahaya atau ketakutan ekstrim juga dapat menyebabkan fobia spesifik. Begitu juga menerima informasi atau peringatan berulang kali mengenai situasi atau hewan yang berbahaya.

Ketakutan juga bisa dipelajari dari orang lain. Anak yang melihat orangtuanya bereaksi dengan ketakutan dan kecemasan terhadap benda atau situasi tertentu, mungkin juga memiliki reaksi yang sama.

Mendiagnosis Fobia Spesifik

Jika ada gejala fobia spesifik, dokter akan memulai dengan melakukan riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik. Meskipun tidak ada tes laboratorium yang secara khusus mendiagnosis fobia spesifik, namun dokter dapat menggunakan berbagai tes untuk memastikan bahwa gejala yang dialami bukan disebabkan penyakit fisik.

Jika penyakit fisik tidak ditemukan, maka Anda mungkin dirujuk ke psikiater atau psikolog, atau profesional kesehatan jiwa yang terlatih untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit jiwa. Psikiater dan psikolog menggunakan wawamcara dan alat penilaian yang dirancang khusus untuk mengevaluasi fobia spesifik seseorang.

Dokter mendasarkan diagnosa fobia spesifik dari gejala yang dilaporkan, termasuk masalah fungsional yang disebabkan oleh gejala yang dialami. Fobia spesifik didiagnosis jika rasa takut dan kecemasan seseorang sangat besar atau mengganggu rutinitas sehari-hari, termasuk sekolah, bekerja, kegiatan sosial, dan hubungan dengan orang lain.

Mengobati Fobia Spesifik

Pengobatan fobia spesifik dapat terdiri dari satu atau kombinasi berikut:

  • Terapi perilaku kognitif. Pengobatan fobia spesifik menggunakan terapi perilaku kognitif, tertentu, baik desensitisasi atau paparan, di mana pasien secara bertahap dipaparkan pada benda atau situasi yang membuat mereka takut sampai ketakutannya mulai memudar.
  • Obat-obatan. Obat penenang (benzodiazepin) seperti Ativan, Librium, Valium, dan Xanax mungkin diresepkan sementara untuk membantu mengurangi kecemasan yang parah. Obat antidepresan, seperti Prozac dan Zoloft juga dapat digunakan.
  • Teknik relaksasi, seperti bernapas dalam-dalam, juga dapat membantu mengurangi gejala-gejala kecemasan.

Bagaimana Harapan Sembuh Penderita Fobia Spesifik?

Bagi kebanyakan orang, fobia spesifik dapat berhasil diobati dengan terapi. Sedangkan pada beberapa kasus, berhasil diobati dengan terapi dan obat-obatan.

Apakah Fobia Spesifik Dapat Dicegah?

Meskipun banyak fobia spesifik tidak dapat dicegah, namun melakukan intervensi dini dan pengobatan setelah mengalami pengalaman traumatis, seperti serangan binatang, dapat mencegah seseorang mengembangkan gangguan kecemasan yang parah.

Sumber:WebMD

The post Fobia Spesifik appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/fobia-spesifik/feed/ 2
Gejala Gangguan Kecemasan Sosial http://dokita.co/blog/gejala-gangguan-kecemasan-sosial/ http://dokita.co/blog/gejala-gangguan-kecemasan-sosial/#comments Wed, 03 Jul 2013 05:23:01 +0000 http://dokita.co/?p=6853 Gangguan kecemasan sosial menyebabkan ketakutan tidak rasional terhadap penilaian orang lain atau dipermalukan di depan umum. Gangguan ini dapat membuat Anda menghindari atau sangat membatasi pertemuan dengan orang-lain sehingga dapat menganggu kegiatan sehari-hari Anda. Anda mungkin mengalami gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, atau sesak di dada ketika menghadapi ketakutan sosial Anda.... Read more »

The post Gejala Gangguan Kecemasan Sosial appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>

Gangguan kecemasan sosial menyebabkan ketakutan tidak rasional terhadap penilaian orang lain atau dipermalukan di depan umum. Gangguan ini dapat membuat Anda menghindari atau sangat membatasi pertemuan dengan orang-lain sehingga dapat menganggu kegiatan sehari-hari Anda. Anda mungkin mengalami gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, atau sesak di dada ketika menghadapi ketakutan sosial Anda.

