Dokita - Dokter Kita » Stres http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Mon, 01 Sep 2014 05:37:04 +0000 woocommerce-ic-en-GB hourly 1 Penyebab Stres http://dokita.co/blog/penyebab-stres/ http://dokita.co/blog/penyebab-stres/#comments Wed, 30 Apr 2014 07:23:52 +0000 http://dokita.co/?p=10449 Read more »]]> Penyebab Stres(Image courtesy of Stuart Miles / freedigitalphotos.net)

Anak-anak tidak berhenti berteriak, atasan terus mengejar Anda karena telat memberikan laporan, dan Anda berutang pajak ribuan rupiah dimana Anda tidak dapat mempunyai uang untuk membayarnya. Situasi tersebut membuat Anda sangat stres.

Stres merupakan bagian normal dari kehidupan kita, dan dapat memberikan tujuan yang berguna. Stres dapat memotivasi Anda untuk mendapatkan promosi jabatan di tempat kerja, atau terus berlari dalam mil terakhir maraton.

Namun, jika Anda tidak dapat mengelola stres Anda dan berlangsung jangka panjang, maka stres dapat sangat mengganggu pekerjaan, kehidupan keluarga, dan kesehatan Anda. Lebih dari setengah orang Amerika mengatakan mereka bertengkar dengan teman-teman dan orang yang dicintai karena stres, dan lebih dari 70% mengatakan bahwa mereka mengalami gejala fisik dan emosional yang nyata dari stres.

Yuk kita cari tahu mengapa kita mengalami stres, dan bagaimana stres dapat mempengaruhi kesehatan Anda.

Penyebab Stres

Setiap orang memiliki pemicu stres yang berbeda. Menurut hasil survei, stres kerjaan menduduki tingkat teratas. Empat puluh persen pekerja Amerika Serikat mengaku mengalami stres kerjaan, dan seperempatnya mengatakan pekerjaan merupakan sumber stres terbesar dalam kehidupan mereka.

Beberapa penyebab stres kerjaan antara lain :

  • Tidak bahagia dengan pekerjaan Anda.
  • Mempunyai beban kerja yang berat atau terlalu banyak tanggung jawab.
  • Bekerja berjam-jam.
  • Manajemen yang buruk, harapan yang tidak jelas dari pekerjaan Anda, atau tidak memiliki hak suara dalam proses pengambilan keputusan.
  • Bekerja di bawah kondisi yang berbahaya.
  • Merasa tidak aman mengenai kesempatan Anda untuk berkembang atau risiko pemecatan.
  • Merasa dipaksa untuk berpidato di depan rekan-rekan.
  • Mengalami diskriminasi atau pelecehan di tempat kerja, terutama jika perusahaan tidak mendukung Anda.

Tekanan hidup juga dapat memberikan dampak yang besar. Beberapa contoh tekanan hidup antara lain :

  • Kematian orang yang dicintai.
  • Perceraian.
  • Dipecat.
  • Kenaikan dalam kewajiban keuangan.
  • Menikah
  • Pindah ke rumah baru.
  • Penyakit kronis atau cedera.
  • Masalah emosional (misalnya depresi, kecemasan, kemarahan, kesedihan, rasa bersalah, rendah diri).
  • Merawat anggota keluarga yang sakit atau lansia.
  • Peristiwa traumatis, seperti bencana alam, kemalingan, pemerkosaan, atau kekerasan terhadap Anda atau orang yang Anda cintai.

Kadang-kadang stres berasal dari dalam dan bukan dari luar. Anda dapat stres sendiri hanya dengan mengkhawatirkan beberapa hal. Semua faktor dibawah ini dapat mengakibatkan stres, antara lain :

  • Ketakutan dan ketidakpastian. Jika Anda sering mendengar berita tentang ancaman serangan teroris, pemanasan global, dan bahan kimia beracun, maka hal tersebut dapat menyebabkan Anda menjadi stres, terutama karena  Anda merasa seperti tidak mempunyai kendali atas semua hal tersebut. Namun, ketakutan dapat juga terkait dengan hal0hal yang dekat dengan diri Anda, seperti khawatir tidak dapat menyelesaikan proyek di tempat kerja tepat waktu atau tidak memiliki cukup uang untuk membayar tagihan Anda bulan ini.
  • Sikap dan persepsi. Bagaimana Anda melihat dunia atau situasi tertentu dapat menentukan apakah Anda akan stres atau tidak.   Misalnya, jika televisi Anda dicuri dan Anda mengambil sikap, ” Tidak apa-apa, perusahaan asuransi saya akan membayar untuk televisi yang baru”, maka stres Anda akan lebih rendah dibandingkan jika Anda berpikir, “Televisi saya hilang dan tidak akan pernah kembali! Bagaimana jika pencuri datang lagi ke rumah saya dan mencuri yang lain?”. Contoh lain: orang yang merasa bahwa pekerjaan mereka bagus di tempat kerja akan sedikit stres oleh proyek besar mendatang dibandingkan mereka yang khawatir bahwa mereka tidak kompeten.
  • Harapan yang tidak realistis. Tidak ada orang yang sempurna. Jika Anda berharap untuk melakukan segalanya dengan benar sepanjang waktu, maka Anda akan merasa stres ketika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
  • Perubahan. Perubahan besar apapun dalam hidup Anda dapat menyebabkan stres, bahkan acara bahagia seperti pernikahan. Namun, kejadian yang tidak menyenangkan seperti perceraian, penurunan besar kondisi keuangan, atau kematian dalam keluarga dapat menjadi sumber stres yang signifikan.

Tingkat stres Anda akan berbeda tergantung kepribadian Anda dan bagaimana Anda merespon situasi. Beberapa orang membiarkan semuanya berlalu. Bagi mereka, tekanan kerja dan tekanan hidup merupakan hambatan kecil dalam hidup. Namun bagi beberapa yang lain, mereka sangat mengkhawatirkan tekanan kerja dan hidup tersebut.

Pengaruh Stres Pada Kesehatan Anda

Ketika Anda berada dalam situasi stres, tubuh Anda memberikan respon fisik. Sistem saraf Anda bekerja, melepaskan hormon yang mempersiapkan Anda untuk melawan atau lari atau yang disebut respon “fight or flight“. Hal ini yang menyebabkan ketika Anda dalam situasi stres, maka jantung Anda berdetak lebih cepat, napas Anda menjadi lebih pendek, otot menegang, dan Anda mulai berkeringat. Stres jenis ini merupakan stres jangka pendek dan sementara (stres akut), dan tubuh Anda biasanya akan pulih dengan cepat.

