Dokita - Dokter Kita » Mengelola http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Mon, 01 Sep 2014 05:37:04 +0000 woocommerce-ic-en-GB hourly 1 Apa itu Rheumatoid Arthritis? http://dokita.co/blog/apa-itu-rheumatoid-arthritis/ http://dokita.co/blog/apa-itu-rheumatoid-arthritis/#comments Fri, 08 Feb 2013 01:30:30 +0000 http://dokita.co/blog/?p=3767 Read more »]]> Apa itu Rheumatoid Arthritis?

Arthritis adalah istilah umum yang berarti peradangan pada sendi. Radang sendi ditandai dengan kemerahan, rasa hangat, bengkak, dan nyeri di dalam sendi.

Rheumatoid arthritis adalah jenis peradangan sendi kronis yang biasanya terjadi pada sendi di kedua sisi tubuh, seperti tangan, pergelangan tangan, atau lutut. Kesimetrian ini membantu membedakan rheumatoid arthritis dari jenis arthritis yang lain.

Selain mempengaruhi sendi, rheumatoid arthritis sesekali dapat mempengaruhi kulit, mata, paru-paru, jantung, darah, atau saraf.

Apakah Gejala Rheumatoid Arthritis?

Gejala-gejala dari rheumatoid arthritis meliputi:

  • Nyeri sendi dan bengkak
  • Kekakuan, terutama di pagi hari atau setelah duduk untuk waktu yang lama
  • Kelelahan

Rheumatoid arthritis ini berbeda-beda pengaruhnya pada masing-masing orang. Pada beberapa orang, gejala sendi berkembang secara bertahap selama beberapa tahun. Sedangkan pada beberapa yang lain, rheumatoid arthritis dapat berkembang dengan cepat. serta ada juga yang mungkin memiliki rheumatoid arthritis untuk jangka waktu tertentu dan kemudian memasuki masa remisi.

Siapa yang Dapat Terkena Rheumatoid Arthritis?

Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi sekitar 1% populasi di Amerika Serikat. Penyakit ini dua sampai tiga kali lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Namun pada pria yang terkena penyakit ini, cenderung pengaruhnya lebih parah. Rheumatoid arthritis biasanya terjadi pada usia pertengahan, namun anak-anak dan orang tua juga dapat terkena rheumatoid arthritis.

Apa Penyebab Rheumatoid Arthritis?

Penyebab pasti dari rheumatoid arthritis, belum diketahui pasti, tetapi diduga penyakit ini disebabkan oleh kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, dan hormonal. Pada rheumatoid arthritis, ada suatu hal yang memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sendi dan kadang-kadang organ lainnya. Beberapa teori menyarankan bahwa ada virus atau bakteri yang mungkin mengubah sistem kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan sistem kekebalan tersebut menyerang sendi. Teori lain menyarankan bahwa merokok dapat menyebabkan terkena rheumatoid arthritis.

Penelitian belum sepenuhnya menentukan secara pasti apa peran genetika bermain dalam rheumatoid arthritis. Namun, beberapa orang tampaknya memiliki faktor genetik atau turunan yang meningkatkan kemungkinan mereka terkena rheumatoid arthritis.

Bagaimana Rheumatoid Arthritis Mempengaruhi Tubuh Kita?

Setelah sistem kekebalan tubuh dipicu, sel-sel kekebalan bermigrasi dari darah ke dalam sendi dan sendi-lapisan jaringan, disebut sinovium. Di tempat tersebut, sel-sel kekebalan tubuh menghasilkan zat inflamasi yang menyebabkan iritasi, mengikis tulang rawan (bahan bantalan pada bagian akhir tulang), serta pembengkakan dan peradangan pada lapisan sendi. Seiring tulang rawan terkikis, ruang antara tulang-tulang menyempit. Jika kondisi tersebut memburuk, maka tulang bisa bergesekan satu dengan yang lain.

Radang lapisan sendi menimbulkan cairan berlebih terhadap sendi. Seiring lapisan mengembang, maka hal ini mungkin mengikis tulang yang berdekatan, sehingga mengakibatkan kerusakan pengikat antara tulang.

Semua hal diatas menyebabkan sendi menjadi sangat sakit, bengkak, dan terasa hangat saat disentuh.

Bagaimana Rheumatoid Arthritis Didiagnosis?

Diagnosis rheumatoid arthritis didasarkan pada kombinasi bernacam faktor, termasuk diantaranya:

  • Lokasi dan kesimetrian nyeri sendi yang spesifik, terutama sendi tangan
  • Adanya kekakuan sendi di pagi hari
  • Adanya benjolan dan nodul di bawah kulit (nodul rheumatoid)
  • Hasil tes x-ray yang menunjukkan adanya rheumatoid arthritis
  • Hasil faktor rheumatoid positif dari tes darah yang dilakukan serta tes darah lainnya

Kebanyakan orang yang terkena rheumatoid arthritis memiliki antibodi faktor rheumatoid (RF) dalam darah mereka.  Namun terkadang ada orang yang tidak memiliki antibodi ini dan terkena rheumatoid arthritis karena ada penyakit lain yang bisa menyebabkan faktor rheumatoid untuk diproduksi dalam darah. Oleh karena itu, diagnosis rheumatoid arthritis didasarkan dari kombinasi kelainan sendi serta hasil tes darah.