Ketika Anda menderita gangguan kecemasan sosial, maka situasi sosial umum sosial seperti makan di tempat umum, menulis di depan orang lain, menggunakan toilet umum, atau berbicara di depan orang lain, dapat menyebabkan ketakutan dan kecemasan luar biasa.

Anda mungkin lebih takut orang lain mengetahui kecemasan Anda daripada situasi sosial yang Anda takuti. Lingkaran setan dapat terjadi jika Anda menghindari atau mengkhawatirkan acara sosial, seperti berbicara di muka umum, karena takut orang lain menilai Anda sebagai orang yang lemah, gugup, atau bertindak bodoh, maka hal ini dapat menyebabkan kecemasan bertambah banyak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan Anda menghindari atau membatasi kontak dengan orang lain.

Gejala gangguan kecemasan sosial dapat berbeda pada orang dewasa dan anak-anak. Orang dewasa dan remaja yang menderita gangguan kecemasan sosial biasanya mengakui ketakutan mereka tersebut tidak masuk akal atau berlebihan. Namun hal itu belum tentu diketahui oleh anak-anak.

Gejala Gangguan Kecemasan Sosial Pada Orang Dewasa atau Remaja

  • Ketakutan yang terus-menerus dan tidak masuk akal terhadap situasi sosial yang melibatkan orang tidak dikenal atau dinilai oleh orang lain. Ketakutannya yaitu Anda akan malu atau dipermalukan akibat perkataan atau tindakan Anda.
  • Kecemasan berat atau serangan panik ketika berada di situasi yang ditakuti.
  • Menyadari bahwa ketakutan Anda berlebihan atau tidak masuk akal.
  • Menghindari situasi sosial yang Anda takuti atau bertahan dalam situasi tersebut namun dengan kecemasan tinggi.
  • Menghindari atau antisipasi situasi yang membuat takut secara berlebihan sehingga mengganggu kegiatan dan interaksi sehari-hari.
  • Khawatir mengenai kecemasan.

Gejala Kecemasan Pada Anak-Anak

  • Khawatir dipermalukan di depan teman-teman, tetapi biasanya tidak di depan orang dewasa atau remaja.
  • Mengekspresikan kecemasan dengan sering menangis, marah-marah, “membeku” dalam situasi sosial, atau “menghindari” orang-orang asing.
  • Menyangkal atau tidak menyadari bahwa ketakutan tersebut berlebihan atau tidak masuk akal.
  • Ketakutan terhadap penilaian situasi, seperti harus berbicara di depan kelas. Ketakutan ini tidak timbul dan hilang, namun berlangsung terus-menerus selama 6 bulan atau lebih.

Orang dengan gangguan kecemasan sosial sering kurang berprestasi di tempat kerja atau di sekolah untuk menghindari perhatian, promosi atau dipaksa untuk berpartisipasi dalam kelompok. Mereka cenderung memiliki sedikit sahabat dan memiliki kesulitan untuk kencan atau pacaran. Dalam kasus yang lama atau berat, banyak penderita mengembangkan kondisi psikologis lain (seperti depresi atau penyalahgunaan zat).

Gangguan kecemasan sosial adalah salah satu diantara beberapa jenis fobia yang banyak dialami orang, seperti agoraphobia atau fobia spesifik (ketakutan terhadap objek, seperti laba-laba, atau situasi yang menakutkan, seperti terjebak dalam lift).

Sumber: WebMD

The post Gejala Gangguan Kecemasan Sosial appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/gejala-gangguan-kecemasan-sosial/feed/ 0
Gangguan Kecemasan Sosial http://dokita.co/blog/gangguan-kecemasan-sosial/ http://dokita.co/blog/gangguan-kecemasan-sosial/#comments Tue, 02 Jul 2013 03:07:59 +0000 http://dokita.co/?p=6844 Apa Itu Gangguan Kecemasan Sosial? Orang dengan gangguan kecemasan sosial (atau fobia sosial) merasa sangat cemas mengenai perkataan atau tindakan mereka di depan orang lain, seperti: berbicara di depan umum dan situasi sosial sehari-hari. Gangguan kecemasan sosial ini lebih dari sekedar rasa malu atau gugup sebelum berbicara di depan umum. Ketakutan yang dirasakan dapat mulai... Read more »

The post Gangguan Kecemasan Sosial appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>

Apa Itu Gangguan Kecemasan Sosial?

