Dokita - Dokter Kita » Gangguan Tidur http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Fri, 25 Oct 2013 09:10:24 +0000 ic-en-GB hourly 1 Dampak Begadang Bagi Kesehatan (Part 1) http://dokita.co/blog/dampak-begadang-bagi-kesehatan-part-1/ http://dokita.co/blog/dampak-begadang-bagi-kesehatan-part-1/#comments Thu, 24 Oct 2013 04:42:00 +0000 aaminoto http://dokita.co/?p=8879 (Image courtesy of David Castillo Dominici / freedigitalphotos.net) Artikel Dampak Begadang Bagi Kesehatan ini terdiri dari 2 bagian. Bagian keduanya dapat dibaca disini. Kesibukan mengakibatkan kita mengorbankan jam waktu istirahat malam hari, dan berbagai konsekuensi harus kita tanggung dari pilihan hidup begadang. Hidup Normal, Hidup Sehat Ada dampak dari berbagai profesi yang menuntut seseorang untuk bekerja... Read more »

The post Dampak Begadang Bagi Kesehatan (Part 1) appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Dampak Bergadang Bagi Kesehatan Part 1(Image courtesy of David Castillo Dominici / freedigitalphotos.net)

Artikel Dampak Begadang Bagi Kesehatan ini terdiri dari 2 bagian. Bagian keduanya dapat dibaca disini.

Kesibukan mengakibatkan kita mengorbankan jam waktu istirahat malam hari, dan berbagai konsekuensi harus kita tanggung dari pilihan hidup begadang.

Hidup Normal, Hidup Sehat

Ada dampak dari berbagai profesi yang menuntut seseorang untuk bekerja di saat orang lain beristirahat malam, seperti dokter jaga unit gawat darurat, para pekerja perbaikan jalan, dan juga bintang sinetron kejar tayang. Melakukan aktivitas di waktu demikian tidak lain adalah melawan ritme kerja tubuh pada umumnya. Konsekuensi dapat menjadi beragam, tetapi ada beberapa cara meminimalisir dampak tersebut.

Tubuh memiliki sebuah “jam tubuh” (lebih dikenal dengan sebutan irama sirkadian) yang menentukan jadwal berbagai aktivitas di dalam tubuh layaknya sebuah pabrik yang bekerja dengan beragam pekerja dengan masing-masing “jabatannya”. Cahaya dari luar menjadi rangsangan utama bagi jam tubuh. Cahaya mana pun dapat berpengaruh, tetapi penelitian menunjukkan bahwa cahaya biru monokromatik menjadi stimulus terkuat dalam memperpanjang aktivitas jam tubuh tersebut. Tentunya melalui mata kita, rangsangan tersebut diteruskan ke pusat penglihatan, tetapi turut serta mencapai bagian pusat dari otak tersebut, yaitu hipotalamus. Jam tubuh itu sendiri ada yang terletak di pusat (otak) dan ada pula yang terletak pada organ-organ tertentu dan diyakini memiliki mekanisme pengaturan sendiri. Kerja jam tubuh tersebut dapat dilihat dari jumlah melatonin dan kortisol.

Oleh karena proses tersebut merupakan proses alami yang berlangsung secara normal, gangguan padanya tentu akan mengacaukan proses-proses tersebut. Secara molekuler, dampak gangguan tersebut akan timbul pada pengaturan secara genetik berbagai molekul pengatur jam tubuh tersebut. Sejumlah zat bersifat merangsang pembentukan berbagai protein yang mengaktifkan sel-sel tertentu, sedangkan zat lainnya bersifat menghentikan pembentukan protein tersebut di kala protein dari sel tertentu berada dalam jumlah yang terlampau banyak.

Ada beberapa kasus sederhana gangguan “jam tubuh”. Saat Anda melakukan penerbangan jauh ke luar negri melintasi beberapa zona waktu, Anda termasuk rentan mengalami masalah tersebut (sering dikatakan sebagai jet lag). Ketika Anda berada di daerah yang baru, jam tubuh Anda tersebut masih berada pada daerah asal Anda. Dampak yang paling terasa adalah waktu tidur yang tidak tepat: sulit tidur ketika daerah baru Anda sudah menunjukkan malam hari dan mengantuk ketika berada di siang hari. Setidaknya dibutuhkan waktu penyesuaian jam tubuh sesuai berapa zona waktu yang telah Anda lewati. Lain halnya jika bekerja di malam hari. Badan yang seharusnya mulai diistirahatkan, terus-menerus dipaksa bekerja dan tidak jarang bekerja dalam penerangan yang cukup intensif hingga mengakibatkan hilangnya rasa kantuk. Namun, kelelahan berlebihan terjadi ketika sudah sampai di pagi hari. Kunci penyesuaian tersebut ada pada cahaya sebagai rangsangan utama jam tubuh tersebut. Di sinilah peranan jam tubuh sebagai pengatur waktu tidur dan memang diperlukan.

Peranan melatonin bahkan diketahui lebih potensial dalam mengendalikan radikal bebas tersebut daripada antioksidan dari luar, seperti vitamin C dan vitamin E. Radikal bebas dapat dikendalikan kadarnya melalui sejumlah periode tertentu agar terbuang atau terpakai dalam waktu yang tepat. Pengaruh lain dari jam tubuh tersebut juga menentukan pembentukan dan menjaga memori. Temuan tersebut terlepas dari pengaruh fungsi dari tidur yang memang juga memiliki kemampuan yang sama. Terdapat pula dugaan bahwa zat-zat pengatur jam tubuh tersebut turut serta berpengaruh pada pembentukan saraf.

