Asma – Dokita – Dokter Kita http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Mon, 21 Sep 2015 13:12:08 +0000 en-US hourly 1 Mulas dan Asma http://dokita.co/blog/mulas-dan-asma/ http://dokita.co/blog/mulas-dan-asma/#respond Mon, 11 Aug 2014 08:08:04 +0000 http://dokita.co/?p=10682 (Image courtesy of stockimages / freedigitalphotos.net) \r\nDiperkirakan lebih dari 75% pasien asma juga sering mengalami mulas akibat kondisi yang disebut gastroesophageal reflux disease (GERD). Kemungkinan orang dengan asma untuk memiliki GERD adalah dua kali lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak memiliki asma, terutama mereka yang resisten pengobatan asma.\r\n\r\nGERD adalah aliran balik isi lambung asam ke dalam esofagus (acid... Read more »

The post Mulas dan Asma appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Mulas dan Asma(Image courtesy of stockimages / freedigitalphotos.net)

\r\nDiperkirakan lebih dari 75% pasien asma juga sering mengalami mulas akibat kondisi yang disebut gastroesophageal reflux disease (GERD). Kemungkinan orang dengan asma untuk memiliki GERD adalah dua kali lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak memiliki asma, terutama mereka yang resisten pengobatan asma.\r\n\r\nGERD adalah aliran balik isi lambung asam ke dalam esofagus (acid reflux). Biasanya, asam lambung disimpan dalam perut oleh cincin otot di bagian bawah esofagus yang disebut sfingter esofagus bagian bawah. Jika sfingter ini menjadi relaks, hal ini dapat memungkinkan isi perut untuk kembali ke dalam esofagus, menghasilkan sensasi terbakar yang sering disebut sebagai sakit maag.\r\n\r\nGERD dapat mengiritasi asma dan melukai esofagus. Diyakini juga bahwa serangan asma dapat menyebabkan sfingter untuk relaks, sehingga lebih memudahkan terjadinya acif reflux.\r\n

Apakah GERD Menyebabkan Asma?

\r\nPenelitian telah menunjukkan ada hubungan antara asma dan GERD, namun apa hubungan yang tepat di antara keduanya belum diketahui. GERD dapat memperburuk gejala asma, dan asma serta beberapa obat asma dapat memperburuk gejala GERD. Mengobati GERD seringkali membantu dalam meringankan gejala asma. Hal ini menunjukkan lebih jauh adanya hubungan antara kedua kondisi tersebut.\r\n\r\nDokter paling sering menimbang GERD sebagai penyebab asma ketika:\r\n

    \r\n
  • Asma dimulai pada usia dewasa, yang disebut adult-onset asthma
  • \r\n

  • Gejala asma memburuk setelah makan, setelah latihan, pada malam hari atau setelah berbaring
  • \r\n

  • Asma tidak merespon pengobatan asma standar
  • \r\n

\r\n

Bagaimana GERD Dapat Mempengaruhi Asma Saya?

\r\nSeperti yang sudah ditulis diatas, hubungan yang tepat di antara kedua kondisi tersebut belum diketahui. Namun, ada beberapa kemungkinan mengapa GERD dan asma mungkin saling mempengaruhi. Salah satu kemungkinannya adalah bahwa acid reflux mengiritasi saluran udara dan paru-paru, yang mempengaruhi pernapasan dan dapat membuat orang lebih peka terhadap kondisi luar seperti polusi udara, asap rokok, dan udara dingin.\r\n\r\nHubungan potensial lain untuk pasien asma dengan GERD adalah ketika asam memasuki esofagus, maka refleks saraf dipicu, yang menyebabkan saluran udara menjadi sempit untuk mencegah asam masuk.\r\n\r\nBeberapa obat asma dapat meningkatkan mulas dan gejala lain dari GERD. Theophylline telah terkait erat dengan memburuknya gejala GERD. Bronkodilator (jenis obat asma yang umum) dapat mengurangi tekanan sfingter esofagus bagian bawah dan memicu gejala GERD. Namun, penelitian lebih lanjut harus dilakukan sebelum hubungan antara GERD dan obat-obat tersebut dipahami sepenuhnya.\r\n

Apa Yang Harus Saya Lakukan Jika Saya Memiliki Asma dan GERD?

\r\nJika Anda memiliki asma dan GERD, maka penting agar Anda minum obat asma yang diresepkan dokter Anda secara konsisten dan juga hindari paparan pemicu asma sebanyak yang Anda bisa.\r\n\r\nUntungnya, banyak dari gejala GERD dapat diobati dan / atau dicegah dengan mengambil langkah-langkah pengendalian atau penyesuaian perilaku pribadi. Beberapa langkah-langkah tersebut antara lain:\r\n

    \r\n
  • Naikkan kepala tempat tidur Anda hingga enam inci untuk memungkinkan gravitasi membantu menjaga isi lambung di dalam perut. (Jangan gunakan tumpukan bantal karena hal ini menyebabkan tubuh Anda ke dalam posisi membungkuk, yang memperburuk kondisi akibat peningkatan tekanan pada perut.)
  • \r\n

  • Santap makanan setidaknya tiga sampai empat jam sebelum Anda berbaring, dan hindari makanan ringan sebelum tidur.
  • \r\n

  • Menu makanan lebih sedikit dengan porsi makanan sedang
  • \r\n

  • Jaga berat badan yang sehat untuk menghilangkan tekanan intra-abdomen yang tidak perlu akibat lemak berlebih.
  • \r\n

  • Batasi konsumsi makanan berlemak, coklat, peppermint, kopi, teh, cola dan alkohol. Semua makanan tersebut membuat sfingter esofagus bagian bawah menjadi relaks. Selain itu batasi konsumsi tomat dan buah jeruk atau jus, yang menyebabkan tambahan asam yang dapat mengiritasi esofagus.
  • \r\n

  • Berhenti merokok. Hal ini karena merokok menyebabkan sfingter esofagus bagian bawah menjadi relaks.
  • \r\n

  • Kenakan sabuk dan pakaian yang longgar.
  • \r\n

\r\nSelain langkah-langkah diatas, pengobatan OTC (over-the-counter) seringkali dapat membantu meringankan gejala GERD. Namun, jika penggunaan obat OTC selama dua minggu tidak membantu gejala Anda, maka dokter Anda dapat merekomendasikan obat resep yang lebih kuat, yang memblokir atau membatasi jumlah asam lambung yang dihasilkan tubuh Anda. Pada kondisi parah, tindakan operasi mungkin diperlukan.\r\n\r\nSumber: WebMD

The post Mulas dan Asma appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/mulas-dan-asma/feed/ 0
Alergi Makanan dan Asma http://dokita.co/blog/alergi-makanan-dan-asma/ http://dokita.co/blog/alergi-makanan-dan-asma/#respond Fri, 08 Aug 2014 06:59:58 +0000 http://dokita.co/?p=10678 (Image courtesy of Keerati / freedigitalphotos.net) \r\nAlergi makanan bukan pemicu gejala asma yang umum, namun alergi makanan dapat menimbulkan reaksi berat yang mengancam jiwa. Makanan paling umum yang terkait dengan gejala alergi adalah:\r\n \r\n Telur \r\n Susu sapi \r\n Kacang \r\n Kedelai \r\n Gandum \r\n Ikan \r\n Udang dan kerang \r\n Salad dan buah-buahan segar... Read more »