Tetapi jika sistem stres Anda tetap aktif dalam jangka waktu yang panjang (stres kronis), maka hal itu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Hormon stres yang konstan keluar terus menerus dapat melelahkan tubuh Anda, menyebabkan tubuh lebih cepat menua dan rentan terhadap penyakit.

Jika Anda sedang stres dalam waktu pendek, Anda mungkin mulai melihat beberapa dari tanda-tanda fisik berikut, antara lain :

  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Sulit tidur
  • Sulit berkonsentrasi
  • Sakit perut
  • Lekas marah

Ketika stres berlangsung jangka panjang dan tidak ditangani dengan benar, maka dapat menyebabkan sejumlah kondisi kesehatan yang lebih serius, antara lain :

  • Depresi
  • Tekanan darah tinggi
  • Detak jantung abnormal (aritmia)
  • Pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis)
  • Penyakit jantung
  • Serangan jantung
  • Perut mulas, maag, irritable bowel syndrome
  • Sakit perut seperti kram, sembelit, dan diare
  • Berat badan naik atau turun
  • Perubahan gairah seks
  • Masalah kesuburan
  • Masalah asma atau arthritis
  • Masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis

Mengelola stres Anda dapat memberikan perbedaan nyata untuk kesehatan Anda. Satu penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan penyakit jantung hidup lebih lama jika mereka menjalani program manajemen stres.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/penyebab-stres/feed/ 0
Waspada Depresi http://dokita.co/blog/waspada-depresi/ http://dokita.co/blog/waspada-depresi/#comments Fri, 29 Nov 2013 04:57:39 +0000 http://205.186.146.45/?p=9457 Read more »]]> Waspada Depresi(Image courtesy of David Castillo Dominici / freedigitalphotos.net)

Kehilangan pekerjaan, penderitaan atas penyakit yang tidak kunjung sembuh, pembatasan terhadap kebebasan tertentu, hingga luka di hati dari orang yang kita sayangi membawa dampak besar secara psikologis. Depresi menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan masalah tersebut, baik bagi kalangan medis maupun masyarakat awam. Namun, pengetahuan akan bahaya depresi secara psikologis maupun medis perlu diketahui masyarakat untuk semakin menyadari bahwa diagnosis tersebut bukanlah suatu perkara mental semata yang mudah ditangani.

Depresi, secara sederhana, dapat dimengerti sebagai keadaan sedih mendalam hingga terjadinya penurunan aktivitas bermakna bagi kehidupan seseorang tersebut. Menurut pedoman diagnosis dan tatalaksana gangguan jiwa, seseorang dapat dikatakan depresi jika setidaknya ditemukan beberapa dari kriteria berikut: kehilangan semangat bekerja, tidak nafsu makan, rasa sedih mendalam, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, berkurangnya konsentrasi dan perhatian, merasa diri tidak berguna, menarik diri dari lingkungan, hingga keinginan bunuh diri. Kondisi depresi berat dapat disertai dengan kesaksian pasien akan adanya halusinasi suara atau paham tidak wajar yang dianut oleh pasien tersebut.

Salah satu hal terpenting dalam memantau seseorang yang mengalami depresi adalah keinginan bunuh diri. Disesuaikan dengan kondisi saat itu, semua pasien yang mengalami depresi wajib ditanyakan mengenai keinginan bunuh diri. Tidak ada bukti bahwa menanyakan hal tersebut menjadi pemicu keinginan bunuh diri, bahkan tindakan tersebut menunjukkan kepedulian akan besarnya masalah sekaligus menjadi jalan pembuka komunikasi dari seorang dengan depresi. Tidak semata-mata menanyakan keinginan, penting untuk diketahui cara dan waktu seseorang tersebut untuk bunuh diri. Dokter dapat menilai kebutuhan perawatan intensif pasien dengan keinginan bunuh diri, terutama bunuh diri terencana.

Depresi memiliki dampak timbal-balik antar penyakit. Kanker, gangguan jantung, saraf, maupun penyakit lain yang belum ada obatnya sangat berpotensi menimbulkan depresi pada penderitanya seiring dengan dampaknya pada individu, keluarga, maupun aktivitas sosial yang biasa dikerjakannya. Keterbatasan pasien untuk masuk dalam kehidupan normalnya menjadi awal timbulnya depresi yang patut diwaspadai. Sebaliknya, depresi sendiri turut menyumbangkan diri menjadi penyebab sejumlah penyakit yang telah disebutkan, termasuk asma, osteoporosis, kencing manis, radang sendi, hingga membahayakan kehamilan. Masalah nutrisi, gangguan tidur, rendahnya minta seksual, lemahnya daya tahan tubuh, dsb juga tidak jarang ditemui pada pasien depresi.

Lingkup Penanganan Depresi

Penanganan pasien depresi mencakup banyak pihak, tetapi, menurut pengalaman penulis, jarang yang memanfaatkannya dengan baik. Keluarga terdekat merupakan lini pertama dalam mengenal masalah depresi dan memberikan dukungan kesembuhan. Dokter pun dapat dimintai pendapat dan saran untuk menangani pasien depresi mengingat ilmu kejiwaan juga dipelajari di fakultas kedokteran. Psikolog juga memberikan dukungan yang sama dalam membantu penanganan kasus kejiwaan. Perbedaan dokter dan psikolog adalah wewenang pemberian obat dan pengenalan kasus-kasus medis yang mungkin menjadi pemicu dari masalah depresi. Dokter spesialis kejiwaan tentu lebih ahli dalam menangani kasus-kasus tersebut, tetapi sebenarnya pasien baru boleh ditangani dokter spesialis jika dokter umum yang menemukan pertama kali tidak dapat membantu mengatasi masalah beratnya depresi yang dialami pasien tersebut.

Pengenalan tindakan yang tepat dalam menangani depresi menjadi perhatian tersendiri karena minimnya sosialisasi dari kalangan medis sekalipun. Anda dapat membantu mengatasi masalah dari seorang pasien depresi dengan cara tetap memberikan perhatian pada pasien tersebut. Menunggu dengan sabar agar pasien mengutarakan perasaannya tentu membantu selain tentunya menyatakan bahwa Anda siap membantu jika ada yang diperlukan dari pasien. Mengajukan pembicaraan mengenai suatu topic dari sudut pandang yang berlawanan dari pemikiran negatif pasien juga turut membantu. Pujian akan tindakan yang benar dari pasien menjadi “obat” tersendiri bagi pasien tersebut. Anda juga dapat mengajak mereka untuk beraktivitas rutin yang cukup ringan untuk dikerjakan dan mampu diselesaikan oleh pasien dengan tetap mengawasi kemungkinan penyalahgunaan dari aktivtias tersebut bagi diri pasien. Sekalipun sudah ditangani dokter spesialis, peran pengawasan dan dukungan keluarga di rumah sangatlah besar pengaruhnya dalam menjaga kesehatan jiwa pasien tersebut, apalagi jika masalah yang menjadi pemicu depresi pasien berasal dari keluarganya sendiri.