Sumber:

  1. Munch M, Bromundt V. Light and chronobiology: implications for health and disease. 2012.
  2. Richards J. Gumz ML. Advances in understanding the peripheral circadian clocks. 2012.
  3. Salvatore P, et al. Biological rhythms and mood disorders. 2012.
  4. Kondratova AA, Kondratov RV. Circadian clock and pathology of the ageing brain. 2013.
  5. Balakrishnan A, et al. Circadian clock genes and implications for intestinal nutrient uptake. 2012.

Teks: Naldo Sofian

The post Dampak Begadang Bagi Kesehatan (Part 1) appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/dampak-begadang-bagi-kesehatan-part-1/feed/ 0
Apakah Anda Sering Terbangun Di Malam Hari? http://dokita.co/blog/sering-terbangun-di-malam-hari/ http://dokita.co/blog/sering-terbangun-di-malam-hari/#comments Fri, 05 Jul 2013 04:06:24 +0000 admin http://dokita.co/?p=6884 Anda mengatur alarm untuk berbunyi pukul 06:00, tapi untuk ketiga kalinya dalam minggu ini, Anda terbangun pada pukul 01.oo. Sedangkan Anda memerlukan istirahat lebih banyak, tetapi perlu waktu yang lama agar Anda dapat tertidur lagi. Ketika Anda tertidur lagi, tidak lama kemudian alarm Anda berdering. Apakah cerita diatas sering Anda alami? Anda mungkin menderita insomnia... Read more »

The post Apakah Anda Sering Terbangun Di Malam Hari? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
sering terbangun di malam hari
Anda mengatur alarm untuk berbunyi pukul 06:00, tapi untuk ketiga kalinya dalam minggu ini, Anda terbangun pada pukul 01.oo. Sedangkan Anda memerlukan istirahat lebih banyak, tetapi perlu waktu yang lama agar Anda dapat tertidur lagi. Ketika Anda tertidur lagi, tidak lama kemudian alarm Anda berdering.

Apakah cerita diatas sering Anda alami? Anda mungkin menderita insomnia yang membuat Anda sulit untuk tetap tertidur.

Apa yang Membuat Anda Terbangun di Malam Hari?

Insomnia tengah malam mempengaruhi perempuan hampir dua kali lebih banyak daripada laki-laki. Insomnia ini lebih sering terjadi pada usia pertengahan.

Beberapa hal yang dapat mengganggu tidur Anda , seperti: nyeri kronis, sleep apnea (baca artikel sleep apnea disini), terbangun berulang kali karena perlu ke kamar mandi dan bisa juga rasa panas tiba-tiba di muka pada wanita menopause.

Sementara itu, masalah kehidupan Anda seperti masalah pernikahan, kehilangan pekerjaan, bertambahnya usia, atau anak-anak meninggalkan rumah dan sebagainya, dapat membuat Anda memiliki banyak pikiran di malam hari, yang dapat juga  menyebabkan tidur Anda terganggu.

Setelah Anda mulai terbangun di malam hari, maka lingkaran setan dapat terjadi. Semakin Anda khawatir kekurangan tidur, maka semakin sulit untuk tetap tertidur.

“Semua orang pernah mengalami terbangun di malam hari. Kebanyakan orang dapat melanjutkan tidurnya lagi. Tetapi beberapa orang mulai khawatir mengenai hal ini,” kata psikolog klinis Theresa Lengerich, PsyD. Beliau adalah direktur ilmu perilaku Bethesda Family Medicine Residency Program di Cincinnati.

“Ketika Anda berbaring di tempat tidur dan Anda menjadi tegang, maka hal ini dapat menyulitkan Anda untuk tidur kembali. Setelah itu Anda menjadi marah,” kata Lengerich. “Jika kejadian ini terus berlanjut setiap malam, maka hal tersebut dapat menjadi respon terkondisi yang dapat menyebabkan insomnia.”

Sleep Hygiene Untuk Membantu Mendapatkan Tidur yang Lebih Baik

“Sleep Hygiene” terdengar seperti berkaitan dengan kebersihan, tetapi sebenarnya hal ini mengacu pada peningkatan beberapa kebiasaan Anda untuk mengatasi sering terbangun di malam hari dan memberikan tidur malam yang baik.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah perubahan rutinitas Anda di siang hari seperti:

  • Hindari tidur di siang hari
  • Berolahraga teratur
  • Pastikan Anda pergi keluar di siang hari agar mendapatkan paparan cahaya alami. Hal ini akan membantu Anda mempertahankan siklus tidur-bangun yang sehat.

Ada juga langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan tidur  ketika menjelang atau dekat dengan waktu tidur seperti:

  • Hindari minuman berkafein dan beralkohol
  • Jangan menggunakan produk tembakau
  • Tidak makan besar yang dekat dengan waktu tidur
  • Hindari pembicaraan emosional sebelum pergi tidur

Penting juga untuk menjaga jadwal tidur-bangun selama seminggu dan juga pada akhir pekan Anda. Cobalah untuk pergi tidur dan bangun tidur pada waktu yang sama setiap hari.

