Dokita - Dokter Kita » Menstruasi http://dokita.co Portal Informasi dan Konsultasi Kesehatan Terbaik Mon, 01 Sep 2014 05:37:04 +0000 woocommerce-ic-en-GB hourly 1 Apa Itu Endometriosis? (Bagian 2) http://dokita.co/blog/apa-itu-endometriosis-bagian-2/ http://dokita.co/blog/apa-itu-endometriosis-bagian-2/#comments Tue, 25 Feb 2014 02:00:28 +0000 http://dokita.co/?p=9780 Read more »]]> Apa Itu Endometriosis 2(Image source from: abc.net.au)

Oleh: dr. Sutopo Widjaja, MS

Artikel Endometriosis bagian kedua, yang membahas membahas tentang cara diagnosis, komplikasi, pengelolaan dan pencegahan serta prognosis endometriosis. Sedangkan artikel bagian pertama dapat dibaca disini, membahas tentang: Apa itu endometriosis dan endometrium, proses terjadinya, faktor risiko, penyebab dan gejala endometriosis.

Ny. MM, 28 tahun, ibu rumah tangga, mengeluh nyeri perut dan pinggang saat haid. Nyeri juga terasa saat hubungan intim dan kadang disertai darah. Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak 3-4 tahun yang lalu. MM sudah menikah 3 tahun, namun belum dikaruniakan anak. MM berobat ke Puskesmas, dokter menduga MM menderita endometriosis dan dirujuk ke RSUD untuk tindak lebih lanjut.

Apakah Komplikasi Endometriosis ?

Komplikasi endometriosis ialah :

  1. Terjadi peradangan dan perlengketan (adhesion) sehingga berdampak timbul penyumbatan saluran telur dan kerusakan ovarium dengan konsekuensi kemandulan.
  2. Endometriosis di ovarium juga berpotensi memicu terjadi kista di ovarium (endometrioma) yang kadang disertai perdarahan di dalam kista (chocolate cyst).
  3. Kanker ovarium, walaupun risikonya rendah.

Ada Berapa Stadium Endometriosis ?

Endometrisos dibagi 4 stadium, namun keluhan tidak selalu berkaitan dengan stadium :

  1. Minimal. Hanya terdapat bercak endometrium di permukaan organ.
  2. Ringan. Kelainan di permukaan organ kurang dari 5 cm tanpa disertai perlengketan.
  3. Sedang. Kelainan meluas, ada perlengketan dan parut di tuba dan ovarium.
  4. Berat. Juga ditemukan endometrioma besar.

Bagaimana Mendiagnosis Endometriosis ?

Diagnsosis endometriosis selain didasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik, untuk memastikan diagnosis dokter akan menganjurkan pemeriksaan :

  1. Ultrasonografi.
  2. MRI.
  3. Laparoskopi dan biopsi : tindakan baku (gold standard) untuk memastikan endometriosis.

Bagaimana Mengelola Endometriosis ?

Endometriosis tak dapat disembuhkan. Pengelolaannya bertujuan untuk mengurangi/menghilangkan gejala, mengendalikan proses pertumbuhan endometriosis dan mengatasi masalah kemandulan. Adapun tindakan pengelolaan dapat berupa tindakan non operatif dan operatif.

  • Tindakan non operatif bertujuan untuk :
    • Menghilangkan keluhan nyeri dengan obat-obatan penghilang nyeri antara lain: ibuprofen dan lain-lain.
    • Mengendalikan/memperlambat perkembangan kelainan dengan mengatur kadar hormon antara lain pil KB, Progestin dan GnRh analogs (Gonadotropin-Releasing hormone analogs).
  • Tindakan operatif dilakukan atas indikasi :
    • Bila dengan cara non operatif, keluhan tetap tak teratasi.
    • Kasus keluhan berat.
    • Mengatasi kemandulan.

Jenis tindakan operatif tergantung apakah pasien masih ingin mempunyai anak dan dapat berupa :

  1. Bagi yang masih ingin mempunyai anak, maka dilakukan Operasi konservatif, untuk membuang endometrium abnormal dan memperbaiki saluran yang tersumbat.
  2. Bagi yang sudah tidak inigin mempunyai anak, maka dapat dilakukan Hysterektomi radikal dengan mengangkat endometrium abnormal, rahim, tuba dan ovarium.

Teknik operasi dapat dilakukan dengan cara laparoskopi atau operasi terbuka.

Bagaimana Mencegah Terjadi Endometriosis ?

Beberapa cara untuk pencegahannya yaitu:

  1. Upayakan cepat terjadi kehamilan.
  2. MemakaI Pil KB.
  3. Olahraga teratur.

Bagaimana Prognosis Endometriosis ?

Endometriosis tak dapat disembuhkan total, namun gejala dapat dikendalikan dengan obat-obatan dan kemandulan sebagian besar dapat teratasi dengan tindakan operatif. Umumnya penyakit akan mereda setelah menopause. Angka kekambuhan dalam 5 tahun pasca operasi konservatif diperkirakan sekitar 20 – 40 %.

]]>
http://dokita.co/blog/apa-itu-endometriosis-bagian-2/feed/ 0
Apa Itu Endometriosis? (Bagian 1) http://dokita.co/blog/apa-itu-endometriosis-bagian-1/ http://dokita.co/blog/apa-itu-endometriosis-bagian-1/#comments Mon, 24 Feb 2014 02:00:56 +0000 http://dokita.co/?p=9778 Read more »]]> Apa Itu Endometriosis 1(Image source: BruceBlaus – Wikipedia.org)

Oleh: dr. Sutopo Widjaja, MS

Artikel Endometriosis bagian pertama, yang membahas tentang: Apa itu endometriosis dan endometrium, proses terjadinya, faktor risiko, penyebab dan gejala endometriosis. Sedangkan artikel bagian kedua, yang akan terbit besok, akan membahas tentang cara diagnosis, komplikasi, pengelolaan dan pencegahan serta prognosis endometriosis.

