Dokita - Dokter Kita » Mulut http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Tue, 17 Sep 2013 08:37:19 +0000 ic-en-GB hourly 1 8 Mitos Tentang Gigi dan Mulut http://dokita.co/blog/8-mitos-tentang-gigi-dan-mulut/ http://dokita.co/blog/8-mitos-tentang-gigi-dan-mulut/#comments Wed, 28 Aug 2013 02:30:00 +0000 aaminoto http://dokita.co/?p=7853 (Image courtesy of ponsulak / FreeDigitalPhotos.net). Kita sering mendengar beberapa mitos yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Namun apakah semuanya itu benar? Yuk kita simak mitos tentang gigi dan mulut dibawah ini: Mitos: Jika tidak sakit gigi, tidak perlu ke dokter gigi. Fakta: Kunjungan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali berguna untuk... Read more »

The post 8 Mitos Tentang Gigi dan Mulut appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
8 Mitos Tentang Gigi dan Mulut(Image courtesy of ponsulak / FreeDigitalPhotos.net).

Kita sering mendengar beberapa mitos yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Namun apakah semuanya itu benar? Yuk kita simak mitos tentang gigi dan mulut dibawah ini:

Mitos: Jika tidak sakit gigi, tidak perlu ke dokter gigi.

Fakta: Kunjungan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali berguna untuk memeriksakan keadaan gigi dan mulut secara keseluruhan. Menemukan dan mengobati masalah gigi dan mulut sejak dini akan jauh lebih menyenangkan, lebih cepat, dan lebih murah daripada ketika telah sakit gigi. Sakit gigi menunjukkan bahwa lubang gigi telah cukup dalam dan bahkan mungkin telah mengenai saraf gigi.

Mitos: Sikatlah gigi sehabis makan manis atau asam.

Fakta: Menyikat gigi langsung sesaat sehabis makan manis atau asam malah akan merusak lapisan email gigi karena keadaan gigi yang asam membuat gigi melunak sehingga lebih mudah terkikis oleh sikat gigi. Sikatlah gigi minimal 30-60 menit setelah makan serta berkumurlah dengan air putih setiap habis makan makanan manis dan asam untuk menetralisir keadaan rongga mulut.

Mitos: Menyikat gigi semakin lama dan semakin keras lebih baik.

Fakta: Menyikat gigi dengan sikat berbulu keras, tekanan keras, dan durasi yang terlalu lama malah akan merusak gigi. Permukaan gigi akan terkikis dan menjadi aus, akibatnya email gigi menipis dan gigi dapat menjadi ngilu. Sikatlah gigi dengan sikat berbulu lembut, tekanan ringan namun merata pada seluruh permukaan gigi. Durasi yang ideal untuk menyikat gigi adalah 2-3 menit.

Mitos: Makanlah permen untuk menghilangkan bau mulut.

Fakta: Gula yang terkandung dalam permen merupakan makanan bakteri yang menyebabkan plak menempel dan gigi berlubang. Penyebab bau mulut adalah kondisi gigi dan rongga mulut yang kurang baik, yaitu banyak plak dan gigi berlubang. Bakteri yang berkembang biak di dalam mulut akan mengeluarkan gas berbau tidak sedap. Agar nafas senantiasa segar maka jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi 2x sehari (setelah sarapan dan sebelum tidur) serta periksalah ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

Mitos: Permen karet tidak baik untuk gigi.

Fakta: Mengunyah permen karet akan meningkatkan produksi air liur, yang mana merupakan hal yang baik karena air liur membersihkan gigi dan menetralisir asam. Kandungan gula yang terkandung di dalam permen karetlah yang berbahaya untuk gigi karena gula merupakan makanan bagi bakteri penyebab gigi berlubang. Jadi, apakah mengunyah permen karet itu baik atau buruk, tergantung dari jenis permen karet yang dikonsumsi. Permen karet bebas gula baik untuk kesehatan gigi, bahkan permen karet dengan bahan xylitol sangat baik dalam memberantas bakteri penyebab gigi berlubang.

Mitos: Semua gigi bungsu harus dicabut.

