Dokita - Dokter Kita » Gejala Autisme http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Mon, 01 Sep 2014 05:37:04 +0000 woocommerce-ic-en-GB hourly 1 Gejala Autisme http://dokita.co/blog/gejala-autisme/ http://dokita.co/blog/gejala-autisme/#comments Fri, 27 Jun 2014 06:49:37 +0000 http://dokita.co/?p=10574 Read more »]]> Gejala Autisme(Image courtesy of Sujin Jetkasettakorn / freedigitalphotos.net)

Gejala Inti

Tingkat keparahan gejala sangat bervariasi, tetapi semua orang dengan autisme memiliki beberapa gejala inti di area:

  • Interaksi dan hubungan sosial. Gejala-gejalanya antara lain:
    • Masalah berat dalam pengembangan keterampilan komunikasi nonverbal, seperti tatap mata, ekspresi wajah, dan postur tubuh.
    • Gagal untuk membangun pertemanan dengan anak-anak yang  seumuran.
    • Kurangnya minat untuk nerbagi kebahagiaan, minat, atau prestasi dengan orang lain.
    • Kurangnya empati. Orang dengan autisme mungkin memiliki kesulitan untuk memahami perasaan orang lain, seperti rasa sakit atau kesedihan.
  • Komunikasi verbal dan nonverbal. Gejala-gejalanya antara lain:
    • Keterlambatan, atau kurangnya, belajar untuk berbicara. Sebanyak 40% dari orang dengan autisme tidak pernah bicara.
    • Masalah untuk memulai percakapan. Selain itu, orang dengan autisme memiliki kesulitan untuk melanjutkan percakapan setelah percakapan dimulai.
    • Penggunaan bahasa secara stereotip dan berulang. Orang dengan autisme sering mengulang-ulang frase yang pernah mereka dengar sebelumnya (echolalia).
    • Kesulitan dalam memahami perspektif pendengar. Sebagai contoh, seseorang dengan autisme mungkin tidak mengerti bahwa seseorang bercanda. Mereka mungkin menafsirkan komunikasinya kata demi kata dan gagal untuk menangkap makna yang tersirat.
  • Minat yang terbatas dalam kegiatan atau bermain. Gejala-gejala antara lain:
    • Fokus yang tidak biasa pada bagian. Anak-anak muda dengan autisme sering fokus pada bagian-bagian mainan, seperti roda pada mobil, daripada bermain dengan keseluruhan mainan.
    • Keasyikan dengan topik-topik tertentu. Sebagai contoh, anak yang lebih tua dan orang dewasa mungkin terpesona oleh video game, trading card, atau plat nomor.
    • Kebutuhan untuk kesamaan dan rutinitas. Sebagai contoh, seorang anak dengan autisme mungkin selalu perlu makan roti sebelum salad dan bersikeras melalui rute yang sama setiap hari untuk pergi ke sekolah.
    • Perilaku stereotip. Hal ini mungkin termasuk menggoyangkan tubuh dan tangan melambai-lambai.

Gejala-Gejala Autisme Selama Masa Kanak-Kanak

Gejala autisme biasanya terlihat lebih dahulu oleh orang tua dan pengasuh lain, sekitar 3 tahun pertama anak. Meskipun autisme hadir pada saat kelahiran (kongenital), namun tanda-tanda gangguan bisa sulit untuk diidentifikasi atau didiagnosa selama masa bayi. Orang tua sering menjadi prihatin ketika:

  • balita mereka tidak suka digendong;
  • tampaknya tidak tertarik untuk bermain permainan tertentu, seperti ciluk ba;
  • dan tidak mulai bicara.

Kadang-kadang, anak autis akan mulai berbicara pada saat yang sama seperti anak-anak lain yang seumuran, namun kemudian kehilangan kemampuan bahasanya. Orang tua juga mungkin bingung mengenai kemampuan pendengaran anak mereka. Sering anak dengan autisme terlihat tidak dapat mendengar, namun pada saat lain, anak mungkin tampak mendengar suara latar belakang yang jauh, seperti peluit kereta api.

Dengan pengobatan dini dan intensif, sebagian besar anak-anak meningkatkan kemampuan mereka untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain, serta membantu diri mereka sendiri seiring mereka tumbuh dewasa. Bertentangan dengan mitos populer tentang anak autis, sangat sedikit anak autis yang benar-benar terisolasi secara sosial atau “hidup di dunia mereka sendiri.”