Orang dengan gangguan kecemasan sosial (atau fobia sosial) merasa sangat cemas mengenai perkataan atau tindakan mereka di depan orang lain, seperti: berbicara di depan umum dan situasi sosial sehari-hari. Gangguan kecemasan sosial ini lebih dari sekedar rasa malu atau gugup sebelum berbicara di depan umum. Ketakutan yang dirasakan dapat mulai beberapa minggu atau bulan sebelum acara berlangsung dan dapat menyebabkan jantung berdetak cepat dan membuat penderita sulit untuk fokus.

Berberapa orang takut terhadap satu atau beberapa jenis situasi sosial. Namun bagi yang lain, banyak situasi menyebabkan stres. Masalah-masalah tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari Anda. Ketakutan atau stres yang besar dapat membuat Anda menghindari situasi publik, termasuk tidak masuk kerja dan sekolah.

Apa Penyebab Gangguan Kecemasan Sosial?

Dokter belum mengetahui penyebab gangguan kecemasan sosial. Dokter mengira gangguan ini mungkin menurun dalam keluarga. Namun mereka tidak yakin apakah karena genetika atau respon terhadap situasi traumatis.

Apa Gejala Gangguan Kecemasan Sosial ?

Gangguan kecemasan sosial menyebabkan gejala emosional dan fisik, antara lain:

  • Membuat Anda gugup, sedih, atau mudah marah pada waktu sebelum atau selama acara sosial. Anda mungkin banyak khawatir atau takut sesuatu yang buruk akan terjadi.
  • Kecemasan dapat menyebabkan muka merona, berkeringat, dan gemetaran. Jantung Anda bisa berdetak lebih cepat dari biasanya, dan Anda mungkin sulit untuk fokus.

Bagaimana Mendiagnosis Gangguan Kecemasan Sosial ?

Untuk mendiagnosis gangguan ini, dokter akan memeriksa Anda dan bertanya mengenai gejala-gejala Anda. Dokter juga dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain untuk melihat kondisi emosional Anda. Hal ini disebut dengan penilaian kesehatan mental.

Dokter Anda mungkin juga melakukan tes darah atau urin untuk menyingkirkan kondisi kesehatan lain yang dapat menyebabkan gejala yang sama, seperti masalah tiroid.

Bagaimana Mengobati Gangguan Kecemasan Sosial ?

Pengobatan gangguan kecemasan sosial dilakukan dengan konseling dan kadang-kadang obat-obatan, seperti antidepresan. Perlu tidaknya penggunaan obat-obatan tergantung pada seberapa banyak gangguan kecemasan sosial mempengaruhi kehidupan sehari-hari Anda. Jika Anda sudah merasa cemas ketika dekat dengan orang lain, maka mungkin sulit bagi Anda untuk meminta bantuan. Tapi pengobatan gangguan kecemasan sosial ini banyak berhasil.

Beberapa penderita gangguan kecemasan sosial beralih ke alkohol atau obat-obatan untuk membantu mereka rileks. Namun hal ini dapat menyebabkan kecanduan. Penderita gangguan ini juga mungkin mengalami depresi. Karena itu sangat penting untuk mengobati kedua masalah tersebut.

Sumber: WebMD

The post Gangguan Kecemasan Sosial appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/gangguan-kecemasan-sosial/feed/ 0
Gangguan Kecemasan http://dokita.co/blog/ikhtisar-gangguan-kecemasan-dan-panik/ http://dokita.co/blog/ikhtisar-gangguan-kecemasan-dan-panik/#comments Mon, 01 Jul 2013 03:48:12 +0000 http://dokita.co/?p=6134 Terdapat banyak jenis gangguan kecemasan, antara lain: gangguan panik, gangguan obsesif kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder), gangguan stres pasca-trauma, gangguan kecemasan sosial, fobia tertentu, dan gangguan kecemasan umum. Kecemasan adalah emosi yang dialami setiap orang pada waktu tertentu. Banyak orang merasa cemas, atau gugup ketika mereka menghadapi masalah di tempat kerja, sebelum menempuh ujian, atau membuat... Read more »

The post Gangguan Kecemasan appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>

Terdapat banyak jenis gangguan kecemasan, antara lain: gangguan panik, gangguan obsesif kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder), gangguan stres pasca-trauma, gangguan kecemasan sosial, fobia tertentu, dan gangguan kecemasan umum.