The post Alergi Makanan dan Asma appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Alergi Makanan dan Asma(Image courtesy of Keerati / freedigitalphotos.net)

\r\nAlergi makanan bukan pemicu gejala asma yang umum, namun alergi makanan dapat menimbulkan reaksi berat yang mengancam jiwa. Makanan paling umum yang terkait dengan gejala alergi adalah:\r\n

    \r\n
  • Telur
  • \r\n

  • Susu sapi
  • \r\n

  • Kacang
  • \r\n

  • Kedelai
  • \r\n

  • Gandum
  • \r\n

  • Ikan
  • \r\n

  • Udang dan kerang
  • \r\n

  • Salad dan buah-buahan segar
  • \r\n

\r\n

Pengawet Makanan dan Asma

\r\nPengawet makanan juga dapat memicu serangan asma. Aditif (seperti natrium bisulfit, kalium bisulfit, natrium metabisulfit, kalium metabisulfit, dan natrium sulfit) biasanya digunakan dalam pengolahan makanan dan dapat ditemukan dalam makanan seperti:\r\n

    \r\n
  • Buah atau sayuran kering
  • \r\n

  • Kentang (yang dikemas atau disajikan)
  • \r\n

  • Anggur dan bir
  • \r\n

  • Jus limun atau lemon botolan
  • \r\n

  • Udang (segar, beku, atau yang disajikan)
  • \r\n

  • Makanan acar
  • \r\n

\r\n

Gejala Alergi Makanan dan Asma

\r\nPada kebanyakan orang, gejala alergi makanan yang umum adalah gatal-gatal, ruam, mual, muntah, dan diare. Jika Anda memiliki alergi makanan yang memicu gejala serangan asma, maka Anda mungkin akan mengalami gejala alergi tersebut, yang diikuti dengan batuk dan mengi. Dan jika tidak diatasi dengan cepat, mungkin dapat terjadi anafilaksis, seperti pembengkakan tenggorokan, putusnya jalur napas.\r\n\r\nJika Anda menduga bahwa makanan tertentu merupakan pemicu asma Anda, maka konsultasikan hal ini dengan dokter Anda. Tes alergi kulit dapat dilakukan untuk menentukan apakah Anda alergi terhadap makanan-makanan tersebut.\r\n

Apa Yang Saya Lakukan Jika Saya Memiliki Alergi Makanan dan Asma?

\r\nHindari Makanan Pemicu. Coba untuk tidak kontak dengan makanan yang membuat Anda alergi. Menghindari makanan pemicu memang tidak mudah. Sangat penting untuk selalu membaca label makanan dan ketika makan di luar, tanyakan bagaimana makanan disiapkan.\r\n\r\nPertimbangkan penggunaan suntikan alergi. Hal kedua yang dapat Anda lakukan adalah melatih sistem kekebalan tubuh Anda untuk tidak bereaksi berlebihan. Dokter melakukan hal ini dengan memberikan suntikan alergi (immunotherapy) untuk asma.\r\n\r\nSuntikan alergi adalah suntikan berisi sejumlah kecil zat yang menyebabkan Anda alergi. Dengan melakukan suntikan tersebut secara berulang selama beberapa waktu, sistem kekebalan tubuh Anda pada akhirnya berhenti menyebabkan reaksi alergi. Tanyakan ke dokter Anda apakah Anda merupakan kandidat untuk melakukan suntikan alergi.\r\n\r\nImunoterapi sublingual merupakan alternatif lain untuk suntikan alergi. Obat dilarutkan di bawah lidah Anda, dan bukan melalui suntikan.\r\n\r\nSumber: WebMD

The post Alergi Makanan dan Asma appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/alergi-makanan-dan-asma/feed/ 0
Infeksi dan Asma http://dokita.co/blog/infeksi-dan-asma/ http://dokita.co/blog/infeksi-dan-asma/#respond Thu, 07 Aug 2014 06:17:03 +0000 http://dokita.co/?p=10674 (Image courtesy of David Castillo Dominici / freedigitalphotos.net) \r\nJika Anda mempunyai asma, maka infeksi saluran pernapasan atas (misalnya pilek atau flu) dapat mempengaruhi paru-paru Anda. Infeksi tersebut dapat menyebabkan peradangan serta penyempitan saluran napas Anda. Sangat penting untuk menjaga kesehatan diri Anda serta mewaspadai setiap gejala asma, bahkan gejala yang ringan, agar Anda dapat menghindari... Read more »

The post Infeksi dan Asma appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Infeksi dan Asma(Image courtesy of David Castillo Dominici / freedigitalphotos.net)

\r\nJika Anda mempunyai asma, maka infeksi saluran pernapasan atas (misalnya pilek atau flu) dapat mempengaruhi paru-paru Anda. Infeksi tersebut dapat menyebabkan peradangan serta penyempitan saluran napas Anda. Sangat penting untuk menjaga kesehatan diri Anda serta mewaspadai setiap gejala asma, bahkan gejala yang ringan, agar Anda dapat menghindari serangan asma yang lebih serius.\r\n

Apa Saja Gejala-Gejala Infeksi?

\r\nHubungi dokter Anda jika Anda mengalami salah satu gejala peringatan infeksi yang dapat memicu asma (tercantum di bawah). Selain itu, hubungi juga dokter Anda jika Anda mengalami gejala-gejala serangan asma lain yang membuat Anda khawatir.\r\n

    \r\n
  • Sesak napas yang meningkat, kesulitan bernapas, atau mengi
  • \r\n

  • Jumlah mucus meningkat ketika batuk
  • \r\n

  • Warna mucus abnormal
  • \r\n

  • Demam (suhu lebih dari 101 ° F) atau kedinginan
  • \r\n

  • Kelelahan atau lemas yang meningkat
  • \r\n

  • Sakit tenggorokan, tenggorokan gatal, atau nyeri saat menelan
  • \r\n

  • Tekanan sinus atau drainase, hidung tersumbat, atau sakit kepala
  • \r\n

\r\n

Bagaimana Saya Dapat Mencegah Infeksi Yang Memicu Asma?

\r\n

    \r\n
  • Kebersihan yang baik dapat menurunkan infeksi virus. Cegah penyebaran infeksi dengan memastikan Anda dan anggota keluarga Anda mencuci tangan mereka secara teratur dengan sabun dan air hangat.
  • \r\n

  • Konsultasi dengan dokter Anda mengenai melakukan suntikan flu setiap tahun. Selain itu, bahas juga kemungkinan untuk mendapatkan vaksin pneumococcus atau pneumonia. Pneumokokus merupakan bakteri umum penyebab pneumonia, penyakit yang dapat sangat serius pada orang dengan asma.
  • \r\n

  • Sinusitis dengan asma dapat sangat serius. Waspadai gejala infeksi sinus dan segera periksa ke dokter spesialis asma untuk mencegah serangan asma.
  • \r\n

  • Jaga agar peralatan bernapas Anda bersih. Jangan biarkan orang lain menggunakan obat asma Anda, termasuk inhaler asma, nebulizer asma, serta tabung dan corong nebulizer.
  • \r\n

\r\n

Apa Yang Saya Lakukan Jika Saya Terkena Infeksi?

