Dokita - Dokter Kita » Telinga http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Mon, 01 Sep 2014 05:37:04 +0000 woocommerce-ic-en-GB hourly 1 Bebas Dari Tinnitus http://dokita.co/blog/bebas-dari-tinnitus/ http://dokita.co/blog/bebas-dari-tinnitus/#comments Fri, 30 Aug 2013 03:36:46 +0000 http://dokita.co/?p=6792 Read more »]]> Bebas Dari Tinnitus(Image courtesy of artur84 / FreeDigitalPhotos.net)

Namanya memang terdengar aneh. Tapi jangan remehkan dia kalau tak mau bermasalah.

Suara berdenging atau mendesis yang terdengar di telinga sudah pasti sangat mengganggu. Apalagi kalau kita mendengarnya tanpa ada kejadian khusus seperti saat sedang melakukan penerbangan misalnya. Kondisi seperti inilah yang disebut tinnitus oleh dunia medis.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya gangguan tinnitus, misalnya adanya penumpukan kotoran telingan pada gendang telinga atau telinga bagian dalam. “Tapi saat ini, kebiasaan mendengarkan bunyi yang cukup keras dalam waktu yang lama menjadi penyebab tinnitus yang paling banyak,” kata dr. Syahrial, Sp.THT dari RSCM. Salah satu kasus yang paling sering adalah kebiasaan mendengarkan musik dengan volume berlebih dalam jangka waktu lama.

Lebih buruknya, tinnitus bisa membuat kita berhadapan dengan penyakit lain. “Tinnitus sebenarnya merupakan salah satu gejala sudden hearing loss,” kata dr. Syahrial. Sudden hearing loss atau yang biasa dijuluki stroke telinga, terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan organ dalam telinga Anda kekurangan suplai oksigen dan makanan. Gejala lain dari sudden hearing loss yang dapat Anda kenali dengan mudah adalah penurunan pendengaran yang disertai dengan vertigo.

Jangan Diam Saja!

Mendengarkan musik memang menyenangkan. Bahkan para ahli percaya bahwa musik dapat membantu mengatasi stres. Tapi hati-hati dengan bahaya yang ditimbulkannya. Mengatur volume dengan cermat bisa membantu kita terhindar dari masalah. “Volume yang pas adalah kalau kita masih dapat berbicara dengan volume bicara normal meskipun sedang mendengarkan musik melalui earphone.”

Cara lain untuk tetap menjaga ketajaman pendengaran adalah dengan mencoba fokus pada satu instrument dari musik yang sedang kita dengar. Dengan demikian kita dapat melatih telinga kita untuk mengenali suara-suara dengan lebih detil.

Lalu bagaimana dengan masalah kotoran telinga. Pertama-tama kita harus bisa mengenali jenis kotoran telinga kita. Kotoran telinga yang kering dan keras sebaiknya tidak dikeluarkan dengan cotton buds. Ini justru akan membuat kotoran semakin terdorong ke dalam. Hasilnya kotoran akan menempel serta menumpuk pada gendang telinga. Obat tetes telinga adalah cara yang tepat untuk membersihkannya. Bekonsultasi terlebih dahulu dengan dokter akan membantu kita melakukannya dengan benar.

Menjaga pola makan yang baik juga akan membantu kita terhindar dari gangguan telinga. Sekedar informasi, stroke telinga memiliki prinsip yang sama dengan istilah stroke pada umumnya. Mengonsumsi makanan dengan kadar lemak yang tinggi hanya akan meningkatkan risiko terhadap stroke maupun stroke telinga. Jadi kita juga harus cermat memilih makanan yang akan kita konsumsi.

]]>
http://dokita.co/blog/bebas-dari-tinnitus/feed/ 0
Mengobati Tinnitus http://dokita.co/blog/mengobati-tinnitus/ http://dokita.co/blog/mengobati-tinnitus/#comments Tue, 27 Aug 2013 02:54:47 +0000 http://dokita.co/?p=7733 Read more »]]> Mengobati Tinnitus - 1 (Image courtesy of Praisaeng / FreeDigitalPhotos.net )

Apa Penyebab Tinnitus Saya?

Untuk menentukan apakah ada kondisi medis yang menyebabkan tinnitus Anda, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik umum, termasuk juga pemeriksaan telinga Anda secara seksama. Beritahu juga semua obat yang sedang Anda gunakan ke dokter Anda. Hal ini karena tinnitus dapat merupakan efek samping dari beberapa obat.