Tes darah yang baru dan lebih spesifik untuk rheumatoid arthritis adalah tes antibodi citrulline cyclic, juga disebut anti-CCP. Kehadiran antibodi anti-CCP ini menunjukkan kecenderungan bentuk rheumatoid arthritis yang lebih agresif.

Orang-orang dengan rheumatoid arthritis mungkin mempunyai anemia ringan. Tes darah juga dapat mengungkapkan tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) atau peningkatan tingkat protein C-reactive (CRP), yang merupakan penanda adanya peradangan.

Beberapa orang dengan rheumatoid arthritis juga mungkin memiliki hasil positif pada tes antibodi antinuclear (ANA), yang menunjukkan adanya gangguan autoimun, apakah gangguan tersebut rheumatoid arthritis atau penyakit autoimun yang lain.

Bagaimana Mengobati Rheumatoid Arthritis?

Ada bermacam cara untuk mengobati rheumatoid arthritis. Pengobatan termasuk obat-obatan, istirahat dan olahraga, serta tindakan operasi untuk memperbaiki kerusakan pada sendi.

Jenis pengobatan yang digunakan tentunya tergantung pada beberapa faktor, yang termasuk diantaranya yaitu usia, kesehatan secara keseluruhan, riwayat kesehatan, dan tingkat keparahan arthritis.

Obat-obatan untuk Rheumatoid Arthritis

Terdapat banyak obat-obatan rheumatoid arthritis yang tersedia untuk mengurangi nyeri sendi, bengkak, dan peradangan. Beberapa obat tersebut untuk mencegah atau meminimalkan perkembangan penyakit. Perlu diingat, obat-obat ini ada yang memerlukan resep dokter. Jadi Anda perlu konsultasikan dahulu dengan dokter Anda sebelum mengkonsumsinya demi efektivitas dan keamanan.

Obat-obatan yang membantu mengurangi gejala arthritis, seperti nyeri sendi, kekakuan, dan pembengkakan, antara lain:

  • Obat anti-inflamasi penghilang rasa sakit, seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen
  • Penghilang rasa sakit topikal (dioleskan langsung ke kulit)
  • Kortikosteroid, seperti prednison
  • Obat penghilang rasa sakit golongan narkotika

Ada juga obat keras yang disebut disease-modifying anti-rheumatic drugs (DMARDs), yang bekerja dengan menghalangi atau menekan serangan sistem kekebalan tubuh pada sendi. Obat-obat tersebut antara lain:

  • Plaquenil (awalnya digunakan untuk mengobati malaria)
  • Obat penekanan kekebalan tubuh, seperti methotrexate, Imuran, dan Cytoxan
  • Pengobatan Biologis , seperti Enbrel, Humira, Remicade, Orencia, Rituxan, dan Xeljanz
  • Obat-obat lain, seperti Azulfidine dan Arava

Mengapa Istirahat dan Latihan Olahraga Sangat Penting untuk Rheumatoid Arthritis?

Keseimbangan antara istirahat dan olahraga sangat penting dalam mengobati rheumatoid arthritis. Sewaktu flare-up, yaitu memburuknya radang sendi, tindakan yang terbaik adalah untuk mengistirahatkan sendi yang meradang. Hal ini dapat dicapai dengan penggunaan sementara tongkat atau joint splints, yaitu perangkat yang digunakan agar sendi tidak dapat digerakkan.

Ketika peradangan sendi berkurang, program panduan olahraga diperlukan untuk mempertahankan fleksibilitas sendi dan memperkuat otot-otot yang mengelilingi sendi. Rentang gerakan olahraga harus dilakukan secara teratur untuk menjaga mobilitas sendi.

Kapan Tindakan Bedah Diperlukan untuk Rheumatoid Arthritis?

Ketika kerusakan sendi dari rheumatoid arthritis telah parah atau nyeri yang tidak bisa dikendalikan dengan obat-obatan, maka operasi mungkin menjadi pilihan untuk membantu memulihkan fungsi sendi yang rusak.

Dapatkah Rheumatoid Arthritis Disembuhkan?

Walaupun tidak ada obat untuk menyembuhkan rheumatoid arthritis, namun pengobatan dini dan agresif telah terbukti membantu mencegah kecacatan.

Sumber: WebMD

Artikel terkait:
Rematik dan Asam Urat
Jenis-Jenis Radang Sendi (Arthritis) – Osteoarthritis vs Rheutomaid Arthritis

]]>
http://dokita.co/blog/apa-itu-rheumatoid-arthritis/feed/ 35
GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease) http://dokita.co/blog/gerd-gastro-esophageal-reflux-disease/ http://dokita.co/blog/gerd-gastro-esophageal-reflux-disease/#comments Mon, 28 Jan 2013 02:49:03 +0000 http://dokita.co/blog/?p=3717 Read more »]]> GERD
(Gastro Esophageal Reflux Disease)
Oleh: Tim Dokita

Rahman (bukan nama sebenarnya), user Dokita, mengeluh ada rasa tak nyaman seperti terbakar di daerah dada, disertai naiknya rasa asam dari perut. Keluhan ini terutama terjadi beberapa saat setelah sarapan dan juga sering timbul di malam hari, sehingga sangat mengggangu. Karena kuatir ini adalah gejala penyakit jantung koroner, Rahman lalu berkonsultasi dengan dokter. Menurut dokter, dia menderita penyakit yang disebut GERD. Ingin mengetahui lebih lanjut tentang GERD, Rahman bertanya pada tim dokter Dokita. Berikut konsultasinya:

1. Apa yang dimaksud GERD ?
GERD adalah singkatan dari Gastroesophageal Reflux Disease yaitu penyakit yang timbul akibat ada reflux (aliran membalik) isi lambung ke esofagus (pipa saluran pencernaan).