\r\nJika Anda mempunyai asma dan ada mengalami gejala-gejala infeksi, segera hubungi dokter Anda untuk rekomendasi pencegahan gejala asma.\r\n\r\nSumber: WebMD

The post Infeksi dan Asma appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/infeksi-dan-asma/feed/ 0
Faktor Risiko Asma http://dokita.co/blog/faktor-risiko-asma/ http://dokita.co/blog/faktor-risiko-asma/#respond Fri, 25 Jul 2014 07:25:00 +0000 http://dokita.co/?p=10632 (Image courtesy of njaj / freedigitalphotos.net) \r\nBiasanya ada alasan atau faktor risiko yang mempengaruhi asma dan masalah pernapasan Anda. Asma dapat terjadi pada siapa saja yang tidak memiliki faktor risiko, tetapi kemungkinannya lebih kecil.\r\n\r\nMari kita lihat beberapa faktor risiko asma dan bagaimana faktor tersebut dapat meningkatkan kemungkinan seseorang akan mengalami gejala asma seperti batuk, mengi,... Read more »

The post Faktor Risiko Asma appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Faktor Risiko Asma(Image courtesy of njaj / freedigitalphotos.net)

\r\nBiasanya ada alasan atau faktor risiko yang mempengaruhi asma dan masalah pernapasan Anda. Asma dapat terjadi pada siapa saja yang tidak memiliki faktor risiko, tetapi kemungkinannya lebih kecil.\r\n\r\nMari kita lihat beberapa faktor risiko asma dan bagaimana faktor tersebut dapat meningkatkan kemungkinan seseorang akan mengalami gejala asma seperti batuk, mengi, dan sesak napas. Setelah menentukan faktor risiko asma diri Anda, maka tentukan faktor-faktor risiko apa saja yang dapat Anda kendalikan dan cobalah untuk membuat beberapa perubahan gaya hidup.\r\n\r\nSangat penting mengendalikan faktor risiko asma yang dapat Anda kendalikan untuk mencegah gejala asma. Meskipun Anda tidak bisa mengubah jenis kelamin atau riwayat keluarga Anda, namun Anda dapat menghindari merokok, menghirup udara yang tercemar, alergen, dan merawat kesehatan Anda secara umum sehingga Anda tidak kelebihan berat badan. Kendalikan asma Anda dengan cara mengendalikan faktor risiko asma Anda. Dengan memahami semua faktor risiko asma, Anda mungkin dapat mencegah atau mengendalikan asma Anda.\r\n

Jenis Kelamin dan Asma

\r\nAsma pada masa kanak-kanak lebih banyak terjadi pada anak pria dibandingkan anak wanita. Apa yang menyebabkan hal ini belum diketahui, meskipun beberapa ahli menemukan ukuran jalur napas pria muda lebih kecil dibandingkan dengan jalur napas wanita. Hal ini mungkin berkontribusi untuk peningkatan risiko mengi setelah pilek atau infeksi virus lainnya.\r\n\r\nPada sekitar usia 20 tahun, rasio asma antara pria dan wanita adalah sama. Sedangkan pada usia 40 tahun, wanita lebih banyak mengalami asma dibandingkan pria.\r\n

Riwayat Asma dalam Keluarga

\r\nAsma Anda dapat diturunkan dari Ibu atau Ayah Anda atau keduanya. Anda mewarisi genetik yang menyebabkan Anda memiliki asma. Diperkirakan sekitar tiga perlima dari semua kasus asma adalah keturunan. Menurut laporan CDC, jika seseorang memiliki orangtua dengan asma, maka Dia lebih mungkin mengembangkan asma hingga 3 sampai 6 kali dibandingkan seseorang yang orang tuanya tidak memiliki asma.\r\n

Atopi dan Asma

\r\nAtopi mengacu pada hipersensitivitas alergi yang mempengaruhi bagian tubuh lain yang tidak kontak dengan alergen (yaitu  zat yang memicu reaksi alergi tubuh). Atopi dapat mencakup eksim (dermatitis atopik), rhinitis alergi, konjungtivitis alergi, dan asma.\r\n\r\nBeberapa anak dengan eksim atau dermatitis atopik mengembangkan asma. Beberapa temuan menunjukkan bahwa anak-anak dengan dermatitis atopik mungkin memiliki asma yang lebih parah dan persisten ketika dewasa.\r\n

Alergi Terkait dengan Asma

\r\nAlergi dan asma sering berdampingan. Alergi indoor adalah prediktor seseorang yang mungkin beresiko asma. Satu studi nasional menunjukkan tingkat toksin bakteri, yang disebut endotoksin dalam debu rumah, berhubungan langsung dengan gejala asma dan penggunaan inhaler asma, bronkodilator, dan obat asma lainnya.\r\n\r\nSumber alergen indoor lainnya termasuk protein hewani (terutama alergen kucing dan anjing), tungau debu, kecoa, jamur, dan mold. Perubahan-perubahan yang membuat rumah menjadi lebih “hemat energi” selama bertahun-tahun juga diperkirakan meningkatkan paparan terhadap penyebab asma tersebut.\r\n

Faktor Lingkungan dan Asma

\r\nPolusi udara indoor seperti asap rokok, jamur, dan asap berbahaya dari pembersih rumah tangga dan cat dapat menyebabkan reaksi alergi dan asma. Faktor lingkungan seperti polusi, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon, suhu dingin, dan kelembaban yang tinggi merupakan faktor-faktor yang diketahui dapat memicu asma pada individu yang rentan. Bahkan, gejala asma dan penanganan rumah sakit terhadapt asma sangat meningkat ketika terjadi polusi udara yang berat.\r\n\r\nOzon adalah bahan perusak utama dalam asap. Hal ini menyebabkan batuk, sesak napas, dan bahkan nyeri dada serta dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Sulfur dioksida adalah komponen lain dari asap, yang juga mengiritasi jalur napas dan menyempitkan saluran napas, dan menyebabkan serangan asma.\r\n\r\nKompor gas adalah sumber utama nitrogen dioksida indoor, yaitu polutan indoor yang umum. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memasak dengan gas lebih mungkin untuk mengalami mengi, sesak napas, serangan asma, dan alergi dibandingkan mereka yang memasak dengan metode lain. Diperkirakan bahwa lebih dari separuh rumah tangga di Amerika Serikat menggunakan kompor gas.\r\n\r\nPerubahan cuaca juga dapat menyebabkan serangan asma pada beberapa orang. Sebagai contoh, udara dingin menyebabkan jalur napas mampat dan peningkatan produksi lendir. Peningkatan kelembaban juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas pada populasi tertentu.\r\n

Asap Rokok Adalah Faktor Risiko Asma

\r\nBeberapa penelitian mengkonfirmasi bahwa merokok terkait dengan peningkatan risiko untuk mengembangkan asma. Ada juga bukti bahwa merokok di kalangan remaja meningkatkan risiko asma. Bahkan temuan lainnya menghubungkan perokok pasif dengan mengembangkan asma pada awal kehidupan.\r\n