Perbaikan pada lingkungan rumah juga dianjurkan. Pencahayaan yang cukup terang terbukti dapat memperbaiki suasana perasaan pasien depresi. Perhatikan bahwa pada pasien dengan depresi berat, menjauhkan benda-benda yang dapat dipakai untuk melukai diri sendiri sangatlah penting. Ada baiknya pula pasien tidak diberi akses untuk naik ke lantai atas untuk mencegah kemungkinan bunuh diri dengan cara melompat.

Tidak ada obat-obatan yang dijual bebas untuk mengatasi depresi. Obat-obatan tersebut hanyalah membantu untuk memperbaiki suasana perasaan sekaligus mencegah berulangnya episode depresi dari pasien tersebut. Selain itu, seiring dengan adanya efek samping seperti peningkatan berat badan, rasa kantuk, kejang, gangguan metabolism hormon, kencing manis, hingga kemungkinan masalah jantung, obat-obatan tersebut hanya bersifat pendukung dan hanya boleh diresepkan oleh dokter. Durasi dan cara pemakaiannya pun perlu dipantau dengan sepengetahuan dokter. Dengan demikian, kontrol rutin memang diperlukan oleh dokter.

Jadi, keluarga memegang peranan penting untuk menolong pasien depresi. Konsultasi pada ahlinya tentu dianjurkan untuk mendapatkan saran perawatan dalam hal pengobatan maupun cara memberikan dukungan kepada pasien. Dengan demikian, banyaknya kasus depresi di masyarakat dapat ditangani dengan lebih baik.

Sumber:

  1. Maslim R, editor. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. 2001.
  2. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan&Sadock’s Pocket Handbook of Clinical Psychiatry.
  3. Moussavi S, et al. Depression, chonic diseases, and decrements in health: results from World Health Surveys. The Lancet. 2007.
  4. Wu Q, et al. Depression and low bone mineral density: a meta-analysis of epidemiologi studies. Osteoporos Int. 2009.
  5. Baldwin DS, Birtwistle J. An Atlas of Depression. Southampton: The Parthenon Publishing Group. 2002.

Teks: Naldo Sofian

]]>
http://dokita.co/blog/waspada-depresi/feed/ 0
Pengaruh Stres Pada Kulit Anda http://dokita.co/blog/pengaruh-stres-pada-kulit-anda/ http://dokita.co/blog/pengaruh-stres-pada-kulit-anda/#comments Tue, 12 Nov 2013 05:21:14 +0000 http://205.186.146.45/?p=9232 Read more »]]> Pengaruh Stres Pada Kulit Anda(Image courtesy of / freedigitalphotos.net)

Stres dapat mempengaruhi seluruh tubuh kita, termasuk kulit, rambut, dan kuku kita.

Emosi yang kita rasakan memiliki dampak yang kuat pada kulit kita. Karena stres merupakan bagian dari kehidupan, maka yang terpenting adalah bagaimana kita mengatasi stres yang muncul.

Bagaimana Stress Mempengaruhi Kulit Kita?

Stres menimbulkan respon kimia di dalam tubuh kita yang membuat kulit menjadi lebih sensitif dan reaktif. Kondisi tersebut dapat membuat masalah kulit yang dialami menjadi lebih sulit untuk sembuh.

Apakah Anda pernah memperhatikan bahwa ketika Anda mengalami stres, masalah kulit Anda keluar lebih banyak? Hal tersebut karena stres menyebabkan tubuh Anda untuk memproduksi kortisol dan hormon-hormon lain. Produksi tersebut menyebabkan kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak minyak. Kulit berminyak lebih rentan terhadap jerawat dan masalah kulit lain.

Stres juga dapat:

  • Memperburuk masalah kulit. Sebagai contoh, stres dapat memperburuk psoriasis, rosacea, dan eksim. Stres juga dapat menyebabkan gatal-gatal dan jenis ruam kulit lain dan memicu flare-up dari fever blister.
  • Mengganggu perawatan kulit harian. Jika Anda sedang stres, mungkin saja Anda melewati perawatan kulit Anda. Hal ini dapat memperburuk masalah kulit.

Masalah kulit yang dialami juga dapat menyebabkan stres. Beberapa orang sangat malu dengan kulit mereka, bahkan sampai memendam masalah tersebut, yang tentunya dapat menyebabkan stres bertambah lebih banyak dan memperburuk masalah kulit.

Jika Anda memiliki masalah kulit yang tidak sembuh atau terus muncul kembali, sebaiknya pikirkan kembali bagaimana cara Anda menangani stres.

8 Cara untuk Mengurangi Dampak Stres pada Kulit Anda

Kita tidak mungkin menghindari stres secara total, namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani stres dengan lebih baik. Cobalah beberapa pendekatan berikut :

  1. Jangan mengabaikan kulit Anda. Jaga kulit Anda, bahkan jika Anda sedang lelah atau stres.
  2. Berolahraga secara teratur. Olahraga baik untuk kulit dan seluruh tubuh Anda.
  3. Luangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang Anda sukai, bahkan jika Anda hanya memiliki sedikit waktu, misalnya mandi atau membaca artikel.
  4. Berjalan-jalan mengelilingi kompleks.
  5. Terapkan teknik manajemen stres, seperti latihan pernapasan, yoga, meditasi, atau citra visual.
  6. Tidur yang cukup. TIdur yang ideal adalah tujuh sampai delapan jam setiap malam.
  7. Katakan tidak. Tetapkan batasan untuk menurunkan stres Anda, misal dalam kerjaan Anda.
  8. Berbicara dengan seseorang. Carilah dukungan dari teman atau terapis profesional.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/pengaruh-stres-pada-kulit-anda/feed/ 0
Krisis Psikosomatis http://dokita.co/blog/krisis-psikosomatis/ http://dokita.co/blog/krisis-psikosomatis/#comments Fri, 27 Sep 2013 02:31:05 +0000 http://205.186.146.45/?p=8531 Read more »]]> Krisis Psikosomatis(Image courtesy of stockimages / freedigitalphotos.net)

Kita pasti sering mendengar atau mengalami sendiri kondisi tubuh mendadak tidak enak, seperti ada gangguan penyakit, tetapi dokter katakan semua baik-baik saja. Apabila kondisi seperti itu seringkali terjadi, kemungkinan besar kita mengalami psikosomatis.

