Dokita - Dokter Kita » Tinnitus http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Mon, 01 Sep 2014 05:37:04 +0000 woocommerce-ic-en-GB hourly 1 Bebas Dari Tinnitus http://dokita.co/blog/bebas-dari-tinnitus/ http://dokita.co/blog/bebas-dari-tinnitus/#comments Fri, 30 Aug 2013 03:36:46 +0000 http://dokita.co/?p=6792 Read more »]]> Bebas Dari Tinnitus(Image courtesy of artur84 / FreeDigitalPhotos.net)

Namanya memang terdengar aneh. Tapi jangan remehkan dia kalau tak mau bermasalah.

Suara berdenging atau mendesis yang terdengar di telinga sudah pasti sangat mengganggu. Apalagi kalau kita mendengarnya tanpa ada kejadian khusus seperti saat sedang melakukan penerbangan misalnya. Kondisi seperti inilah yang disebut tinnitus oleh dunia medis.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya gangguan tinnitus, misalnya adanya penumpukan kotoran telingan pada gendang telinga atau telinga bagian dalam. “Tapi saat ini, kebiasaan mendengarkan bunyi yang cukup keras dalam waktu yang lama menjadi penyebab tinnitus yang paling banyak,” kata dr. Syahrial, Sp.THT dari RSCM. Salah satu kasus yang paling sering adalah kebiasaan mendengarkan musik dengan volume berlebih dalam jangka waktu lama.

Lebih buruknya, tinnitus bisa membuat kita berhadapan dengan penyakit lain. “Tinnitus sebenarnya merupakan salah satu gejala sudden hearing loss,” kata dr. Syahrial. Sudden hearing loss atau yang biasa dijuluki stroke telinga, terjadi karena adanya penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan organ dalam telinga Anda kekurangan suplai oksigen dan makanan. Gejala lain dari sudden hearing loss yang dapat Anda kenali dengan mudah adalah penurunan pendengaran yang disertai dengan vertigo.

Jangan Diam Saja!

Mendengarkan musik memang menyenangkan. Bahkan para ahli percaya bahwa musik dapat membantu mengatasi stres. Tapi hati-hati dengan bahaya yang ditimbulkannya. Mengatur volume dengan cermat bisa membantu kita terhindar dari masalah. “Volume yang pas adalah kalau kita masih dapat berbicara dengan volume bicara normal meskipun sedang mendengarkan musik melalui earphone.”

Cara lain untuk tetap menjaga ketajaman pendengaran adalah dengan mencoba fokus pada satu instrument dari musik yang sedang kita dengar. Dengan demikian kita dapat melatih telinga kita untuk mengenali suara-suara dengan lebih detil.

Lalu bagaimana dengan masalah kotoran telinga. Pertama-tama kita harus bisa mengenali jenis kotoran telinga kita. Kotoran telinga yang kering dan keras sebaiknya tidak dikeluarkan dengan cotton buds. Ini justru akan membuat kotoran semakin terdorong ke dalam. Hasilnya kotoran akan menempel serta menumpuk pada gendang telinga. Obat tetes telinga adalah cara yang tepat untuk membersihkannya. Bekonsultasi terlebih dahulu dengan dokter akan membantu kita melakukannya dengan benar.

Menjaga pola makan yang baik juga akan membantu kita terhindar dari gangguan telinga. Sekedar informasi, stroke telinga memiliki prinsip yang sama dengan istilah stroke pada umumnya. Mengonsumsi makanan dengan kadar lemak yang tinggi hanya akan meningkatkan risiko terhadap stroke maupun stroke telinga. Jadi kita juga harus cermat memilih makanan yang akan kita konsumsi.

]]>
http://dokita.co/blog/bebas-dari-tinnitus/feed/ 0
Obat Yang Dapat Menyebabkan Tinnitus http://dokita.co/blog/obat-yang-dapat-menyebabkan-tinnitus/ http://dokita.co/blog/obat-yang-dapat-menyebabkan-tinnitus/#comments Wed, 28 Aug 2013 02:31:26 +0000 http://dokita.co/?p=7986 Read more »]]> Obat yang dapat menyebabkan tinnitus(Image courtesy of Danilo Rizzuti / FreeDigitalPhotos.net).