Hubungan Antara Obesitas dan Asma

\r\nBeberapa penelitian menunjukkan bahwa asma lebih sering terjadi pada orang dewasa dan anak-anak yang kelebihan berat badan. Penderita asma yang kelebihan berat badan tampaknya memiliki asma yang kurang terkendali dan pengobatan asmanya lebih lama.\r\n

Kehamilan dan Asma

\r\nIbu yang merokok selama kehamilan tampaknya menghasilkan bayi dengan fungsi paru-paru yang lebih rendah dibandingkan mereka yang ibunya tidak merokok. Kelahiran prematur juga merupakan faktor risiko untuk mengembangkan asma.\r\n\r\nSumber: WebMD

The post Faktor Risiko Asma appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/faktor-risiko-asma/feed/ 0
Asma Akibat Olahraga http://dokita.co/blog/asma-akibat-olahraga/ http://dokita.co/blog/asma-akibat-olahraga/#respond Fri, 25 Jul 2014 07:18:45 +0000 http://dokita.co/?p=10631 (Image courtesy of Sura Nualpradid / freedigitalphotos.net) \r\n\r\n Apa yang Dimaksud Asma Akibat Olahraga? \r\nAsma akibat olahraga adalah asma yang dipicu oleh olahraga atau pengerahan tenaga fisik yang berat atau berkepanjangan. Kebanyakan orang dengan asma kronis mengalami gejala asma selama olahraga. Namun, ada banyak orang tanpa asma kronis yang juga mengembangkan gejala hanya selama berolahraga.\r\n... Read more »

The post Asma Akibat Olahraga appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Asma Akibat Olahraga(Image courtesy of Sura Nualpradid / freedigitalphotos.net)

\r\n\r\n

Apa yang Dimaksud Asma Akibat Olahraga?

\r\nAsma akibat olahraga adalah asma yang dipicu oleh olahraga atau pengerahan tenaga fisik yang berat atau berkepanjangan. Kebanyakan orang dengan asma kronis mengalami gejala asma selama olahraga. Namun, ada banyak orang tanpa asma kronis yang juga mengembangkan gejala hanya selama berolahraga.\r\n

Mengapa Olahraga Mengakibatkan Asma?

\r\nPada pernapasan normal, udara yang kita hirup pertama kali dihangatkan dan dilembabkan oleh saluran hidung. Sedangkan pada waktu berolahraga, orang cenderung bernapas melalui mulut sehingga mereka menghirup udara yang dingin dan kering.\r\n\r\nPada asma akibat olahraga, otot di sekeliling saluran udara sensitif terhadap perubahan suhu dan kelembaban serta bereaksi dengan berkontraksi, sehingga mempersempit jalur napas. Hal ini menyebabkan gejala asma akibat olahraga, yang meliputi antara lain:\r\n

    \r\n
  • Batuk dengan asma
  • \r\n

  • Dada terasa sesak
  • \r\n

  • Mengi
  • \r\n

  • Kelelahan yang tidak biasa saat olahraga
  • \r\n

  • Sesak napas saat berolahraga
  • \r\n

\r\nGejala-gejala asma akibat olahraga umumnya muncul dalam waktu 5 sampai 20 menit setelah olahraga dimulai, atau 5 sampai 10 menit setelah olahraga telah berhenti. Jika Anda mengalami gejala-gejala diatas ketika olahraga, sebaiknya beritahu dokter Anda.\r\n

Jika Saya Memiliki Asma, Apakah Saya Harus Menghindari Olahraga?

\r\nTidak. Anda seharusnya tidak menghindari aktivitas fisik. Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mencegah gejala-gejala asma sehingga memungkinkan Anda untuk mempertahankan aktivitas fisik normal. Banyak atlet, bahkan atlet Olimpiade, yang bersaing memiliki asma.\r\n

Apakah Asma Akibat Olahraga Dapat Dicegah?

\r\nYa, dapat. Inhaler asma atau bronkodilator yang digunakan sebelum berolahraga dapat mengendalikan dan mencegah gejala asma akibat olahraga. Obat asma yang disukai adalah short-acting beta-2 agonis seperti albuterol. Jika digunakan 10 menit sebelum olahraga, obat ini dapat mencegah saluran napas dari berkontraksi dan membantu mengendalikan asma akibat olahraga.\r\n\r\nPengobatan asma lain yang mungkin berguna sebelum olahraga adalah menghirup natrium kromolin, seperti Intal atau Tilade, sebaiknya 15 sampai 20 menit sebelum olahraga.\r\n\r\nMemiliki kontrol asma yang baik secara umum juga akan membantu mencegah gejala asma akibat olahraga. Obat-obatan yang mungkin menjadi bagian dari pengelolaan rutin asma antara lain inhalasi kortikosteroid. Dalam beberapa kasus, long-acting beta-2 agonis, seperti Serevent atau Foradil, dapat ditambahkan ke dalam rejimen pengobatan.\r\n\r\nSelain minum obat, pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga dapat membantu mencegah terjadinya asma. Bagi mereka dengan alergi dan asma, olahraga harus dibatasi selama kadar serbuk sari tinggi atau ketika suhu sangat rendah dan tingkat polusi udara tinggi. Infeksi dapat menyebabkan asma (pilek, flu, sinusitis) dan meningkatkan gejala asma, jadi sebaiknya batasi olahraga Anda ketika sedang sakit.\r\n

Apa Olahraga Terbaik untuk Seseorang Dengan Asma?

\r\nBagi orang dengan asma akibat olahraga, ada beberapa olahraga yang lebih baik dibandingkan yang lain. Olahraga yang melibatkan periode pengerahan tenaga yang intermiten dan pendek, seperti bola voli, senam, baseball, berjalan, dan gulat, umumnya ditoleransi dengan baik oleh penderita asma akibat olahraga.\r\n\r\nSedangkan olahraga yang melibatkan periode pengerahan tenaga jangka panjang, seperti sepak bola, lari jarak jauh, bola basket, dan hoki lapangan, mungkin kurang ditoleransi baik, sama halnya dengan olahraga musim dingin seperti hoki es, ski lintas-alam, dan ice skating. Namun, ada banyak orang dengan asma dapat berpartisipasi penuh dalam kegiatan tersebut.\r\n\r\nBerenang, yang merupakan olahraga ketahanan yang kuat, umumnya ditoleransi lebih baik oleh orang-orang dengan asma karena biasanya dilakukan dalam lingkungan udara dan kelembaban yang hangat.\r\n\r\nMempertahankan gaya hidup aktif, bahkan berolahraga, penting bagi kesehatan fisik dan mental. Anda harus dapat berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan dan olahraga.\r\n

Apakah Ada Tip untuk Mencegah dan Mengobati Asma Akibat Olahraga?