Ny. MM, 28 tahun, ibu rumah tangga, mengeluh nyeri perut dan pinggang saat haid. Nyeri juga terasa saat hubungan intim dan kadang disertai darah. Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak 3-4 tahun yang lalu. MM sudah menikah 3 tahun, namun belum dikaruniakan anak. MM berobat ke Puskesmas, dokter menduga MM menderita endometriosis dan dirujuk ke RSUD untuk tindak lebih lanjut.

Apa Yang Dimaksud Dengan Endometriosis?

Endometriosis adalah penyakit sistem genital perempuan akibat tumbuh kembangnya sel endometrium di luar rahim. Diperkirakan 6 – 10 % perempuan menderita endometriosis dan paling banyak ditemukan pada usia reproduktif (usia 25 – 40 tahun).

Endometrium Itu Jaringan Apa?

Endometrium adalah jaringan yang melapisi rongga rahim. Sel endometrium tumbuh kembang dibawah pengaruh hormon wanita (estrogen), mulai pematangan sel telur hingga setelah ovulasi. Bila tidak terjadi pembuahan/kehamilan maka endometrium akan melepas dan terjadi perdarahan kondisi ini yang dikenal sebagai haid/mentruasi.

Bagaimana Proses Terjadinya Endometriosis?

Pada endometriosis, sel endometrium ditemukan di luar rahim antara lain di indung telur (ovarium), saluran telur (tuba Fallopi), pangkal vagina, rongga panggul, dinding perut, kandung kencing, usus besar, paru bahkan otak. Sel endometrium ini juga dibawah pengaruh hormon estrogen sehinga dapat tumbuh kembang, melepas dan berdarah mengikuti siklus haid. Berbeda dengan di rahim, dimana jaringan yang lepas dan darah dapat dikeluarkan lewat vagina, perdarahan yang terjadi pada endometriosis akan tertahan dan tertimbun di tempat dengan akibat timbul nyeri, pembengkakan, peradangan dan segala komplikasinya.

Apa Penyebab Endometriosis?

Penyebab pasti endometriosis belum diketahui, namun diduga akibat :

  1. Adanya aliran balik (retrograde) darah haid lewat saluran telur masuk ke rongga panggul dan perut lalu menempel dan tumbuh kembang di lokasi tersebut (Retrograde menstruation).
  2. Penyebaran lewat darah dan limfe, yaitu sel endometrium masuk sistem aliran darah dan limfe lalu menyebar ke organ tubuh lain termasuk paru dan otak.
  3. Kelainan pertumbuhan sel embrional/janin.
  4. Gangguan sistem imunitas sehingga tubuh tak mampu menghilangkan jaringan endometrium yang menyebar tak normal.

Apa Faktor Risiko Terjadi Endometriosis?

Faktor yang diketahui berperan terjadinya endometriosis ialah :

  1. Turunan/genetik.
  2. Perempuan yang tidak pernah hamil.
  3. Perempuan yang tinggi dan kurus dengan IMT (index masa tubuh) rendah.

Apa Gejala Endometriosis?

Tidak semua penderita endometriosis memberikan keluhan. Adapun keluhan yang sering terjadi terutama pada saat haid ialah :

  1. Nyeri di perut bawah dan panggul.
  2. Nyeri pinggang dan bokong.
  3. Nyeri sekitar paha dan kelamin.
  4. Nyeri saat hubungan intim yang kadang disertai perdarahan.
  5. Nyeri saat kencing.
  6. Susah BAB dan nyeri sekitar dubur saat BAB.
  7. Lemas.
  8. Kemandulan (Infertilitas/subfertilitas).
]]>
http://dokita.co/blog/apa-itu-endometriosis-bagian-1/feed/ 0
Apa Yang Terjadi Pada Uterine Fibroid dan Kapan Waktunya Periksa Ke Dokter? http://dokita.co/blog/apa-yang-terjadi-pada-uterine-fibroid-dan-kapan-waktunya-periksa-ke-dokter/ http://dokita.co/blog/apa-yang-terjadi-pada-uterine-fibroid-dan-kapan-waktunya-periksa-ke-dokter/#comments Thu, 19 Dec 2013 04:37:20 +0000 http://205.186.146.45/?p=9612 Read more »]]> Apa Yang Terjadi Pada Uterine Fibroid dan Kapan Waktunya Periksa Ke Dokter(Image source from bidmc.org)

Apa Yang Terjadi?

Uterine Fibroid dapat tumbuh pada dinding bagian dalam rahim, atau dalam dinding otot rahim, atau pada dinding luar rahim. Fibroid dapat mengubah bentuk rahim seiring pertumbuhan fibroid. Seiring waktu berlalu, ukuran, bentuk, lokasi, dan gejala-gejala fibroid dapat berubah.

Dengan bertambahnya usia wanita, mereka lebih cenderung memiliki uterine fibroid, terutama dari usia 30-an dan 40-an menuju menopause (sekitar usia 50 tahun). Uterine Fibroid bisa tetap sama selama bertahun-tahun dengan sedikit atau tanpa gejala, atau bisa juga secara tiba-tiba, tumbuh dengan cepat.

Fibroid tidak tumbuh sebelum dimulainya menstruasi (pubertas). Fibroid kadang-kadang tumbuh membesar selama trimester pertama kehamilan, dan biasanya menyusut selama sisa masa kehamilan. Setelah menopause, ketika tingkat hormon wanita menurun, fibroid biasanya menyusut dan tidak kambuh kembali.

