(Image courtesy of cooldesign / freedigitalphotos.net)
\r\nInfertilitas berarti tidak hamil setelah satu tahun melalukan hubungan intim tanpa KB secara teratur. Hal itu mungkin saja karena ada masalah kesuburan, baik pada sisi pria atau wanita, atau keduanya. Namun, pada wanita berusia lebih dari 35 tahun, infertilitas berarti tidak hamil setelah enam bulan melakukan hubungan intim tanpa KB secara teratur.\r\n\r\nInfertilitas tidak selalu berarti bahwa seseorang itu steril, yaitu kondisi dimana seseorang tidak mampu memiliki keturunan. Jumlah pasangan infertil (tidak subur) mencapai hingga 15%, tetapi hanya 1% sampai 2% yang menderita kondisi steril. Sedangkan setengah dari pasangan infertil yang mencari bantuan untuk mengatasi masalah kesuburan, pada akhirnya dapat memiliki anak, baik dengan sendirinya atau dengan bantuan medis.\r\n\r\nMasalah kesuburan dapat dialami kedua belah pihak, baik pria maupun wanita. Sekitar 20% dari pasangan infertil, kedua belah pihak (suami dan istri) mempunyai masalah kesuburan. Sedangkan sekitar 15% dari pasangan infertil, penyebab masalah kesuburan mereka tidak ditemukan, walau mereka sudah melakukan semua tes. Kondisi ini disebut “unexplained Infertility (Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan).”\r\n\r\nBagi banyak pasangan, infertilitas merupakan masalah penting, sehingga seringkali disertai dengan perasaan bersalah atau perasaan tidak mampu.\r\n\r\nBagi pasangan yang mencoba untuk hamil, sebaiknya segera pergi dan berkonsultasi dengan dokter, terutama jika salah satu pihak atau keduanya mempunyai masalah medis. Dari pemeriksaan dan konsultasi tersebut, dapat dilihat apakah mereka memiliki gangguan yang harus ditangani agar dapat meningkatkan kesuburan dan kemungkinan untuk hamil dan memiliki bayi yang sehat.\r\n
Apa Penyebab Masalah Kesuburan Pada Pria?
\r\nMasalah infertilitas paling umum pada pria berkaitan dengan sperma, antara lain :\r\n
- \r\n
- Jumlah sperma rendah. Jumlah sperma di dalam air mani terlalu sedikit atau tidak ada.
- Motilitas sperma rendah. Sperma tidak bergerak seperti sperma normal.
- Malformasi sperma.
- Saluran sperma terhalang.
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\nMasalah infertilitas umum lain pada pria adalah penurunan sementara dalam produksi sperma. Hal itu terjadi mungkin karena testis terluka, misalnya: testis terkena panas tinggi dalam waktu yang terlalu lama atau terpapar bahan kimia atau obat-obatan yang mempengaruhi produksi sperma.\r\n\r\nMinum alkohol dan merokok juga dapat menurunkan jumlah sperma. Pria berusia lebih dari 40 tahun memiliki kesuburan yang lebih rendah.\r\n
Apa Penyebab Masalah Kesuburan pada Wanita?
\r\nMasalah infertilitas utama pada wanita adalah tidak berovulasi, yang berarti tidak melepaskan sel telur dari ovarium. Penyebab utama dari tidak berovulasinya seorang wanita adalah karena menderita Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).\r\n\r\nPenyebab lain yang umum dari infertilitas wanita adalah adanya masalah di saluran tuba, yaitu saluran yang menghubungkan sel telur dari ovarium ke rahim. Kadang-kadang tuba terhalang oleh jaringan parut akibat infeksi atau akibat kondisi medis yang disebut endometriosis.\r\n\r\nJika sel telur dapat melalui saluran tuba, tetap ada banyak hal yang dapat menghentikan sel telur untuk dibuahi dan menempel pada rahim, misalnya lendir serviks yang dapat merusak sperma atau memperlambat laju sperma.\r\n\r\nUmur wanita dapat juga menjadi penyebab masalah kesuburan. Hal ini karena, kesuburan wanita menurun seiring bertambahnya usia, bahkan lebih menurun setelah usia 35 tahun. Karena itulah wanita jarang hamil setelah usia 45 tahun. Berat badan berlebih atau kurus juga berpengaruh terhadap kesuburan wanita.\r\n\r\nSumber: WebMD.