Gejala Autisme Selama Masa Remaja

Selama masa remaja, pola perilaku sering berubah. Banyak remaja memperoleh keterampilan tetapi masih tertinggal dalam kemampuan mereka untuk berhubungan dengan orang lain dan memahami orang lain. Pubertas dan munculnya seksualitas mungkin lebih sulit bagi remaja yang memiliki autisme dibandingkan dengan yang lain. Masa Remaja ini memiliki peningkatan risiko dalam mengembangkan masalah yang berkaitan dengan depresi, kecemasan, dan epilepsi.

Gejala Autisme di Masa Dewasa

Beberapa orang dewasa dengan autisme dapat bekerja dan hidup sendiri. Sejauh mana orang dewasa dengan autisme dapat hidup mandiri ini tergantung pada kecerdasan dan kemampuan untuk berkomunikasi. Sedikitnya 33% mampu mencapai paling tidak kemandirian parsial.

Beberapa orang dewasa dengan autisme membutuhkan banyak bantuan, terutama mereka yang kecerdasannya rendah dan tidak mampu berbicara. Pengawasan parsial atau penuh dapat diberikan oleh program perawatan rumahan.

Pada sisi lain, orang dewasa dengan autisme yang memiliki fungsi tinggi, seringkali sukses dalam profesi mereka dan mampu hidup mandiri, meskipun mereka biasanya terus memiliki beberapa kesulitan untuk berhubungan dengan orang lain. Orang-orang ini biasanya memiliki kecerdasan rata-rata hingga di atas rata-rata.

Gejala Autisme Lain

Banyak orang dengan autisme memiliki gejala yang mirip dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Tetapi gejala-gejala tersebut, terutama masalah hubungan sosial, akan lebih berat pada orang-orang dengan autisme.

Sekitar 10% dari orang dengan autisme memiliki beberapa bentuk keterampilan savant, bakat khusus yang terbatas seperti mengingat daftar, menghitung tanggal kalender, menggambar, atau kemampuan musikal.

Banyak orang dengan autisme memiliki persepsi sensorik yang tidak biasa. Sebagai contoh, mereka mungkin menggambarkan sentuhan ringan itu menyakitkan dan tekanan mendalam itu memberikan perasaan menenangkan. Sedangkan yang lain, mungkin tidak merasakan sakit sama sekali. Beberapa orang dengan autisme memiliki kesukaan dan ketidaksukaan makanan yang kuat serta kesibukan yang tidak biasa.

Masalah tidur terjadi pada sekitar 40% sampai 70% orang dengan autisme.

Hampir setengah dari anak-anak yang memiliki gangguan spektrum autisme cenderung untuk “berkeliaran” dari pengasuh, atau “lari diam-diam.” Bagi banyak pengasuh, anak-anak yang lari diam-diam ini merupakan salah satu perilaku anak yang paling membuat stres, sehingga mereka harus belajar untuk mengatasinya. Penelitian menunjukkan bahwa intervensi penilaian perilaku, seperti analisis perilaku terapan, dapat mengurangi jumlah berkeliaran anak.

Kondisi Lain

Autisme merupakan salah satu dari beberapa jenis gangguan perkembangan pervasif (Pervasive Developmental Disorder / PDD), yang juga disebut gangguan spektrum autisme (Austism Spectrum Disorder / ASD). Tidak aneh jika ada kebingungan antara autisme dengan PDD lain, seperti sindrom Asperger, atau ada gejala yang tumpang tindih. Kondisi serupa disebut pervasie developmental disorder-not otherwise specified (PDD-NOS). PDD-NOS terjadi ketika anak menampilkan perilaku serupa tetapi tidak memenuhi kriteria autisme. Selain itu, kondisi lain dengan gejala yang sama juga mungkin memiliki kemiripan dengan atau terjadi dengan autisme.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/gejala-autisme/feed/ 0
Apa Itu Autisme? http://dokita.co/blog/apa-itu-autis/ http://dokita.co/blog/apa-itu-autis/#comments Mon, 23 Jun 2014 02:00:08 +0000 http://dokita.co/?p=10573 Read more »]]> Apa Itu Autisme(Image courtesy of Serge Bertasius / freedigitalphotos.net)

Autisme adalah gangguan otak yang sering membuat penderitanya sulit untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain. Pada autisme, bagian-bagian otak yang berbeda gagal untuk bekerja sama.