Kecemasan adalah emosi yang dialami setiap orang pada waktu tertentu. Banyak orang merasa cemas, atau gugup ketika mereka menghadapi masalah di tempat kerja, sebelum menempuh ujian, atau membuat keputusan penting. Namun kecemasan tersebut berbeda dengan gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan dapat mengganggu kemampuan seseorang dalam menjalani hidup normal.

Gangguan kecemasan adalah penyakit jiwa yang serius karena penderitanya merasakan kekhawatiran dan ketakutan hebat dan terus menerus sehingga dapat melumpuhkan kegiatan normal mereka.

Apa Jenis-Jenis Gangguan Kecemasan ?

Terdapat beberapa jenis gangguan kecemasan, antara lain:

  • Gangguan panik: Orang dengan kondisi ini merasakan ancaman yang muncul tiba-tiba dan berulang-ulang. Gejala lain ialah: berkeringat, nyeri dada, palpitasi (denyut jantung tidak teratur), dan perasaan tersedak, yang dapat membuat seseorang merasa seperti mengalami serangan jantung atau berperilaku seperti orang tidak waras.
  • Gangguan obsesif-kompulsif (OCD): Orang dengan OCD terganggu oleh pikiran atau ketakutan terus menerus yang menyebabkan mereka melakukan ritual atau rutinitas tertentu. Pikiran yang mengganggu itu disebut obsesi, sedangkan ritual atau rutinitas yang dilakukan disebut kompulsi. Contohnya adalah orang yang memiliki rasa takut yang tidak logis terhadap kuman sehingga dia terus-menerus mencuci tangannya.
  • Gangguan stres pasca-trauma (PTSD): adalah suatu kondisi yang dapat muncul setelah peristiwa traumatis dan / atau menakutkan, seperti kekerasan seksual atau fisik, kematian tiba-tiba dari orang yang dicintai, atau bencana alam. Orang dengan PTSD sering mempunyai pemikiran dan ingatan yang menetap dari kejadian menakutkan tersebut dan emosionalnya cenderung tidak stabil.
  • Gangguan kecemasan sosial: disebut juga fobia sosial, yaitu rasa khawatir dan sadar diri yang luar biasa mengenai kondisi sosial sehari-hari. Kekhawatirannya sering berpusat pada rasa takut dinilai oleh orang lain, atau cara berperilaku yang menyebabkan rasa malu atau diejek orang lain.
  • Fobia tertentu: yaitu ketakutan hebat terhadap objek atau situasi tertentu, seperti takut ular, ketinggian, atau terbang. Hal ini dapat menyebabkan penderita untuk menghindari kegiatan umum sehari-hari.
  • Gangguan kecemasan umum: yaitu kekhawatiran dan ketegangan berlebih dan tidak realistis, walaupun tidak ada atau hanya sedikit yang memprovokasi kecemasan.

Apa Gejala-Gejala Gangguan Kecemasan ?

Gejalanya bervariasi dan tergantung dari jenis gangguan kecemasannya. Namun biasanya ada gejala-gejala umum berikut:

  • Perasaan panik, ketakutan, dan kegelisahan
  • Pikiran obsesif yang tidak terkendali
  • Berulang kali mengingat atau kilas balik pengalaman traumatis
  • Mimpi buruk
  • Perilaku ritual, seperti mencuci tangan berulang kali
  • Masalah dalam tidur
  • Tangan dan / atau kaki dingin atau berkeringat
  • Sesak napas
  • Palpitasi
  • Ketidakmampuan untuk diam dan tenang
  • Mulut kering
  • Baal atau kesemutan di tangan atau kaki
  • Mual
  • Otot tegang
  • Pusing

Apa Penyebab Gangguan Kecemasan?

Penyebab pasti gangguan kecemasan belum diketahui. Gangguan kecemasan, sama seperti bentuk penyakit jiwa lain, bukanlah akibat kepribadian yang lemah, cacat karakter, atau pendidikan yang buruk. Seiring penelitian dalam bidang penyakit jiwa, maka menjadi jelas bahwa banyak gangguan ini disebabkan oleh kombinasi faktor, misalnya: perubahan dalam otak dan tekanan lingkungan.