2. Kenapa terjadi GERD ?
Normalnya makanan dan minuman dari mulut akan turun ke lambung lewat esofagus, pada perbatasan esofagus dan lambung terdapat sebuah lingkaran otot (sphincter) yang disebut lower esophageal sphincter (LES). LES berfungsi sebagai pintu masuk, akan terbuka saat makanan/minuman masuk ke lambung dan akan segera menutup lagi setelah makanan/minuman lewat sehingga dapat mencegah membalik-kembalinya (reflux) makanan/minuman ke esofagus.
Pada GERD diduga terdapat gannguan fungsi LES sehingga selain makanan/minuman, asam lambung juga akan reflux ke esofagus bahkan sampai ke tenggorokan dan mulut dengan segala konsekuensinya.

3. Apa faktor yang berperan dalam terjadi GERD ?
Faktor yang berperan terjadinya gejala GERD ialah :
1) Melemahnya fungsi LES
2) Efek iritasi oleh asam lambung
3) Terlambatnya pengosongan isi lambung
4) Peninggian tekanan dalam perut

4. Apa faktor risiko terjadi GERD ?
Faktor risiko terjadinya GERD ialah :
1) Hiatus hernia
2) Obesitas
3) Kehamilan
4) Pola hidup tak sehat seperti merokok atau pecandu alkohol
5) Obat2an tertentu seperti obat antihipertensi

5. Apa yang dimaksud dengan Hiatus hernia ?
Hiatus hernia adalah suatu kelainan bawaan dimana pangkal lambung (fundus) yang seharusnya terletak di rongga perut dibawah sekat perut (diafragma), tertarik/terdorong ke atas sehingga berada di dalam rongga dada. Kondisi ini selain mengganggu fungsi LES, juga memudahkan refluks asam lambung ke esofagus.

6. Apa gejala GERD ?
Gejala GERD dapat dibagi menjadi dua kelompok.
1) Keluhan bersumber di esofasus.
Dua keluhan utama penderita ialah :

  • Rasa nyeri terbakar dibelakang tulang dada (heartburn) yang menyebar ke leher, umumnya terjadi 30 – 60 menit setelah sarapan, dan sering diduga kelainan jantung koroner.
  • Rasa ada makanan/minuman balik ke mulut (regurgitasi) sehingga mulut terasa asam dan pahit. Keluhan ini juga sering terjadi pada malam hari, karena saat berbaring kemungkinan asam lambung membalik ke atas lebih mudah terjadi.

2) Keluhan diluar esofagus.

  • Batuk menahun
  • Serak dan tenggorokan sakit
  • Asma

7. Apa komplikasi GERD ?
Pada GERD yang tidak terkelola dengan baik dapat terjadi komplikasi :

  • Luka lecet sampai tukak (ulcus) di esofagus.
  • Perdarahan di esofagus
  • Penyempitan (strictur) esofagus
  • Erosi pada gigi-geligi
  • Barrett’s esophagitis (radang esofasus) yang diduga dapat memicu kanker.
  • Radang pita suara menahun
  • Asthma
  • Dampak lain yang lebih serius ialah terhisapnya asam ke saluran nafas yang dapat memicu radang paru.

8. Apa pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memastikan apakah seorang terkena GERD ?
Untuk lebih menyakinkan apakah seseorang terkena GERD, dokter akan sarankan pemeriksaan :

  • Endoskopi kalau perlu biopsi.
  • Pemeriksaan radiologi dengan Barium
  • Tes keasaman (pH) esofagus.

9. Bagaimana cara pengelolaan GERD ?
Tujuan pengelolaan GERD ialah :

  • Menghilangakn keluhan/gejala
  • Menyembuhkan radang yang telah terjadi
  • Mencegah terjadi komplikasi

Langkah pengobatan GERD meliputi :
a) Perubahan pola hidup.

  • Hindarin berbaring dan membungkuk dalam 3 jam sesudah sarapan
  • Tidur dengan kepala/dada lebih tinggi
  • Hindarin makanan pedas, banyak berlemak dan coklat
  • Hindari minuman asam (juice tomat/jeruk) dan alkohol
  • Kurangi porsi makanan
  • Stop merokok
  • Kurangi berat badan,

b) Obat-obatan.

  • Obat golongan antasida, untuk netralkan asam lambung, contoh Mylanta(R)
  • Obat golongan Histamin-2 (H2) antagonis, untuk mengurangi pelepasan asam lambung , contoh Ranitidin.
  • Obat golongan Proton Pump Inhibitor (PPI), untuk mengurangi produksi asam lambung, contoh Omeperazole

c) Operasi.
Terutama untuk penderita yang tak dapat diatasi dengan perubahan pola hidup, penggunaan obat-obatan dan telah terjadi komplikasi. Umumnya dilakukan tindakan Fundoplication.