Kebanyakan orang dengan autisme akan selalu memiliki beberapa masalah untuk berhubungan dengan orang lain. Tapi diagnosis dan perawatan dini telah membantu banyak orang dengan autisme untuk mencapai potensi penuh mereka.

Autisme cenderung menurun dalam keluarga, sehingga para ilmuwan berpikir bahwa mungkin ini merupakan sesuatu yang Anda warisi. Para ilmuwan mencoba mencari tahu gen apa yang mungkin bertanggung jawab untuk penurunan autisme di dalam keluarga.

Penelitan lain sedang melihat apakah autisme dapat disebabkan oleh masalah medis lain atau karena sesuatu di lingkungan anak Anda.

Klaim palsu dalam berita telah membuat beberapa orang tua khawatir mengenai hubungan antara autisme dan vaksin. Tetapi penelitian tidak menemukan hubungan antara vaksin dan autisme. Pastikan anak Anda mendapatkan semua vaksin yang diperlukan. Vaksin membantu menjaga anak Anda dari terkena penyakit serius yang dapat menyebabkan kerusakan atau bahkan kematian.

Gejala-gejala autismen hampir selalu dimulai sebelum anak berusia 3 tahun. Biasanya, orang tua menyadari bahwa anak mereka belum mulai bicara dan tidak berperilaku seperti anak-anak seumuran yang lain. Tapi tidak aneh bagi seorang anak autis untuk mulai bicara pada saat yang sama seperti anak-anak seumuran lainnya, dan kemudian kehilangan kemampuan bicaranya.

Gejala-gejala autisme antara lain:

  • Terlambat dalam belajar bicara, atau tidak berbicara sama sekali. Anak mungkin tampak seperti tuli, meskipun tes pendengarannya normal.
  • Jenis perilaku, minat dan bermain yang berulang-ulang dan berlebihan. Sebagai contoh antara lain: mengoyangkan tubuh berulang, keterikatan yang tidak biasa pada benda, dan menjadi sangat marah ketika rutinitas berubah.

Tidak ada “ciri khas” orang dengan autisme. Mereka dapat memiliki beragam perilaku, dari ringan sampai parah. Orang tua sering mengatakan bahwa anak mereka yang menderita autisme, lebih suka bermain sendiri dan tidak melakukan kontak mata dengan orang lain.

Autisme juga mungkin mencakup masalah lain, seperti:

  • Banyak anak dengan autisme memiliki kecerdasan di bawah normal.
  • Remaja dengan autisme sering menjadi depresi dan memiliki banyak kecemasan, terutama jika mereka memiliki kecerdasan rata-rata atau di atas rata-rata.
  • Beberapa anak mendapatkan gangguan kejang seperti epilepsi pada masa remajanya.

Ada panduan yang akan digunakan dokter Anda untuk melihat apakah anak Anda memiliki gejala autisme. Panduan tersebut menggolongkan gejala menjadi tiga kategori yaitu:

  • Interaksi dan hubungan sosial. Sebagai contoh, seorang anak mungkin mengalami kesulitan untuk melakukan kontak mata. Orang dengan autisme mungkin memiliki kesulitan memahami perasaan orang lain, seperti sakit atau kesedihan.
  • Komunikasi verbal dan nonverbal. Sebagai contoh, seorang anak mungkin tidak akan pernah berbicara. Atau Dia mungkin sering mengulang kalimat tertentu terus menerus.
  • Minat yang terbatas dalam kegiatan atau bermain. Sebagai contoh, anak usia muda sering fokus pada bagian mainan daripada bermain dengan keseluruhan mainan. Anak yang lebih tua dan orang dewasa mungkin tertarik oleh topik-topik tertentu, seperti trading card atau plat nomor mobil.

Anak Anda juga mungkin melakukan tes pendengaran dan beberapa tes lainnya untuk memastikan bahwa masalah yang dialami tidak disebabkan oleh kondisi medis lain.