Uterine Fibroid biasanya tidak umum menimbulkan komplikasi. Beberapa komplikasi uterine fibroid antara lain :

  • Anemia akibat perdarahan berat.
  • Penyumbatan saluran kemih atau usus, jika fibroid menekan saluran kemih atau usus.
  • Infertilitas, terutama jika fibroid tumbuh di dalam rahim dan mengubah bentuk rahim atau tuba falopi.
  • Sakit punggung bawah yang berkelanjutan atau perasaan ada tekanan di perut bagian bawah (tekanan panggul).
  • Infeksi atau kerusakan jaringan uterine fibroid.

Fibroid dapat menyebabkan masalah selama kehamilan, antara lain :

  • Perlunya operasi caesar untuk kelahiran. Ini adalah efek paling umum dari fibroid pada kehamilan.
  • Persalinan dan kelahiran prematur.
  • Keguguran. Hal ini dapat terjadi ketika fibroid terletak di dalam rahim.
  • Rasa nyeri selama trimester kedua dan ketiga.
  • Posisi janin yang abnormal, seperti posisi sungsang pada saat lahir.
  • Masalah plasenta.

Apa Yang Meningkatkan Resiko Seorang Wanita Menderita Uterine Fibroid?

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko seorang wanita menderita uterine fibroid antara lain :

  • Usia. Fibroid menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia, terutama dari usia 30-an dan 40-an menuju menopause. Setelah menopause, fibroid biasanya menyusut.
  • Riwayat keluarga. Resiko Anda meningkat jika Anda memiliki anggota keluarga yang menderita fibroid.
  • Etnis. Perempuan kulit hitam lebih mungkin untuk mengembangkan fibroid dibandingkan wanita kulit putih.
  • Obesitas.

Kapan Waktunya Periksa Ke Dokter?

Sebaiknya temui dan konsultasikan dengan dokter jika Anda ada kemungkinan mengalami gejala-gejala gangguan uterine fibroid, antara lain :

  • Perdarahan menstruasi yang berat.
  • Terjadi perubahan nyeri menstruasi, dari yang relatif bebas rasa nyeri menjadi nyeri selama 3 sampai 6 bulan terakhir.
  • Sering buang air kecil yang menyakitkan, atau ketidakmampuan untuk mengendalikan aliran urin.
  • Terjadi perubahan lama siklus menstruasi Anda selama 3 sampai 6 siklus menstruasi.
  • Nyeri baru yang persisten atau berat di perut bagian bawah atau panggul.

Observasi dengan Waspada

Anda mungkin hanya perlu melakukan pemeriksaan fibroid ketika melakukan pemeriksaan ginekologi tahunan, kecuali jika Anda mengalami gejala-gejala yang mengganggu atau berat.

Selama kehamilan, dokter akan memeriksa perubahan ukuran dan posisi fibroid.

Periksa Kemana?

Uterine Fibroid dapat didiagnosis dan diobati oleh salah satu profesional kesehatan berikut :

  • Dokter keluarga
  • Ginekolog
  • Dokter Internis
  • Perawat praktisi
  • Asisten dokter

Namun, Anda mungkin perlu periksa ke dokter kandungan untuk pengujian atau perawatan lebih lanjut.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/apa-yang-terjadi-pada-uterine-fibroid-dan-kapan-waktunya-periksa-ke-dokter/feed/ 1
Penyebab dan Gejala Uterine Fibroid http://dokita.co/blog/penyebab-dan-gejala-uterine-fibroid/ http://dokita.co/blog/penyebab-dan-gejala-uterine-fibroid/#comments Wed, 18 Dec 2013 03:27:58 +0000 http://205.186.146.45/?p=9604 Read more »]]> Penyebab Dan Gejala Uterine Fibroids(Image source from: medicine.net)

Penyebab Uterine Fibroid

Penyebab pasti uterine fibroid belum diketahui. Fibroid dimulai ketika sel-sel tumbuh berlebih dalam dinding otot rahim.

Setelah muncul fibroid, hormon estrogen dan progesteron tampaknya mempengaruhi pertumbuhan fibroid. Tubuh wanita menghasilkan tingkat tertinggi hormon estrogen dan progesteron pada tahun dimana wanita dapat hamil. Setelah menopause, dimana tingkat hormon menurun, fibroid biasanya mengecil atau hilang.

Gejala-Gejala Uterine Fibroid

Gejala-gejala uterine fibroid dapat berkembang perlahan-lahan selama beberapa tahun atau cepat dalam waktu beberapa bulan. Kebanyakan wanita dengan uterine fibroid mengalami gejala ringan atau tidak mengalami gejala sama sekali dan tidak perlu pengobatan.

Namun, bagi beberapa wanita, gejala uterine fibroid dapat menjadi masalah. Nyeri dan perdarahan menstruasi berat adalah gejala yang paling umum. Dalam beberapa kasus, kesulitan untuk hamil merupakan tanda pertama dari fibroid.