Gejala Psikosomatis

Pengertian sederhana dari psikosomatis adalah keluhan fisik yang disebabkan oleh situasi psikososial tertentu yang cukup signifikan bagi seseorang. Masalah bio-psiko-sosial menjadi perhatian penyebab timbulnya keluhan-keluhan psikosomatik. Diagnosis berbagai masalah psikosomatik dibuat setelah menyingkirkan masalah pada tubuh yang secara nyata ditemukan bukti objektifnya, seperti sumbatan pembuluh darah koroner, perdarahan otak.

Beberapa gangguan fisik yang sering terpengaruh akibat psikosomatis adalah bagian pencernaan, biasanya dialami oleh para pelajar atau mahasiswa menjelang ujian yang stress, atau para karyawan dan pengusaha yang mendadak sakit kepala menjelang rapat penting. Ada juga yang mendadak terserang asma saat mendengar kabar buruk, dan ada juga orang yang selalu merasa nyeri di tubuhnya, tetapi tidak ada diagnosa masalah secara fisik.

Obat-obatan sesuai gejala fisik maupun psikis hanya merupakan pengobatan pendukung sementara. Masalah psikosomatik tersebut memang menuntut kesabaran dan perhatian dokter pada masalah bio-psiko-sosial pasien secara menyeluruh untuk mendapatkan keyakinan kembali maupun meluruskan pandangan pasien mengenai apa yang dihadapi pasien sehingga menghasilkan berbagai keluhan tersebut.

Sumber Psikosomatis

Stress menjadi kata kunci yang memicu masalah psikosomatik, karena si individu tidak bisa menahan beban mental yang dialaminya secara psikologis, berimbas kepada tubuhnya. Kekhawatiran yang sering muncul adalah gangguan produktivitas sehari-hari, ketegangan otot, jantung berdebar-debar, kegemukan yang tidak wajar. Dampak serius yang dapat ditimbulkan dari psikosomatis adalah infeksi hingga kemunculan kanker.

Perkembangan dunia kedokteran kini sudah banyak mempelajari cara penanganan pasien dengan berbagai keluhan psikosomatis. Prinsip tindakan sederhana yang dapat dilakukan adalah memberikan ruang bagi pasien untuk mengutarakan permasalahan yang dialami dan melatih pasien untuk berpikir secara rasional.  Penyesuaian kembali moral, etika, dan landasan spiritual telah diteliti berperan besar dalam pengobatan kasus-kasus psikosomatik.

Terapi yang paling dapat dipercaya saat ini terhadap masalah psikosomatis adalah terapi kognitif dan perilaku (Cognitive Behaviour Therapy - CBT). Penelitian berulang-ulang mengenai metode tersebut telah terbukti secara luas. Prinsip terapi itu didasarkan pada pengenalan pikiran “otomatis” (automatic thought) yang buruk yang muncul pada pikiran pasien serta mengubahnya menjadi positif. Maksud dari pikiran “otomatis” tersebut adalah apa yang segera dipikirkan oleh seseorang ketika dihadapkan pada suatu hal yang tidak menyenangkan padanya.

Rob Bothwell, seorang dokter psikiatri, mencontohkan seorang dokter kerap kali memikirkan dirinya tidak berguna sesudah dikritik dengan pedas oleh seorang pasiennya, padahal pasiennya yang lain merasa puas diobati oleh dokter tersebut. Penelusuran lebih lanjut mendapatkan bahwa orang tua dokter tersebut cukup sukses, tetapi perfeksionis sehingga hal tersebut diajarkan pada anaknya. Tidak heran jika pemikiran dokter tersebut menjadi demikian karena kepercayaan yang dianutnya mengharuskan ia demikian.

Oleh karenanya, konsultasi dengan psikolog atau dokter pribadi Anda untuk mengubah jalan pikiran serta menemukan hal-hal positif yang bermakna untuk Anda menjadi anjuran terapi saat ini. Dokter dapat menilai apakah masalah fisik atau psikis yang dialami Anda sekaligus menjadi salah seorang tempat Anda berkonsultasi mengenai masalah psikis tersebut.

Sumber:

  • Rob Bothwell. Cognitive behavior therapy for psychosomatic disorders. 2003.
  • Mudjaddid E, Shatri H. Gangguan psikosomatik: gambaran umum dan patofisiologinya. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
  • Kroenke K. Efficacy of treatment for somatoform disorders: a review of randomized controlled trials. 

(Teks: Naldo Sofian/ Maeya Zee)

]]>
http://dokita.co/blog/krisis-psikosomatis/feed/ 2
Pengaruh Stres Terhadap Otak http://dokita.co/blog/pengaruh-stres-terhadap-otak/ http://dokita.co/blog/pengaruh-stres-terhadap-otak/#comments Wed, 21 Aug 2013 04:08:48 +0000 http://dokita.co/?p=7725 Read more »]]> Pengaruh Stres Terhadap Otak(Image courtesy of David Castillo Dominici / FreeDigitalPhotos.net)

Stres merupakan sumber yang mengganggu tubuh dan pikiran Anda. Sayangnya stres ini merupakan bagian yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan sehari-hari. Stres berakar pada naluri dasar untuk bertahan hidup, yang kita kenal sebagai respon “lawan atau lari”, sehingga memicu zat kimia dalam otak dan tubuh yang dirancang untuk membantu kita mengelola situasi yang mengancam.

Hampir semua orang tahu gejala fisik dari stres berat seperti: jantung berdetak cepat, telapak tangan berkeringat, perut terasa tidak enak. Kita mungkin juga mengalami stres tingkat rendah, yang berlangsung terus tanpa gejala-gejala tersebut. Namun, bahan kimia yang diproduksi tubuh ketika stres berat ataupun ringan adalah sama dan memberikan dampak negatif bagi tubuh di tingkat sel.

Stres jangka panjang, kecemasan dan depresi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia dan penyakit Alzheimer. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres jangka panjang merangsang pertumbuhan protein yang dapat menyebabkan Alzheimer dan hal tersebut dapat menyebabkan hilangnya memori.

Dampak stres pada kesehatan otak tampaknya juga dipengaruhi oleh perilaku atau kebiasaan yang juga dapat membahayakan otak. Salah satu manajemen stres yang sering orang lakukan, seperti: makan berlebihan, minum alkohol dan merokok, dapat meningkatkan risiko kerusakan otak dalam bentuk stroke.