Pengobatan untuk autisme melibatkan pelatihan perilaku khusus. Pelatihan perilaku memberikan imbalan untuk perilaku yang baik (penguatan positif). sehingga anak belajar keterampilan sosial, cara berkomunikasi dan cara membantu diri mereka sendiri seiring mereka tumbuh dewasa.

Dengan pengobatan dini, sebagian besar anak-anak dengan autisme belajar untuk berinteraksi lebih baik dengan orang lain. Mereka belajar untuk berkomunikasi dan membantu diri mereka sendiri seiring mereka tumbuh dewasa.

Tergantung pada anaknya, pengobatan juga dapat mencakup hal-hal seperti terapi wicara atau terapi fisik. Pengobatan kadang-kadang digunakan untuk mengobati masalah seperti depresi atau perilaku obsesif-kompulsif.

Jenis pengobatan yang dibutuhkan anak Anda tergantung pada gejala, dimana gejala berbeda untuk masing-masing anak dan dapat berubah dari waktu ke waktu. Karena orang dengan autisme berbeda antara satu dengan yang lain, maka pengobatan yang membantu satu orang mungkin tidak membantu bagi yang lain. Jadi pastikan agar Anda bekerja dengan semua pihak yang terlibat dalam pendidikan dan perawatan anak Anda untuk menemukan cara mengelola gejala terbaik bagi anak Anda.

Bagian penting dari rencana perawatan anak Anda adalah memastikan bahwa anggota keluarga yang lain mendapatkan pelatihan mengenai autisme dan bagaimana mengelola gejalamua. Pelatihan dapat mengurangi stres keluarga dan membantu anak Anda berfungsi lebih baik. Beberapa keluarga mungkin membutuhkan lebih banyak bantuan daripada yang lain.

Gunakan setiap jenis bantuan yang dapat Anda peroleh. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai bantuan yang tersedia di tempat Anda tinggal. Keluarga, teman, lembaga-lembaga publik, dan organisasi autisme merupakan sumber yang memungkinkan.

Ingat beberapa tips berikut:

  • Waktu istirahat. Tuntutan harian dalam merawat anak dengan autisme dapat membebani Anda. Waktu istirahat ini dapat membantu seluruh keluarga.
  • Dapatkan bantuan tambahan ketika anak Anda bertambah dewasa. Masa remaja bisa menjadi waktu yang sangat sulit bagi anak dengan autisme.
  • Saling berhubungan dengan keluarga lain yang memiliki anak dengan autisme. Anda dapat berbicara tentang masalah Anda dan berbagi saran dengan orang lain yang mengerti kondisi Anda.

Membesarkan anak dengan autisme membutuhkan kerja keras. Tapi dengan dukungan dan pelatihan, keluarga Anda dapat belajar bagaimana mengatasi kondisi ini.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/apa-itu-autis/feed/ 0
Bagaimana cara mengenali autis pada anak sejak dini? http://dokita.co/blog/bagaimana-cara-mengenali-autis-pada-anak-sejak-dini/ http://dokita.co/blog/bagaimana-cara-mengenali-autis-pada-anak-sejak-dini/#comments Wed, 23 Jan 2013 03:06:52 +0000 http://dokita.co/blog/?p=3474 Read more »]]> Q: Dear Dokter, Bagaimana caranya mengenali autis pada anak sejak dini?

A: Autisme adalah kondisi dimana seseorang tidak bisa berinteraksi sosial dan tidak bisa berkomunikasi dengan normal sejak lahir atau sejak balita. Ciri-cirinya misalnya adalah sebagai berikut: anak tidak mengeluarkan suara  (bergumam), tidak bisa menunjuk dan menggenggam sesuatu hingga usia 1 tahun, tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga usia 1.5 tahun, tidak dapat menggunakan dua kalimat secara spontan di usia 2 tahun, dan juga kehilangan kemampuan berbahasa dan berinteraksi social pada usia tertentu. Perlu diingat bahwa adanya ciri-ciri diatas tidak selalu berarti kalau anak tersebut terkena autisme. Sekarang banyak sekali jenis-jenis terapi dan program yang dapat dipilih orang tua yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan anak. Terapi harus dilakukan secara konsisten, jika dalam 3 bulan belum ada perubahan/ kemajuan, maka jenis terapi yang lain perlu dicoba. 

]]>
http://dokita.co/blog/bagaimana-cara-mengenali-autis-pada-anak-sejak-dini/feed/ 0