]]>
http://dokita.co/blog/gerd-gastro-esophageal-reflux-disease/feed/ 24
Makan Sehat Bagi Penderita Diabetes: Rencana Menu Makanan Anda http://dokita.co/blog/rencana-menu-makanan-sehat-bagi-penderita-diabetes/ http://dokita.co/blog/rencana-menu-makanan-sehat-bagi-penderita-diabetes/#comments Tue, 11 Dec 2012 02:04:16 +0000 http://dokita.co/blog/?p=2286 Read more »]]>

Kebanyakan penderita diabetes telah belajar ,bahwa apa yang mereka pilih untuk makan dan minum dapat membantu meningkatkan atau menurunkan kadar gula darah mereka setelah makan. Jadi mana makanan yang harus Anda pilih jika Anda memiliki diabetes?

Ada empat komponen dalam makanan yang dapat mempengaruhi gula darah Anda:

  • Karbohidrat
  • Serat
  • Protein
  • Lemak

Karbohidrat meningkatkan gula darah lebih cepat dan memiliki pengaruh terbesar pada glukosa darah dibandingkan dengan makanan yang mengandung protein atau lemak. Kandungan serat, protein, dan lemak menyebabkan kenaikan gula darah setelah makan.

Mengatur dan menjaga keseimbangan yang sehat dari karbohidrat, protein, dan lemak dalam makanan Anda dapat membantu Anda mengelola gula darah Anda. Namun penting juga untuk memilih karbohidrat yang berkualitas dan lemak cerdas, seperti:

  • Sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah-buahan untuk karbohidrat.
  • Ikan, kacang-kacangan dan biji-bijian, alpukat, zaitun, minyak zaitun extra virgin, dan minyak canola untuk lemak.

Walaupun demikia, dua orang dengan diabetes dapat memiliki respon berbeda terhadap makanan yang sama. Anda mungkin ingin memeriksa gula darah Anda secara teratur sebelum dan setelah makan dan mencari pola makan yang tepat antara apa yang Anda makan dan minum dan kadar gula darah yang dihasilkan. Anda juga mungkin ingin memeriksa jumlah karbohidrat yang dikonsumsi dari setiap kali makan dan mencoba untuk menjaga konsisten asupan setiap kali makan. Hal ini dapat membantu Anda untuk mengelola gula darah Anda.

Konsumsi diet yang sehat dan seimbang ketika Anda memiliki diabetes, tidak berarti Anda harus menjauhkan diri dari makanan yang enak. Yang penting adalah menentukan pilihan menu makanan yang memiliki keseimbangan yang baik dari protein dan lemak serta cukup sumber serat dengan ukuran porsi yang tepat. Tambahan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu, protein, atau lemak dapat juga dimasukkan dalam rencana pola makan Anda. Jangan lupa untuk memperhatikan sodium dalam diet Anda. Baca label dan memilih makanan yang rendah sodium.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/rencana-menu-makanan-sehat-bagi-penderita-diabetes/feed/ 4
Mengelola Osteoporosis dan Kesehatan Tulang http://dokita.co/blog/mengelola-osteoporosis-dan-kesehatan-tulang/ http://dokita.co/blog/mengelola-osteoporosis-dan-kesehatan-tulang/#comments Wed, 05 Sep 2012 08:22:40 +0000 http://dokita.co/blog/?p=1046 Read more »]]> Osteoporosis Secara Sekilas
Osteoporosis atau kondisi “tulang rapuh” dapat dialami baik perempuan dan laki-laki. Apabila Anda mengalami osteoporosis, maka kondisi ini menyebabkan tulang menjadi lemah dan lebih mudah pecah. Kondisi ini harus ditanggapi dengan serius. Sekitar setengah dari semua wanita yang melewati usia 50 akan menderita patah tulang akibat osteoporosis. Hal ini seringnya sedikit kurang mempengaruhi pada pria. Meski begitu, diperkirakan satu dari empat pria akan mengalami patah tulang karena osteoporosis juga.

Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui, dari faktor risiko, sampai diagnosis dan pengobatan serta tips memeriksa gaya hidup Anda untuk melihat apakah Anda dapat mengurangi risiko dengan meningkatkan kebiasaan Anda.

Faktor Risiko Osteoporosis

Dokter mengetahui bahwa ada beberapa orang yang berpeluang lebih besar mengalami osteoporosis karena faktor risiko tertentu. Beberapa faktor risiko tidak dapat Anda kendalikan, seperti 1. usia karena osteoporosis lebih mungkin terjadi pada orang tua, 2. peluang wanita lebih besar dibandingkan pria untuk mendapatkan osteoporosis.

Riwayat keluarga juga meningkatkan kemungkinan Anda mengalami osteoporosis. Kondisi ini mungkin tidak didiagnosis pada orang tua Anda. Namun, jika salah satu atau keduanya memiliki turunya tinggi badan secara signifikan, maka mereka mungkin mengalami patah tulang di tulang belakang, dan hal tersebut bisa saja hasil dari osteoporosis.

Jika Anda memiliki rangka yang kecil dan tipis, maka Anda lebih mungkin untuk mendapatkan osteoporosis.

Kesehatan Tulang dan Kebiasaan Gaya Hidup Anda

Kebiasaan sehari-hari Anda, baik yang bagus ataupun buruk, akan mempengaruhi kesehatan tulang. Bagaimana dengan kebiasaan Anda?