Fakta: Gigi bungsu harus dicabut jika ada masalah dengan gigi tersebut, biasanya karena ia tumbuh miring sehingga mendorong gigi sebelahnya dan menyebabkan sering tersangkutnya makanan. Selain itu gigi tersebut perlu dicabut jika berlubang besar dan tidak dapat dipertahankan atau karena gigi tersebut tumbuh dan terasa sakit namun tidak terdapat ruangan yang cukup pada rahang untuk tempat ia tumbuh. Seringkali gigi bungsu tidak dapat dicabut biasa, maka harus dilakukan odontektomi atau operasi pencabutan gigi bungsu.

Mitos: Gigi yang putih lebih sehat

Fakta: Masyarakat beranggapan gigi yang yang putih terlihat lebih cantik, namun tidak berarti harus benar-benar putih. Warna gigi dipengaruhi pula oleh ras dan warna kulit. Orang yang berkulit gelap atau ras Negroid memiliki warna gigi alami yang lebih cerah. Kita dapat menjaga gigi kita tetap terlihat putih dan bersih dengan cara menyikat gigi 2x sehari (setelah sarapan dan sebelum tidur), flossing, serta menghindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan gigi kuning seperti teh, kopi dan red wine.

Mitos: Tidak perlu menyikat gigi susu.

Fakta: Meskipun seluruh gigi susu akan tanggal dan digantikan oleh gigi tetap, gigi susu tetap harus dijaga kebersihannya dengan menyikat gigi dan flossing. Kebiasaan menjaga kebersihan gigi sangat perlu dibangun sejak dini pada anak kecil. Dengan menyikat gigi setiap hari pada waktu dan cara yang benar berarti mencegah timbulnya gigi berlubang. Lubang pada gigi susu dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi tetapnya. Lubang pada gigi susu pun harus ditambal atau dirawat saluran akarnya jika diperlukan. Biasakan pula memeriksakan keadaan gigi anak ke dokter gigi secara rutin.

Nara Sumber: Drg.  Lilis Iskandar, SKG (Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia).

ponsulak

The post 8 Mitos Tentang Gigi dan Mulut appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/8-mitos-tentang-gigi-dan-mulut/feed/ 0
Lawan Sariawan http://dokita.co/blog/lawan-sariawan/ http://dokita.co/blog/lawan-sariawan/#comments Wed, 31 Jul 2013 02:28:07 +0000 aaminoto http://dokita.co/?p=7150 Sariawan bisa membuat kenyamanan kita beraktivitas terganggu, apalagi bagi kita yang sedang menjalani ibadah puasa. Sariawan atau dalam bahasa kedokteran disebut Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan salah satu penyakit umum yang biasanya menyerang daerah mukosa bibir, pipi, lidah, langit-langit lunak, dan dasar gusi. Munculnya sariawan ditandai dengan adanya luka berbentuk cekung, berwarna putih kekuningan, dan... Read more »

The post Lawan Sariawan appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Lawan Sariawan
Sariawan bisa membuat kenyamanan kita beraktivitas terganggu, apalagi bagi kita yang sedang menjalani ibadah puasa.

Sariawan atau dalam bahasa kedokteran disebut Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan salah satu penyakit umum yang biasanya menyerang daerah mukosa bibir, pipi, lidah, langit-langit lunak, dan dasar gusi. Munculnya sariawan ditandai dengan adanya luka berbentuk cekung, berwarna putih kekuningan, dan rasa perih seperti terbakar. Orang yang menderita sariawan biasanya kesulitan dalam berbicara dan mengunyah makanan, tetapi sariawan tergolong dalam penyakit yang bersifat Self Limiting Disease artinya dapat sembuh dengan sendirinya, dalam waktu 7 – 10 hari tanpa meninggalkan bekas sedikitpun. Ada berbagai penyebab munculnya sariawan dalam mulut kita:

Pasta Gigi yang Mengandung SLS

SLS atau Sodium Laureth Sulphate merupakan salah satu bahan kimia yang sering digunakan dalam membuat produk perawatan tubuh, seperti sabun, shampo, dan pasta gigi.  SLS terbukti efektif dalam menghasilkan busa dan membersihkan kotoran. Selain itu, bahan kimia ini juga relatif murah dan mudah didapat. Akan tetapi, berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, SLS ternyata dapat menimbulkan iritasi pada mata dan kulit. Karena itulah, penggunaan pasta gigi yang mengandung SLS diperkirakan dapat meningkatkan resiko munculnya sariawan.