Atasi Stres untuk Kesehatan Otak

Salah satu cara yang mungkin dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan otak adalah melakukan relaksasi 20 menit sehari. Menurut studi para peneliti di Benson-Henry Institute for Mind / Body Medicine di Massachusetts General Hospital, gen yang diaktifkan oleh stres mungkin dapat “dimatikan” dengan yoga, berdoa dan meditasi.

Para peneliti menunjukkan bahwa delapan minggu pelatihan relaksasi mengakibatkan perubahan pada tingkat sel yang melawan efek merusak dari stres. Penelitian ini dipublikasikan secara online dalam jurnal PLoS One.

Teknik relaksasi lainnya yang direkomendasikan oleh peneliti utama, Dr. Herbert Benson, antara lain:

  • Pernapasan
  • Tai chi
  • Qi gong
  • Doa berulang
  • Relaksasi otot progresif
  • Biofeedback
  • Guided Imagery

Perubahan gaya hidup juga memberikan efek ganda pada kesehatan otak. Teknik relaksasi dan gaya hidup sehat ini baik bagi otak dan dapat membantu mengurangi tingkat stres, antara lain:

  • Aktif secara fisik, setidaknya 30 menit sehari, lima hari seminggu.
  • Makan makanan yang sehat dan seimbang serta minum cukup air.
  • Batasi konsumsi alkohol.
  • Tidur yang cukup (6-8 jam per malam).

Jika teknik relaksasi dan perubahan gaya hidup tidak membantu mengurangi stres dalam hidup Anda, maka konsultasikan dengan profesional medis mengenai konseling atau penggunaan obat anti-kecemasan.

Sumber: health.howstuffworks.com

]]>
http://dokita.co/blog/pengaruh-stres-terhadap-otak/feed/ 4
Faktor Risiko Irritable Bowel Syndrome http://dokita.co/blog/faktor-risiko-irritable-bowel-syndrome/ http://dokita.co/blog/faktor-risiko-irritable-bowel-syndrome/#comments Tue, 30 Jul 2013 03:21:53 +0000 http://dokita.co/?p=7148 Read more »]]>

Apa Saja Faktor Risiko Irritable Bowel Syndrome ?

Sekitar 7 -10% orang di dunia menderita irritable bowel syndrome. Namun kebanyakan penderitanya tidak pergi ke dokter untuk mengobati gejala yang mereka alami.

Irritable Bowel Syndrome cenderung lebih umum terjadi pada:

  • Orang-orang pada usia 20-an.
  • Wanita.
  • Orang yang menderita gangguan panik atau kondisi psikologis lain.
  • Orang yang mempunyai anggota keluarga dengan irritable bowel syndrome.
  • Orang yang memiliki riwayat kekerasan fisik atau seksual atau trauma psikologis lainnya. Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara riwayat kekerasan dengan gangguan gastrointestinal.
  • Orang dengan kondisi medis lain seperti depresi, sakit kepala migrain, dan fibromyalgia (yang menyebabkan rasa sakit dan nyeri yang meluas di otot dan jaringan lunak).

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/faktor-risiko-irritable-bowel-syndrome/feed/ 0
Pengobatan Alami Depresi http://dokita.co/blog/pengobatan-alami-depresi/ http://dokita.co/blog/pengobatan-alami-depresi/#comments Wed, 17 Jul 2013 07:50:57 +0000 http://dokita.co/?p=7050 Read more »]]> Pengobatan Alami Depresi Depresi dapat membuat Anda merasa seolah-olah tidak berdaya. Padahal dengan terapi dan kadang-kadang penggunaan obat-obatan, terdapat banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk melawan depresi. Pengobatan alami depresi seperti mengubah perilaku, aktivitas fisik, gaya hidup, dan bahkan cara berpikir Anda, dapat Anda lakukan untuk mengobati depresi. Apakah mulai sekarang Anda ingin belajar pengobatan alami depresi yang dapat membantu Anda merasa lebih baik? Berikut ini adalah beberapa tips pengobatan alami depresi:

  1. Sibuk dalam rutinitas. Jika Anda mengalami depresi, maka Anda perlu rutinitas, kata Ian Cook, MD, seorang psikiater dan direktur Depression Research and Clinic Program di UCLA. Depresi dapat merusak struktur kehidupan Anda, dimana depresi pada satu hari mengganggu hari lainnya. Dengan mengatur jadwal harian ringan dapat membantu Anda kembali pada jalurnya.
  2. Tetapkan tujuan. Ketika Anda depresi, Anda mungkin merasa seperti tidak bisa mencapai apa-apa. Hal tersebut membuat Anda merasa lebih buruk mengenai diri sendiri. Untuk mengatasinya, coba tetapkan tujuan untuk diri sendiri setiap harinya. “Mulai dari yang sangat kecil,” kata Cook. “Buatlah tujuan yang dapat Anda capai, seperti mencuci piring setiap hari.” Ketika Anda mulai merasa lebih baik, Anda dapat menambah tujuan harian yang lebih menantang.
  3. Olahraga. Olahraga secara sementara meningkatkan bahan kimia yang disebut endorfin, yang membuat Anda merasa baik. Hal ini mungkin juga memiliki manfaat jangka panjang bagi penderita depresi. Cook mengatakan, aktivitas fisik yang teratur tampaknya mendorong otak ke arah yang positif. Berapa banyak olahraga yang dibutuhkan? Anda tidak perlu melakukan maraton untuk mendapatkan manfaatnya. Dengan berjalan beberapa kali seminggu sudah cukup membantu.
  4. Makan sehat. Tidak ada diet ajaib yang mengobati depresi, tetapi memperhatikan apa yang Anda makan adalah ide yang baik. Jika depresi cenderung membuat Anda makan berlebih, dengan mengendalikannya akan membantu Anda merasa lebih baik. Cook mengatakan, meskipun belum pasti, ada bukti bahwa makanan yang mengandung asam lemak omega-3, seperti: salmon dan tuna, dan asam folat, seperti bayam dan alpukat, dapat membantu meringankan depresi.
  5. Tidur yang cukup. Depresi dapat membuat Anda sulit mendapatkan tidur yang cukup. Hal ini bisa membuat depresi bertambah parah. Apa yang dapat Anda lakukan? Mulailah dengan membuat beberapa perubahan dalam gaya hidup Anda. Pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Cobalah untuk tidak tidur siang. Singkirkan semua gangguan dari kamar tidur Anda seperti tidak ada komputer dan tidak ada TV. Seiring waktu, pola tidur Anda akan membaik.
  6. Tetap memiliki tanggung jawab. Ketika depresi, Anda mungkin ingin menarik diri dari kehidupan dan melepas tanggung jawab di rumah dan di tempat kerja Anda. Namun hal tersebut jangan Anda lakukan. Dengan tetap terlibat dan memiliki tanggung jawab sehari-hari ini dapat membantu mengobati depresi. Kedua hal itu membuat Anda terikat dan memberikan rasa pencapaian/keberhasilan. Tidak apa-apa jika Anda belum bisa bekerja atau sekolah dengan waktu penuh. Cobalah dengan paruh waktu. Jika tampak terlalu berat, maka pertimbangkan pekerjaan sukarela.
  7. Melawan pikiran negatif. Pertarungan melawan depresi banyak yang bersifat mental, terutama mengubah cara berpikir Anda. Ketika Anda depresi, biasanya kita langsung menyimpulkan kemungkinan terburuk. Jadi lain kali ketika Anda merasa buruk mengenai diri Anda, gunakan logika sebagai pengobatan alami depresi. Misalnya: Anda mungkin merasa seperti tidak disukai orang lain, tapi adakah bukti nyatanya? Anda mungkin merasa seperti orang paling tidak berharga di dunia, tetapi apakah hal ini mungkin? Mengubah cara berpikir membutuhkan latihan, tapi seiring berlalunya waktu, Anda bisa melawan pikiran-pikiran negatif sebelum lepas kendali.
  8. Periksa dahulu dengan dokter Anda sebelum menggunakan suplemen. “Ada hasil yang menjanjikan dari penggunaan suplemen tertentu untuk depresi seperti minyak ikan, asam folat, dan SAMe,” kata Cook. Namun hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Jadi selalu periksa dengan dokter Anda sebelum mulai menggunakan suplemen apapun, terutama jika Anda sudah minum obat.
  9. Lakukan sesuatu yang baru. Ketika Anda depresi, Anda berada seperti dalam lubang. Dorong diri Anda melakukan sesuatu yang berbeda. Misalnya pergi ke museum, membaca buku yang pernah dibaca dan membacanya di bangku taman, menjadi relawan di dapur umum atau mengambil kelas bahasa. “Ketika kita menantang diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang berbeda, ada perubahan kimia dalam otak,” kata Cook. “Mencoba sesuatu yang baru mengubah kadar dopamin, yang berhubungan dengan rasa senang, nikmat, dan belajar.”
  10. Cobalah untuk bersenang-senang. Jika Anda depresi, maka luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda senangi. Bagaimana jika sepertinya tidak ada hal yang menyenangkan lagi? “Itu hanya gejala depresi,” kata Cook. Anda harus terus mencoba.

Walau terdengar aneh, Anda harus berusaha untuk bersenang-senang. Rencanakan hal-hal yang Anda senangi, walaupun jika hal ini terasa seperti sebuah tugas. Teruslah ke bioskop atau terus keluar dengan teman-teman Anda untuk makan malam. Ketika depresi, Anda dapat kehilangan kemampuan untuk menikmati hidup, kata Cook. Anda harus belajar kembali bagaimana menikmati hidup. Pada waktunya, hal-hal yang menyenangkan akan terasa menyenangkan lagi. Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/pengobatan-alami-depresi/feed/ 0
Gejala Gangguan Kecemasan Sosial http://dokita.co/blog/gejala-gangguan-kecemasan-sosial/ http://dokita.co/blog/gejala-gangguan-kecemasan-sosial/#comments Wed, 03 Jul 2013 05:23:01 +0000 http://dokita.co/?p=6853 Read more »]]>

Gangguan kecemasan sosial menyebabkan ketakutan tidak rasional terhadap penilaian orang lain atau dipermalukan di depan umum. Gangguan ini dapat membuat Anda menghindari atau sangat membatasi pertemuan dengan orang-lain sehingga dapat menganggu kegiatan sehari-hari Anda. Anda mungkin mengalami gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, atau sesak di dada ketika menghadapi ketakutan sosial Anda.

Ketika Anda menderita gangguan kecemasan sosial, maka situasi sosial umum sosial seperti makan di tempat umum, menulis di depan orang lain, menggunakan toilet umum, atau berbicara di depan orang lain, dapat menyebabkan ketakutan dan kecemasan luar biasa.

Anda mungkin lebih takut orang lain mengetahui kecemasan Anda daripada situasi sosial yang Anda takuti. Lingkaran setan dapat terjadi jika Anda menghindari atau mengkhawatirkan acara sosial, seperti berbicara di muka umum, karena takut orang lain menilai Anda sebagai orang yang lemah, gugup, atau bertindak bodoh, maka hal ini dapat menyebabkan kecemasan bertambah banyak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan Anda menghindari atau membatasi kontak dengan orang lain.

Gejala gangguan kecemasan sosial dapat berbeda pada orang dewasa dan anak-anak. Orang dewasa dan remaja yang menderita gangguan kecemasan sosial biasanya mengakui ketakutan mereka tersebut tidak masuk akal atau berlebihan. Namun hal itu belum tentu diketahui oleh anak-anak.

Gejala Gangguan Kecemasan Sosial Pada Orang Dewasa atau Remaja

  • Ketakutan yang terus-menerus dan tidak masuk akal terhadap situasi sosial yang melibatkan orang tidak dikenal atau dinilai oleh orang lain. Ketakutannya yaitu Anda akan malu atau dipermalukan akibat perkataan atau tindakan Anda.
  • Kecemasan berat atau serangan panik ketika berada di situasi yang ditakuti.
  • Menyadari bahwa ketakutan Anda berlebihan atau tidak masuk akal.
  • Menghindari situasi sosial yang Anda takuti atau bertahan dalam situasi tersebut namun dengan kecemasan tinggi.
  • Menghindari atau antisipasi situasi yang membuat takut secara berlebihan sehingga mengganggu kegiatan dan interaksi sehari-hari.
  • Khawatir mengenai kecemasan.

Gejala Kecemasan Pada Anak-Anak

  • Khawatir dipermalukan di depan teman-teman, tetapi biasanya tidak di depan orang dewasa atau remaja.
  • Mengekspresikan kecemasan dengan sering menangis, marah-marah, “membeku” dalam situasi sosial, atau “menghindari” orang-orang asing.
  • Menyangkal atau tidak menyadari bahwa ketakutan tersebut berlebihan atau tidak masuk akal.
  • Ketakutan terhadap penilaian situasi, seperti harus berbicara di depan kelas. Ketakutan ini tidak timbul dan hilang, namun berlangsung terus-menerus selama 6 bulan atau lebih.