\r\n

    \r\n
  • Selalu gunakan obat inhalasi pra-olahraga sebelum olahraga dimulai.
  • \r\n

  • Lakukan pemanasan dan jaga periode pendinginan yang tepat setelah berolahraga.
  • \r\n

  • Jika cuaca dingin, maka berolahraga di dalam ruangan atau pakai masker atau syal untuk menutupi hidung dan mulut.
  • \r\n

  • Hindari berolahraga di luar ruangan ketika jumlah serbuk sari tinggi (jika Anda memiliki alergi serbuk sari), dan juga hindari berolahraga di luar ruangan ketika polusi udara tinggi.
  • \r\n

  • Batasi olahraga ketika Anda terkena infeksi virus.
  • \r\n

  • Berolahragalah dengan tingkat olahraga yang sesuai untuk Anda.
  • \r\n

\r\nSekali lagi, asma tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari olahraga. Dengan diagnosa dan pengobatan asma yang tepat, Anda dapat menikmati manfaat olahraga tanpa mengalami gejala asma.\r\n\r\nSumber: WebMD

The post Asma Akibat Olahraga appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/asma-akibat-olahraga/feed/ 0
Serangan Asma Yang Parah http://dokita.co/blog/serangan-asma-yang-parah/ http://dokita.co/blog/serangan-asma-yang-parah/#respond Sat, 19 Jul 2014 10:59:29 +0000 http://dokita.co/?p=10618 (Image courtesy of Arvind Balaraman / freedigitalphotos.net) \r\nAsma akut adalah serangan asma yang parah, serta tidak merespon penggunaan inhalasi bronkodilator biasa dan terkait dengan potensi gejala gagal pernapasan yang disebut status asthmaticus. Serangan asma yang parah merupakan kondisi yang mengancam jiwa dan segera memerlukan pertolongan medis. Sangat penting untuk menyadari serangan asma yang parah ini... Read more »

The post Serangan Asma Yang Parah appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Serangan Asma Yang Parah(Image courtesy of Arvind Balaraman / freedigitalphotos.net)

\r\nAsma akut adalah serangan asma yang parah, serta tidak merespon penggunaan inhalasi bronkodilator biasa dan terkait dengan potensi gejala gagal pernapasan yang disebut status asthmaticus. Serangan asma yang parah merupakan kondisi yang mengancam jiwa dan segera memerlukan pertolongan medis. Sangat penting untuk menyadari serangan asma yang parah ini dan mencegahnya dengan intervensi awal.\r\n

Apa Gejala-Gejala Dari Serangan Asma yang Parah?

\r\nGejala-gejala serangan asma yang parah dapat mencakup:\r\n

    \r\n
  • Sesak napas yang persisten
  • \r\n

  • Ketidakmampuan untuk bicara kalimat penuh
  • \r\n

  • Sesak napas, bahkan ketika berbaring
  • \r\n

  • Dada yang terasa ditutup
  • \r\n

  • Warna bibir kebiru-biruan
  • \r\n

  • Agitasi, kebingungan, atau ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
  • \r\n

  • Bahu membungkuk dan otot-otot perut dan leher tegang
  • \r\n

  • Perlu duduk atau berdiri agar dapat bernapas lebih mudah
  • \r\n

\r\nTanda-tanda diatas adalah tanda-tanda akan terjadi kegagalan sistem pernapasan dan segera memerlukan pertolongan medis.\r\n\r\nBatuk dan mengi Anda mungkin tidak lebih banyak ketika terjadi serangan asma yang parah. Bahkan, adanya mengi atau batuk bukanlah standar yang dapat diandalkan untuk menilai parah atau tidaknya serangan asma. Serangan asma yang sangat parah dapat sangat mempengaruhi saluran pernapasan, sehingga kurangnya udara yang masuk dan keluar dari paru-paru Anda tidak menyebabkan suara mengi atau batuk.\r\n

Apakah Ada Tanda Peringatan dari Serangan Asma yang Parah?

\r\nSerangan asma yang parah seringkali terjadi dengan sedikit tanda peringatan. Serangan ini dapat terjadi dengan cepat dan berkembang cepat menjadi sesak napas.\r\n

Apakah Mengi Menunjukkan Serangan Asma yang Parah?

\r\nMengi tidak selalu menunjukkan asma. Mengi juga dapat menjadi tanda kondisi medis lainnya, seperti infeksi pernapasan, gagal jantung, dan masalah serius lainnya.\r\n

Apa Penyebab Serangan Asma yang Parah?

\r\nWalaupun faktor penyebab serangan asma yang parah/akut belum diketahui, namun orang-orang yang mengalami serangan ini mungkin memiliki riwayat pemeriksaan kesehatan yang jarang, sehingga mungkin perawatan asma mereka buruk.\r\n\r\nBeberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang beresiko mengalami serangan asma yang parah memiliki kontrol yang buruk terhadap alergen atau pemicu asma di rumah dan / atau tempat kerja. Orang-orang ini juga mungkin jarang menggunakan peak flow meter dan inhalasi kortikosteroid. Inhalasi steroid adalah obat anti-inflamasi kuat yang sangat efektif untuk mengurangi peradangan yang terkait dengan asma.\r\n\r\nUntuk mencegah serangan asma yang parah, sangat penting untuk memantau fungsi paru-paru Anda menggunakan peak flow meter secara teratur dan minum obat asma Anda seperti yang direkomendasikan oleh dokter Anda.\r\n

Bagaimana Mendiagnosis Serangan Asma yang Parah?

\r\nUntuk mendiagnosa serangan asma yang parah sebagai status asthmaticus, dokter akan melihat temuan fisik seperti kesadaran, kelelahan Anda, dan penggunaan otot-otot pernapasan. Dokter Anda akan melihat laju respirasi Anda, mengi selama menarik dan menghembuskan napas, serta denyut nadi Anda. Beberapa tes lainnya antara lain peak expiratory flow dan saturasi oksigen. Gejala fisik lain yang akan diperhatikan adalah pada dada, mulut, faring, dan saluran napas bagian atas.\r\n

Bagaimana Pengobatan Serangan Asma yang Parah?

\r\nSerangan asma yang parah mungkin tidak merespon pengobatan rutin inhaler asma dengan cepat. Pengunaan berkelanjutan dari nebulizer asma dan suntikan obat-obatan seperti epinefrin dan kortikosteroid untuk asma seringkali diperlukan untuk menghentikan serangan asma. Terapi lain mungkin termasuk suntikan terbutalin, magnesium sulfat (menginduksi relaksasi otot polos saluran napas), dan inhibitor leukotriene, yang merupakan obat anti-inflamasi.\r\n\r\nPada kasus serangan asma yang parah dan tidak merespon obat asma, mungkin diperlukan ventilator mekanik untuk membantu paru-paru dan otot-otot pernapasan. Masker wajah digunakan atau tabung pernapasan dimasukkan ke dalam hidung atau mulut untuk pengobatan asma ini. Alat bantu pernapasan bersifat sementara dan akan dilepas setelah serangan asma mereda dan paru-paru telah cukup pulih untuk melanjutkan kerja pernapasan sendiri. Rawat inap dengan jangka waktu pendek di unit perawatan intensif mungkin diperlukan untuk serangan asma yang parah.\r\n\r\nUntuk menghindari rawat inap, sangat penting untuk memulai pengobatan dini langsung pada tanda pertama dari gejala serangan asma, baik di rumah atau di tempat praktek dokter Anda. Jika Anda memiliki asma, penting juga untuk bertemu dengan dokter Anda secara teratur untuk memantau fungsi paru-paru Anda dan untuk menilai obat asma yang Anda gunakan. Selain itu, penggunaan peak flow meter beberapa kali sehari juga dapat membantu Anda memonitor pernapasan Anda, sehingga Anda dapat memulai perawatan dengan segera jika Anda melihat pembacaan yang lebih rendah dari biasa, atau bahkan jika Anda merasa baik-baik saja.\r\n

Bagaimana Status Asthmaticus Berbeda Dari Serangan Asma Akut?