Alergi atau Hipersensitivitas

Alergi atau Hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh, di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif atau bereaksi secara berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya. Padahal bagi orang yang tidak mengidap alergi, bahan-bahan tersebut tidaklah berbahaya. Sariawan dapat terjadi karena sensitivitas jaringan mulut terhadap bahan-bahan yang terkandung dalam pasta gigi, obat kumur, lipstik, gigi palsu, makanan, dan lain-lain.

Keturunan atau Genetik

Faktor keturunan atau genetik mempunyai peranan yang cukup besar yaitu sekitar 30% dari total kasus yang ada. Apabila dalam satu keluarga ada yang menderita SAR, maka besar kemungkinan anggota lainnya juga terkena. Pasien dengan riwayat keluarga SAR akan menderita SAR sejak usia muda dan lebih berat kondisinya dibandingkan dengan pasien tanpa riwayat keluarga SAR.

Kekurangan Nutrisi

Kekurangan beberapa nutrisi seperti asam folat, vitamin C, dan zat besi juga menjadi penyebab timbulnya sariawan. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dengan nutrisi yang cukup bagi tubuh. Kandungan asam folat dapat kita peroleh dari brokoli, bayam, telur, gandum, dan susu.  Untuk vitamin C bisa didapat dari buah-buahan seperti jeruk, strawberry, rasberry, kiwi, dan anggur. Sedangkan untuk zat besi terdapat pada daging sapi, ikan, sereal, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.

Trauma Pada Mulut

Sariawan dapat terbentuk pada daerah bekas luka akibat trauma. Trauma biasanya terjadi karena bibir tergigit saat sedang berbicara, mengunyah, perawatan gigi, konsumsi makanan dan minuman yang terlalu panas, dan cara menyikat gigi yang salah.

Stres yang Berlebihan

Stres merupakan bentuk respon tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan yang terjadi secara terus menerus, yang kemudian mempengaruhi kondisi fisik dan emosi kita. Oleh sebab itu, stres yang berlebihan diperkirakan sebagai salah satu factor yang berperan secara tidak langsung terhadap munculnya sariawan.

Kebersihan Mulut yang Kurang Terjaga

Mulut yang tidak bersih merupakan sarang kuman dan bakteri. Tentunya hal ini juga dapat memicu terjadinya sariawan. Oleh karena itu, biasakanlah menyikat gigi dua kali sehari dan berkumur setiap habis makan supaya kebersihan mulut tetap terjaga dengan baik.

Sumber: Sariawan.org

The post Lawan Sariawan appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/lawan-sariawan/feed/ 1
Mulut Segar Saat Ramadhan http://dokita.co/blog/mulut-segar-saat-ramadhan/ http://dokita.co/blog/mulut-segar-saat-ramadhan/#comments Mon, 08 Jul 2013 05:27:59 +0000 aaminoto http://dokita.co/?p=6906 Ketika melakukan ibadah puasa, seseorang akan lebih rentan terkena bau mulut yang tidak sedap dihidung dikarenakan adanya pengurangan produksi air liur yang dapat membuat mulut menjadi kering / xerostomia. Akibatnya, jumlah oksigen di dalam mulut akan berkurang. Bakteri anaerob dapat berkembang biak di dalam mulut tanpa oksigen yang memecah asam amino dan menghasilkan gas sulfur... Read more »

The post Mulut Segar Saat Ramadhan appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Mulut Segar Saat Ramadhan
Ketika melakukan ibadah puasa, seseorang akan lebih rentan terkena bau mulut yang tidak sedap dihidung dikarenakan adanya pengurangan produksi air liur yang dapat membuat mulut menjadi kering / xerostomia. Akibatnya, jumlah oksigen di dalam mulut akan berkurang. Bakteri anaerob dapat berkembang biak di dalam mulut tanpa oksigen yang memecah asam amino dan menghasilkan gas sulfur yang membuat mulut tidak sedap baunya.

Bau mulut pada orang yang sedang  berpuasa muncul karena berkurangnya produksi air liur dan kebersihan rongga mulut yang tidak terawat dengan baik. Mekanisme air liur mencegah timbulnya bau mulut dengan menyapu sisa-sisa makanan dan juga bakteri yang ada dalam rongga mulut sehingga dengan sendirinya menjaga kebersihan rongga mulut. Kondisi keringnya air liur ini menyebabkan populasi bakteri yang bersarang di rongga mulut meningkat pada saat berpuasa.