Gangguan kecemasan dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan kimiawi dalam tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa stres berat atau yang bertahan lama, dapat mengubah keseimbangan kimiawi dalam otak yang mengendalikan suasana emosi. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa penderita gangguan kecemasan tertentu mengalami perubahan struktur otak yang mengendalikan ingatan atau fungsi emosi.

Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa gangguan kecemasan dapat turunkan dalam keluarga, yang berarti dapat diwariskan dari satu atau kedua orang tua, sama seperti rambut atau warna mata. Apalagi faktor lingkungan tertentu, seperti trauma atau peristiwa penting dapat memicu gangguan kecemasan pada orang yang rentan dan mewarisi gangguan kecemasan.

Seberapa Seringkah Gangguan Kecemasan Ditemukan?

Di Amerika, sekitar 19 juta orang dewasa mengalami gangguan kecemasan. Kebanyakan gangguan kecemasan dimulai pada masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa muda. Gangguan ini terjadi sedikit lebih sering pada wanita dibandingkan pria, dan terjadi dengan jumlah yang sama baik orang kulit putih, Afrika-Amerika, dan Hispanik.

Bagaimana Mendiagnosis Gangguan Kecemasan ?

Jika terdapat gejala gangguan kecemasan, maka dokter akan memulai evaluasi dengan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Meskipun tidak ada tes laboratorium khusus, namun dokter dapat melakukan berbagai tes untuk mencari penyakit fisik yang dapat menyebabkan gejala gangguan kecemasan.

Jika tidak ditemukan kelainan fisik, maka Anda mungkin akan dirujuk ke psikiater atau psikolog, yaitu pakar kesehatan jiwa yang terlatih khusus untuk mendiagnosa dan mengobati penyakit jiwa. Psikiater dan psikolog menggunakan wawancara dan alat penilaian yang dirancang khusus untuk mengevaluasi gangguan kecemasan seseorang.

Diagnosa didasarkan pada laporan intensitas dan lamanya gejala pasien, termasuk permasalahan dalam aktivitas sehari-hari dan juga hasil observasi dokter terhadap sikap dan perilaku pasien. Dokter kemudian menentukan apakah gejala-gejala pasien dan tingkat disfungsinya sesuai dengan gangguan kecemasan tertentu.

Bagaimana Mengobati Gangguan Kecemasan ?

Telah banyak kemajuan dicapai dalam dua dekade terakhir untuk mengobati penderita penyakit jiwa. Meskipun pengobatan yang tepat tergantung pada jenis gangguannya. Sebagian besar kasus gangguan kecemasan dapat diatasi dengan salah satu atau kombinasi dari terapi berikut:

  • Obat-obatan: Obat digunakan untuk mengurangi gejala gangguan kecemasan, seperti obat anti-depresan dan pengurang kecemasan.
  • Psikoterapi: adalah sejenis konseling yang membahas respons emosional terhadap kelainan jiwa. Hal ini merupakan proses dimana pakar kesehatan jiwa terlatih membantu penderita dengan strategi wawancara untuk memahami dan menangani gangguan mereka.
  • Terapi perilaku kognitif: Penderita gangguan kecemasan sering berpartisipasi dalam jenis psikoterapi ini, dimana mereka belajar untuk mengenali dan mengubah pola pikir dan perilaku yang menimbulkan perasaan cemas.
  • Perubahan pola makan dan gaya hidup
  • Terapi relaksasi

Dapatkah Gangguan Kecemasan Dicegah?

Gangguan kecemasan tidak dapat dicegah. Namun ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikan atau mengurangi gejala:

  • Berhenti atau mengurangi konsumsi produk yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, cola, minuman energi, dan cokelat.
  • Tanyakan kepada dokter atau apoteker sebelum mengkonsumsi obat yang dijual bebas atau obat herbal. Banyak obat-obatan mengandung bahan kimia yang dapat meningkatkan gejala kecemasan.
  • Mencari konseling dan dukungan pakar bila Anda mengalami kejadian traumatis atau mengganggu.