Orang dengan gangguan kecemasan sosial sering kurang berprestasi di tempat kerja atau di sekolah untuk menghindari perhatian, promosi atau dipaksa untuk berpartisipasi dalam kelompok. Mereka cenderung memiliki sedikit sahabat dan memiliki kesulitan untuk kencan atau pacaran. Dalam kasus yang lama atau berat, banyak penderita mengembangkan kondisi psikologis lain (seperti depresi atau penyalahgunaan zat).

Gangguan kecemasan sosial adalah salah satu diantara beberapa jenis fobia yang banyak dialami orang, seperti agoraphobia atau fobia spesifik (ketakutan terhadap objek, seperti laba-laba, atau situasi yang menakutkan, seperti terjebak dalam lift).

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/gejala-gangguan-kecemasan-sosial/feed/ 0
Gangguan Kecemasan Sosial http://dokita.co/blog/gangguan-kecemasan-sosial/ http://dokita.co/blog/gangguan-kecemasan-sosial/#comments Tue, 02 Jul 2013 03:07:59 +0000 http://dokita.co/?p=6844 Read more »]]>

Apa Itu Gangguan Kecemasan Sosial?

Orang dengan gangguan kecemasan sosial (atau fobia sosial) merasa sangat cemas mengenai perkataan atau tindakan mereka di depan orang lain, seperti: berbicara di depan umum dan situasi sosial sehari-hari. Gangguan kecemasan sosial ini lebih dari sekedar rasa malu atau gugup sebelum berbicara di depan umum. Ketakutan yang dirasakan dapat mulai beberapa minggu atau bulan sebelum acara berlangsung dan dapat menyebabkan jantung berdetak cepat dan membuat penderita sulit untuk fokus.

Berberapa orang takut terhadap satu atau beberapa jenis situasi sosial. Namun bagi yang lain, banyak situasi menyebabkan stres. Masalah-masalah tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari Anda. Ketakutan atau stres yang besar dapat membuat Anda menghindari situasi publik, termasuk tidak masuk kerja dan sekolah.

Apa Penyebab Gangguan Kecemasan Sosial?

Dokter belum mengetahui penyebab gangguan kecemasan sosial. Dokter mengira gangguan ini mungkin menurun dalam keluarga. Namun mereka tidak yakin apakah karena genetika atau respon terhadap situasi traumatis.

Apa Gejala Gangguan Kecemasan Sosial ?

Gangguan kecemasan sosial menyebabkan gejala emosional dan fisik, antara lain:

  • Membuat Anda gugup, sedih, atau mudah marah pada waktu sebelum atau selama acara sosial. Anda mungkin banyak khawatir atau takut sesuatu yang buruk akan terjadi.
  • Kecemasan dapat menyebabkan muka merona, berkeringat, dan gemetaran. Jantung Anda bisa berdetak lebih cepat dari biasanya, dan Anda mungkin sulit untuk fokus.

Bagaimana Mendiagnosis Gangguan Kecemasan Sosial ?

Untuk mendiagnosis gangguan ini, dokter akan memeriksa Anda dan bertanya mengenai gejala-gejala Anda. Dokter juga dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain untuk melihat kondisi emosional Anda. Hal ini disebut dengan penilaian kesehatan mental.

Dokter Anda mungkin juga melakukan tes darah atau urin untuk menyingkirkan kondisi kesehatan lain yang dapat menyebabkan gejala yang sama, seperti masalah tiroid.

Bagaimana Mengobati Gangguan Kecemasan Sosial ?

Pengobatan gangguan kecemasan sosial dilakukan dengan konseling dan kadang-kadang obat-obatan, seperti antidepresan. Perlu tidaknya penggunaan obat-obatan tergantung pada seberapa banyak gangguan kecemasan sosial mempengaruhi kehidupan sehari-hari Anda. Jika Anda sudah merasa cemas ketika dekat dengan orang lain, maka mungkin sulit bagi Anda untuk meminta bantuan. Tapi pengobatan gangguan kecemasan sosial ini banyak berhasil.

Beberapa penderita gangguan kecemasan sosial beralih ke alkohol atau obat-obatan untuk membantu mereka rileks. Namun hal ini dapat menyebabkan kecanduan. Penderita gangguan ini juga mungkin mengalami depresi. Karena itu sangat penting untuk mengobati kedua masalah tersebut.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/gangguan-kecemasan-sosial/feed/ 0
Gangguan Kecemasan http://dokita.co/blog/ikhtisar-gangguan-kecemasan-dan-panik/ http://dokita.co/blog/ikhtisar-gangguan-kecemasan-dan-panik/#comments Mon, 01 Jul 2013 03:48:12 +0000 http://dokita.co/?p=6134 Read more »]]>

Terdapat banyak jenis gangguan kecemasan, antara lain: gangguan panik, gangguan obsesif kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder), gangguan stres pasca-trauma, gangguan kecemasan sosial, fobia tertentu, dan gangguan kecemasan umum.

Kecemasan adalah emosi yang dialami setiap orang pada waktu tertentu. Banyak orang merasa cemas, atau gugup ketika mereka menghadapi masalah di tempat kerja, sebelum menempuh ujian, atau membuat keputusan penting. Namun kecemasan tersebut berbeda dengan gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan dapat mengganggu kemampuan seseorang dalam menjalani hidup normal.

Gangguan kecemasan adalah penyakit jiwa yang serius karena penderitanya merasakan kekhawatiran dan ketakutan hebat dan terus menerus sehingga dapat melumpuhkan kegiatan normal mereka.

Apa Jenis-Jenis Gangguan Kecemasan ?