Beberapa makanan berikut ini bisa menjadi sahabat saat sahur maupun buka puasa.

  1. Air putih sangat baik untuk mengatasi bau mulut. Jangan makan atau minum yang lain, 30 menit setelah Anda gosok gigi. Mulut yang selalu basah, kemungkinan terserang bau mulut lebih kecil bila dibandingkan dengan mulut yang kering. Karena, pada mulut yang kering, bakteri penyebab bau mulut bisa lebih cepat berkembang. Jadi, mulai sekarang jagalah mulut Anda tetap basah.
  2. Jus wortel, seledri dan apel. Untuk mempermudah, jus ketiga bahan buah dan sayur ini. Sebenarnya hampir semua buah dan sayur yang mengandung serat tinggi, mempunyai khasiat dalam mencegah dan menghilangkan bau mulut. Beberapa jenis rempah juga mampu membuat nafas harum, seperti cengkih, anis, jintan, peppermint, dan ketumbar, yang sudah digunakan sejak jaman dulu sebagai pengharum nafas. Selain itu, keju banyak mengandung banyak fosfat yang dapat membantu memperbanyak produksi air liur.
  3. Daun sirih untuk bau mulut. Siapkan 4 sampai 7 helai daun sirih. Setelah itu rebuslah daun sirih tersebut dengan air ( 4 gelas air ) hingga mendidih. Diamkan sampai dingin dan kemudian kumurkan air rebusan daun sirih tersebut.
  4. Vitamin C untuk aroma tak sedap dan bisa menangkal bakteri penyebab bau mulut. Terkait dengan kesehatan gusi, buah atau makanan yang mempunyai kandungan vitamin C tinggi ini bisa menjadi pilihan untuk menjaga gusi Anda tetap sehat. Dengan gusi yang sehat, bau mulut bisa diminimalisir bahkan dihilangkan.
  5. Olahraga untuk merangsang metabolisme tubuh, ingat, metabolisme yang terganggu akan membuat makanan menumpuk dalam perut dan menyebabkan bau pada nafas!

Pemicu Bau Mulut

Penyakit mulut berbau ini dalam ilmu kedokteran dikenal dengan istilah Halitosis (coba baca artikel Dokita mengenai halitosis disini). Halitosis adalah suatu keadaan terciumnya bau mulut pada saat seseorang mengeluarkan nafas, biasanya tercium saat berbicara. Tingkat halitosis saat ini dapat diukur dengan alat Halitometer,” kata dr. Melya Warianto, SpAk.

Faktor genetika dan kebersihan gigi maupun mulut adalah awal dari aroma mulut segar. Cara membersihkan gigi pun ada tekniknya, kita perlu berkonsultasi dengan dokter gigi untuk teknik yang tepat.

Bagian bawah lidah sering terlupakan saat kita membersihkan gigi, padahal  bakteri yang terdapat dibalik lidah memproduksi senyawa belerang, penyebab utama bau mulut yang mudah menguap. Kebiasaan merokok dan minum kopi secara berlebihan sudah kita ketahui sebagai faktor pemicu yang tidak perlu dijelaskan lagi alasannya.

Berbagai penyakit ternyata memicu aroma mulut tak sedap:

  1. Gangguan lever kronis menjadi biang halitosis (bau mulut), karena metabolisme protein dan lemak tidak berjalan sebagaimana semestinya. Metabolisme terganggu merupakan indikasi terganggunya fungsi hati.
  2. Gangguan fungsi ginjal juga menyebabkan bau mulut kronis atau halitosis. Khususnya pada penderita yang memiliki kadar ureum yang tinggi, yang kemudian beredar di dalam darah. Melalui proses kimia, dihasilkanlah zat amoniak yang berbau menyengat. Komponen ini kemudian masuk ke dalam sistem pernapasan dan menyebabkan napas berubah menjadi tidak sedap.
  3. Melalui proses kimia, dihasilkanlah zat amoniak yang memiliki bau menyengat. Komponen ini kemudian masuk ke dalam sistem pernapasan dan menyebabkan nafas berubah tidak sedap.
  4. Gangguan paru-paru. Pasien bronkhitis kronis, dengan penyakit paru-paru obstruksi dimana biasanya telah mengalami infeksi-infeksi sekunder, tak jarang juga menderita halitosis.
  5. Bau mulut kemungkinan disebabkan oleh infeksi amandel, hidung atau tenggorokan. Bila demikian halnya maka menemui dokter gigi atau THT untuk konsultasi adalah langkah bijak.
  6. Penderita penyakit maag juga memicu bau mulut yang biasanya disebabkan oleh kuman bernama Helicobacter pylory.