Jika sumber masalahnya masih belum jelas, maka Anda dapat direferensikan ke otologist atau otolaryngologist (keduanya merupakan spesialis telinga) atau audiologist (spesialis pendengaran) untuk tes pendengaran dan saraf. Anda mungkin juga diberikan tes pendengaran yang disebut audiogram sebagai bagian dari pemeriksaan Anda. Teknik pencitraan seperti MRI atau CT scan, juga mungkin dianjurkan untuk memeriksa kemungkinan masalah struktural.

Bagaimana Mengobati Tinnitus?

Jika tinnitus merupakan gejala dari kondisi medis, maka langkah pertamanya adalah untuk mengobati kondisi medis tersebut. Tetapi jika tinnitus menetap setelah perawatan, atau merupakan dampak dari paparan suara keras, ahli profesional kesehatan akan merekomendasikan berbagai pilihan perawatan non-medis yang dapat membantu mengurangi atau mengurangi suara yang tidak diinginkan (Lihat bagian Masking Devices di bawah). Kadang-kadang tinnitus dapat hilang dengan sendirinya tanpa intervensi sama sekali. Namun perlu diketahui bahwa apapun penyebab tinnitus, tidak semua tinnitus dapat dihilangkan atau dikurangi.

Jika Anda mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan tinnitus Anda, mungkin konseling dan support group dapat membantu Anda. Coba tanyakan ke dokter Anda untuk rujukan.

Jika penyebab tinnitus adalah kotoran telinga yang berlebihan, dokter akan membersihkan telinga Anda dengan menghisap menggunakan alat dengan lengkungan kecil yang disebut kuret, atau dengan lembut menyiram keluar menggunakna air hangat.

Jika Anda menderita infeksi telinga, mungkin Anda diberikan resep obat tetes telinga yang mengandung hydrocortisone untuk membantu meringankan rasa gatal dan antibiotik untuk melawan infeksi.

Tindakan bedah mungkin diperlukan pada kasus yang jarang seperti tumor, kista, atau otosklerosis (yaitu penumpukan kalsium pada tulang telinga).

Jika tinnitus adalah dampak dari sindrom temporomandibular joint (TMJ), dokter mungkin akan merujuk Anda ke orthodontist atau spesialis dokter gigi lain untuk perawatan yang tepat.

Obat-obatan untuk Tinnitus

Banyak obat-obatan telah diteliti untuk mengobati tinnitus. Bagi beberapa orang, pengobatan dengan obat anti-kecemasan dosis rendah, misalnya Valium atau antidepresan seperti Elavil, dapat membantu mengurangi tinnitus. Lidocaine, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati jenis tertentu irama jantung abnormal, telah menunjukkan dapat meringankan tinnitus bagi sebagian orang, tetapi obat ini harus diberikan secara intravena atau langsung ke telinga tengah agar efektif.

Alat Bantu Dengar

Jika tinnitus disertai dengan gangguan pendengaran, maka alat bantu dengar dapat membantu.

Masking Devices

Banyak orang memperoleh manfaat dari masker tinnitus, yaitu perangkat mirip alat bantu dengar yang memainkan suara yang lebih menyenangkan dibandingkan suara internal yang dihasilkan tinnitus. Instrumen tinnitus adalah perangkat yang lebih baru dan merupakan kombinasi dari alat bantu dengar dan masker.

Tinnitus Retraining Therapy (TRT)

TRT menggunakan kemampuan alami otak untuk “Habituasi / membiasakan”  untuk menyaring sinyal di tingkat bawah sadar agar sinyal tersebut tidak mencapai persepsi sadar. Habituasi tidak memerlukan kesadaran untuk melakukannya. Orang seringkali membiasakan diri terhadap banyak suara seperti AC, kipas komputer, lemari es, dan hujan ringan sehingga tidak mengganggu. Kesamaan diantara contoh tersebut adalah tidak memiliki arti penting, sehingga tidak dianggap sebagai” keras.” Dengan demikian, otak dapat menyaring suara tersebut.

TRT memiliki dua bagian:

  1. Orang dengan tinnitus akan mendenngarkan beberapa sumber suara netral kemananpun dia pergi, termasuk memakai generator suara dalam telinga.
  2. Orang dengan tinnitus menerima konseling empat mata.

Bentuk pengobatan tinnitus ini memakan waktu 12 sampai 24 bulan dan sangat sukses di tangan ahli yang berpengalaman.