Sumber: WebMD

The post Gangguan Kecemasan appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/ikhtisar-gangguan-kecemasan-dan-panik/feed/ 14
Obsessive Compulsive Disorder (OCD) http://dokita.co/blog/obsessive-compulsive-disorder-ocd/ http://dokita.co/blog/obsessive-compulsive-disorder-ocd/#comments Thu, 16 May 2013 01:28:08 +0000 http://dokita.co/blog/?p=2283 Obsesive Compulsive Disorder (OCD), merupakan sejenis gangguan kecemasan, yaitu penyakit yang berpotensi mengganggu serta memerangkap orang dalam siklus pikiran dan perilaku yang berulang. Orang dengan OCD ini terganggu oleh stres, ketakutan atau bayangan yang berulang (obsesi) yang tidak dapat mereka kendalikan. Kecemasan/kegelisahan yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran tersebut mengarahkan mereka pada kebutuhan mendesak untuk melakukan ritual... Read more »

The post Obsessive Compulsive Disorder (OCD) appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Obsessive Compulsive Disorder

Obsesive Compulsive Disorder (OCD), merupakan sejenis gangguan kecemasan, yaitu penyakit yang berpotensi mengganggu serta memerangkap orang dalam siklus pikiran dan perilaku yang berulang. Orang dengan OCD ini terganggu oleh stres, ketakutan atau bayangan yang berulang (obsesi) yang tidak dapat mereka kendalikan. Kecemasan/kegelisahan yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran tersebut mengarahkan mereka pada kebutuhan mendesak untuk melakukan ritual atau rutinitas tertentu (compulsion). Ritual kompulsif ini dilakukan dalam upaya untuk mencegah pikiran obsesif atau membuat pikiran tersebut hilang.

Meskipun ritual ini dapat mengurangi kecemasan untuk sementara, namun orang tersebut harus melakukan ritualnya lagi ketika pikiran obsesif datang kembali. Siklus OCD dapat menyita waktu yang sangat banyak dan secara signifikan mengganggu aktivitas normal. Penderita OCD mungkin menyadari bahwa pikiran tersebut adalah obsesi dan dorongan yang tidak masuk akal atau tidak realistis, tetapi mereka tidak mampu menghentikannya.

Apa Saja Gejala Obsessive Compulsive Disorder?

Gejala-gejala Obsessive Compulsive Disorder dapat bervariasi. Gejala obsesi yang umumnya ditemukan adalah:

  • Takut kotor atau terkontaminasi oleh kuman.
  • Takut mencelakai orang lain.
  • Takut membuat kesalahan.
  • Takut malu atau berperilaku sosial yang tidak dapat diterima masyarakat.
  • Takut berpikir jahat atau berdosa.
  • Perlu kerapian, seimbang atau ketepatan.
  • Keraguan yang berlebihan dan kebutuhan untuk selalu dipercayai.

Sedangkan gejala kompulsi meliputi:

  • Berulang kali mandi, siram atau mencuci tangan.
  • Menolak untuk berjabat tangan atau menyentuh pegangan pintu.
  • Berulang kali memeriksa hal-hal yang sama, seperti kunci atau kompor.
  • Terus berhitung, baik di dalam pikiran atau diucapkan dengan keras sambil melakukan tugas-tugas rutin.
  • Mengatur barang-barang dengan cara tertentu secara terus-menerus.
  • Mengkonsumsi makanan dalam urutan tertentu.
  • Terjebak pada kata-kata, gambar atau pikiran, yang biasanya mengganggu, sehingga dapat mengganggu waktu tidur.
  • Mengulangi kata-kata, kalimat atau doa tertentu.
  • Melakukan tugas yang sama berkali – kali.
  • Mengumpulkan atau menimbun barang tanpa nilai yang jelas/berarti.

Apa Penyebab Obsessive Compulsive Disorder?

Penyebab pasti dari OCD belum sepenuhnya dipahami, namun penelitian telah menunjukkan bahwa kombinasi faktor biologis dan lingkungan ikut terlibat.