\r\nSerangan asma akut atau tiba-tiba biasanya disebabkan oleh paparan terhadap alergen atau infeksi saluran pernapasan atas. Tingkat keparahan serangan asma tergantung pada seberapa baik Anda mengendalikan asma Anda, yang mencerminkan seberapa baik pengendalian peradangan saluran napas. Serangan asma akut berpotensi mengancam jiwa karena mungkin berlanjut, walaupun sudah menggunakan obat reaksi cepat yang biasa Anda minum (inhalasi bronkodilator). Ketika serangan asma akut tidak responsif terhadap penggunaan obat semprot asma (albuterol), hal ini mungkin merupakan status asthmaticus, di mana Anda segera perlu pertolongan dan perawatan medis.\r\n\r\nSerangan asma tidak berhenti dengan sendirinya tanpa pengobatan. Jika Anda mengabaikan tanda-tanda peringatan dini serangan asma, maka Anda menempatkan diri Anda terhadap risiko mengembangkan status asthmaticus, yang mungkin memerlukan perawatan rawat inap rumah sakit.\r\n\r\nJika Anda mengalami serangan asma yang tidak respon terhadap inhaler bronkodilator yang biasa Anda gunakan, maka kondisi ini dianggap sebagai keadaan darurat medis. Serangan asma yang parah memerlukan perawatan medis darurat.\r\n\r\nSumber: WebMD

The post Serangan Asma Yang Parah appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/serangan-asma-yang-parah/feed/ 0
Asma Bronkial http://dokita.co/blog/asma-bronkial/ http://dokita.co/blog/asma-bronkial/#respond Sat, 19 Jul 2014 10:07:51 +0000 http://dokita.co/?p=10619 (Image courtesy of marin / freedigitalphotos.net) \r\nApakah Anda pernah dengar istilah “asma bronkial” dan bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan asma bronkial? Ketika orang berbicara tentang asma bronkial, mereka sebenarnya berbicara tentang asma, yaitu penyakit peradangan kronis pada saluran napas yang menyebabkan “serangan” batuk, mengi, sesak napas, dan sesak dada secara periodik.\r\n\r\nMenurut CDC, saat ini lebih... Read more »

The post Asma Bronkial appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Asma Bronkial(Image courtesy of marin / freedigitalphotos.net)

\r\nApakah Anda pernah dengar istilah “asma bronkial” dan bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan asma bronkial? Ketika orang berbicara tentang asma bronkial, mereka sebenarnya berbicara tentang asma, yaitu penyakit peradangan kronis pada saluran napas yang menyebabkan “serangan” batuk, mengi, sesak napas, dan sesak dada secara periodik.\r\n\r\nMenurut CDC, saat ini lebih dari 25 juta orang Amerika, termasuk 6.8 juta anak di bawah usia 18 tahun menderita asma.\r\n\r\nAlergi terkait erat dengan asma dan penyakit pernapasan lain seperti sinusitis kronis, infeksi telinga tengah, dan polip hidung. Yang menarik adalah analisa terbaru dari penderita asma menunjukkan bahwa mereka yang memiliki alergi dan asma, lebih mungkin untuk bangun di malam hari akibat asma, tidak masuk kerja akibat asma, dan membutuhkan obat yang lebih kuat untuk mengendalikan gejala asma mereka.\r\n\r\nAsma dikaitkan dengan sel mast, eosinofil, dan limfosit T. Sel mast adalah sel-sel penyebab alergi yang melepaskan bahan kimia seperti histamin. Histamin adalah zat yang menyebabkan hidung tersumbat dan meler pada flu dan hay fever, penyempitan saluran napas di asma, dan daerah yang gatal di alergi kulit. Sedangkan Eosinofil adalah jenis sel darah putih yang berhubungan dengan penyakit alergi. Limfosit T juga sel darah putih yang terkait dengan alergi dan peradangan.\r\n\r\nSel-sel tersebut bersama dengan sel-sel inflamasi lainnya, terlibat dalam pengembangan peradangan saluran napas pada asma, yang mengakibatkan saluran napas hiper responsif, keterbatasan aliran napas, gejala masalah pernapasan, dan penyakit kronis. Pada individu tertentu, peradangan menyebabkan perasaan sesak dada dan sesak napas, yang seringkali dirasakan pada malam hari (asma nocturnal) atau pagi hari. Sedangkan pada beberapa yang lain, mereka hanya merasakan gejala ketika berolahraga (yang disebut asma akibat olahraga). Karena peradangan, saluran napas menjadi hiper responsif akibat pemicu yang spesifik.\r\n

Pemicu Asma Bronkial

\r\nPemicu asma bronkial dapat meliputi:\r\n

    \r\n
  • Merokok dan dekat dengan orang yang merokok
  • \r\n

  • Infeksi seperti pilek, flu, atau pneumonia
  • \r\n

  • Alergen seperti makanan, serbuk sari, jamur, tungau debu, dan bulu hewan peliharaan
  • \r\n

  • Olahraga
  • \r\n

  • Polusi udara dan racun
  • \r\n

  • Cuaca, terutama perubahan suhu yang ekstrim
  • \r\n

  • Obat-obatan (seperti aspirin, NSAID, dan beta-blocker)
  • \r\n

  • Aditif makanan (seperti MSG)
  • \r\n

  • Stres emosional dan kecemasan
  • \r\n

  • Bernyanyi, tertawa, atau menangis
  • \r\n

  • Parfum dan wewangian
  • \r\n

  • Acid Reflux
  • \r\n

\r\n

Tanda dan Gejala Asma Bonkial

\r\nPada asma bronkial, Anda mungkin memiliki satu atau lebih tanda-tanda dan gejala berikut:\r\n

    \r\n
  • Sesak napas
  • \r\n

  • Sesak dada
  • \r\n

  • Mengi
  • \r\n

  • Batuk berlebihan atau batuk yang membuat Anda terjaga di malam hari
  • \r\n

\r\n

Diagnosis Asma Bronkial

\r\nKarena gejala asma tidak selalu terjadi ketika Anda sedang periksa ke dokter, maka penting bagi Anda untuk menjelaskan ke dokter mengenai tanda dan gejala asma Anda atau anak Anda. Anda juga mungkin perlu mengetahui kapan gejala terjadi, misalnya apakah selama olahraga, bersamaan dengan pilek, atau setelah mencium asap. Beberapa tes Asma antara lain:\r\n

    \r\n
  • Spirometri: Sebuah tes fungsi paru untuk mengukur kapasitas pernapasan dan seberapa baik Anda bernapas. Anda akan bernapas ke dalam perangkat yang disebut spirometer.
  • \r\n