Gejala-gejala dan masalah uterine fibroid antara lain:

  • Perdarahan Menstruasi Abnormal, antara lain :
    • Menstruasi berat dengan waktu yang lama, sehingga dapat menyebabkan anemia.
    • Menstruasi yang menyakitkan.
    • Bercak sebelum atau setelah menstruasi.
    • Pendarahan di antara menstruasi.
  • Nyeri dan Tekanan Panggul, antara lain :
    • Nyeri di perut, panggul, atau punggung bawah.
    • Nyeri ketika hubungan intim.
    • Kembung dan merasa ada tekanan perut.
  • Gangguan berkemih, antara lain :
    • Sering buang air kecil.
    • Kebocoran urin  (urinary incontinence).
    • Penyumbatan ginjal diikuti penyumbatan ureter (jarang terjadi).
  • Gejala-gejala lain, seperti :
    • Kesulitan atau rasa nyeri terhadap gerakan usus.
    • Infertilitas. Kadang-kadang fibroid membuat sulit untuk hamil.
    • Masalah dengan kehamilan, seperti placental abruption dan kelahiran prematur.
    • Keguguran.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/penyebab-dan-gejala-uterine-fibroid/feed/ 1
Uterine Fibroid http://dokita.co/blog/uterine-fibroid/ http://dokita.co/blog/uterine-fibroid/#comments Tue, 17 Dec 2013 04:23:16 +0000 http://205.186.146.45/?p=9550 Read more »]]> Uterine Fibroid(Image courtesy of / freedigitalphotos.net)

Apa Itu Uterine Fibroid?

Uterine Fibroid adalah benjolan yang tumbuh di rahim Anda. Fibroid ini bisa di bagian dalam, bagian luar, atau pada dinding rahim Anda.

Dokter Anda mungkin menyebut fibroid sebagai tumor fibroid, leiomioma, atau mioma. Tetapi fibroid bukanlah kanker. Anda tidak perlu melakukan tindakan, kecuali jika fibroid menyebabkan gangguan.

Fibroid sangat umum terjadi pada wanita berusia 30 dan 40-an. Fibroid biasanya tidak menimbulkan gangguan, bahkan banyak wanita tidak pernah tahu bahwa mereka memiliki fibroid.

Apa Penyebab Uterine Fibroid?

Penyebab fibroid belum diketahui pasti. Tapi hormon wanita, yaitu estrogen dan progesteron tampaknya membuat fibroid berkembang. Tubuh Anda memproduksi hormon tersebut dengan tingkat tertinggi pada masa Anda mengalami menstruasi.

Tubuh Anda akan memproduksi hormon estrogen dan progesteron lebih sedikit setelah Anda berhenti mengalami menstruasi (menopause). Fibroid biasanya menyusut setelah menopause dan berhenti menimbulkan gejala-gejala.

Apa Gejala Uterine Fibroid?

Seringkali fibroid tidak menimbulkan gejala. Atau gejala-gejalanya mungkin ringan, seperti perdarahan menstruasi yang sedikit lebih berat dari biasanya. Jika fibroidnya berdarah atau menekan organ Anda, gejala-gejalanya dapat membuat Anda sulit untuk menikmati hidup. Fibroid menyebabkan beberapa wanita mengalami :

  • Menstruasi dan nyeri yang panjang dan tidak terkendali.
  • Merasa kenyang atau tekanan dalam perut.
  • Sakit punggung /pinggang bawah.
  • Nyeri saat berhubungan intim.
  • Dorongan untuk sering buang air kecil.

Pendarahan berat selama menstruasi Anda dapat menyebabkan anemia, yang dapat membuat Anda merasa lemah dan lelah.

Kadang-kadang fibroid dapat membuat Anda lebih sulit untuk hamil. Atau mungkin menyebabkan masalah selama kehamilan, seperti melahirkan lebih awal atau kehilangan bayi (keguguran).

Bagaimana Mendiagnosis Uterine Fibroid?

Untuk mengetahui apakah Anda memiliki fibroid, dokter akan bertanya tentang gejala-gejala Anda. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan panggul untuk memeriksa ukuran rahim Anda.

Dokter Anda juga dapat meminta Anda untuk melakukan USG atau jenis test lain yang menunjukkan gambar rahim Anda. Test tersebut membantu dokter melihat seberapa besar fibroid Anda dan di mana fibroid tersebut tumbuh.

Dokter Anda mungkin juga melakukan tes darah untuk mencari anemia atau masalah lainnya.

Bagaimana Mengelola Uterine Fibroid?

Jika fibroid Anda tidak mengganggu, Anda tidak perlu melakukan apa-apa. Dokter Anda akan memeriksa fibroid pada waktu kunjungan rutin Anda ke dokter untuk melihat apakah fibroid bertambah besar atau tidak.

Jika gejala utama Anda adalah nyeri dan perdarahan berat, cobalah obat pereda nyeri OTC (over the counter) yang dijual bebas seperti ibuprofen, dan tanyakan ke dokter Anda tentang penggunaan pil KB. Obat tersebut dapat membantu Anda merasa lebih baik dan membuat perdarahan menstruasi Anda lebih ringan. Jika Anda mengalami anemia, minum suplemen zat besi dan makan makanan yang tinggi zat besi, seperti daging, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau.

Jika gejala-gejalanya sangat mengganggu, Anda mungkin ingin mempertimbangkan pilihan operasi. Kebanyakan fibroid tumbuh lambat, sehingga banyak waktu untuk Anda berpikir dan mempertimbangkan pilihan Anda.

Ada dua jenis operasi utama untuk fibroid. Tindakan operasi mana yang lebih baik, tentunya tergantung pada usia Anda, seberapa besar fibroid Anda, di mana lokasi fibroid, dan apakah Anda ingin memiliki anak atau tidak.

  • Operasi untuk mengeluarkan fibroid disebut miomektomi. Dokter Anda mungkin menyarankan operasi ini jika Anda berharap untuk hamil atau Anda ingin tetap mempunyai rahim. Operasi ini mungkin meningkatkan peluang Anda untuk memiliki bayi, walaupun tidak selalu berhasil, dan fibroid dapat tumbuh kembali.
  • Operasi untuk mengambil uterus Anda disebut histerektomi. Operasi ini adalah operasi yang paling umum untuk fibroid, serta merupakan satu-satunya cara untuk memastikan bahwa fibroid tidak akan muncul kembali. Gejala Anda akan hilang, tetapi Anda tidak bisa hamil.