Terdapat beberapa jenis gangguan kecemasan, antara lain:

  • Gangguan panik: Orang dengan kondisi ini merasakan ancaman yang muncul tiba-tiba dan berulang-ulang. Gejala lain ialah: berkeringat, nyeri dada, palpitasi (denyut jantung tidak teratur), dan perasaan tersedak, yang dapat membuat seseorang merasa seperti mengalami serangan jantung atau berperilaku seperti orang tidak waras.
  • Gangguan obsesif-kompulsif (OCD): Orang dengan OCD terganggu oleh pikiran atau ketakutan terus menerus yang menyebabkan mereka melakukan ritual atau rutinitas tertentu. Pikiran yang mengganggu itu disebut obsesi, sedangkan ritual atau rutinitas yang dilakukan disebut kompulsi. Contohnya adalah orang yang memiliki rasa takut yang tidak logis terhadap kuman sehingga dia terus-menerus mencuci tangannya.
  • Gangguan stres pasca-trauma (PTSD): adalah suatu kondisi yang dapat muncul setelah peristiwa traumatis dan / atau menakutkan, seperti kekerasan seksual atau fisik, kematian tiba-tiba dari orang yang dicintai, atau bencana alam. Orang dengan PTSD sering mempunyai pemikiran dan ingatan yang menetap dari kejadian menakutkan tersebut dan emosionalnya cenderung tidak stabil.
  • Gangguan kecemasan sosial: disebut juga fobia sosial, yaitu rasa khawatir dan sadar diri yang luar biasa mengenai kondisi sosial sehari-hari. Kekhawatirannya sering berpusat pada rasa takut dinilai oleh orang lain, atau cara berperilaku yang menyebabkan rasa malu atau diejek orang lain.
  • Fobia tertentu: yaitu ketakutan hebat terhadap objek atau situasi tertentu, seperti takut ular, ketinggian, atau terbang. Hal ini dapat menyebabkan penderita untuk menghindari kegiatan umum sehari-hari.
  • Gangguan kecemasan umum: yaitu kekhawatiran dan ketegangan berlebih dan tidak realistis, walaupun tidak ada atau hanya sedikit yang memprovokasi kecemasan.

Apa Gejala-Gejala Gangguan Kecemasan ?

Gejalanya bervariasi dan tergantung dari jenis gangguan kecemasannya. Namun biasanya ada gejala-gejala umum berikut:

  • Perasaan panik, ketakutan, dan kegelisahan
  • Pikiran obsesif yang tidak terkendali
  • Berulang kali mengingat atau kilas balik pengalaman traumatis
  • Mimpi buruk
  • Perilaku ritual, seperti mencuci tangan berulang kali
  • Masalah dalam tidur
  • Tangan dan / atau kaki dingin atau berkeringat
  • Sesak napas
  • Palpitasi
  • Ketidakmampuan untuk diam dan tenang
  • Mulut kering
  • Baal atau kesemutan di tangan atau kaki
  • Mual
  • Otot tegang
  • Pusing

Apa Penyebab Gangguan Kecemasan?

Penyebab pasti gangguan kecemasan belum diketahui. Gangguan kecemasan, sama seperti bentuk penyakit jiwa lain, bukanlah akibat kepribadian yang lemah, cacat karakter, atau pendidikan yang buruk. Seiring penelitian dalam bidang penyakit jiwa, maka menjadi jelas bahwa banyak gangguan ini disebabkan oleh kombinasi faktor, misalnya: perubahan dalam otak dan tekanan lingkungan.

Gangguan kecemasan dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan kimiawi dalam tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa stres berat atau yang bertahan lama, dapat mengubah keseimbangan kimiawi dalam otak yang mengendalikan suasana emosi. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa penderita gangguan kecemasan tertentu mengalami perubahan struktur otak yang mengendalikan ingatan atau fungsi emosi.

Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa gangguan kecemasan dapat turunkan dalam keluarga, yang berarti dapat diwariskan dari satu atau kedua orang tua, sama seperti rambut atau warna mata. Apalagi faktor lingkungan tertentu, seperti trauma atau peristiwa penting dapat memicu gangguan kecemasan pada orang yang rentan dan mewarisi gangguan kecemasan.

Seberapa Seringkah Gangguan Kecemasan Ditemukan?

Di Amerika, sekitar 19 juta orang dewasa mengalami gangguan kecemasan. Kebanyakan gangguan kecemasan dimulai pada masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa muda. Gangguan ini terjadi sedikit lebih sering pada wanita dibandingkan pria, dan terjadi dengan jumlah yang sama baik orang kulit putih, Afrika-Amerika, dan Hispanik.

Bagaimana Mendiagnosis Gangguan Kecemasan ?

Jika terdapat gejala gangguan kecemasan, maka dokter akan memulai evaluasi dengan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Meskipun tidak ada tes laboratorium khusus, namun dokter dapat melakukan berbagai tes untuk mencari penyakit fisik yang dapat menyebabkan gejala gangguan kecemasan.

Jika tidak ditemukan kelainan fisik, maka Anda mungkin akan dirujuk ke psikiater atau psikolog, yaitu pakar kesehatan jiwa yang terlatih khusus untuk mendiagnosa dan mengobati penyakit jiwa. Psikiater dan psikolog menggunakan wawancara dan alat penilaian yang dirancang khusus untuk mengevaluasi gangguan kecemasan seseorang.

Diagnosa didasarkan pada laporan intensitas dan lamanya gejala pasien, termasuk permasalahan dalam aktivitas sehari-hari dan juga hasil observasi dokter terhadap sikap dan perilaku pasien. Dokter kemudian menentukan apakah gejala-gejala pasien dan tingkat disfungsinya sesuai dengan gangguan kecemasan tertentu.

Bagaimana Mengobati Gangguan Kecemasan ?

Telah banyak kemajuan dicapai dalam dua dekade terakhir untuk mengobati penderita penyakit jiwa. Meskipun pengobatan yang tepat tergantung pada jenis gangguannya. Sebagian besar kasus gangguan kecemasan dapat diatasi dengan salah satu atau kombinasi dari terapi berikut:

  • Obat-obatan: Obat digunakan untuk mengurangi gejala gangguan kecemasan, seperti obat anti-depresan dan pengurang kecemasan.
  • Psikoterapi: adalah sejenis konseling yang membahas respons emosional terhadap kelainan jiwa. Hal ini merupakan proses dimana pakar kesehatan jiwa terlatih membantu penderita dengan strategi wawancara untuk memahami dan menangani gangguan mereka.
  • Terapi perilaku kognitif: Penderita gangguan kecemasan sering berpartisipasi dalam jenis psikoterapi ini, dimana mereka belajar untuk mengenali dan mengubah pola pikir dan perilaku yang menimbulkan perasaan cemas.
  • Perubahan pola makan dan gaya hidup
  • Terapi relaksasi

Dapatkah Gangguan Kecemasan Dicegah?

Gangguan kecemasan tidak dapat dicegah. Namun ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikan atau mengurangi gejala:

  • Berhenti atau mengurangi konsumsi produk yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, cola, minuman energi, dan cokelat.
  • Tanyakan kepada dokter atau apoteker sebelum mengkonsumsi obat yang dijual bebas atau obat herbal. Banyak obat-obatan mengandung bahan kimia yang dapat meningkatkan gejala kecemasan.
  • Mencari konseling dan dukungan pakar bila Anda mengalami kejadian traumatis atau mengganggu.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/ikhtisar-gangguan-kecemasan-dan-panik/feed/ 14