  • Peak Expiratory Flow (PEF): Menggunakan alat yang disebut peak flow meter, Anda membuang napas secara paksa ke dalam tabung untuk mengukur kekuatan udara yang dapat Anda keluarkan dari paru-paru. Pemantauan peak flow dapat memungkinkan Anda untuk memonitor kondisi asma Anda di rumah.
  • \r\n

  • Foto Rontgen Dada: Dokter Anda mungkin melakukan rontgen dada untuk menyingkirkan penyakit lain yang mungkin memiliki gejala-gejala yang sama.
  • \r\n

\r\n

Mengobati Asma Bronkial

\r\nSetelah diagnosis, dokter akan merekomendasikan obat asma (yang dapat mencakup inhaler asma dan pil) dan perubahan gaya hidup untuk mengobati dan mencegah serangan asma. Sebagai contoh, inhaler asma anti-inflamasi yang bekerja lama sering diperlukan untuk mengobati peradangan yang terkait dengan asma. Inhaler ini memberikan steroid dosis rendah untuk paru-paru dengan efek samping yang minimal, jika digunakan dengan benar. Fast-acting atau “rescue” inhaler bronkodilator bekerja cepat untuk membuka saluran udara selama serangan asma.\r\n\r\nJika Anda memiliki asma bronkial, maka pastikan agar dokter Anda menunjukkan cara penggunaan inhaler yang benar. Pastikan agar “rescue” inhaler selalu Anda bawa dalam kasus serangan asma atau asma darurat. Meskipun belum ada obat yang menyembuhkan asma, tetapi ada obat-obat asma yang dapat membantu mencegah gejala asma.\r\n\r\nSumber: WebMD

The post Asma Bronkial appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/asma-bronkial/feed/ 0
Apakah yang memicu kambuhnya asma dan apakah obatnya? http://dokita.co/blog/apakah-yang-memicu-kambuhnya-asma-dan-apakah-obatnya/ http://dokita.co/blog/apakah-yang-memicu-kambuhnya-asma-dan-apakah-obatnya/#comments Mon, 21 Jan 2013 05:07:38 +0000 http://dokita.co/blog/?p=3095 Q: Dear Dokter, Apakah yang memicu asma dapat kambuh? Apakah obat asma? \r\n A: Pemicu/penyebab penyakit asthma sangat individual sehingga tergantung orangnya. Umumnya akibat alergi terhadap sesuatu, misalnya cuaca dingin, debu, bulu hewan peliharaan dan sebagainya. Jadi perlu mencari tahu apa pemicunya dan kemudian sebisa mungkin hindari pemicu tersebut. Jika sering Asma, sebaiknya konsultasi dengan dokter dan... Read more »

The post Apakah yang memicu kambuhnya asma dan apakah obatnya? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Q: Dear Dokter, Apakah yang memicu asma dapat kambuh? Apakah obat asma?

\r\n

A: Pemicu/penyebab penyakit asthma sangat individual sehingga tergantung orangnya. Umumnya akibat alergi terhadap sesuatu, misalnya cuaca dingin, debu, bulu hewan peliharaan dan sebagainya. Jadi perlu mencari tahu apa pemicunya dan kemudian sebisa mungkin hindari pemicu tersebut. Jika sering Asma, sebaiknya konsultasi dengan dokter dan lakukan Rofoto (Rontgen foto) paru untuk memantau apakah ada kelainan paru lain. Untuk obat asma harus menggunakan resep jadi perlu konsultasi dengan dokter dahulu.

The post Apakah yang memicu kambuhnya asma dan apakah obatnya? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/apakah-yang-memicu-kambuhnya-asma-dan-apakah-obatnya/feed/ 4
Apa solusi mengatasi batuk berdahak yang susah keluar dan dada terasa sesak? http://dokita.co/blog/apa-solusi-mengatasi-batuk-berdahak-yang-susah-keluar-dan-dada-terasa-sesak/ http://dokita.co/blog/apa-solusi-mengatasi-batuk-berdahak-yang-susah-keluar-dan-dada-terasa-sesak/#comments Mon, 21 Jan 2013 02:23:11 +0000 http://dokita.co/blog/?p=2991 Q: Dear Dokter, Saya mengalami batuk berdahak, dan dahakpun susah keluar, dada saya juga terasa sesak, mohon solusinya Dok. \r\n A: Batuk berdahak dan sesak yang dialami dimungkinkan karena adanya asthma. Asma ada 2 tipe, yaitu asthma paru dan asthma jantung, jadi perlu diteliti dahulu karena cara pengobatan keduanya berbeda, jadi sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter. Jikalau... Read more »

The post Apa solusi mengatasi batuk berdahak yang susah keluar dan dada terasa sesak? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Q: Dear Dokter, Saya mengalami batuk berdahak, dan dahakpun susah keluar, dada saya juga terasa sesak, mohon solusinya Dok.

\r\n

A: Batuk berdahak dan sesak yang dialami dimungkinkan karena adanya asthma. Asma ada 2 tipe, yaitu asthma paru dan asthma jantung, jadi perlu diteliti dahulu karena cara pengobatan keduanya berbeda, jadi sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter. Jikalau hendak mengurangi riak saja, boleh mencoba untuk minum obat tablet ambrosol 3 X 1. 

The post Apa solusi mengatasi batuk berdahak yang susah keluar dan dada terasa sesak? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/apa-solusi-mengatasi-batuk-berdahak-yang-susah-keluar-dan-dada-terasa-sesak/feed/ 4
Apakah Asma? http://dokita.co/blog/apakah-asma/ http://dokita.co/blog/apakah-asma/#comments Fri, 13 Jul 2012 08:44:32 +0000 http://dokita.co/blog/?p=263 Asma adalah penyakit kronis saluran pernapasan yang membuat sulit bernapas. Dengan asma, ada peradangan di saluran pernapasan yang mengakibatkan penyempitan sementara saluran pernapasan yang membawa oksigen ke paru-paru. Hal ini menyebabkan gejala asma, termasuk batuk, mengi, sesak napas, dan sesak dada. Beberapa orang menyebut asma sebagai “asma bronkial.” \r\n Meskipun ada pengobatan yang secara ajaib mengobati gejala... Read more »

The post Apakah Asma? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Asma adalah penyakit kronis saluran pernapasan yang membuat sulit bernapas. Dengan asma, ada peradangan di saluran pernapasan yang mengakibatkan penyempitan sementara saluran pernapasan yang membawa oksigen ke paru-paru. Hal ini menyebabkan gejala asma, termasuk batuk, mengi, sesak napas, dan sesak dada. Beberapa orang menyebut asma sebagai “asma bronkial.”

\r\n

Meskipun ada pengobatan yang secara ajaib mengobati gejala asma, asma tetap masalah serius, bahkan berbahaya. Penyakit ini mempengaruhi lebih dari 25 juta orang Amerika dan menyebabkan hampir 2 juta kunjungan ke ruang gawat darurat per tahun. Dengan pengobatan asma yang tepat, Anda dapat hidup baik dengan kondisi ini. Namun pengobatan asma yang tidak memadai akan membatasi kemampuan untuk berolahraga dan aktif. Asma yang terkontrol dengan buruk, dapat menyebabkan beberapa kunjungan ke ruang gawat darurat, bahkan masuk ke rumah sakit, sehingga dapat mempengaruhi kinerja Anda di rumah dan tempat kerja.