Kapan Waktunya Anda Perlu Periksa Ke Dokter?

Lengerich merekomendasikan “tiga aturan” untuk membantu Anda memutuskan apakah Anda perlu periksa ke dokter:

  • Apakah Anda terbangun setidaknya tiga hari dalam seminggu?
  • Apakah Anda perlu waktu lebih dari 30 menit agar tertidur kembali?
  • Apakah kondisi ini sudah berlangsung selama 30 hari atau lebih?

Jika Anda menjawab “ya” untuk pertanyaan-pertanyaan diatas, maka Anda harus mencari bantuan profesional.

Kabar baiknya adalah insomnia dapat diobati.

Sementara Anda dan dokter mencari tahu apa yang menyebabkan masalah tidur, Anda mungkin diresepkan obat tidur. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter Anda untuk melihat apakah obat-obatan yang dijual bebas di apotik dapat membantu. Obat tidur dapat membantu mengobati insomnia ketika Anda mencoba terapi jenis lain.

Jika Anda tidak memiliki kondisi penyebab gangguan tidur Anda, maka dokter dapat merekomendasikan penelitian tidur, yang dapat dilakukan di pusat gangguan tidur atau kadang-kadang di rumah Anda.

Selama penelitian, para ahli memonitor ketika Anda tidur untuk menentukan apakah Anda memiliki sleep apnea, restless leg syndrome (baca artikel restless leg syndrome disini), atau gangguan lain yang dapat diobati.

Jika insomnia tidak terkait dengan masalah kesehatan fisik, maka Anda mungkin dirujuk ke psikiater, psikolog, atau terapis lainnya. Mereka dapat memberikan pelatihan relaksasi, terapi perilaku, dan metode lain untuk membantu Anda mendapatkan tidur yang lebih baik.

Sumber: WebMD

The post Apakah Anda Sering Terbangun Di Malam Hari? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/sering-terbangun-di-malam-hari/feed/ 0
Gangguan Irama Circadian http://dokita.co/blog/gangguan-irama-circadian/ http://dokita.co/blog/gangguan-irama-circadian/#comments Mon, 24 Jun 2013 04:52:32 +0000 admin http://dokita.co/?p=6760 Circadian Rhythm Disorder adalah gangguan irama circadian seseorang. Irama circadian adalah istilah yang diberikan untuk “jam dalam tubuh” yang mengatur 24 jam siklus proses biologis pada hewan dan tumbuhan. Istilah circadian berasal dari kata Latin yang secara harifiah berarti sepanjang hari, dimana terdapat aktivitas gelombang otak, produksi hormon, regenerasi sel, dan aktivitas biologis lain selama... Read more »

The post Gangguan Irama Circadian appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>

Circadian Rhythm Disorder adalah gangguan irama circadian seseorang. Irama circadian adalah istilah yang diberikan untuk “jam dalam tubuh” yang mengatur 24 jam siklus proses biologis pada hewan dan tumbuhan.

Istilah circadian berasal dari kata Latin yang secara harifiah berarti sepanjang hari, dimana terdapat aktivitas gelombang otak, produksi hormon, regenerasi sel, dan aktivitas biologis lain selama siklus 24 jam.

“Jam” circadian manusia terletak terutama di suprachiasmatic nucleus (SCN), yaitu sekelompok sel yang terletak di hipotalamus (bagian dari otak). Irama circadian penting dalam menentukan pola tidur.

Apa Penyebab Gangguan Irama Circadian ?

Gangguan irama circadian dapat disebabkan oleh banyak faktor antara lain:

  • Shift kerja
  • Kehamilan
  • Perubahan zona waktu
  • Obat-obatan
  • Perubahan rutinitas

Gangguan Irama Circadian Yang Sering Ditemukan

  • Jet Lag atau Rapid Time Zone Change Syndrome: Sindrom ini terdiri dari gejala seperti rasa kantuk yang berlebihan dan kurang kewaspadaan di siang hari pada orang-rang yang melakukan perjalanan melintasi zona waktu.
  • Shift Work Sleep Disorder: Gangguan tidur  ini mempengaruhi orang-orang yang jam kerjanya sering dirotasi atau bekerja pada malam hari.
  • Delayed Sleep Phase Syndrome (DSPS): Ini adalah gangguan waktu tidur. Orang dengan DSPS cenderung tidur sangat larut malam dan mengalami kesulitan terbangun pada waktunya untuk bekerja, sekolah, atau kegiatan sosial.
  • Advanced Sleep Phase Syndrome (ASPD): Ini adalah gangguan ketika seseorang tidur lebih awal dan bangun lebih awal dari yang diinginkan. ASPD menyebabkan gejala kantuk pada sore hari, terpaksa tidur lebih awal (misalnya: jam 6 sampai 9 malam), dan bangun lebih awal dari yang diinginkan (misalnya: jam 1 sampai 5 pagi).
  • Non 24 Hour Sleep Wake Disorder: Ini adalah gangguan tidur dimana seseorang walaupun memiliki pola tidur yang normal, namun hidupnya seperti 25 jam sehari. Siklus tidur orang tersebut akan terpengaruh oleh insomnia yang berubah-rubah. Insomnia ini terjadi pada waktu yang berbeda setiap malam. Kadang-kadang penderita akan terlambat tidur dan bangun telat, dan kadang-kadang tidur lebih awal dan bangun lebih awal.