Banyak obat resep dan obat bebas yang dapat menyebabkan telinga berdenging (tinnitus). Apakah Anda baru saja mulai minum atau meningkatkan dosis dari obat-obat tertentu, dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya tinnitus. Efek samping yang disebabkan oleh obat-obatan dapat bervariasi antara satu orang dengan orang yang lai.

Obat yang dapat menyebabkan tinnitus atau membuat tinnitus memburuk antara lain:

  • Obat Antibiotik, seperti gentamisin, neomisin, dan streptomisin.
  • Obat-obatan antidepresan, seperti amitriptyline dan nortriptyline (misalnya, Pamelor).
  • Obat anti-inflamasi, seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen.
  • Pil KB (kontrasepsi oral).
  • Obat tekanan darah, seperti captopril (Capoten) dan ramipril (Altace).
  • Obat jantung, seperti nifedipine, quinidine (misalnya, Quinaglute), propranolol (misalnya, Inderal), dan verapamil.
  • Agen anestesi lokal, seperti bupivacaine, lidocaine, dan prokain.
  • Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kanker, seperti cisplatin atau taxol.
  • Obat yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson (baca artikel tentang penyakit parkison disini), seperti levodopa.
  • Terapi radiasi pada kepala atau leher.
  • Vitamin atau suplemen mineral, seperti niacin atau vitamin A.
  • Pil air (diuretik), seperti bumetanide (Bumex) dan furosemide (Lasix).

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/obat-yang-dapat-menyebabkan-tinnitus/feed/ 0
Mengobati Tinnitus http://dokita.co/blog/mengobati-tinnitus/ http://dokita.co/blog/mengobati-tinnitus/#comments Tue, 27 Aug 2013 02:54:47 +0000 http://dokita.co/?p=7733 Read more »]]> Mengobati Tinnitus - 1 (Image courtesy of Praisaeng / FreeDigitalPhotos.net )

Apa Penyebab Tinnitus Saya?

Untuk menentukan apakah ada kondisi medis yang menyebabkan tinnitus Anda, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik umum, termasuk juga pemeriksaan telinga Anda secara seksama. Beritahu juga semua obat yang sedang Anda gunakan ke dokter Anda. Hal ini karena tinnitus dapat merupakan efek samping dari beberapa obat.

Jika sumber masalahnya masih belum jelas, maka Anda dapat direferensikan ke otologist atau otolaryngologist (keduanya merupakan spesialis telinga) atau audiologist (spesialis pendengaran) untuk tes pendengaran dan saraf. Anda mungkin juga diberikan tes pendengaran yang disebut audiogram sebagai bagian dari pemeriksaan Anda. Teknik pencitraan seperti MRI atau CT scan, juga mungkin dianjurkan untuk memeriksa kemungkinan masalah struktural.

Bagaimana Mengobati Tinnitus?

Jika tinnitus merupakan gejala dari kondisi medis, maka langkah pertamanya adalah untuk mengobati kondisi medis tersebut. Tetapi jika tinnitus menetap setelah perawatan, atau merupakan dampak dari paparan suara keras, ahli profesional kesehatan akan merekomendasikan berbagai pilihan perawatan non-medis yang dapat membantu mengurangi atau mengurangi suara yang tidak diinginkan (Lihat bagian Masking Devices di bawah). Kadang-kadang tinnitus dapat hilang dengan sendirinya tanpa intervensi sama sekali. Namun perlu diketahui bahwa apapun penyebab tinnitus, tidak semua tinnitus dapat dihilangkan atau dikurangi.

Jika Anda mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan tinnitus Anda, mungkin konseling dan support group dapat membantu Anda. Coba tanyakan ke dokter Anda untuk rujukan.