Terapi Kognitif

Ini adalah bentuk konseling yang membantu seseorang untuk memodifikasi reaksi diri sendiri terhadap tinnitus. Metoda ini bekerja baik bila dikombinasikan dengan bentuk terapi lain, seperti masking atau obat-obatan.

Biofeedback

Ini adalah teknik relaksasi yang membantu orang untuk mengelola stres dengan mengubah reaksi mereka terhadap stres. Bagi beberapa orang, metoda ini dapat sangat membantu dalam mengurangi tinnitus.

Pengobatan Gigi

Beberapa ahli profesional percaya tinnitus dapat disebabkan oleh masalah temporomandibular joint (TMJ), yaitu daerah di mana tulang rahang menempel pada kepala, tepat di depan telinga. Mereka berpendapat bahwa perawatan gigi dapat meringankan gejala tinnitus, karena otot-otot dan saraf di rahang dan telinga sangat berhubungan erat.

Cochlear Implants

Perangkat yang ditanamkan di telinga ini, sebagian besar digunakan untuk mengobati tuli berat. Perangkat ini tampaknya juga membantu beberapa orang dengan tinnitus yang terkait dengan gangguan pendengaran yang signifikan. Perangkatnya bekerja dengan mengirimkan sinyal-sinyal listrik dari telinga ke otak. Operasi ini tidak dilakukan untuk masalah tinnitus saja, tetapi dilakukan hanya untuk masalah pendengaran.

Pengobatan Alternatif

Walaupun suplemen vitamin atau terapi alternatif lain belum terbukti bermanfaat untuk mengobati tinnitus, namun beberapa orang mencoba obat herbal seperti ginkgo biloba atau mineral, seperti seng atau magnesium dengan hasil yang bervariasi. Sedangkan beberapa yang lain menemukan dengan akupunktur, magnet, atau hipnosis dapat membantu meredakan tinnitus.

Konsultasikan dulu dengan dokter Anda sebelum mencoba salah satu metoda perawatan tersebut.

Bagaimana Mencegah Tinnitus?

Paparan suara keras meningkatkan risko terkena tinnitus, sehingga perlindungan pendengaran merupakan intervensi yang penting. Jika Anda berada di sekitar suara yang begitu keras sehingga Anda tidak dapat berbicara dengan tingkat suara percakapan normal, maka Anda harus mengenakan penutup telinga busi, menjauh dari sumber kebisingan, atau mengecilkannya.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/mengobati-tinnitus/feed/ 0
Gejala-Gejala Tinnitus http://dokita.co/blog/gejala-gejala-tinnitus/ http://dokita.co/blog/gejala-gejala-tinnitus/#comments Fri, 23 Aug 2013 02:11:05 +0000 http://dokita.co/?p=7732 Read more »]]> Gejala Tinnitus (Image courtesy of stockimages / FreeDigitalPhotos.net )

Apakah Gejala-Gejala Tinnitus?

Gejala-gejala tinnitus antara lain : suara bising di telinga, seperti dering, suara menderu, berdengung, mendesis, atau suara siul. Suara bising tersebut mungkin intermiten atau berkelanjutan.

Seringkali, hanya orang yang menderita tinnitus yang dapat mendengar suara bising tersebut (subjektif tinnitus). Namun, ada beberapa jenis suara bising dimana dokter juga dapat mendengarnya jika stetoskop diletakkan di telinga (tinnitus objektif).

Hubungi dokter Anda mengenai Tinnitus jika:

  • Anda memiliki gejala tinnitus apapun. Karena bisa saja merupakan gejala dari masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi atau tiroid yang kurang aktif. Kedua kondisi medis tersebut dapat diobati.
  • Suara bising disertai dengan rasa sakit atau drainase dari telinga. Hal ini mungkin tanda-tanda adanya infeksi telinga.
  • Suara bising disertai dengan pusing. Hal ini mungkin merupakan tanda dari penyakit Meniere atau masalah neurologis. Segera cari perawatan medis!

Sumber : WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/gejala-gejala-tinnitus/feed/ 4
Tinnitus http://dokita.co/blog/tinnitus/ http://dokita.co/blog/tinnitus/#comments Thu, 22 Aug 2013 03:55:58 +0000 http://dokita.co/?p=7730 Read more »]]> Tinnitus (Image courtesy from: sciencekids)

Apa Itu Tinnitus?