Bagaimana Mengobati Gangguan Irama Circadian ?

Gangguan irama circadia diobati berdasarkan jenis gangguan yang dialami. Tujuan dari pengobatan adalah untuk menyesuaikan pola tidur penderita agar dapat memenuhi gaya hidup yang diinginkan.

Terapi biasanya menggabungkan teknik sleep hygiene dan terapi rangsangan dari luar yang tepat, seperti terapi cahaya terang atau chronotherapy. Chronotherapy adalah teknik pengelolaan perilaku dimana waktu tidur secara bertahap dan sistematis disesuaikan sampai mencapai waktu tidur yang diinginkan. Terapi cahaya terang dirancang untuk mengatur ulang irama circadian penderita ke pola yang diinginkan. Kombinasi kedua terapi ini dapat menghasilkan hasil yang signifikan bagi penderita gangguan irama circadian.

Sumber: WebMD

The post Gangguan Irama Circadian appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/gangguan-irama-circadian/feed/ 0
Apakah Anda Cukup Tidur atau Kurang Tidur? http://dokita.co/blog/apakah-anda-cukup-tidur-atau-kurang-tidur/ http://dokita.co/blog/apakah-anda-cukup-tidur-atau-kurang-tidur/#comments Thu, 20 Jun 2013 03:56:46 +0000 admin http://dokita.co/?p=6745 Jumlah jam tidur yang dibutuhkan seseorang tergantung dari banyak faktor, antara lain: usia. Sebagai contoh, secara umum cukup tidur pada: Bayi membutuhkan tidur sekitar 16 jam sehari Remaja membutuhkan tidur rata-rata sekitar 9 jam. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan tidur sekitar 7 sampai 8 jam sehari. Namun, beberapa orang mungkin memerlukan tidur sedikitnya 5 jam atau... Read more »

The post Apakah Anda Cukup Tidur atau Kurang Tidur? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Apakah Anda Cukup Tidur atau Kurang Tidur

Jumlah jam tidur yang dibutuhkan seseorang tergantung dari banyak faktor, antara lain: usia. Sebagai contoh, secara umum cukup tidur pada:

  • Bayi membutuhkan tidur sekitar 16 jam sehari
  • Remaja membutuhkan tidur rata-rata sekitar 9 jam.
  • Kebanyakan orang dewasa membutuhkan tidur sekitar 7 sampai 8 jam sehari. Namun, beberapa orang mungkin memerlukan tidur sedikitnya 5 jam atau sebanyak 10 jam setiap hari
  • Dalam 3 bulan pertama kehamilan, wanita sering memerlukan jam tidur lebih banyak dari biasanya

Para ahli mengatakan bahwa jika Anda mengantuk di siang hari atau bahkan pada saat kegiatan yang membosankan, maka Anda kurang tidur.

Perampasan Debit Tidur

Jumlah kebutuhan jam tidur seseorang meningkat jika dia kurang tidur pada hari-hari sebelumnya. Kurang tidur tersebut menyebabkan “hutang tidur”, yaitu seperti penarikan berlebih di bank. Pada akhirnya, tubuh Anda akan menuntut agar hutang tidur tersebut dilunasi. Kita tidak beradaptasi dengan kondisi kurang tidur. Jadi walaupun kita mungkin terbiasa dengan kondisi kurang tidur, namun dampaknya seperti penilaian kita, waktu reaksi, dan fungsi lainnya masih terganggu.

Konsekuensi Kurang Tidur

Kurang tidur dapat menyebabkan:

  • Masalah memori/ingatan
  • Depresi
  • Melemahnya sistem kekebalan tubuh yang meningkatkan kemungkinan Anda menjadi sakit
  • Meningkatnya persepsi rasa nyeri

Bahaya Kurang Tidur

Banyak penelitian menjelaskan bahwa kurang tidur adalah berbahaya. Hasil pengujian dari orang-orang yang kurang tidur menggunakan simulator mengemudi atau melakukan tugas koordinasi tangan-mata adalah mereka melakukannya seburuk atau lebih buruk dari orang yang mabuk.

Kurang tidur juga meningkatkan efek alkohol pada tubuh, sehingga orang yang lelah dan minum alkohol akan menjadi lebih mabuk dibandingkan seseorang yang cukup tidur.

Menurut National Highway Traffic Safety Administration, kelelahan pengemudi bertanggung jawab untuk sekitar 56.000 kecelakaan kendaraan bermotor dan 1.500 kematian setiap tahun. Mengantuk adalah tahap terakhir otak sebelum tidur, sehingga mengemudi saat mengantuk dapat /dan sering kali menyebabkan kecelakaan. Kafein dan stimulan lain tidak dapat mengatasi efek dari kurang tidur yang parah.

National Sleep Foundation mengatakan bahwa jika Anda:

  • Mata Anda sulit terfokus
  • Tidak bisa berhenti menguap
  • Tidak mengingat telah mengemudi beberapa mil terakhir

Maka Anda mungkin terlalu mengantuk untuk mengemudi dengan aman.