Jika penyebab tinnitus adalah kotoran telinga yang berlebihan, dokter akan membersihkan telinga Anda dengan menghisap menggunakan alat dengan lengkungan kecil yang disebut kuret, atau dengan lembut menyiram keluar menggunakna air hangat.

Jika Anda menderita infeksi telinga, mungkin Anda diberikan resep obat tetes telinga yang mengandung hydrocortisone untuk membantu meringankan rasa gatal dan antibiotik untuk melawan infeksi.

Tindakan bedah mungkin diperlukan pada kasus yang jarang seperti tumor, kista, atau otosklerosis (yaitu penumpukan kalsium pada tulang telinga).

Jika tinnitus adalah dampak dari sindrom temporomandibular joint (TMJ), dokter mungkin akan merujuk Anda ke orthodontist atau spesialis dokter gigi lain untuk perawatan yang tepat.

Obat-obatan untuk Tinnitus

Banyak obat-obatan telah diteliti untuk mengobati tinnitus. Bagi beberapa orang, pengobatan dengan obat anti-kecemasan dosis rendah, misalnya Valium atau antidepresan seperti Elavil, dapat membantu mengurangi tinnitus. Lidocaine, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati jenis tertentu irama jantung abnormal, telah menunjukkan dapat meringankan tinnitus bagi sebagian orang, tetapi obat ini harus diberikan secara intravena atau langsung ke telinga tengah agar efektif.

Alat Bantu Dengar

Jika tinnitus disertai dengan gangguan pendengaran, maka alat bantu dengar dapat membantu.

Masking Devices

Banyak orang memperoleh manfaat dari masker tinnitus, yaitu perangkat mirip alat bantu dengar yang memainkan suara yang lebih menyenangkan dibandingkan suara internal yang dihasilkan tinnitus. Instrumen tinnitus adalah perangkat yang lebih baru dan merupakan kombinasi dari alat bantu dengar dan masker.

Tinnitus Retraining Therapy (TRT)

TRT menggunakan kemampuan alami otak untuk “Habituasi / membiasakan”  untuk menyaring sinyal di tingkat bawah sadar agar sinyal tersebut tidak mencapai persepsi sadar. Habituasi tidak memerlukan kesadaran untuk melakukannya. Orang seringkali membiasakan diri terhadap banyak suara seperti AC, kipas komputer, lemari es, dan hujan ringan sehingga tidak mengganggu. Kesamaan diantara contoh tersebut adalah tidak memiliki arti penting, sehingga tidak dianggap sebagai” keras.” Dengan demikian, otak dapat menyaring suara tersebut.

TRT memiliki dua bagian:

  1. Orang dengan tinnitus akan mendenngarkan beberapa sumber suara netral kemananpun dia pergi, termasuk memakai generator suara dalam telinga.
  2. Orang dengan tinnitus menerima konseling empat mata.

Bentuk pengobatan tinnitus ini memakan waktu 12 sampai 24 bulan dan sangat sukses di tangan ahli yang berpengalaman.

Terapi Kognitif

Ini adalah bentuk konseling yang membantu seseorang untuk memodifikasi reaksi diri sendiri terhadap tinnitus. Metoda ini bekerja baik bila dikombinasikan dengan bentuk terapi lain, seperti masking atau obat-obatan.

Biofeedback

Ini adalah teknik relaksasi yang membantu orang untuk mengelola stres dengan mengubah reaksi mereka terhadap stres. Bagi beberapa orang, metoda ini dapat sangat membantu dalam mengurangi tinnitus.

Pengobatan Gigi

Beberapa ahli profesional percaya tinnitus dapat disebabkan oleh masalah temporomandibular joint (TMJ), yaitu daerah di mana tulang rahang menempel pada kepala, tepat di depan telinga. Mereka berpendapat bahwa perawatan gigi dapat meringankan gejala tinnitus, karena otot-otot dan saraf di rahang dan telinga sangat berhubungan erat.