Faktor biologis: Otak adalah struktur yang sangat kompleks. Otak berisi miliaran sel saraf yang disebut neuron dan harus berkomunikasi serta bekerja sama agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Neuron berkomunikasi melalui sinyal listrik. Mediator khusus, yang disebut dengan neurotransmiter, membantu memindahkan pesan-pesan listrik dari neuron ke neuron. Penelitian telah menemukan hubungan antara rendahnya kadar neurotransmitter , yang disebut serotonin, dengan terjadinya OCD. Selain itu, ada bukti bahwa ketidakseimbangan serotonin dapat diturunkan dari orang tua kepada anak-anak. Hal ini berarti OCD dapat diwariskan.

Daerah-daerah tertentu di otak dapat juga terpengaruh oleh ketidakseimbangan serotonin, yang memicu timbulnya OCD. Masalah ini tampaknya melibatkan jalur otak yang menghubungkan daerah otak yang berfungsi sebagai penilaian dan perencanaan, dengan daerah otak yang menerima pesan untuk gerakan tubuh.

Studi juga telah menemukan hubungan antara infeksi oleh bakteri Streptococcus dengan OCD. Infeksi ini, jika berulang dan tidak diobati, dapat menyebabkan timbulnya OCD dan gangguan lainnya pada anak-anak.

Faktor Lingkungan: Terdapat faktor lingkungan yang dapat memicu OCD pada orang-orang yang memiliki kecenderungan OCD. Faktor lingkungan juga dapat memperburuk gejala dan meliputi:

  • Siksaan
  • Perubahan kondisi kehidupan
  • Penyakit
  • Kematian orang yang dicintai
  • Masalah atau perubahan yang terkait dengan pekerjaan dan sekolah
  • Masalah dalam hubungan percintaan.

Apakah Obsessive Compulsive Disorder Sering Terjadi?

OCD menimpa sekitar 3,3 juta orang dewasa dan sekitar 1 juta anak-anak dan remaja di Amerika Serikat. Gangguan ini biasanya pertama kali muncul di masa kanak-kanak, remaja, atau dewasa muda. Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dan mempengaruhi semua orang dari semua ras dan latar belakang sosial ekonomi.

Bagaimana Obsessive Compulsive Disorder Didiagnosis?

Tidak ada tes laboratorium untuk mendiagnosis OCD. Dokter mendasarkan diagnosa pada penilaian gejala pasien termasuk berapa banyak waktu seseorang dihabiskan untuk melakukan perilaku ritualnya.

Bagaimana OCD Diobati?

OCD tidak dapat sembuh, sehingga sangat penting untuk mendapatkan pengobatan. Pendekatan yang paling efektif untuk mengobati OCD ialah gabungan obat dengan terapi perilaku kognitif.

  • Terapi Perilaku Kognitif. Tujuan dari terapi perilaku kognitif adalah untuk membimbing penderita OCD dalam menghadapi ketakutan mereka dan mengurangi kecemasan tanpa melakukan perilaku ritual (disebut terapi eksposure dan terapi pencegahan respon). Terapi ini juga berfokus pada mengurangi pikiran berlebihan atau pikiran yang sering terjadi pada orang dengan OCD.
  • Terapi Obat. Antidepresan, seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), antidepresan seperti Paxil, Prozac, Zoloft. Jenis obat yang lama, misal antidepresan trisiklik seperti Anafranil, juga dapat digunakan.

Dalam kasus OCD yang parah dan pada orang yang tidak merespon terhadap terapi obat dan perilaku, maka dapat digunakan terapi electroconvulsive (ECT) atau psychosurgery untuk mengobati gangguan tersebut. Selama ECT, elektroda dipasangkan pada kepala pasien dan serangkaian kejutan listrik dikirim ke otak, yang akan menyebabkan kejang. Kejang ini menyebabkan pelepasan neurotransmiter atau senyawa serotonin di otak.

Bagaimana Harapan Untuk Orang Dengan Obsessive Compulsive Disorder?

Kebanyakan kasus OCD berhasil diobati dengan obat-obatan, terapi perilaku kognitif, atau kombinasi keduanya. Dengan pengobatan yang disiplin, kebanyakan orang dapat sembuh dari gejala dan kembali beraktivitas normal atau mendekati normal.

Apakah Obsessive Compulsive Disorder dapat Dicegah?

OCD tidak dapat dicegah. Namun, diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mengurangi waktu yang dihabiskan seseorang karena menderita kondisi ini.

Sumber: WebMD

The post Obsessive Compulsive Disorder (OCD) appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/obsessive-compulsive-disorder-ocd/feed/ 14