\r\n\r\nAda tiga ciri utama dari asma:\r\n\r\n1. Halangan Saluran Pernapasan. Saat bernafas normal, pita otot yang mengelilingi saluran pernapasan dalam kondisi santai, dan udara dapat bergerak bebas. Namun pada orang dengan asma, zat penyebab alergi dan pemicu lingkungan membuat pita otot di sekitar saluran pernapasan mengetat, dan udara tidak dapat bergerak bebas. Kurangnya udara menyebabkan seseorang merasa sesak napas, dan udara yang bergerak melalui saluran pernapasan yang mengetat menyebabkan suara siulan yang dikenal sebagai mengi.\r\n

\r\n(Untungnya, penyempitan saluran pernapasan ini dapat dibalik, sebuah ciri yang membedakan asma dengan penyakit paru lain seperti bronkitis atau emfisema.)\r\n

2. Peradangan. Penderita asma memiliki saluran bronkial merah dan bengkak. Peradangan ini diduga berkontribusi besar terhadap kerusakan jangka panjang ke paru-paru yang disebabkan oleh asma. Oleh karena itu, mengobati peradangan ini merupakan kunci untuk mengelola asma dalam jangka panjang.

\r\n

3. Saluran Pernapasan yang Sensitif. Saluran pernapasan penderita asma sangat sensitif. Saluran pernapasan cenderung bereaksi berlebihan dan mempersempit yang disebabkan hanya karena sedikit pemicu seperti serbuk sari, bulu binatang, debu, atau asap.

\r\nSerangan Asma pada Orang Dewasa\r\n

Asma dapat terjadi pada usia berapapun, walaupun asma lebih umum pada individu muda (di bawah usia 40 tahun).

\r\n

Orang yang memiliki riwayat keluarga asma, memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang penyakit asma. Alergi dan asma sering terjadi bersama-sama. Merokok dan asma merupakan kombinasi berbahaya, walau begitu masih umum dilakukan.

\r\n

Namun, siapa pun dapat terserang asma setiap saat, dan serangan asma pada orang dewasa sering terjadi. Jika Anda memiliki gejala asma, silakan berbicara dengan dokter Anda. Jika Anda memiliki serangan asma pada orang dewasa, dokter Anda akan menginstruksikan Anda menggunakan inhaler asma dan obat asma lain untuk mencegah masalah pernapasan lebih lanjut.

\r\nAsma pada Anak-anak\r\n

Asma saat ini semakin umum di kalangan anak-anak. Hampir satu dari 10 anak-anak Amerika sekarang memiliki asma, kenaikan yang tajam dan saat ini ilmuwan masih mencari tahu penyebab. Diperkirakan 6,5 juta anak di bawah usia 18 (8,9%) sekarang ini didiagnosis dengan penyakit asma. Tingkat asma pada anak telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak tahun 1980, menurut CDC.

\r\n

Gejala asma dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam anak yang sama. Tanda dan gejala asma yang perlu diperhatikan meliputi:

\r\n\r\n

    \r\n
  • Sering batuk, yang mungkin terjadi selama bermain, pada malam hari, atau saat tertawa. Sangat penting untuk mengetahui bahwa batuk dengan asma mungkin satu-satunya gejala yang tampak.
  • \r\n

  • Kurang energi saat bermain
  • \r\n

  • Cepat bernapas
  • \r\n

  • Keluhan sesak dada atau “sakit” dada”
  • \r\n

  • Suara siulan saat menarik napas ke dalam atau keluar. Suara siulan ini disebut mengi.
  • \r\n

  • Gerakan jungkat-jungkit di dada akibat sesak napas. Gerakan ini disebut retraksi.
  • \r\n

  • Sesak napas, kesulitan bernapas
  • \r\n

  • Otot leher dan dada mengencang
  • \r\n

  • Merasa lemah atau lelah
  • \r\n

\r\nPenyebab dan Pemicu Asma\r\nPenderita asma memiliki saluran udara yang sangat sensitif yang bereaksi terhadap berbagai hal di lingkungan yang disebut “pemicu asma”. Kontak dengan pemicu asma menyebabkan gejala asma untuk mulai atau memburuk. Berikut ini adalah pemicu-pemicu umum untuk asma:\r\n

    \r\n
  • Infeksi seperti sinusitis, pilek, dan flu
  • \r\n

  • Alergen seperti serbuk sari, spora jamur, bulu hewan peliharaan, dan tungau debu
  • \r\n

  • Iritasi seperti bau yang kuat dari parfum atau larutan pembersih, dan polusi udara
  • \r\n

  • Asap tembakau
  • \r\n

  • Latihan, yang disebut asma akibat olahraga
  • \r\n

  • Cuaca, perubahan suhu dan / atau kelembaban, udara dingin
  • \r\n

  • Emosi yang kuat seperti kecemasan, tawa atau menangis, stres
  • \r\n

  • Obat-obatan, seperti penderita asma yang sensitif dengan aspirin
  • \r\n

\r\nSerangan Asma\r\n

Serangan asma adalah dengan tiba-tiba memburuknya gejala asma. Ketika serangan asma, saluran pernapasan Anda mengencang, membengkak, atau terisi dengan lendir. Gejala umumnya termasuk:

\r\n\r\n

    \r\n
  • Batuk, terutama pada malam hari
  • \r\n

  • Mengi (suara siulan bernada tinggi saat bernapas keluar)
  • \r\n

  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • \r\n

  • Dada terasa sesak, nyeri, atau tekanan
  • \r\n

\r\n

Tidak setiap orang dengan asma memiliki gejala yang sama dari serangan asma. Anda mungkin tidak memiliki semua gejala, atau Anda mungkin memiliki gejala yang berbeda pada waktu yang berbeda. Gejala Anda mungkin juga bervariasi dari satu serangan asma ke yang berikutnya, menjadi ringan selama satu serangan dan parah sewaktu yang lain.

\r\nStatus Asthmaticus (Serangan Asma yang parah)\r\n

Serangan asma yang berkepanjangan yang tidak merespon terhadap pengobatan dengan bronkodilator adalah darurat medis. Para dokter menyebut serangan-serangan berat ini “status asthmaticus” dan mereka memerlukan perawatan darurat segera.

\r\n

Diagnosis dan Pengobatan Asma\r\nJika Anda menduga bahwa Anda memiliki asma, segera bertemu dengan dokter spesialis asma Anda. Ia dapat memeriksa Anda dan menjalankan tes untuk asma untuk menentukan apakah Anda memilikinya.

\r\n

Jika diagnosis asma telah diperoleh, ada banyak pengobatan asma yang tersedia untuk membuat Anda merasa lebih baik dan memperbaiki masalah mendasar yang menyebabkan asma.

\r\n

Sumber: WebMD

The post Apakah Asma? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/apakah-asma/feed/ 16