Sumber: WebMD

The post Apakah Anda Cukup Tidur atau Kurang Tidur? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/apakah-anda-cukup-tidur-atau-kurang-tidur/feed/ 0
Mengobati Tidur Sambil Berjalan (Sleepwalking) http://dokita.co/blog/mengobati-tidur-sambil-berjalan-sleepwalking/ http://dokita.co/blog/mengobati-tidur-sambil-berjalan-sleepwalking/#comments Wed, 19 Jun 2013 03:34:50 +0000 admin http://dokita.co/?p=6642 Perawatan medis diperlukan untuk mengobati tidur sambil berjalan (sleepwalking) yang disebabkan oleh kondisi/masalah medis. Dalam beberapa kasus, obat resep dapat diberikan untuk mengendalikan tidur sambil berjalan. Selain itu, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi dampak tidur sambil berjalan. Tips Mencegah Tidur Sambil Berjalan Tidak ada cara pencegahan pasti. Namun ada beberapa langkah... Read more »

The post Mengobati Tidur Sambil Berjalan (Sleepwalking) appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Cara Mengobati Sleepwalking (Tidur Sambil Berjalan)

Perawatan medis diperlukan untuk mengobati tidur sambil berjalan (sleepwalking) yang disebabkan oleh kondisi/masalah medis. Dalam beberapa kasus, obat resep dapat diberikan untuk mengendalikan tidur sambil berjalan. Selain itu, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi dampak tidur sambil berjalan.

Tips Mencegah Tidur Sambil Berjalan

Tidak ada cara pencegahan pasti. Namun ada beberapa langkah tertentu yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan risiko, antara lain:

  • Tidur yang cukup.
  • Mengelola stres. Bermeditasi atau melakukan latihan relaksasi.
  • Menghindari segala bentuk rangsangan seperti auditori ataupun visual,  sebelum Anda tidur.

Tips Perlindungan Diri Ketika Tidur Sambil Berjalan

Langkah-langkah berikut dapat dilakukan untuk mencegah bahaya, antara lain:

  • Buat dan jaga lingkungan tempat tidur yang aman, bebas dari benda-benda berbahaya atau tajam.
  • Tidur di kamar tidur lantai dasar jika memungkinkan.
  • Mengunci pintu dan jendela.
  • Tutup kaca jendela dengan tirai yang berat.
  • Pasang alarm atau bel di pintu kamar tidur Anda.

Perawatan Medis Tidur Sambil Berjalan

Perawatan medis dapat dilakukan jika tidur sambil berjalan disebabkan oleh kondisi medis, seperti gastroesophageal reflux, obstructive sleep apnea, kejang, gerakan tungkai kaki secara periodik, atau restless leg syndrome. Setelah kondisi medis tersebut diobati, maka seharusnya tidur sambil berjalan akan berhenti.

Obat-obatan mungkin diperlukan jika:

  • Penderita tidur sambil berjalan memiliki risiko cedera,
  • Menyebabkan gangguan signifikan bagi keluarga atau rasa kantuk yang berlebihan di siang hari,
  • Jika cara pengobatan lain tidak bekerja.

Obat-obatan untuk Mengobati Tidur Sambil Berjalan

Obat-obatan yang mungkin berguna adalah:

  • ProSom
  • Klonopin
  • Trazodone (Desyrel)

Penggunaan obat seringkali dapat dihentikan setelah tidur sambil berjalan tidak kambuh selama beberapa minggu. Frekuensi terjadinya tidur sambil berjalan kadang meningkat sementara setelah penggunaan obat dihentikan.

Metoda Pengobatan Lain

Teknik Relaksasi, mental imagenary, dan anticipatory awakening adalah metoda pengobatan jangka panjang yang umum digunakan bagi orang-orang dengan gangguan tidur sambil berjalan.

Anticipatory awakening adalah metoda yang membangunkan anak atau seseorang sekitar 15-20 menit sebelum sleepwalking biasa  terjadi dan menjaga mereka agar tetap terbangun selama durasi sleepwalking.

Teknik relaksasi dan mental imagenary adalah metoda paling efektif jika dilakukan dengan bantuan perilaku terapis atau ahli hipnotis yang berpengalaman.

Segera konsultasi dengan spesialis gangguan tidur jika gejala menetap atau jika terjadi kecelakaan pada diri sendiri atau orang lain.

Apa Harapan Bagi Penderita Tidur Sambil Berjalan?

Dalam jangka pendek, tidur sambil berjalan dapat mengganggu dan menakutkan, tetapi biasanya bukan gangguan serius. Kondisi tidur sambil berjalan seringkali dapat diobati dengan efektif.

Sumber: WebMD

The post Mengobati Tidur Sambil Berjalan (Sleepwalking) appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/mengobati-tidur-sambil-berjalan-sleepwalking/feed/ 0
Restless Leg Syndrome http://dokita.co/blog/restless-leg-syndrome/ http://dokita.co/blog/restless-leg-syndrome/#comments Thu, 13 Jun 2013 04:54:30 +0000 admin http://dokita.co/?p=6509 Apa Itu Restless Leg Syndrome? Restless Leg Syndrome (RLS) adalah gangguan yang berhubungan dengan sensasi dan gerakan, biasanya berupa gejala tungkai/kaki yang kejut-kejut sewaktu tidur. Penderita restless leg syndrome merasakan sensasi tidak enak pada bagian tubuh ketika tidur dan kebanyakan memiliki dorongan kuat untuk menggerakkan bagian tubuh tersebut. Kadang-kadang gerakan itu membuat penderita merasa lebih... Read more »

The post Restless Leg Syndrome appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Restless Leg Syndrome

Apa Itu Restless Leg Syndrome?