Tinnitus (diucapkan ti-ni-tis), atau dering/dengingan di telinga, adalah sensasi pendengaran yang berdering, berdengung, mendesis, berkicau, bersiul, atau suara lainnya. Suara tersebut dapat intermiten atau terus menerus, dan kenyaringannya dapat bervariasi. Seringkali dengingan ini terasa lebih buruk ketika suara bising lain rendah, sehingga Anda mungkin paling merasakannya pada malam hari ketika mau tidur di ruangan yang hening. Pada kasus yang jarang, dengingan tersebut bersinkronisasi dengan denyut jantung Anda (pulsatile tinnitus).

Tinnitus sangat umum dialami orang-orang dan diperkirakan mempengaruhi sekitar 50 juta orang dewasa di Amerika Serikat. Bagi kebanyakan orang, kondisi ini hanya berupa gangguan. Namun dalam kasus yang parah, tinnitus dapat menyebabkan orang sulit berkonsentrasi dan tidur, yang mungkin dapat mengganggu pekerjaan dan sosialisasi, sehingga akhirnya menyebabkan orang tersebut mengalami tekanan psikologis.

Meskipun tinnitus sering dikaitkan dengan gangguan pendengaran, namun tinnitus tidak menyebabkan gangguan pendengaran dan juga sebaliknya, gangguan pendengaran tidak menyebabkan tinnitus. Bahkan, beberapa orang dengan tinnitus tidak mengalami kesulitan pendengaran, dan dalam beberapa kasus mereka menjadi sangat sensitif terhadap suara (hyperacusis) sehingga mereka harus meredam atau mengurangi suara eksternal.

Beberapa tinnitus disebabkan oleh infeksi atau sumbatan di telinga, yang kemudian akan hilang setelah penyebabnya diobati. Namun seringkali tinnitus berlanjut walaupun penyebabnya sudah diobati. Dalam kasus seperti itu, terapi lain, baik konvensional maupun alternatif, mungkin memberikan hasil yang signifikan dengan menurunkan atau menutupi suara yang tidak diinginkan.

Apa Penyebab Tinnitus?

Penyebab paling umum dari tinnitus adalah paparan berkepanjangan terhadap bunyi keras. Sekitar 90% orang dengan tinnitus mempunyai tingkat gangguan pendengaran tertentu yang diakibatkan oleh kebisingan. Kebisingan menyebabkan kerusakan permanen pada sel yang sensitif suara dari cochlea, yaitu organ berbentuk spiral di telinga bagian dalam. Beberapa pekerjaan yang memiliki risiko terkena tinnitus yaitu tukang kayu, pilot, musisi rock, pekerja yang memperbaiki jalan, dan landscapers. Selain itu, orang-orang yang bekerja dengan gergaji rantai, pistol/senjata, atau perangkat dengan suara keras atau orang yang berulang kali mendengarkan musik dengan suara keras juga memiliki risiko terkena tinnitus. Paparan tunggal terhadap suara yang sangat keras secara mendadak jjuga dapat menyebabkan tinnitus.

Berbagai kondisi dan penyakit lain yang dapat menyebabkan tinnitus antara lain:

  • Penyumbatan telinga karena penumpukan kotoran, infeksi telinga, atau yang jarang terjadi, tumor jinak pada saraf yang memungkinkan kita untuk mendengar (saraf pendengaran).
  • Obat-obatan tertentu, terutama aspirin, beberapa jenis antibiotik, anti-inflamasi, obat penenang, dan antidepresan, serta obat kina; memiliki potensi efek samping tinnitus untuk sekitar 200 resep obat dan obat non resep.
  • Proses penuaan alami, yang dapat menyebabkan kerusakan pada bagian cochlea atau bagian lain dari telinga.
  • Penyakit Meniere, yaitu penyakit yang mempengaruhi bagian dalam telinga.
  • Otosklerosis, yaitu penyakit yang menyebabkan pengerasan dari tulang kecil di telinga tengah.
  • Kondisi medis lain seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, masalah peredaran darah, anemia, alergi, kelenjar tiroid yang kurang aktif, dan diabetes.
  • Masalah leher atau rahang seperti sindrom temporomandibular joint (TMJ).
  • Cedera kepala dan leher.