  • Vitamin D dan kalsium. Tidak mendapatkan vitamin D atau kalsium yang cukup dapat melemahkan tulang. National Osteoporosis Foundation merekomendasikan orang dewasa di bawah usia 50 mendapatkan 400-800 IU vitamin D dan 1.000 mg kalsium sehari. Mereka yang berada diatas usia 50 tahun dan lebih tua harus mendapatkan 800-1,000 IU vitamin D dan 1.200 mg kalsium sehari.
  • Buah-buahan dan sayuran. Makan banyak buah-buahan dan sayuran akan menyediakan asupan magnesium, kalium, dan vitamin K, dimana semua hal tersebut baik untuk kesehatan tulang.
  • Protein. Jumlah yang sangat tinggi diluar protein hewani susu dapat melemahkan tulang. Asupan protein yang cukup sangat penting bagi kesehatan tulang. Tanyakan kepada dokter Anda mengenai jumlah yang tepat sesuai dengan berat badan dan tingkat aktivitas Anda.
  • Kafein. Bila dikonsumsi secara berlebihan, kafein bisa mengancam kesehatan tulang.
  • Alkohol. Asupan alkohol berlebih dapat menurunkan pembentukan tulang. Jika Anda mabuk akibat alkohol, Anda lebih mungkin untuk jatuh. Pada orang tua, jatuh dapat terkait dengan patah tulang.
  • Tingkat aktivitas. Aktivitas fisik dapat membantu menjaga tulang kuat. Jika Anda tidak suka berolahraga, minta bimbingan ke dokter Anda untuk melakukan latihan menahan beban, misalnya berjalan cepat. Tanyakan tentang angkat beban atau latihan penguatan otot yang lain. Kedua jenis tersebut baik bagi tulang Anda.
  • Merokok. Perokok lebih sedikit menyerap kalsium, dah hal tersebut tentu buruk bagi tulang.

Uji dan Diagnosis Osteoporosis

Untuk membuat diagnosis, dokter biasanya akan mengambil riwayat medis lengkap, melakukan tes kepadatan tulang, dan tes lainnya jika diperlukan.

Selama pengujian, dokter Anda akan:

  • Melihat usia Anda, mempertimbangkan apakah wanita telah menopause, apakah Anda pernah patah tulang sewaktu dewasa, sejarah keluarga Anda sendiri, dan kebiasaan Anda seperti minum, makan, dan olahraga.
  • Menanyakan tentang obat apa yang Anda ambil. Beberapa obat, seperti kortikosteroid yang digunakan jangka panjang, dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan tulang.
  • Mengukur tinggi badan Anda untuk melihat apakah Anda kehilangan ketinggian. Dokter akan memeriksa tulang belakang Anda. Jika abnormal membentuk kurva ke depan, bisa menjadi tanda bahwa Anda sudah memiliki patah tulang belakang akibat osteoporosis.

Hasil tes kepadatan tulang akan membantu dokter memutuskan apakah Anda mengalami osteoporosis. Tes ini noninvasif dan bisa mengukur kepadatan tulang di pinggul dan tulang belakang.

Dokter Anda kemudian melihat hasilnya, membandingkan dengan standar yang ada, dan dapat menentukan apakah Anda memiliki kepadatan tulang yang rendah yang dikenal sebagai osteopenia, atau bahkan tulang lebih lemah, dan osteoporosis.

Pengobatan Osteoporosis

Obat perawatan tulang dapat membantu kesehatan tulang Anda. Obat ini membantu mempertahankan kepadatan tulang dan dapat mengurangi risiko patah tulang.

Contoh-contoh obat bifosfonat meliputi:

  • alendronate (Fosamax)
  • ibandronate (Boniva)
  • risedronate (Actonel, Atelvia)
  • zoledronic acid (Reclast)

Beberapa piilihan obat lain untuk melindungi dari kehilangan tulang meliputi:

  • raloxifene (Evista): obat seperti estrogen, yang memperlambat kehilangan tulang dan membantu meningkatkan ketebalan tulang.
  • teriparatide (Forteo): bentuk sintetis dari hormon paratiroid bagi penderita osteoporosis yang dianggap beresiko tinggi mengalami patah tulang berdasarkan penilaian dokter.

Jika Anda mulai menggunakan obat perawatan tulang, maka pastikan dokter Anda tahu semua obat-obatan lain yang Anda gunakan. Hal ini karena beberapa obat dapat mempengaruhi tulang, dan dokter Anda mungkin menginginkan Anda beralih ke obat lain atau menyesuaikan dosisnya.

Jika Anda mengambil bifosfonat, Anda mungkin akan beralih ke obat lain setelah lima tahun. Hal ini untuk menghindari risiko, meskipun rendah, dari mendapatkan patah tulang paha yang terkait akibat penggunaan jangka panjang bifosfonat.

Apa yang Diharapkan Setelah Patah Tulang

Patah tulang akibat osteoporosis sering terjadi pada pinggul pergelangan tangan, dan / atau tulang belakang. Patah tulang pinggul sering membutuhkan operasi. Patah tulang pergelangan tangan mungkin memerlukan pembungkus dan / atau pembedahan.

Patah tulang belakang adalah yang paling umum. Sekitar 700.000 patah tulang belakang terjadi dalam setahun. Tulang yang lemah dapat menyebabkan patah tulang tekanan pada vertebrae, tulang yang membentuk tulang belakang Anda. Seiring waktu, patah tulang ini dapat mengubah kekuatan dan bentuk tulang belakang Anda. Anda mungkin kehilangan ketinggian. Patah tulang belakang kadang-kadang dapat menyebabkan sakit punggung kronis. Tulang yang lembut dan lemah adalah akar dari masalah osteoporosis.