Restless Leg Syndrome (RLS) adalah gangguan yang berhubungan dengan sensasi dan gerakan, biasanya berupa gejala tungkai/kaki yang kejut-kejut sewaktu tidur.

Penderita restless leg syndrome merasakan sensasi tidak enak pada bagian tubuh ketika tidur dan kebanyakan memiliki dorongan kuat untuk menggerakkan bagian tubuh tersebut. Kadang-kadang gerakan itu membuat penderita merasa lebih baik, walaupun membuat penderita sulit memperoleh tidur yang cukup.

Restless leg syndrome biasanya menimbulkan rasa tidak enak di kaki, dan dapat timbul juga di lengan, badan, atau pada bagian tubuh yang diamputasi.

Bila tidur Anda tidak cukup, maka masalah-masalah berikut dapat muncul, antara lain: sulit menyelesaikan pekerjaan di siang hari karena kelelahan, mengantuk atau sulit berkonsentrasi. Jadi penting bagi Anda untuk menemui dan mendapatkan bantuan dokter untuk mengatasi gejala-gejala restless leg syndrome.

Apa Penyebab Restless Leg Syndrome?

Restless Leg Syndrome sering diturunkan dalam keluarga dan biasanya tidak diketahui penyebab pastinya. Namun, kadang-kadang, penyebab pasti gangguan ini diketahui, misal: kekurangan zat besi. Dengan mengobati penyebab pasti gangguan, maka diharapkan restless leg syndrome dapat diatasi.

Wanita kadang-kadang mengalami restless leg syndrome ketika sedang hamil.

Masalah kesehatan lain yang kadang-kadang terkait dengan restless leg syndrome adalah: gagal ginjal, rheumatoid arthritis, diabetes, kerusakan saraf, anemia, dan penyakit Parkinson. Namun masalah kesehatan diatas tidak banyak dialami penderita restless leg syndrome.

Apa Gejala-Gejala Restless Leg Syndrome?

Restless Leg Syndrome membuat Anda merasa harus menggerakkan bagian tubuh, biasanya kaki Anda. Perasaan tersebut sering digambarkan seperti kesemutan, tertusuk, tertarik, atau seperti ada yang menjalar. Setelah menggerakkan bagian tubuh, biasanya Anda merasa lebih baik untuk sementara waktu. Restless leg syndrome umumnya terjadi pada malam hari ketika Anda sedang bersantai atau tidur.

Setelah Anda tertidur, tungkai kaki atau lengan Anda mulai berkejut atau bergerak. Gerakan-gerakan ini disebut periodic limb movement (gerakan tungkai dan lengan periodik). Gerakan tersebut bisa membuat Anda terbangun dari tidur sehingga menambah kelelahan Anda, Meskipun periodic limb movement dianggap sebagai kondisi yang berbeda, namun gerakan ini sering terjadi pada penderita restless leg syndrome.

Bagaimana Mendiagnosis Restless Leg Syndrome?

Sangat sulit mendiagnosis restless leg syndrome. Seringkali dokter tidak bertanya terkait gejala restless leg syndrome dan tidur Anda. Jadi jika tidur Anda terganggu, atau Anda berpikir ada menderita ressless leg syndrome maka konsultasikan dengan dokter Anda.

Dokter Anda akan memeriksa gejala-gejala yang dialami untuk memastikan apakah gejala tersebut  gejala khas restless leg syndrome dan bukan gejala yang disebabkan oleh masalah kesehatan lain.

Anda mungkin perlu melakukan tes darah untuk menyingkirkan penyebab lain. Dalam beberapa kasus, dokter dapat melakukan tes saraf untuk memastikan tidak ada kerusakan saraf. Dokter juga dapat melakukan studi tidur yang disebut polisomnografi untuk mencatat seberapa sering kaki Anda bergerak sewaktu tidur.

Bagaimana Mengobati Restless Leg Syndrome?

Jika gejalanya ringan, mungkin cukup dengan mengubah gaya hidup untuk mengendalikan gejala restless leg syndrome. Beberapa gaya hidup dibawah ini dapat membantu, antara lain:

  • Hindari tembakau, alkohol, dan kafein.
  • Jaga kamar tidur Anda sejuk, tenang, dan nyaman, serta gunakan hanya untuk tidur dan bukan untuk menonton televisi.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Pijat kaki atau lengan Anda, atau gunakan bantal panas atau es.

Sedangkan jika gejalanya lebih parah, maka penggunaan obat-obatan dapat membantu mengendalikan dorongan untuk bergerak dan membantu tidur Anda. Obat-obatan yang digunakan ada banyak jenis  dan Anda mungkin perlu banyak mencoba hingga menemukan obat yang terbaik untuk Anda.