Hal yang normal jika Anda mengalami perasaan campur aduk tentang histerektomi. Beberapa wanita merasa sedih kehilangan bagian yang membuat mereka wanita. Tetapi beberapa wanita yang lain ingin gejala yang dialami hilang. Jika Anda berpikir tentang histerektomi, sebaiknya Anda cari tahu dan pelajari dahulu tentang histerektomi. Hal ini akan membantu Anda membuat pilihan yang tepat.

Selain itu, ada cara-cara lain untuk merawat fibroid. Salah satu perawatan tersebut yaitu embolisasi uterine fibroid. Embolisasi uterine fibroid ini dapat mengecilkan fibroid, sehingga dapat menjadi pilihan jika Anda tidak berencana untuk memiliki anak tetapi ingin tetap mempunyai rahim. Tindakan tersebut bukan operasi. Jadi kebanyakan wanita merasa lebih baik dengan segera, namun fibroid dapat tumbuh kembali.

Jika usia Anda dekat dengan menopause, Anda dapat mencoba obat-obatan untuk mengelola gejala Anda. Perdarahan menstruasi yang berat akan berhenti setelah menopause.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/uterine-fibroid/feed/ 1
Sekilas Mengenai Perdarahan Disfungsional Uterus http://dokita.co/blog/sekilas-mengenai-perdarahan-disfungsional-uterus/ http://dokita.co/blog/sekilas-mengenai-perdarahan-disfungsional-uterus/#comments Mon, 09 Dec 2013 05:55:20 +0000 http://205.186.146.45/?p=9543 Read more »]]> Sekilas Mengenai Perdarahan Disfungsional Uterus(Image courtesy of luigi diamanti / freedigitalphotos.net)

Artikel ini untuk wanita yang ingin mengetahui tentang atau telah didiagnosis mengalami perdarahan disfungsional uterus (Dysfunctional Uterine Bleeding / DUB). Penyakit ini terkait dengan perubahan kadar hormon. Jika Anda tidak tahu jenis perdarahan abnormal yang Anda alami, baca artikel Perdarahan Abnormal Vagina.

Apa Itu Perdarahan Disfungsional Uterus?

Perdarahan Disfungsional Uterus adalah perdarahan tidak teratur dari uterus (rahim). Sebagai contoh, Anda mungkin mengalami menstruasi lebih sering daripada setiap 21 hari atau lebih lama dari 35 hari. Menstruasi Anda mungkin berlangsung lebih dari 7 hari. Penyakit ini tidak serius, tetapi bisa menyebalkan dan mengganggu hidup Anda.

Dalam kebanyakan kasus, masalah ini terkait dengan perubahan kadar hormon. Namun perubahan kadar hormon ini tidak disebabkan oleh kondisi medis lainnya, seperti keguguran, fibroid, kanker, atau masalah pembekuan darah. Untuk memastikan perdarahan yang Anda alami adalah perdarahan disfungsional uterus, dokter akan memeriksa dan menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari perdarahan vagina.

Apa yang Menyebabkan Perdarahan Disfungsional Uterus?

Perdarahan disfungsional uterus biasanya disebabkan oleh perubahan kadar hormon. Namun, dalam beberapa kasus, penyebab perdarahan tidak diketahui.

Normalnya, salah satu indung telur akan melepaskan sel telur pada waktu siklus menstruasi Anda, yang disebut dengan ovulasi. Perdarahan disfungsional uterus sering dipicu ketika wanita tidak berovulasi. Hal tersebut menyebabkan perubahan kadar hormon dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan perdarahan vagina yang tak terduga.

Wanita juga mungkin mengalami perdarahan disfungsional uterus walaupun mereka berovulasi, namun hal ini jarang terjadi. Para ahli belum sepenuhnya memahami jenis pendarahan vagina ini. Perdarahan jenis ini mungkin juga disebabkan oleh perubahan kimia tertentu di dalam tubuh kita.

Apa Gejala-Gejala Perdarahan Disfungsional Uterus?

Anda mungkin mengalami perdarahan disfungsional uterus jika Anda memiliki satu atau lebih gejala-gejala berikut:

  • Periode menstruasi Anda lebih sering daripada setiap 21 hari atau lebih lama dari 35 hari. Siklus menstruasi wanita dewasa normal adalah 21 sampai 35 hari. Sedangkan siklus menstruasi wanita remaja normal adalah 21-45 hari.
  • Lamanya mensturasi berlangsung lebih dari 7 hari. Lama menstruasi normal adalah 4 sampai 6 hari.
  • Perdarahan Anda lebih berat dari biasanya. Jika keluar darah beku (blood clots) dan pembalut atau tampon Anda basah setiap jam selama 2 jam atau lebih, maka perdarahan Anda dianggap berat dan Anda harus periksa ke dokter.

Periksa ke dokter jika Anda mengalami perdarahan vagina yang tidak teratur selama tiga atau lebih siklus menstruasi atau jika gejala-gejalanya mempengaruhi kehidupan sehari-hari Anda.

Bagaimana Mendiagnosis Perdarahan Disfungsional Uterus?

Dokter harus terlebih dahulu menyingkirkan semua penyebab lain dari perdarahan vagina sebelum mendiagnosis perdarahan disfungsional uterus. Penyebab perdarahan yang lain tersebut antara lain keguguran dan adanya masalah dengan kehamilan, atau bisa juga disebabkan oleh kondisi yang umum seperti uterine fibroid.