Pilihan Pereda Rasa Sakit untuk Patah Tulang

Obat pereda sakit dan terapi lain dapat membantu. Pilihannya meliputi:

  • Aspirin atau acetaminophen (Actamin, Anacin AF, Tylenol).
  • Obat non steroid anti inflamasi. Contohnya adalah ibuprofen (Advil, Dolgesic, Motrin, Nuprin) dan naproxen (Aleve, Anaprox, Naprelan, Naprosyn). Keduanya dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan/peradangan.
  • Jika Anda membutuhkan obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat, dokter dapat meresepkan obat nyeri opioid, seperti kodein atau morfin. Namun, dokter dapat mencegah Anda untuk terus menggunakan obat-obat tersebut untuk jangka panjang.
  • Melakukan kompres dingin atau panas ke tempat yang sakit dapat membantu mengurangi rasa sakit. Anda dapat atur pada suhu berapa terasa terbaik.
  • Terapi fisik dapat membantu Anda belajar bagaimana bergerak dengan baik dan mengurangi risiko patah tulang.

Dua prosedur bedah, keduanya termasuk bedah invasif minimal, dapat dilakukan untuk patah tulang yang terkait dengan sakit punggung:

  • Kyphoplasty melibatkan memasukkan balon untuk memperluas vertebrae yang retak. Ruang yang diciptakan oleh balon tersebut kemudian diisi dengan semen tulang. Setelah selesai, maka balon ditarik.
  • Vertebroplasti melibatkan injeksi semen, namun tanpa menggunakan balon.

Ketika mempertimbangkan prosedur ini, Anda perlu mendiskusikan manfaat dan risikonya dengan dokter Anda. Prosedur tersebut dapat memiliki risiko yang signifikan, seperti semen bocor, dan efek samping lain seperti kerusakan jaringan, gumpalan darah di paru-paru, dan gagal pernafasan. Namun, dengan dioperasi, dapat memberikan penghilang rasa sakit jika pasien merupakan kandidat yang baik untuk prosedur tersebut.

Komplikasi Patah Tulang Pada Osteoporosis

Patah tulang akibat osteoporosis dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti membungkuk, menuruni tangga, atau memasak. Pengobatan yang tepat, terapi fisik, dan komitmen Anda untuk gaya hidup sehat dapat meningkatkan kesejahteraan Anda.

Sumber: WebMD

Artikel terkait:
Sekilas Fakta Mengenai Osteoporosis
Osteoporosis
Penyebab Osteoporosis
Penyebab Fraktur Kompresi Tulang Belakang
Pemeriksaan Kepadatan Mineral Tulang (Bone Mineral Density Scan)
Makanan Super untuk Tulang Anda

]]>
http://dokita.co/blog/mengelola-osteoporosis-dan-kesehatan-tulang/feed/ 6
12 Tips Menghindari Komplikasi Diabetes http://dokita.co/blog/12-tips-menghindari-komplikasi-diabetes/ http://dokita.co/blog/12-tips-menghindari-komplikasi-diabetes/#comments Thu, 16 Aug 2012 09:07:34 +0000 http://dokita.co/blog/?p=961 Read more »]]> Pilih Karbohidrat Secara Hati-hati

Menghindari diabetes bukan berarti Anda harus pantang karbohidrat sepenuhnya. Pilihlah karbohidrat yang diserap di dalam tubuh secara perlahan, memberikan asupan energi yang stabil. Pilih gandum, kacang-kacangan, dan sayuran segar dan buah-buahan. Ya, Anda dapat makan buah meskipun buah itu manis. Yang terpenting adalah makan dengan jumlah karbohidrat yang tepat setiap kali makan. Seorang ahli diet atau dokter gizi dapat membantu Anda mempelajari seberapa banyak karbohidrat yang tepat untuk Anda.

Turunkan Berat Badan Jika Diperlukan

Mulai dengan langkah kecil. Jika Anda kelebihan berat badan, menurunkan beberapa kilogram saja dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin. Hal ini akan membantu menurunkan gula darah dan meningkatkan tekanan darah dan lemak darah. Anda juga akan memiliki lebih banyak energi. Apakah Anda siap? Tujuannya adalah untuk membakar kalori lebih banyak dari yang Anda makan. Untuk memulai, cobalah mengurangi lemak dan kalori dari pola makan Anda, seperti keripik atau kentang goreng.

Tidur yang Cukup

Tidur yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat meningkatkan nafsu makan dan keinginan untuk makan makanan tinggi karbohidrat. Hal tersebut dapat menyebabkan penambahan berat badan, meningkatkan risiko komplikasi seperti penyakit jantung. Jadi tidurlah yang cukup selama tujuh atau delapan jam tidur setiap malam. Jika Anda memiliki sleep apnea, dengan pengobatan, Anda dapat meningkatkan kualitas tidur dan menurunkan kadar gula darah.

Menjadi Aktif: Olahraga dan Diabetes

Pilihlah satu aktivitas yang Anda sukai, misal berjalan, menari, bersepeda, atau hanya jalan di tempat ketika Anda sedang telepon dan lakukan selama setengah jam setiap hari serta dapat ditingkatkan jika diperlukan. Olahraga dapat membantu Anda menurunkan risiko kardiovaskular, kolesterol, dan tingkat tekanan darah, serta menjaga berat badan tetap terjaga. Olahraga juga mengurangi stres dan dapat membantu Anda mengurangi obat diabetes.