Sumber: WebMD

The post Restless Leg Syndrome appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/restless-leg-syndrome/feed/ 0
Sleep Apnea http://dokita.co/blog/sleep-apnea/ http://dokita.co/blog/sleep-apnea/#comments Wed, 12 Jun 2013 02:38:52 +0000 admin http://dokita.co/?p=6644 Sleep apnea adalah gangguan tidur serius akibat pernapasan terganggu sewaktu tidur. Penderita gangguan tidur ini akan berhenti bernapas berulang kali sewaktu tidur, bahkan kadang-kadang sampai ratusan kali. Kondisi ini dapat menyebabkan otak dan seluruh tubuh kurang mendapatkan oksigen. Terdapat dua jenis sleep apnea: Obstructive sleep apnea (OSA): adalah jenis yang paling umum, yang disebabkan oleh... Read more »

The post Sleep Apnea appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
Sleep Apnea

Sleep apnea adalah gangguan tidur serius akibat pernapasan terganggu sewaktu tidur. Penderita gangguan tidur ini akan berhenti bernapas berulang kali sewaktu tidur, bahkan kadang-kadang sampai ratusan kali. Kondisi ini dapat menyebabkan otak dan seluruh tubuh kurang mendapatkan oksigen.

Terdapat dua jenis sleep apnea:

  • Obstructive sleep apnea (OSA): adalah jenis yang paling umum, yang disebabkan oleh terhalangnya saluran napas, biasanya ketika jaringan lunak di bagian belakang tenggorokan runtuh sewaktu tidur.
  • Central sleep apnea: Tidak seperti OSA, jenis ini tidak menghalangi saluran napas. Gangguan jenis ini terjadi akibat otak gagal mengirimkan sinyal ke otot untuk bernapas akibat ketidakstabilan di pusat kontrol pernapasan.

Apakah Saya Berisiko Terkena Sleep Apnea?

Sleep apnea dapat menyerang setiap orang dengan umur berapa pun, termasuk anak-anak. Faktor risiko sleep apnea adalah:

  • Jenis kelamin laki-laki
  • Kelebihan berat badan
  • Berusia diatas 40 tahun
  • Memiliki ukuran leher yang besar yaitu lebih besar dari 17 inci (sekitar 43,18 cm) untuk pria dan lebih besar dari 16 inci (sekitar 40,64 cm) untuk wanita.
  • Memiliki amandel yang besar, lidah yang besar, atau tulang rahang yang kecil
  • Riwayat anggota keluarga yang memiliki sleep apnea
  • Gastroesophageal reflux, atau GERD
  • Sumbatan hidung karena septum yang menyimpang, alergi, atau masalah sinus

Apakah Dampak Sleep Apnea?

Sleep apnea yang tidak diobati dapat mengakibatkan banyak masalah kesehatan, antara lain:

Dampak lainnya adalah:

  • Dapat menyebabkan kinerja buruk dalam kegiatan sehari-hari, seperti: di tempat kerja dan sekolah, kecelakaan kendaraan bermotor,
  • Nilai akademis yang buruk pada anak-anak dan remaja.

Sumber: WebMD

The post Sleep Apnea appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/sleep-apnea/feed/ 0
Apa itu Insomnia? http://dokita.co/blog/apa-itu-insomnia/ http://dokita.co/blog/apa-itu-insomnia/#comments Tue, 17 Jul 2012 07:54:00 +0000 admin http://dokita.co/blog/?p=350 Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk dan / atau tetap tertidur. Penderita insomnia memiliki satu atau lebih gejala berikut: Sulit untuk tidur Sering terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur kembali Bangun terlalu pagi Merasa lelah setelah bangun tidur Jenis-Jenis Insomnia Ada dua jenis insomnia yaitu: insomnia primer dan insomnia sekunder.... Read more »

The post Apa itu Insomnia? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>

Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk dan / atau tetap tertidur. Penderita insomnia memiliki satu atau lebih gejala berikut:

  • Sulit untuk tidur
  • Sering terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur kembali
  • Bangun terlalu pagi
  • Merasa lelah setelah bangun tidur

Jenis-Jenis Insomnia

Ada dua jenis insomnia yaitu: insomnia primer dan insomnia sekunder.

  • Insomnia primer: berarti bahwa seseorang mengalami masalah tidur, yang tidak terkait dengan kondisi atau masalah kesehatan lain.
  • Insomnia sekunder: berarti bahwa seseorang mengalami masalah tidur karena masalah lain, seperti:
    • Kondisi kesehatan, seperti: asma, depresi, arthritis, kanker, atau mulas,
    • Sakit
    • Obat-obatan atau zat yang digunakan, seperti: alkohol.

Insomnia Akut vs Insomnia Kronis

Berapa lama berlangsung dan seberapa sering terjadi insomnia bisa bervariasi. Insomnia dapat berlangsung dalam jangka pendek (insomnia akut) atau dapat juga bertahan lama (insomnia kronis). Insomnia juga dapat hilang dan muncul kembali. Insomnia akut dapat berlangsung selama satu malam sampai beberapa minggu. Sedangkan insomnia kronis berlangsung setidaknya tiga malam seminggu selama satu bulan atau lebih.