Cochlear Implants

Perangkat yang ditanamkan di telinga ini, sebagian besar digunakan untuk mengobati tuli berat. Perangkat ini tampaknya juga membantu beberapa orang dengan tinnitus yang terkait dengan gangguan pendengaran yang signifikan. Perangkatnya bekerja dengan mengirimkan sinyal-sinyal listrik dari telinga ke otak. Operasi ini tidak dilakukan untuk masalah tinnitus saja, tetapi dilakukan hanya untuk masalah pendengaran.

Pengobatan Alternatif

Walaupun suplemen vitamin atau terapi alternatif lain belum terbukti bermanfaat untuk mengobati tinnitus, namun beberapa orang mencoba obat herbal seperti ginkgo biloba atau mineral, seperti seng atau magnesium dengan hasil yang bervariasi. Sedangkan beberapa yang lain menemukan dengan akupunktur, magnet, atau hipnosis dapat membantu meredakan tinnitus.

Konsultasikan dulu dengan dokter Anda sebelum mencoba salah satu metoda perawatan tersebut.

Bagaimana Mencegah Tinnitus?

Paparan suara keras meningkatkan risko terkena tinnitus, sehingga perlindungan pendengaran merupakan intervensi yang penting. Jika Anda berada di sekitar suara yang begitu keras sehingga Anda tidak dapat berbicara dengan tingkat suara percakapan normal, maka Anda harus mengenakan penutup telinga busi, menjauh dari sumber kebisingan, atau mengecilkannya.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/mengobati-tinnitus/feed/ 0
Gejala-Gejala Tinnitus http://dokita.co/blog/gejala-gejala-tinnitus/ http://dokita.co/blog/gejala-gejala-tinnitus/#comments Fri, 23 Aug 2013 02:11:05 +0000 http://dokita.co/?p=7732 Read more »]]> Gejala Tinnitus (Image courtesy of stockimages / FreeDigitalPhotos.net )

Apakah Gejala-Gejala Tinnitus?

Gejala-gejala tinnitus antara lain : suara bising di telinga, seperti dering, suara menderu, berdengung, mendesis, atau suara siul. Suara bising tersebut mungkin intermiten atau berkelanjutan.

Seringkali, hanya orang yang menderita tinnitus yang dapat mendengar suara bising tersebut (subjektif tinnitus). Namun, ada beberapa jenis suara bising dimana dokter juga dapat mendengarnya jika stetoskop diletakkan di telinga (tinnitus objektif).

Hubungi dokter Anda mengenai Tinnitus jika:

  • Anda memiliki gejala tinnitus apapun. Karena bisa saja merupakan gejala dari masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi atau tiroid yang kurang aktif. Kedua kondisi medis tersebut dapat diobati.
  • Suara bising disertai dengan rasa sakit atau drainase dari telinga. Hal ini mungkin tanda-tanda adanya infeksi telinga.
  • Suara bising disertai dengan pusing. Hal ini mungkin merupakan tanda dari penyakit Meniere atau masalah neurologis. Segera cari perawatan medis!

Sumber : WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/gejala-gejala-tinnitus/feed/ 4
Tinnitus http://dokita.co/blog/tinnitus/ http://dokita.co/blog/tinnitus/#comments Thu, 22 Aug 2013 03:55:58 +0000 http://dokita.co/?p=7730 Read more »]]> Tinnitus (Image courtesy from: sciencekids)

Apa Itu Tinnitus?

Tinnitus (diucapkan ti-ni-tis), atau dering/dengingan di telinga, adalah sensasi pendengaran yang berdering, berdengung, mendesis, berkicau, bersiul, atau suara lainnya. Suara tersebut dapat intermiten atau terus menerus, dan kenyaringannya dapat bervariasi. Seringkali dengingan ini terasa lebih buruk ketika suara bising lain rendah, sehingga Anda mungkin paling merasakannya pada malam hari ketika mau tidur di ruangan yang hening. Pada kasus yang jarang, dengingan tersebut bersinkronisasi dengan denyut jantung Anda (pulsatile tinnitus).