 

The post Mulut Segar Saat Ramadhan appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/mulut-segar-saat-ramadhan/feed/ 0
Halitosis (Bau Mulut) http://dokita.co/blog/halitosis-bau-mulut/ http://dokita.co/blog/halitosis-bau-mulut/#comments Thu, 25 Apr 2013 02:06:05 +0000 admin http://dokita.co/?p=5232 Lebih dari 70% remaja mengatakan bau mulut merupakan pengganggu. Sekitar 85% mengatakan bau mulut merupakan hal yang paling penting untuk dihindari ketika bertemu dengan seseorang untuk pertama kalinya. Walaupun bau mulut dapat diobati dan dihindari, namun Anda sering tidak tahu bahwa Anda memilikinya! Bau mulut (juga disebut halitosis) adalah masalah umum, tidak hanya untuk remaja,... Read more »

The post Halitosis (Bau Mulut) appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
bau-mulut-halitosis-1

Lebih dari 70% remaja mengatakan bau mulut merupakan pengganggu. Sekitar 85% mengatakan bau mulut merupakan hal yang paling penting untuk dihindari ketika bertemu dengan seseorang untuk pertama kalinya. Walaupun bau mulut dapat diobati dan dihindari, namun Anda sering tidak tahu bahwa Anda memilikinya!

Bau mulut (juga disebut halitosis) adalah masalah umum, tidak hanya untuk remaja, tetapi juga untuk semua orang. Jadi apa sebenarnya bau mulut itu, apa penyebabnya, dan yang paling penting, bagaimana Anda bisa menghilangkannya?

Apa Penyebab Bau Mulut?

Bau mulut memiliki berbagai macam penyebab, termasuk:

  • Infeksi bakteri
  • Obat dan kondisi medis
  • Postnasal drip
  • Higienis yang kurang (ya, Anda harus lebih sering menyikat gigi).

Dalam kebanyakan kasus, bau mulut berasal dari gusi dan lidah. Beberapa bakteri di mulut Anda dapat menghasilkan senyawa yang menimbulkan bau.

Makanan tertentu, seperti bawang putih dan bawang bombay, tidak hanya meninggalkan bau yang bertahan lama di mulut Anda, tetapi juga diserap ke dalam aliran darah. Bau tersebut kemudian dikeluarkan dari paru-paru. Sampai makanan ini hilang dari tubuh, maka penggunaan obat kumur, permen karet, dan pasta gigi hanya dapat menutupi bau pada napas Anda.

Bagi sebagian orang, mulut kering dapat menyebabkan bau mulut. Mulut kering dapat dihasilkan dari minum antihistamin untuk alergi atau pilek, atau dari antidepresan. Hal ini juga dapat dihasilkan dari infeksi lokal, diabetes, gangguan pencernaan, atau gangguan hati atau penyakit ginjal.

Postnasal drip yang mengalir ke bagian belakang tenggorokan Anda selama pilek, alergi, atau infeksi sinus dapat menyebabkan bau mulut. Kadang-kadang, makanan kecil yang tersangkut di tempat tersembunyi pada tonsil atau pada lidah Anda sehingga menyebabkan bau busuk.

Tetapi kebanyakan bau mulut adalah hasil dari kebersihan mulut yang buruk. Pada dasarnya hal ini berarti Anda tidak cukup sering menyikat atau menggunakan benang gigi. Berapa banyak Anda mendengar perkataan ini dari dokter gigi Anda?

Bakteri yang terkumpul di bagian belakang lidah atau di antara gigi Anda adalah penyebab utamanya. Beberapa jenis bakteri senang berkembang biak di lidah, di celah-celah antara gigi Anda, atau di dalam gigi yang berlubang.