Memantau Gula Darah Harian Anda

Memeriksa gula darah seharusnya dilakukan berkala dan dengan memeriksa kadar glukosa darah akan dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi diabetes, seperti nyeri saraf, atau mencegah diabetes semakin buruk. Dengan memeriksa gula darah, Anda dapat melihat bagaimana makanan dan kegiatan mempengaruhi kadar gula darah, dan apakah rencana pengobatan Anda bekerja. Dokter Anda dapat membantu menetapkan kisaran target kadar glukosa darah. Semakin dekat Anda dengan sasaran target Anda, maka Anda akan semakin merasa membaik.

Mengelola Stres

Bila Anda memiliki diabetes, maka stres dapat menyebabkan kadar glukosa darah meningkat. Karena itu singkirkan sebisa mungkin tekanan fisik atau mental Anda. Pelajari cara baik untuk berurusan dengan orang lain. Teknik relaksasi seperti latihan pernapasan, yoga, dan meditasi mungkin sangat efektif jika Anda memiliki diabetes tipe 2.

Pantang Garam

Kurangi garam dalam pola makan Anda. Hal ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dan melindungi ginjal. Tidak menggarami makanan Anda tidak lah cukup. Sebagian besar garam berasal dari makanan olahan. Hindari makanan yang sudah diolah dan gunakan bahan-bahan segar sebisa Anda. Ketika Anda memasak, bumbui makanan dengan bumbu dan rempah-rempah sebagai pengganti garam.
Orang dewasa berusia lebih dari 51 tahun serta individu dengan tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit ginjal kronis harus mengurangi asupan natrium/sodium hingga 1.500 mg sehari, ini berarti kurang dari setengah sendok teh garam.

Risiko Penyakit Jantung dan Diabetes

Penyakit jantung dapat menjadi komplikasi diabetes yang serius. Pantau risiko Anda dengan melakukan pemeriksaan ABC berikut:

A.  Gula darah mencapai tingkat 1C. Kontrol gula darah rata-rata selama 2 sampai 3 bulan terakhir. Anda mungkin perlu diperiksa dua kali atau lebih dalam setahun. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk menentukan tujuan.
B. Tekanan darah. Tujuannya: mencapai di bawah 130/80 mm Hg.
C. Kolesterol. Tujuannya: LDL di bawah 100 mg/dl dan HDL di atas 40 mg/dl, dan trigliserida di bawah 150 mg/dl.

Perawatan Benjolan dan Memar

Diabetes meningkatkan risiko infeksi dan memperlambat penyembuhan, jadi obati walaupun hanya luka dan goresan sederhana dengan cepat. Bersihkan luka Anda dengan benar dan gunakan krim antibiotik dan perban yang steril. Segera kunjungi dokter jika tidak membaik dalam beberapa hari. Periksa kaki Anda setiap hari untuk lecet, luka, irisan, kemerahan, atau bengkak. Lembabkan kaki Anda untuk mencegah pecah-pecah.

Hentikan Kebiasaan Merokok Anda

Penderita diabetes yang merokok memiliki peluang dua kali lebih mungkin untuk meninggal secara prematur dibandingkan mereka yang tidak merokok. Berhenti merokok membantu jantung dan paru-paru. Hal Ini juga menurunkan tekanan darah dan risiko stroke, serangan jantung, kerusakan saraf, dan penyakit ginjal. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai bantuan untuk berhenti merokok.

Pilih Makanan Super dan Jangan Ukuran Besar

Tidak ada pola makan diabetes khusus. Tetapi ada beberapa dasar yang perlu diingat: nikmati makanan super seperti buah berry, ubi jalar, ikan dengan asam lemak omega-3, dan sayuran berdaun dan sayuran hijau tua. Perhatikan label makanan dan hindari lemak jenuh dan trans lemak. Sebaliknya pilih lemak mono dan lemak tak jenuh ganda seperti minyak zaitun. Seorang ahli gizi dapat memberikan nasihat pola makan yang baik bagi Anda.

Atur Jadwal Kunjungan ke Dokter

Sebaiknya Anda mengunjungi dokter sebanyak dua sampai empat kali setahun. Jika Anda menggunakan insulin atau butuh bantuan menyeimbangkan kadar gula darah Anda, mungkin Anda harus mengunjungi lebih sering. Kemudian lakukan juga pemeriksaan fisik dan mata tahunan. Anda sebaiknya periksa mata, saraf, dan kerusakan ginjal, dan komplikasi lain untuk menghilangkan kemungkinan komplikasi diabetes. Perlu juga ke dokter gigi dua kali setahun serta pastikan untuk memberitahu semua penyedia layanan kesehatan Anda bahwa Anda memiliki diabetes.

Sumber berita: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/12-tips-menghindari-komplikasi-diabetes/feed/ 5
Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis) http://dokita.co/blog/diabetes-mellitus-penyakit-kencing-manis/ http://dokita.co/blog/diabetes-mellitus-penyakit-kencing-manis/#comments Thu, 26 Jul 2012 03:50:39 +0000 http://dokita.co/blog/?p=499 Read more »]]> Oleh dr. Sutopo Widjaja, MS

Diabetes adalah kumpulan gejala yang ditandai meningkatnya kadar glukosa darah akibat badan kekurangan hormone insulin secara relative atau absolute. Penyakit kencing manis ditandai dengan terdapatnya glukosa di air seni.