Penyebab Insomnia

Penyebab insomnia akut antara lain:

  • Stres yang signifikan, seperti: kehilangan pekerjaan, adanya perubahan, kematian orang yang dicintai, perceraian, pindah rumah dan sebagainya.
  • Penyakit.
  • Ketidaknyamanan emosional atau fisik.
  • Faktor lingkungan seperti kebisingan, cahaya, atau suhu ekstrim (panas atau dingin) yang mengganggu tidur.
  • Beberapa obat-obatan dapat mengganggu tidur, seperti obat untuk mengobati flu, alergi, depresi, tekanan darah tinggi, dan asma.
  • Gangguan jadwal tidur normal, misalnya: jet lag atau peralihan dari shift pagi ke shift malam.

Sedangkan penyebab insomnia kronis antara lain:

  • Depresi dan / atau kecemasan.
  • Stres kronis.
  • Nyeri atau merasa tidak nyaman di malam hari.

Gejala-Gejala Insomnia

Gejala-gejala insomnia dapat mencakup:

  • Rasa kantuk di siang hari.
  • Secara umum merasa lelah.
  • Lekas marah.
  • Mengalami masalah dengan daya konsentrasi atau ingatan.

Mendiagnosis Insomnia

Jika Anda mengira diri Anda menderita insomnia, maka konsultasikan dengan dokter Anda. Dokter akan melakukan evaluasi antara lain: pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan riwayat tidur Anda. Anda mungkin diminta untuk membuat catatan harian tidur Anda selama satu atau dua minggu untuk mencatat pola tidur Anda dan apa yang Anda rasakan di siang hari. Dokter Anda mungkin juga menanyakan ke pasangan Anda mengenai kuantitas dan kualitas tidur Anda. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin dirujuk ke pusat tidur untuk tes khusus.

Mengobati Insomnia

Insomnia akut mungkin tidak perlu pengobatan. Sedangkan insomnia ringan sering kali dapat dicegah atau disembuhkan dengan melakukan kebiasaan tidur yang baik (lihat bagian kebiasaan tidur yang baik di bagian bawah).

Jika insomnia membuat Anda sulit beraktivitas di siang hari karena mengantuk dan lelah, maka dokter Anda mungkin meresepkan obat tidur untuk waktu yang terbatas. Obat-obatan yang bereaksi dengan cepat dapat membantu Anda menghindari dampak seperti mengantuk di esok hari.

Hindari penggunaan obat tidur generik karena obat tersebut mungkin memiliki efek samping yang tidak diinginkan dan cenderung kehilangan efektivitasnya seiring berlalunya waktu.

Pengobatan yang dilakukan untuk insomnia kronis antara lain:

  • Mengobati kondisi atau masalah kesehatan yang menyebabkan insomnia.
  • Jika insomnia berlanjut, dokter mungkin menyarankan terapi perilaku. Pendekatan perilaku membantu Anda untuk mengubah perilaku yang dapat memperburuk insomnia serta mempelajari perilaku yang mendorong tidur.
  • Teknik-teknik seperti latihan relaksasi, terapi pembatasan tidur, dan rekondisi mungkin dapat berguna.

Kebiasaan Tidur yang Baik untuk Mengatasi Insomnia

Kebiasaan tidur yang baik, yang juga disebut tidur yang higiene, dapat membantu Anda memperoleh tidur malam yang baik dan mengatasi insomnia. Berikut ini beberapa tipsnya:

  • Tidur pada waktu yang sama setiap malam dan bangun tidur pada waktu yang sama juga setiap pagi.
  • Cobalah untuk tidak tidur siang karena tidur siang dapat membuat Anda kurang mengantuk di malam hari.
  • Hindari kafein, nikotin, dan alkohol di malam hari. Kafein dan nikotin bersifat stimulan dan dapat mencegah Anda untuk tertidur. Alkohol dapat menyebabkan terbangun di malam hari dan mengganggu kualitas tidur Anda.
  • Olahraga teratur. Namun perlu diketahui agar tidak berolahraga berdekatan dengan waktu tidur karena dapat menstimulir Anda sehingga sulit untuk tertidur. Para ahli menyarankan untuk tidak berolahraga, setidaknya tiga sampai empat jam sebelum waktu tidur Anda.
  • Jangan makan makanan berat di malam hari. Lebih baik makan makanan ringan sebelum tidur karena dapat membantu Anda tertidur.
  • Buatlah kamar tidur Anda nyaman. Pastikan bahwa kamar tidur gelap, tenang, serta tidak terlalu hangat atau terlalu dingin. Jika cahaya menjadi masalah, coba gunakan masker tidur. Jika kebisingan menjadi masalah, coba gunakan penutup telinga, kipas angin, atau mesin yang menghasilkan “white noise” untuk menutupi suara bising.
  • Lakukan rutinitas yang membantu Anda bersantai sebelum tidur, seperti: mandi, membaca buku, atau mendengarkan musik.
  • Gunakan tempat tidur Anda hanya untuk tidur atau hubungan intim.
  • Jika Anda tidak dapat tertidur dan tidak mengantuk, coba lakukan sesuatu yang tidak terlalu menstimulir Anda, seperti membaca, sampai Anda mengantuk.
  • Jika Anda terjaga karena mengkhawatirkan banyak hal, maka cobalah membuat daftar apa yang harus Anda lakukan sebelum tidur. Hal ini dapat membantu Anda untuk tidak berfokus pada kekhawatiran tersebut dimalam hari.

Sumber: WebMD

The post Apa itu Insomnia? appeared first on Dokita - Dokter Kita.

]]>
http://dokita.co/blog/apa-itu-insomnia/feed/ 0