Tinnitus dapat memburuk pada beberapa orang jika mereka minum alkohol, merokok, minum minuman berkafein, atau makan makanan tertentu. Untuk alasan yang belum sepenuhnya jelas bagi para peneliti, stres dan kelelahan tampaknya juga memperburuk tinnitus.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/tinnitus/feed/ 0
Mengapa di telinga saya ada benjolan dan kira-kira itu apa? http://dokita.co/blog/mengapa-di-telinga-saya-ada-benjolan-dan-kira-kira-itu-apa/ http://dokita.co/blog/mengapa-di-telinga-saya-ada-benjolan-dan-kira-kira-itu-apa/#comments Mon, 21 Jan 2013 02:34:13 +0000 http://dokita.co/blog/?p=2999 Q: Dear Dokter, Kenapa di telinga saya ada benjolan? Kira-kira itu apa Dokter?

A: Kami sarankan sebaiknya Anda periksakan ke dokter spesialis THT untuk dievaluasi. Karena benjolannya itu mungkin suatu kelenjar yang terinfeksi atau mungkin juga suatu masa tumor atau abses dan sebagainya. Maka dari itu, untuk memastikannya, tentu perlu dievaluasi oleh dokter. 

]]>
http://dokita.co/blog/mengapa-di-telinga-saya-ada-benjolan-dan-kira-kira-itu-apa/feed/ 0
Kenapa telinga saya sering gatal? http://dokita.co/blog/kenapa-telinga-saya-sering-gatal/ http://dokita.co/blog/kenapa-telinga-saya-sering-gatal/#comments Mon, 21 Jan 2013 02:32:59 +0000 http://dokita.co/blog/?p=2998 Q: Dear Dokter, Kenapa telinga saya sering gatal?

A: Apakah gatal di liangnya? Mungkin akibat alergi atau adanya pertumbuhan seperti infeksi jamur. Saran kami, cek ke dokter spesialis THT buat memastikannya. 

]]>
http://dokita.co/blog/kenapa-telinga-saya-sering-gatal/feed/ 4
Kenapa telinga saya sering berdenging? http://dokita.co/blog/kenapa-telinga-saya-sering-berdenging/ http://dokita.co/blog/kenapa-telinga-saya-sering-berdenging/#comments Mon, 21 Jan 2013 02:32:20 +0000 http://dokita.co/blog/?p=2997 Q: Dear Dokter, Kenapa telinga saya sering berdenging?

A: Penyebab telinga berdenging bervariasi, bisa akibat adanya kotoran, gangguan sirkulasi, atau gangguan fungsi saraf, jikalau lama dan semakin berat, harus konsultasi dengan dokter THT.

]]>
http://dokita.co/blog/kenapa-telinga-saya-sering-berdenging/feed/ 0
Kenapa telinga terasa sakit, ada cairan berwarna kuning didalamnya dan terasa mendengung? http://dokita.co/blog/kenapa-telinga-terasa-sakit-ada-cairan-berwarna-kuning-didalamnya-dan-terasa-mendengung/ http://dokita.co/blog/kenapa-telinga-terasa-sakit-ada-cairan-berwarna-kuning-didalamnya-dan-terasa-mendengung/#comments Mon, 21 Jan 2013 02:28:47 +0000 http://dokita.co/blog/?p=3002 Q: Dear Dokter, Kenapa telinga saya sakit dan ada cairan berwarna kuning didalamnya dan terasa mendengung?

A: Telinga yang sakit dan mengeluarkan cairan kuning adalah tanda adanya infeksi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter THT agar dapat diberikan obat yang sesuai. 

]]>
http://dokita.co/blog/kenapa-telinga-terasa-sakit-ada-cairan-berwarna-kuning-didalamnya-dan-terasa-mendengung/feed/ 27
Mengapa sering pusing ketika mendengarkan musik dengan headset? http://dokita.co/blog/mengapa-sering-pusing-ketika-mendengarkan-musik-dengan-headset/ http://dokita.co/blog/mengapa-sering-pusing-ketika-mendengarkan-musik-dengan-headset/#comments Fri, 18 Jan 2013 06:59:45 +0000 http://dokita.co/blog/?p=2859 Q: Dear Dokter, Mengapa setiap saya mendengarkan musik dengan memakai headset, kepala saya suka pusing?

A: Ini mungkin karena intensitas suara terlalu tinggi, atau sumbatan liang telinga terlalu kencang dan lama sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan. 