Glukosa adalah salah satu sumber energi tubuh, glukosa berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat, makanan ini setelah dicernakan oleh saluran pencernaan akan diubah menjadi glukosa lalu diserap oleh usus masuk sistim peredaran darah tersebar ke sel seluruh tubuh khususnya otot, hati, untuk disimpan sebagai glikogen atau masuk sel untuk dibakar sebagai sumber energi.

Agar glukosa bisa masuk ke dalam sel, diperlukan “kunci pembuka pintu sel ” yaitu hormon yg disebut insulin. Insulin bersumber dari sel beta yg terdapat di sebuah kelenjar yang terletak diantara lambung dan usus duabelas jari dan dikenal sebagai pankreas. Fungsi utama pankreas ialah menghasilkan enzym untuk membantu pengolahan makanan di dalam sistim pencernaan. Jadi kalau tubuh kekurangan insulin, glukosa tidak bisa masuk sel, akibatnya tubuh kekurangan energi sehingga menjadi lemas, dampak lain ialah kadar glukosa darah meninggi dan kalau melebihi ambang batas daya serap ginjal glukosa akan ditemukan dalam air seni dan kondisi ini yang kita kenal sebagai DM.

Jenis Diabetes

Secara sederhana DM dibagi dua jenis/tipe yitu Tipe 1 dan tipe 2.

DM tipe 1.
Tipe ini jarang ditemukan (sekitar 10%), terutama ditemukan pada anak dan remaja. Pada tipe ini insulin tidak diproduksi karena sel beta rusak. Penyebab rusaknya sel beta sebagian tidak diketahui, sebab lain diduga akibat infeksi virus dilanjut dengan reaksi antibodi tubuh yang merusak sel beta. Jadi penderita DM tipe 1 mutlak memerlukan suntikan insulin demi menjaga kondisi kesehatannnya.

DM tipe 2.
Tipe ini lebih sering ditemukan (90 %) dan banyak pada orang dewasa, ada faktor turunan. Pada tipe ini ada 2 variasi yaitu: 1) sel beta kelelahan atau sebagian sudah rusak sehingga produksi insulin berkurang, akibatnya kadar glukosa meningkat ; 2) sel beta normal bahkan justru kerja lebih keras sehingga kadar insulin normal bahkan meninggi, tetapi karena ada masalah resistens, sehingga fungsi insulin seperti mandul tak mampu memasukkan glukosa ke dalam sel, dampaknya mirip kondisi kurang/tak ada insulin. Penyebab resistensi insulin belum sepenuhnya diketahui diduga ada beberap faktor yg berperan a.l : keturunan, usia diatas 45 tahun, kegemukan, diet tinggi lemak dan gula, kurang olah raga dan jarang makan buah sayur yg banyak serat.

Gejala Diabetes Mellitus

Pada stadium awal DM sering tak memberi gejala.
Gejala klasik DM ialah sering dan banyak kencing (Poliuria), cepat lapar dan banyak makan (Polifagi), cepat haus dan banyak minum (Polidipsia) dan gatal2 (Pruritus) sering disingkat 4 P. Disamping itu cepat lelah, berat badan turun, kesemutan, luka susah sembuh, penglihatan kabur, gairah dan kemampuan seks kurang dan ibu yang melahirkan bayi berat > 4 kg adalah gejala-gejala yang harus dicurigai adanya DM

Komplikasi

Adanya DM harus dipantau dan diketahui sedini mungkin. Kalau sudah yakin menderita DM harus dikelola secara benar, disiplin dan berkelanjutan. Penderita DM yang tidak dikelola dengan baik sangat berisiko timbul komplikasi jangka panjang berupa kerusakan pembuluh darah besar maupun kecil sehingga akan timbul gagal ginjal, gangguan saraf, penyakit jantung koroner, mata kabur sampai buta, luka kaki membusuk (gangren) dan sebagainya.

Cara Mengetahui Adanya Diabetes Mellitus

Selain gejala 4 P diatas untuk memastikan ada DM harus dilakukan pemeriksaan laboratorium, yaitu periksa glukosa darah puasa, dua jam sehabis sarapan atau glukosa darah sewaktu.
Seseorang dikategorikan positif menderita DM kalau ditemukan salah satu nilai kadar glukosa tidak normal yaitu : glukosa darah puasa = atau > 126 mg/dl ; glukosa darah 2 jam sesudah sarapan = atau > 200 mg/dl atau glukosa darah sewaktu > 200 mg/dl. Untuk kasus yang meragukan diperlukan pemeriksaan khusus a.l. tes toleransi glukosa oral.

Penggelolaan Diabetes Mellitus

Pada prinsipnya penggelolaan DM meliputi :
1. Penyesuaian pola makan baik kwalitas maupun kuantitas, standar yang disarankan ialah komposisi karbohidrat, protein dan lemak yang seimbang yaitu Karbohidrat 60 – 70 %, Protein 10 – 15 % dan lemak 20 – 25 %. Sedapat mungkin hindari makanan/minuman yang manis dan banyak berlemak.
2. Latihan jasmani yang teratur
3. Obat2an, dapat berupa obat diabetes oral dan insulin.
Obat diabetes oral dibagi 2 golongan: 1) Pemicu sekresi insulin : a.l. Sulfonilurea (Glibenklamid); 2) Penambah sensitivitas insulin : a.l. Biquanid (metformin).
Pada DM tipe 1, Pemberian insulin adalah mutlak dan pada DM tipe 1 tidak bermanfaat dengan obat diabetes oral.

]]>
http://dokita.co/blog/diabetes-mellitus-penyakit-kencing-manis/feed/ 5