\r\n\r\nUmumnya bayi mulai bisa berkomunikasi dengan beberapa patah kata pada umur 2 tahun. Bila Anak Anda belum lancar berbicara pada usia 2 tahun, jangan kuatir, cobalah tips berikut ini untuk merangsang anak Anda berbicara:\r\n
1. Jangan biarkan anak nonton TV sendirian
\r\n
Inti dari berkomunikasi dan berbicara adalah interaksi. TV bukan alat bantu untuk mengajar anak berbicara, karena dengan menonton TV tidak terjadi interaksi. Dampingi anak saat menonton film kesukaannya, jelaskan apa yang sedang dia tonton. Anak seusia ini akan banyak bertanya saat menonton film, bila dia bisa bicara. Jika belum bisa bicara Andalah yang harus menjelaskan apa yang ditontonnya.
\r\n
2. Sering mengajak bicara
\r\n
Anak-anak sangat suka mendengarkan orang tuanya berbicara dan memperhatikan ekspresi saat berkomunikasi. Sering-seringlah mengajak anak anda ngobrol tentang apa saja supaya dia bisa mempelajari kosakata baru dan cara menempatkannya dalam kalimat
\r\n
3. Ajari cara bersosialisasi
\r\n
Anak-anak juga belajar dari anak lain. Cara bermain, cara berbicara, cara berinteraksi juga dipelajari anak dari anak-anak lain. Pertemukan anak Anda dengan anak usia sebayanya, ajarkan cara menyapa. Latih anak untuk berbicara, mengajak anak lain bermain, misalnya: “Main yuk”
\r\n
4. Gunakan flash card
\r\n
Gambar-gambar pada flash card dapat menambah kosakata anak. Jadikan kegiatan membaca gambar pada flash card kegiatan sehari-hari dan terstruktur. Minta anak menirukan ucapan Anda saat menunjukkan gambar. Lalu bila dia sudah bisa menyebutkan nama-nama benda pada gambar, mintalah dia sendiri yang mengucapkan. Lakukan hal ini selama anak anda senang melakukannya, jangan membuat anak merasa terpaksa
\r\n
5. Perbaiki ucapannya
\r\n
Jangan berusaha mengerti perkataan anak bila dia berbicara dengan cara tidak jelas. Misalnya dia minta minum hanya dengan cara menunjukkan gelas dan berkata “umm..”. Tatap matanya dan katakan “mau minum”. Minta anak memperhatikan gerakan mulut Anda dan menirukan ucapan Anda perlahan-lahan
\r\n
6. Hindari bicara bilingual
\r\n
Anak sulit belajar bicara bila kedua orang tua berbicara menggunakan lebih dari 1 bahasa. Bicaralah dengan 1 bahasa saja dengan struktur yang benar. Setelah anak menunjukkan perkembangan kemampuan berbicara, baru Anda boleh sedikit demi sedikit mengajarinya berbicara dengan bahasa kedua
\r\n
7. Batasi bermain dengan gadget
\r\n
Batasi bermain dengan gadget, karena semenarik apapun, gadget merupakan media komunikasi satu arah. Terlalu banyak bermain gadget akan menyulitkan anak untuk melatih keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
\r\n
Sumber : disaring dari Ayahbunda
\r\n
Dear Dok,\r\n\r\nSaya ingin menanyakan, Anak saya sudah umur 3 tahun tapi sulit sekali diajak berkomunikasi. Bicaranya sudah lancar, misalnya melihat kereta api anak saya akan sebutkan kereta api, cabai, pesawat hampir semua yg ada sekitarnya anak saya bisa sebutkan. Tapi pada saat kita bertanya, misal “sudah makan?, darimana nak? lagi ngapain?” anak saya tidak mau akan jawab. Begitu juga sebaliknya, pada saat anak saya ingin minta susu, anak saya tidak pernah juga bilang “mama minta susu”, “mama abang mau pipis”\r\n\r\nMohon dibantu ya dok, apa yang terjadi dengan anak saya?\r\n\r\nRegards,\r\nWirda
Selamat Sore,\n\nTerima kasih sudah mengunjungi Dokita.\nApakah anak Anda ada kontak mata? Sepertinya anak Anda ada kecenderungan autis ringan dan cenderung mengalami hambatan dalam komunikasi.\nApakah anak nonton televisi sejak sebelum usia 2 tahun? Karena melihat televisi adalah komunikasi 1 arah, jadi dia mempelajari nama benda-benda tetapi tidak belajar komunikasi. Saran kami, sebaiknya anak Anda terapi wicara untuk belajar komunikasi.\n\nMaaf, untuk tanya jawab kesehatan Dokita selanjutnya, akan dijawab melalui aplikasi Android kami. Mohon dapat di unduh dan registrasi untuk mengirim pertanyaan di: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.andtechnology.dokterkita\nTerima kasih\n\nSalam Sehat Selalu,\n\nTim Dokita.\nJangan lupa untuk berbelanja sehat di store kami http://www.dokita.co/store
Dear Dokter,\r\nSaya seorang guru. Di kelas saya ada seorang anak berkebutuhan khusus. Yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana caranya agar apa yang saya jelaskan di kelas dapat ia pahami. Terkadang itu membuat saya pusing tujuh keliling. Saya sudah mencoba untuk face to face dan itu memakan waktu yang lama sementara saya harus fokus juga pada siswa yang lain. Lalu bagaimana caranya agar ia tahu/mengerti peraturan yang berlaku di kelas dan bagaimana agar saya mengerti apa yang ia inginkan dan apa yang tidak ia inginkan. Mohon bantuannya ya, Dok.\r\n\r\nTerima Kasih atas penjelasannya.