Tinnitus sangat umum dialami orang-orang dan diperkirakan mempengaruhi sekitar 50 juta orang dewasa di Amerika Serikat. Bagi kebanyakan orang, kondisi ini hanya berupa gangguan. Namun dalam kasus yang parah, tinnitus dapat menyebabkan orang sulit berkonsentrasi dan tidur, yang mungkin dapat mengganggu pekerjaan dan sosialisasi, sehingga akhirnya menyebabkan orang tersebut mengalami tekanan psikologis.

Meskipun tinnitus sering dikaitkan dengan gangguan pendengaran, namun tinnitus tidak menyebabkan gangguan pendengaran dan juga sebaliknya, gangguan pendengaran tidak menyebabkan tinnitus. Bahkan, beberapa orang dengan tinnitus tidak mengalami kesulitan pendengaran, dan dalam beberapa kasus mereka menjadi sangat sensitif terhadap suara (hyperacusis) sehingga mereka harus meredam atau mengurangi suara eksternal.

Beberapa tinnitus disebabkan oleh infeksi atau sumbatan di telinga, yang kemudian akan hilang setelah penyebabnya diobati. Namun seringkali tinnitus berlanjut walaupun penyebabnya sudah diobati. Dalam kasus seperti itu, terapi lain, baik konvensional maupun alternatif, mungkin memberikan hasil yang signifikan dengan menurunkan atau menutupi suara yang tidak diinginkan.

Apa Penyebab Tinnitus?

Penyebab paling umum dari tinnitus adalah paparan berkepanjangan terhadap bunyi keras. Sekitar 90% orang dengan tinnitus mempunyai tingkat gangguan pendengaran tertentu yang diakibatkan oleh kebisingan. Kebisingan menyebabkan kerusakan permanen pada sel yang sensitif suara dari cochlea, yaitu organ berbentuk spiral di telinga bagian dalam. Beberapa pekerjaan yang memiliki risiko terkena tinnitus yaitu tukang kayu, pilot, musisi rock, pekerja yang memperbaiki jalan, dan landscapers. Selain itu, orang-orang yang bekerja dengan gergaji rantai, pistol/senjata, atau perangkat dengan suara keras atau orang yang berulang kali mendengarkan musik dengan suara keras juga memiliki risiko terkena tinnitus. Paparan tunggal terhadap suara yang sangat keras secara mendadak jjuga dapat menyebabkan tinnitus.

Berbagai kondisi dan penyakit lain yang dapat menyebabkan tinnitus antara lain:

  • Penyumbatan telinga karena penumpukan kotoran, infeksi telinga, atau yang jarang terjadi, tumor jinak pada saraf yang memungkinkan kita untuk mendengar (saraf pendengaran).
  • Obat-obatan tertentu, terutama aspirin, beberapa jenis antibiotik, anti-inflamasi, obat penenang, dan antidepresan, serta obat kina; memiliki potensi efek samping tinnitus untuk sekitar 200 resep obat dan obat non resep.
  • Proses penuaan alami, yang dapat menyebabkan kerusakan pada bagian cochlea atau bagian lain dari telinga.
  • Penyakit Meniere, yaitu penyakit yang mempengaruhi bagian dalam telinga.
  • Otosklerosis, yaitu penyakit yang menyebabkan pengerasan dari tulang kecil di telinga tengah.
  • Kondisi medis lain seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, masalah peredaran darah, anemia, alergi, kelenjar tiroid yang kurang aktif, dan diabetes.
  • Masalah leher atau rahang seperti sindrom temporomandibular joint (TMJ).
  • Cedera kepala dan leher.

Tinnitus dapat memburuk pada beberapa orang jika mereka minum alkohol, merokok, minum minuman berkafein, atau makan makanan tertentu. Untuk alasan yang belum sepenuhnya jelas bagi para peneliti, stres dan kelelahan tampaknya juga memperburuk tinnitus.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/tinnitus/feed/ 0