]]>
http://dokita.co/blog/mengapa-sering-pusing-ketika-mendengarkan-musik-dengan-headset/feed/ 2
Kehilangan Pendengaran: Penyebab dan Gejalanya http://dokita.co/blog/kehilangan-pendengaran-penyebab-dan-gejalanya/ http://dokita.co/blog/kehilangan-pendengaran-penyebab-dan-gejalanya/#comments Thu, 04 Oct 2012 05:41:23 +0000 http://dokita.co/blog/?p=1255 Read more »]]>

Penyebab dan Gejala Gangguan Pendengaran

Bagi orang yang mengalami gangguan pendengaran parah, dunia adalah tempat yang sangat tenang. Percakapan memudar menjadi terdengar seperti bisikan dan musik menjadi samar-samar seperti bergumam.

Siapapun yang mengalami gangguan pendengaran parah atau cukup berat akan mengetahui bagaimana kondisi tersebut dapat mengisolasi mereka. Bila Anda tidak bisa mendengar, maka Anda tidak dapat mengambil bagian dalam percakapan, Anda tidak bisa lagi menjadi peserta aktif dalam dunia di sekitar Anda.

Diagnosis dan pengelolaan gangguan pendengaran  secara signifikan dapat meningkatkan kualitas hidup Anda. Segera setelah Anda mulai mengalami tanda-tanda gangguan pendengaran, kunjungi dokter Anda untuk evaluasi.

Pada artikel ini, Anda akan mempelajari penyebab dan jenis gangguan pendengaran yang parah, dan apa tanda-tanda untuk diperhatikan sehingga Anda dapat mendapatkan pertolongan dokter secepat mungkin.

Tanda-tanda Gangguan Pendengaran Parah

Jika Anda kehilangan pendengaran, baik tiba-tiba atau dari waktu ke waktu, Anda akan mengalami kesulitan dalam menyimpulkan isi percakapan. Suara akan menjadi teredam dan secara perlahan memudar.

Tergantung pada penyebab gangguan pendengaran Anda, Anda juga mungkin mengalami:

  • Nyeri pada satu atau kedua telinga
  • Pusing, vertigo
  • Dering di telinga (tinnitus)
  • Tekanan atau terasa penuh pada satu atau kedua telinga

Seringkali, orang-orang dengan gangguan pendengaran berat menjadi anti-sosial karena mereka malu untuk meminta keluarga dan teman-teman untuk mengulang apa yang mereka katakan.

Menentukan Tingkat Gangguan Pendengaran

Dokter Anda mungkin akan melakukan tes pendengaran yang disebut audiogram. Dokter menentukan tingkat gangguan pendengaran dengan melihat berbagai desibel (dB) – ukuran intensitas suara – yang dapat Anda dengar. Orang dengan pendengaran sempurna dapat mendengar suara dari semua intensitas yang berbeda. Orang dengan gangguan pendengaran yang parah hanya dapat mendengar suara sangat keras.

Pendengaran normal dianggap berada di kisaran 0 sampai 15 dB – yang menunjukkan intensitas paling lembut di mana suara dapat terdengar. Orang dengan pendengaran normal mampu membedakan suara yang samar seperti hembusan nafas manusia, yang berkisar 10 dB.

Kehilangan pendengaran ringan berada dalam kisaran 26 sampai 40 dB, dan rentang kehilangan pendengaran sedang berada pada kisaran 41-55 dB. Gangguan pendengaran dianggap berat bila berada pada kisaran 71 – 90 dB. Orang dengan gangguan pendengaran berat mengalami kesulitan mendengar pidato, meskipun mereka dapat mendengar suara keras, seperti suara truk yang lewat atau pesawat lepas landas.

Jenis Gangguan Pendengaran

Ada tiga jenis utama dari gangguan pendengaran:

  1. Gangguan pendengaran konduktif terjadi dari masalah di liang telinga.  Gendang telinga atau telinga tengah tidak dapat mengirimkan suara secara efektif ke telinga bagian dalam. Masalah ini dapat disebabkan oleh infeksi telinga, tumor, atau benda (seperti penumpukan lilin) di telinga.
  2. Kehilangan pendengaran sensorineural seringkali disebabkan oleh kerusakan sel-sel rambut di telinga bagaian dalam. Penyebab potensial lainnya termasuk kerusakan pada saraf atau otak 8. Jenis gangguan pendengaran sering disebabkan oleh usia-terkait perubahan saraf dan sel-sel sensorik dari telinga bagian dalam.
  3. Gangguan pendengaran campuran adalah kombinasi dari gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural, yang berarti bahwa mungkin ada kerusakan di telinga luar atau tengah, serta di telinga bagian dalam (koklea) atau saraf pendengaran. Kehilangan pendengaran campuran dapat disebabkan oleh cedera kepala, infeksi kronis, atau kelainan bawaan.