Dokter akan menanyakan seberapa sering, berapa lama, dan berapa banyak perdarahan Anda. Anda juga mungkin melakukan pemeriksaan panggul, tes urine, tes darah, dan USG. Tes-tes tersebut akan membantu dokter memeriksa penyebab lain yang dapat menyebabkan gejala yang Anda alami. Dokter juga mungkin mengambil sampel kecil (biopsi) atau jaringan dari rahim Anda untuk pengujian.

Anda mengalami perdarahan disfungsional uterus jika setelah pengujian, dokter Anda tidak menemukan penyakit atau kondisi lain yang menyebabkan gejala yang Anda alami.

Bagaimana Mengelola Perdarahan Disfungsional Uterus?

Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengobati perdarahan disfungsional uterus. Beberapa diantaranya ditujukan agar siklus menstruasi normal kembali. Sedangkan beberapa yang Lain digunakan untuk mengurangi perdarahan atau menghentikan menstruasi bulanan. Setiap perawatan berfungsi untuk beberapa wanita, namun tidak bagi wanita yang lain. Perawatan-perawatan yang dapat dilakukan antara lain :

  • Hormon, seperti pil progestin atau pil harian KB (progestin dan estrogen). Hormon-hormon ini membantu mengendalikan siklus menstruasi dan mengurangi perdarahan dan nyeri.
  • Pemberian singkat estrogen dosis tinggi. Estrogen adalah hormon yang sering digunakan untuk menghentikan pendarahan berat yang berbahaya.
  • Penggunaan levonorgestrel IUD, yang melepaskan hormon yang seperti progesteron ke dalam rahim. Hal ini mengurangi perdarahan dan mencegah kehamilan.
  • Obat-obatan yang jarang digunakan untuk menghentikan produksi estrogen dan menstruasi, seperti gonadotropin-releasing hormone. Obat-obat ini dapat menyebabkan efek samping yang parah, tapi digunakan hanya dalam kasus-kasus khusus.
  • Operasi, seperti ablasi endometrium atau histerektomi, jika pengobatan yang lain tidak bekerja.

Jika Anda juga mengalami nyeri menstruasi atau perdarahan berat, Anda dapat minum dosis reguler obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen .

Dalam beberapa kasus, dokter melakukan observasi dulu. Karena mungkin kondisi perdarahan tersebut normal bagi seorang remaja atau wanita yang mendekati usia menopause. Beberapa remaja punya masa perdarahan vagina yang tidak teratur. Biasanya perdarahan tidak teratur tersebut membaik seiring waktu bersamaan dengan kadar hormon menjadi stabil. Wanita yang menopause dapat mengharapkan menstruasi mereka untuk berhenti. Mereka dapat memilih untuk observasi apakah kondisi ini terjadi sebelum mereka mencoba perawatan lainnya.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/sekilas-mengenai-perdarahan-disfungsional-uterus/feed/ 0
Perdarahan Abnormal Vagina http://dokita.co/blog/perdarahan-abnormal-vagina/ http://dokita.co/blog/perdarahan-abnormal-vagina/#comments Fri, 06 Dec 2013 02:53:33 +0000 http://205.186.146.45/?p=9516 Read more »]]> Perdarahan Abnormal Vagina(Image courtesy of stockimages / freedigitalphotos.net)

Banyak wanita mengalami perdarahan abnormal vagina atau bercak diantara periode menstruasi mereka. Perdarahan vagina dianggap tidak normal jika terjadi :

  • Diluar perkiraan periode menstruasi Anda.
  • Ketika perdarahan menstruasi Anda lebih ringan atau lebih berat dari biasanya.
  • Pada waktu yang tidak diharapkan, seperti perdarahan sebelum usia 10 tahun, ketika Anda sedang hamil, atau setelah menopause.

Penyebab Perdarahan Abnormal Vagina

Banyak kemungkinann penyebab perdarahan abnormal vagina. Perdarahan ini tidak selalu menandakan adanya masalah serius.

  • Perdarahan dapat menandakan adanya masalah dengan kehamilan.
    • Bercak hingga perdarahan yang sedikit mungkin normal, tetapi setiap perdarahan selama kehamilan perlu dievaluasi oleh dokter.
    • Pendarahan vagina yang berat atau perdarahan yang terjadi sebelum 12 minggu masa kehamilan, mungkin menandakan adanya masalah serius, seperti kehamilan ektopik atau keguguran.
    • Pendarahan vagina yang berat atau perdarahan yang terjadi setelah 12 minggu masa kehamilan, mungkin juga menandakan adanya masalah serius seperti plasenta praevia.
  • Ovulasi dapat menyebabkan perdarahan di pertengahan siklus menstruasi.
  • Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah ketidakseimbangan hormon yang mengganggu ovulasi normal, sehingga dapat menyebabkan perdarahan abnormal.
  • Obat-obatan, seperti pil KB, kadang-kadang menyebabkan perdarahan abnormal vagina. Anda mungkin mengalami perdarahan ringan di antara periode menstruasi selama beberapa bulan pertama setelah mulai menggunakan pil KB. Anda juga mungkin mengalami perdarahan jika Anda tidak minum pil KB secara teratur.
  • Alat kontrasepsi IUD juga dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami bercak atau perdarahan menstruasi yang berat.
  • Infeksi pada organ panggul (vagina, leher rahim, rahim, tuba falopi, atau indung telur) dapat menyebabkan perdarahan vagina, terutama setelah hubungan intim atau douching. Infeksi menular seksual (IMS) sering menjadi penyebab infeksi.
  • Penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatoy Disease / PID) menyebabkan peradangan atau infeksi rahim, tuba falopi, atau indung telur, yang dapat menyebabkan perdarahan abnormal.