Dan yang terakhir, namun yang paling penting, produk tembakau menyebabkan bau mulut. Jika Anda merokok atau mengunyah tembakau tanpa asap, tanyakan ke dokter gigi atau ahli kesehatan Anda untuk mendapatkan saran agar dapat menghentikan kebiasaan tersebut.

Bagaimana Saya Tahu Jika Saya Memiliki Bau Mulut?

Percaya atau tidak, metode yang sering digunakan untuk mendiagnosa bau mulut Anda sendiri tidaklah bekerja. Banyak remaja berpikir bahwa mereka dapat menghembuskan napas ke tangan dan mencium bau napas mereka. Namun hal ini sama sekali tidak bekerja.

Sebaliknya, lakukan cara berikut: jilat punggung tangan Anda, biarkan air liur mengering, kemudian dicium. Apa yang Anda cium tersebut merupakan bau napas sejati Anda.

Cara lain yang baik yaitu jika Anda memiliki teman yang bisa dipercaya, minta bantuan mereka untuk mencium napas Anda. Orang tua Anda juga dapat diminta bantuannya jika Anda bertanya.

Bagaimana Cara Mengendalikan Bau Mulut?

Berikut ini beberapa tips untuk mengendalikan bau mulut.

  • Menjaga higienis mulut yang baik. Sikat gigi dan gunakan benang gigi setiap habis makan, atau setidaknya dua kali sehari. Sikat gigi selama dua menit setiap kalinya. Cara menyikat gigi yang tepat juga melibatkan menyikat lidah, pipi, dan langit-langit mulut Anda untuk menghilangkan bakteri dan partikel makanan. Gunakan benang gigi untuk menghilangkan bakteri, plak, dan partikel makanan yang mungkin terjebak di antara gigi. Banyak dokter gigi dan ahli higienis gigi juga menyarankan untuk membersihkan lidah Anda dengan pembersih lidah, yaitu alat plastik untuk menghilangkan bakteri yang menumpuk di lidah. Obat kumur juga dapat meredakan bau mulut walau hanya untuk sementara saja.
  • Ingat alat penahan untuk mulut/ gigi Anda. Jika Anda mengenakan alat penahan atau memiliki semacam alat yang dapat dilepas, bersihkan secara menyeluruh setiap kali Anda menyikat gigi. Jika Anda memiliki kawat gigi, gunakan waktu dan perawatan yang lebih untuk membersihkan semua sudut dan celah. Dokter Ortodontis Anda merupakan sumber informasi yang baik tentang cara menjaga kebersihan kawat gigi Anda.
  • Mengunyah permen karet bebas gula. Mengunyah permen karet bebas gula membantu merangsang air liur. Hal ini membantu membersihkan gigi dan gusi dan mencegah mulut kering.
  • Berhenti mengkonsumsi tembakau. Segera dapatkan bantuan dan hentikan kebiasaan tersebut.
  • Gunakan obat kumur antibakteri. Berkumur satu atau dua kali sehari baik untuk gigi dan gusi, serta membunuh bakteri jahat penyebab bau di mulut Anda.

Dimanakah Posisi Dokter Gigi?

Walaupun tidak ada ahli khusus gigi yang hanya berhubungan dengan bau mulut, namun dokter gigi Anda seharusnya dapat mengatasi kekhawatiran Anda tentang higienis mulut.

Jika dokter gigi Anda menentukan bahwa mulut Anda sehat, dia mungkin akan mengarahkan Anda ke dokter umum atau dokter spesialis untuk menentukan penyebab bau mulut Anda. Dokter Anda dapat memberitahu Anda jika Anda mengkonsumsi obat yang dapat menyebabkan mulut kering, atau jika Anda memiliki kondisi medis lain yang dapat membuat Anda lebih mungkin mengalami mulut kering dan bau mulut.

Temui dokter gigi Anda secara teratur (setidaknya setiap enam bulan) dan ikuti saran dokter gigi Anda untuk mengurangi atau menghilangkan masalah bau mulut yang mungkin Anda alami, sehingga Anda tidak perlu khawatir untuk dekat dan bersosialisasi dengan orang lain.

Sumber: WebMD

The post Halitosis (Bau Mulut) appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/halitosis-bau-mulut/feed/ 0