Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)

Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)(Image courtesy of renjith krishnan / Freedigitalphotos.net)

\r\n\r\n

Apa Itu Amyotrophic Lateral Sclerosis?

\r\nDi Amerika Serikat, Amyotrophic Lateral Sclerosis atau ALS, sering disebut Lou Gehrig disease, terkait dengan nama pemain bisbol terkenal yang berjuang melawan penyakit ini dan kematiannya pada tahun 1941 membuat penyakit ini menjadi perhatian nasional.\r\n\r\nALS adalah gangguan neurologis degeneratif progresif yang tidak dapat disembuhkan. Untuk alasan yang belum dipahami, sel-sel saraf otak dan sumsum tulang belakang yang mengendalikan gerakan otot sukarela secara bertahap memburuk. Akibatnya, otot menjadi tidak berguna, menyebabkan kelumpuhan dan kematian, yang biasanya dalam waktu 2-5 tahun.\r\n\r\nSatu-satunya sel-sel saraf yang terkena dampak adalah neuron motor rendah, yang mengendalikan berbagai hal seperti gerakan anggota badan Anda, menelan, dan bahkan beberapa aspek pernapasan. Tapi indera dan proses berpikir tetap normal. Nyeri jarang terjadi pada penyakit ini.\r\n\r\nPenyakit ini relatif jarang: Sekitar 5.000 kasus baru didiagnosis di Amerika Serikat setiap tahunnya. Penyakit ini hampir selalu menyerang setelah usia 40 tahun, dan mempengaruhi lebih banyak pria daripada wanita.\r\n

Apa Penyebab ALS?

\r\nMeskipun penyebab ALS belum diketahui, namun faktor keturunan berperan dalam 5% sampai 10% kasus. Sebagian kecil dari semua kasus familial ALS (yaitu, ALS turunan) diyakini disebabkan oleh gen rusak yang mencegah tubuh untuk memproduksi enzim yang disebut superoxide dismutase dalam jumlah normal. Enzim ini membantu menetralisir radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul oksigen yang sangat reaktif, yang dihasilkan selama metabolisme dan mampu merusak jaringan tubuh. Para peneliti berspekulasi bahwa cacat pada enzim pelindung juga dapat mencakup ALS non turunan dan racun lingkungan juga dapat menjadi faktor.\r\n\r\nBeberapa bukti menunjukkan bahwa penyakit ini mungkin dipicu oleh paparan logam berat, kulit hewan, atau pupuk, walaupun hal ini belum terbukti. Infeksi virus dan trauma fisik yang parah juga diperkirakan sebagai kemungkinan kontributor. Teori lain menghubungkan ALS dengan fenomena yang disebut excitotoxicity, di mana sel-sel saraf yang mengontrol gerakan terlalu dirangsang oleh neurotransmitter yang disebut glutamat ke titik di mana sel saraf pada akhirnya mati.\r\n

Apa Gejala-Gejala ALS?

\r\nPada tahap awal, gejala ALS, yang juga disebut Lou Gehrig disease, antara lain :\r\n

    \r\n
  • Peningkatan kelemahan dalam satu anggota badan, terutama di tangan
  • \r\n

  • Kesulitan berjalan.
  • \r\n

  • Tangan canggung.
  • \r\n

  • Fasikulasi, yaitu kedutan ringan di bawah kulit
  • \r\n

  • Gangguan bicara
  • \r\n

  • Kesulitan menelan
  • \r\n

\r\nSeiring ALS berkembang, maka gejala-gejalanya mungkin termasuk:\r\n

    \r\n
  • Melemahnya anggota badan yang lain, mungkin disertai dengan kedutan, kram otot, dan refleks yang cepat dan berlebih.
  • \r\n

  • Masalah dengan mengunyah, menelan, dan bernapas. Ngiler mungkin terjadi.
  • \r\n

  • Pada akhirnya kelumpuhan
  • \r\n

\r\n

Hubungi Dokter Anda Mengenai ALS Jika:

\r\nAnda memiliki salah satu dari gejala di atas. ALS membutuhkan perawatan medis profesional.\r\n

Bagaimana Mendiagnosis ALS?

\r\nUntuk mendiagnosa ALS, ahli saraf akan melakukan elektromiogram (EMG), yang digunakan untuk mendeteksi kerusakan saraf. Tes tambahan lain dapat menyingkirkan distrofi otot, multiple sclerosis, tumor sumsum tulang belakang, atau penyakit lain.\r\n

Apa Pengobatan untuk ALS?

\r\nMeskipun tidak ada pengobatan yang memperlambat atau menghentikan perkembangan ALS, namun tersedia beragam obat-obatan dan perangkat untuk membantu mengendalikan gejala dan membuat hidup Anda dengan penyakit ini menjadi lebih mudah.\r\n\r\nPengobatan konvensional untuk ALS\r\n\r\nRilutek (riluzole) adalah obat yang disetujui untuk pengobatan ALS. Cara kerjanya belum diketahui dengan pasti, tetapi tampaknya obat ini mencegah kerusakan yang mungkin dihasilkan dari sel saraf yang terlalu terstimulasi oleh glutamat. Penelitian telah menunjukkan obat ini mungkin meningkatkan fungsi dan kelangsungan hidup penderita ALS. Namun, karena potensi efek samping yang melibatkan hati, maka diperlukan pemantauan ketat oleh dokter Anda.\r\n\r\nTerapi fisik dapat meningkatkan sirkulasi dan membantu memperpanjang penggunaan otot pada tahap awal ALS. Selain itu, beragam obat-obatan dapat diresepkan seiring perkembangan ALS untuk membantu mengatasi gejala.\r\n\r\nBaclofen meringankan kekakuan pada tungkai dan tenggorokan. Penurunan otot dan berat badan dapat diperlambat dengan suplemen gizi yang disebut branched-chain amino acid (BCAA). Phenytoin dapat meringankan kram. Antidepresan trisiklik dapat membantu mengontrol produksi air liur berlebih, yang merupakan salah satu gejala ALS. Antidepresan mungkin juga diresepkan untuk membantu depresi, kondisi yang sering menyertai penyakit yang parah.\r\n\r\nSumber: WebMD

Komentar

  • (will not be published)