(Image courtesy of marin / freedigitalphotos.net)
\r\n\r\n
Apa Itu Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)?
\r\nHipotensi adalah istilah medis untuk tekanan darah rendah (tekanan darah kurang dari 90 /60).\r\n\r\nAda dua angka dari hasil pembacaan tekanan darah. Angka pertama dan lebih tinggi adalah ukuran tekanan sistolik, atau tekanan dalam arteri saat jantung berdetak dan mengisi arteri dengan darah. Sedangkan angka kedua mengukur tekanan diastolik, atau tekanan dalam arteri saat jantung beristirahat di antara detakan.\r\n\r\nTekanan darah yang optimal kurang lebih 120/80 (tekanan sistolik / diastolik). Pada orang sehat, tekanan darah rendah tanpa disertai gejala, biasanya tidak dikhawatirkan dan tidak perlu diobati. Tapi tekanan darah rendah dapat menjadi tanda adanya masalah, terutama pada orang tua. Hal ini karena tekanan darah rendah dapat menyebabkan kurangnya aliran darah ke jantung, otak, dan organ vital lainnya.\r\n\r\nTekanan darah rendah kronis tanpa gejala seringkali tidak serius. Tapi gangguan kesehatan dapat terjadi ketika tekanan darah turun secara mendadak dan otak kekurangan pasokan darah yang memadai. Hal tersebut dapat menyebabkan pusing atau kepala terasa ringan. Turunnya tekanan darah secara mendadak paling sering terjadi ketika seseorang bangun dari posisi tengkurap / duduk ke berdiri. Tekanan darah rendah jenis ini dikenal sebagai hipotensi postural atau hipotensi ortostatik. Jenis tekanan darah rendah yang lain dapat terjadi ketika seseorang berdiri untuk jangka waktu yang lama. Jenis tekanan darah ini disebut neurally meditated hypotension.\r\n\r\nHipotensi postural dianggap sebagai kegagalan sistem kardiovaskular atau sistem saraf untuk bereaksi dengan tepat terhadap perubahan mendadak. Biasanya, ketika Anda akan berdiri, ada darah yang terkumpul di ekstremitas bawah. Jika tidak dikoreksi, hal tersebut akan menyebabkan tekanan darah menjadi turun. Normalnya, tubuh kita mengatasi penurunan tekanan darah tersebut dengan mengirimkan pesan ke jantung agar berdetak lebih cepat serta ke pembuluh darah agar menyempit. Tetapi, jika hal tersebut tidak terjadi atau terlalu lambat, maka mengakibatkan hipotensi postural.\r\n\r\nBiasanya risiko tekanan darah rendah ataupun tekanan darah tinggi meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini sebagian karena perubahan normal yang terjadi selama penuaan. Selain itu, aliran darah ke otot jantung dan otak menurun seiring bertambahnya usia, yang seringkali akibat dari penumpukan plak di pembuluh darah. Diperkirakan sekitar 10 sampai 20% orang yang berusia di atas 65 tahun menderita hipotensi postural.\r\n
Apa Penyebab Tekanan Darah Rendah?
\r\nPenyebab tekanan darah rendah tidak selalu jelas. Penyebabnya mungkin berhubungan dengan hal-hal berikut :\r\n
- \r\n
- Kehamilan
- Masalah hormon seperti tiroid kurang aktif (hypothyroidism), diabetes, atau gula darah rendah (hipoglikemia)
- Penggunaan beberapa obat OTC (over-the -counter)
- Penggunaan beberapa obat resep seperti obat untuk tekanan darah tinggi, depresi atau penyakit Parkinson
- Gagal jantung
- Aritmia jantung (irama jantung abnormal)
- Pelebaran, atau dilatasi pembuluh darah
- Kelelahan akibat panas atau heat stroke
- Penyakit hati
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
Apa Penyebab Tekanan Darah Turun Mendadak?
\r\nTekanan darah yang turun mendadak dapat mengancam jiwa. Penyebab dari hipotensi jenis ini antara lain :\r\n
- \r\n
- Kehilangan darah akibat perdarahan
- Suhu tubuh rendah
- Suhu tubuh tinggi
- Penyakit otot jantung yang menyebabkan gagal jantung
- Sepsis, yaitu infeksi darah yang parah
- Dehidrasi berat akibat muntah, diare, atau demam
- Reaksi terhadap obat-obatan atau alkohol
- Reaksi alergi yang parah yang disebut anafilaksis
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
Siapa Saja Yang Beresiko Terkena Hipotensi Postural?
\r\nHipotensi postural, yang terjadi akibat tekanan darah rendah ketika berdiri mendadak, dapat terjadi pada siapa saja. Penyebabnya bervariasi, misalnya dehidrasi, kurang makan, atau terlalu lelah. Hipotensi ini juga dapat dipengaruhi oleh genetik (faktor turunan), penuaan, obat-obatan, pola makan dan faktor psikologis, dan pemicu akut seperti infeksi dan alergi.\r\n\r\nHipotensi postural paling sering terjadi pada orang yang minum obat untuk mengendalikan tekanan darah tinggi (hipertensi). Hipotensi ini juga dapat berhubungan dengan kehamilan, emosi yang kuat, pengerasan arteri (aterosklerosis), atau diabetes. Orang lanjut usia paling terpengaruh hipotensi ini, terutama mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau disfungsi sistem saraf otonom.\r\n\r\nHipotensi sesudah makan merupakan penyebab umum dari pusing dan jatuh setelah makan. Hal ini paling umum terjadi setelah makan besar yang banyak mengandung karbohidrat. Hipotensi ini dipercaya disebabkan oleh darah terkumpul ke dalam pembuluh lambung dan usus.\r\n\r\nAda beberapa obat yang biasanya terkait dengan hipotensi postural. Obat-obat tersebut dapat dibagi menjadi dua kategori utama yaitu :\r\n
- \r\n
- Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, seperti diuretik, beta -blocker, calcium – channel blockers, dan inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE).
- Obat-obatan yang memiliki efek samping hipotensi, antara lain nitrat, obat untuk penyakit Parkinson, antipsikotik, neuroleptik, obat yang mengandung agen anti-kecemasan, sedatif-hipnotik, dan antidepresan trisiklik.
\r\n
\r\n
\r\nBeberapa penyebab umum alami dari hipotensi postural berulang antara lain :\r\n
- \r\n
- Dehidrasi dan kehilangan elektrolit, yang diakibatkan diare, muntah, kehilangan darah yang berlebihan saat menstruasi, atau kondisi lain.
- Penurunan tekanan darah terkait usia, yang dapat diperburuk oleh kondisi kesehatan tertentu atau obat-obatan.
\r\n
\r\n
\r\nPenyakit tertentu juga dapat menyebabkan hipotensi postural, antara lain :\r\n
- \r\n
- Gangguan sistem saraf pusat, seperti sindrom Shy – Drager atau multiple system atrophy.
- Masalah saraf, seperti neuropati perifer atau neuropati otonom.
- Gangguan kardiovaskular.
- Alkoholisme
- Penyakit gizi
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\nSumber: WebMD