Gangguan pendengaran dapat mempengaruhi satu atau kedua telinga. Hal ini dapat terjadi tiba-tiba (akut) atau secara bertahap memburuk dari waktu ke waktu. Jika Anda mengalami gangguan pendengaran mendadak, segeralah temui dokter Anda.

Penyebab Gangguan Pendengaran

Pada pendengaran normal, gelombang suara masuk ke telinga bagian luar Anda. Suara kemudian melakukan perjalanan melalui telinga ke koklea, yang berupa tabung berisi cairan. Saat cairan bergetar, ribuan rambut halus ikut bergerak dan mengubah getaran suara menjadi impuls saraf. Impuls tersebut kemudian dikirim ke otak Anda di mana mereka akan diproses menjadi suara yang dapat Anda kenali.

Gangguan pendengaran terjadi ketika ada masalah dengan struktur telinga yang terlibat dalam proses pendengaran. Setiap kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran berat:

  • Usia. Pada lansia, struktur di telinga menjadi kurang elastis. Rambut-rambut halus rusak dan kurang mampu merespon gelombang suara. Gangguan pendengaran dapat berkembang selama beberapa tahun.
  • Suara keras. Paparan suara keras – misalnya, dari alat-alat listrik, pesawat terbang, senjata api, atau dari mendengarkan musik keras pada earphone dapat merusak sel-sel rambut di koklea. Parahnya kerusakan tergantung pada tingkat kenyaringan suara dan lamanya mendengar suara tersebut.
  • Infeksi telinga. Saat infeksi telinga terjadi,  cairan menumpuk pada bagian telinga tengah. Biasanya gangguan pendengaran karena infeksi telinga, bersifat ringan dan sementara. Namun, jika infeksi telinga tidak diobati, mereka dapat menyebabkan gangguan pendengaran berat dan jangka panjang.
  • Lubang pada gendang telinga. Infeksi telinga, suara keras, trauma kepala, atau tekanan kuat di telinga saat terbang dalam pesawat atau melakukan scuba diving dapat membuat lubang di gendang telinga – membran yang memisahkan saluran telinga dan telinga bagian tengah. Ini biasanya menyebabkan kehilangan pendengaran ringan atau sedang kecuali ada beberapa masalah lain.
  • Penyakit atau infeksi. Campak, gondok, meningitis, dan penyakit Meniere adalah contoh-contoh beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
  • Tumor. Tumor, baik yang jinak maupun ganas dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang parah. Ini termasuk neuroma akustik (schwannoma vestibular) dan meningioma. Orang yang memiliki tumor mungkin juga mengalami mati rasa atau kelemahan pada wajah dan dering di telinga.
  • Sebuah benda asing di telinga. Ketika benda terjebak di telinga, mereka dapat memblokir pendengaran. Kotoran telinga – substansi, tebal lengket yang biasanya mencegah bakteri dan zat asing lainnya dari memasuki telinga – kadang-kadang dapat menumpuk dan mengeras di telinga, mematikan kemampuan untuk mendengar.
  • Cacat telinga. Beberapa orang dilahirkan dengan struktur telinga yang tidak normal, yang mencegah mereka dapat mendengar dengan baik
  • Trauma. Cedera seperti patah tulang tengkorak atau gendang telinga tertusuk dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang parah.
  • Obat-obatan. Beberapa jenis obat, termasuk kelas aminoglikosida antibiotik (streptomycin, neomisin, kanamisin),  aspirin, obat kemoterapi (cisplatin, carboplatin), Vicodin (dalam jumlah besar), antibiotik makrolida (eritromisin) dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Kadang-kadang efek ini bersifat sementara dan pendengaran akan kembali setelah Anda berhenti minum obat, tetapi dalam banyak kasus gangguan pendengaran menjadi permanen.
  • Gen. Para ilmuwan telah mengidentifikasi gen tertentu yang membuat orang lebih rentan terhadap gangguan pendengaran yang parah, terutama yang berkaitan dengan usia gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran genetik sering dimulai dengan gangguan pendengaran yang didiagnosis saat lahir

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/kehilangan-pendengaran-penyebab-dan-gejalanya/feed/ 136