Walaupun kurang umum, ada beberapa penyebab lain perdarahan abnormal vagina yang mungkin lebih serius, antara lain:

  • Pelecehan seksual.
  • Ada benda di dalam vagina.
  • Uterine Fibroid yang merupakan penyebab umum dari perdarahan menstruasi berat.
  • Masalah struktural, seperti urethral prolapsed atau polip
  • Kanker serviks, uterus, ovarium, atau vagina.
  • Stres emosional yang ekstrim dan olahraga yang berlebihan. Namun olahraga yang berlebihan dan lebih sering dapat menyebabkan tidak adanya menstruasi (amenorrhea).
  • Penyakit lain, seperti hipertiroid atau diabetes.

Pendarahan berat selama beberapa minggu pertama setelah melahirkan (postpartum) atau setelah aborsi dapat terjadi karena rahim belum berkontraksi dengan ukuran sebelum hamil atau karena jaringan janin yang masih tersisa dalam rahim.

Jika Anda berusia lebih dari 40 tahun, perdarahan abnormal vagina dapat berarti bahwa Anda sedang memasuki perimenopause. Pada seorang wanita yang belum mengalami periode menstruasi selama 12 bulan, perdarahan vagina selalu abnormal dan harus dievaluasi oleh dokter Anda.

Pengobatan perdarahan abnormal vagina tergantung pada penyebab perdarahannya.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/perdarahan-abnormal-vagina/feed/ 0
Siklus Menstruasi: Kapan Harus Periksa Ke Dokter http://dokita.co/blog/siklus-menstruasi-kapan-harus-periksa-ke-dokter/ http://dokita.co/blog/siklus-menstruasi-kapan-harus-periksa-ke-dokter/#comments Mon, 02 Dec 2013 03:06:44 +0000 http://205.186.146.45/?p=9444 Read more »]]> Siklus Menstruasi  Kapan Harus Periksa Ke Dokter(Image courtesy of stockimages / freedigitalphotos.net)

Rentang “siklus menstruasi normal” pada wanita beragam. Siklus menstruasi yang tidak terduga atau panjang adalah normal pada remaja dan wanita di usia 40-an. Pada remaja, siklus menstruasi normal bisa sependek 21 hari atau sepanjang 45 hari.

Jika Anda seorang remaja, Anda dapat mengharapkan siklus menstruasi Anda menjadi teratur seiring berlalunya waktu. Jika usia Anda telah mendekati menopause, Anda dapat mengharapkan siklus menstruasi menjadi lebih panjang dan pada akhirnya berhenti.

Jika Anda bukan seorang remaja dan tidak berusia lebih tua dari 40 tahun, namun siklus menstruasi Anda lebih pendek dari 21 hari atau lebih panjang dari 35 hari, ada kemungkinan Anda mengalami gangguan yang perlu diperiksa oleh dokter.

Pemeriksaan medis perlu dilakukan dokter jika Anda mengalami perubahan dalam pola menstruasi atau jumlah perdarahan menstruasi, yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari Anda. Hal ini termasuk perdarahan menstruasi selama tiga atau lebih siklus menstruasi yang :

  • Berlangsung lebih dari 7 hari.
  • Perubahannya mendadak atau besar dibandingkan menstruasi normal.
  • Sangat berat. Hal ini berarti bahwa ada gumpalan besar atau pembalut / tampon Anda basah setiap jam selama 2 jam atau lebih.

Gejala-gejala lain yang perlu Anda waspadai dan diperiksa ke dokter antara lain :

  • Pendarahan di antara periode menstruasi.
  • Nyeri panggul yang tidak terkait dengan menstruasi dan berlangsung lebih dari satu hari.

Jika Anda seorang gadis remaja dan belum mulai mengalami menstruasi pada usia 15 tahun, sebaiknya segera periksa ke dokter.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/siklus-menstruasi-kapan-harus-periksa-ke-dokter/feed/ 0
Mengelola Gejala Dan Perdarahan Siklus Menstruasi http://dokita.co/blog/mengelola-gejala-dan-perdarahan-siklus-menstruasi/ http://dokita.co/blog/mengelola-gejala-dan-perdarahan-siklus-menstruasi/#comments Thu, 28 Nov 2013 04:09:10 +0000 http://205.186.146.45/?p=9443 Read more »]]> Mengelola Gejala Dan Perdarahan Siklus Menstruasi(Image courtesy of David Castillo / freedigitalphotos.net)

Ambil kalender dan tandai hari mulainya periode menstruasi Anda di setiap bulan. Jika siklus menstruasi Anda teratur, maka cara ini dapat membantu Anda memprediksi kapan Anda akan mengalami periode menstruasi berikutnya.

Jika Anda sedang mencari tahu apakah gejala pra menstruasi Anda mempunyai pola atau tidak, maka dengan mempunyai catatan gejala pra menstruasi harian mungkin dapat membantu Anda.

Anda dapat meningkatkan kemampuan tubuh Anda untuk menangani perubahan menstruasi dengan cara olahraga secara teratur, makan makanan yang sehat, membatasi asupan alkohol dan kafein, dan mengurangi stres. Minum obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas juga dapat membantu mengurangi beberapa gejala menstruasi.

Obat-obatan untuk Nyeri dan Perdarahan Menstruasi

Coba minum obat yang dijual bebas untuk membantu meringankan rasa sakit dan pendarahan. Minum obat pereda rasa sakit sesuai dosis yang dianjurkan ketika gejala menstruasi dimulai atau 1 hari sebelum mulainya periode menstruasi Anda. Jika Anda mencoba untuk hamil, maka konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan obat apapun.