Selamat Sore,\n\nTerima kasih sudah mengunjungi Dokita.\nSebetulnya anak yang berkebutuhan khusus ada sekolahnya, misal di Patmos, Meruya. Mereka menggunakan kurikulm biasa tetapi 1 kelas berisi 10 anak dan gurunya 2 orang, serta cara mengajar dengan visualisasi. Sekolah tersebut menerima anak dengan IQ 70- 90 karena mereka sulit mengikuti di sekolah biasa. Murid ibu IQ nya berapa?\n \nMaaf, untuk tanya jawab kesehatan Dokita selanjutnya, akan dijawab melalui aplikasi Android kami. Mohon dapat di unduh dan registrasi untuk mengirim pertanyaan di: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.andtechnology.dokterkita\nTerima kasih\n\nSalam Sehat Selalu,\n\nTim Dokita.\nJangan lupa untuk berbelanja sehat di store kami http://www.dokita.co/store
Dear dok..\r\nSaya mempunyai putri berumur 4 th 3 bulan.Putri saya sudah tahu nama nama dari sebuah benda,warna,angka,dsb..\r\nTapi dalam pengucapan katanya salah/berubah hurufnya/hilang suku kata nya…contoh : mata = tata.satu = atu.terbang = ebang.dsb…\r\nPutri saya di rumah anak nya aktif, tapi kalo di luar rumah/bermain dgn seusianya berubah menjadi pasif,mungkin itu pengaruh dari cara komunikasinya yg kurang lancar,shngga menjadikan putri saya kurang PD dlm bermain dgn teman sebaya nya.\r\nTolong beri solusi nya dok..\r\nTerima kasih.
Selamat Siang,\n\nTerima kasih sudah mengunjungi Dokita.\nSosialisasi dengan teman sebaya kurang. Anak Anda kemungkinan mengalami delayed speech, atau mungkin disleksia. Sebaiknya orang tua harus bicara dengan benar, tidak boleh seperti anak. Contohnya: minum susu, tidak boleh menjadi minum cucu. Seharusnya anak usia 3 tahun sudah bisa cerita dengan kalimat lengkap dan jelas. Kami sarankan untuk terapi wicara dan coba konsultasikan dengan psikolog klinis untuk evaluasi. Coba baca juga artikel: http://dokita.co/blog/apakah-disleksia/\n\nMaaf, untuk tanya jawab kesehatan Dokita selanjutnya, akan dijawab melalui aplikasi Android kami. Mohon dapat di unduh dan registrasi untuk mengirim pertanyaan di: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.andtechnology.dokterkita\nTerima kasih\n\nSalam Sehat Selalu,\n\nTim Dokita.\nJangan lupa untuk berbelanja sehat di store kami http://www.dokita.co/store
Dok anak sy 2th, dan blm bs bicara hanya pk gerak tubuh klo mau sesuatu dtunjuk2 aja pk tgn. Sy sudah srg mngajarkan bicara tiap dy tunjuk brg yg dy mau. Dy memang lbh suka ntn tv dgr lagu dan apapun yg dr media tv, bgmn ya dok cr nya supaya dy bs bicara?
Selamat Sore,\n\nTerima kasih sudah mengunjungi Dokita.\nNormalnya, anak usia 2 tahun bisa bicara 1 kalimat lengkap. Karena itu, saran kami, sebaiknya anak di terapi wicara dan anak jangan dengar / bicara bahasa lain kecuali bahasa indonesia.\n\nMaaf, untuk tanya jawab kesehatan Dokita selanjutnya, akan dijawab melalui aplikasi Android kami. Mohon dapat di unduh dan registrasi untuk mengirim pertanyaan di: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.andtechnology.dokterkita\nTerima kasih\n\nSalam Sehat Selalu,\n\nTim Dokita.\nJangan lupa untuk berbelanja sehat di store kami http://www.dokita.co/store