  • Obat Nonsteroidal anti-inflammatory (NSAID), seperti ibuprofen (misalnya Advil), untuk mengurangi kram menstruasi, rasa nyeri, dan pendarahan dengan cara menurunkan tingkat hormon prostaglandin.
  • Jika obat NSAID tidak meringankan rasa nyeri, maka coba minum acetaminophen, seperti Tylenol.
  • Lamanya minum obat sesuai dengan lama berlangsungnya gejala menstruasi ketika Anda tidak minum obat.

Pastikan agar Anda minum obat sesuai dosis dan petunjuk penggunaan. Jangan minum aspirin jika usia Anda lebih muda dari 20 tahun karena adanya kemungkinan risiko sindrom Reye.

Cara-cara Lain Untuk Meringankan Kram Menstruasi

Beberapa cara lain yang dapat dilakukan utnuk meringankan kram menstruasi antara lain:

  • Hangatkan perut Anda dengan bantal pemanas atau botol air hangat, atau mandi air hangat. Panas akan meningkatkan aliran darah dan dapat menurunkan nyeri panggul.
  • Berbaring dan naikkan kaki Anda dengan menempatkan bantal di bawah lutut Anda.
  • Berbaring menyamping dan gerakkan lutut ke arah dada Anda. Posisi ini akan membantu meringankan tekanan punggung.
  • Berolahraga secara teratur. Hal ini meningkatkan aliran darah, menghasilkan endorfin untuk melawan rasa sakit, dan dapat mengurangi rasa sakit.
  • Jika Anda memiliki rasa sakit pada vagina dengan kram, coba gunakan pembalut dan bukan tampon.

Mengelola Perdarahan Menstruasi

Anda dapat memilih dari berbagai macam pembalut dan tampon untuk mengelola perdarahan menstruasi. Ikuti semua petunjuk yang disertakan pada produk pilihan Anda.

  • Jenis tampon bervariasi, mulai dari kecil ke besar, untuk perdarahan ringan atau berat. Anda dapat memasang tampon dalam vagina dengan menggunakan tabung ramping (yang juga dikemas di dalam produk tersebut) atau memasangnya dnegan menggunakan jari tangan. Pastikan untuk mengganti tampon setiap 4 sampai 6 jam. Penggantian tampon tersebut membantu mencegah kebocoran dan infeksi.
  • Jenis pembalut bervariasi, mulai dari tipis dan ringan hingga tebal dan superabsorben. Pembalut melindungi pakaian Anda, baik dengan atau tanpa menggunakan tampon. Pembalut mungkin pilihan terbaik untuk digunakan di malam hari.

Apapun produk yang Anda gunakan, pastikan untuk mengganti tampon atau pembalut secara teratur. Tampon ideal untuk kegiatan dimana pembalut tidak praktis digunakan, seperti berenang. Tampon harus diganti setiap 4 sampai 6 jam, sehingga tidak direkomendasikan untuk digunakan pada malam hari. Ada mungkin perlu coba-coba untuk menemukan produk perawatan feminin yang tepat untuk Anda.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/mengelola-gejala-dan-perdarahan-siklus-menstruasi/feed/ 0
Siklus Menstruasi Perimenopause http://dokita.co/blog/siklus-menstruasi-perimenopause/ http://dokita.co/blog/siklus-menstruasi-perimenopause/#comments Wed, 27 Nov 2013 04:56:38 +0000 http://205.186.146.45/?p=9442 Read more »]]> Siklus Menstruasi Perimenopause(Image courtesy of stockimages / freedigitalphotos.net)

Perimenopause berarti “sekitar menopause”, yaitu mengacu periode waktu antara 2 sampai 8 tahun dimana terjadi perubahan kadar hormon dan gejala terkait yang mengarah ke menopause. Tanda paling umum dari perimenopause adalah siklus menstruasi menjadi lebih panjang dan seringkali tidak teratur. Hal ini disebabkan karena naik turunnya hormonal tubuh.

Kebanyakan wanita mulai mengalami perimenopause antara usia 39 tahun sampai 51 tahun. Beberapa wanita melihat adanya perubahan menstruasi dan gejala premenstrual syndrome (PMS) pada akhir usia 30-an, ketika hormon-hormon mulai berfluktuasi dan kesuburan secara alami mengalami penurunan. Sedangkan beberapa wanita yang lain tidak melihat perubahan perimenopause sampai akhir usia 40-an.

Perimenopause adalah masa ketidakpastian, dimana menstruasi dan gejala yang terkait dengan hormon yang dialami berbeda-beda untuk setiap wanita. Beberapa diantaranya mungkin mengalami sedikit perubahan atau tidak ada perubahan sama sekali. Sedangkan beberapa yang lain mengalami gejala parah yang mengganggu tidur dan kehidupan sehari-hari mereka. Seperti saat remaja, siklus menstruasi yang tidak teratur dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berat. Gejala umum lainnya antara lain hot flashes mulai dari ringan sampai parah, insomnia, pikiran berkabut, sakit kepala, jantung berdebar-debar, perubahan suasana hati, sifat lekas marah, depresi, dan kecemasan. Beberapa gejala tersebut juga dapat berhubungan dengan proses penuaan dan perubahan lainnya. Temui dan konsultasikan dengan dokter Anda untuk membahas gejala-gejala Anda serta apakah Anda ingin mengobati gejala, dan terapi-terapi apa yang dapat Anda pertimbangkan.

Segera ke dokter untuk perdarahan menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari atau siklus menstruasi yang lebih pendek dari 21 hari atau lebih panjang dari 35 hari.

Sumber: WebMD

]]>
http://dokita.co/blog/siklus-menstruasi-perimenopause/feed/ 0