Q: Halo Dokter, saya laki-laki berumur 18 tahun, mau bertanya mengenai masalah jerawat yang sudah saya alami sejak 2 tahun kebelakang dan kian hari kian parah. Saya sempat memakai produk krim penghilang jerawat yang saya dapatkan dari sebuah salon yang dipantau oleh tenaga terapis dan dokter kulit. Karena saya merasa jerawat mulai berkurang, saya mulai melepas penggunaan krim tersebut. Tapi, akhir – akhir ini jerawat saya mulai tumbuh kembali dan semakin parah. Semua orang di lingkungan saya ada mengatakan bahwa pengaruh makanan sangat penting dalam menangani masalah jerawat. Mereka bilang agar saya jangan makan gorengan, kacang – kacangan ataupun coklat, namun saya tidak mempercayai hal itu dan tetap mengkonsumsi makanan tersebut.\r\nPertanyaan saya adalah apakah ada cara atau obat alami untuk menyembuhkan jerawat? Kalau ada, bagaimana caranya? Hal ini karena saya sudah lelah menggunakan produk bahan kimia yang membuat kulit ketergantungan pada obat.\r\nApakah ada makanan yang perlu dipantang untuk orang berjerawat seperti saya? Kalau ada, makanan apa saja yang perlu dihindari? Apakah faktor keturunan berpengaruh dalam masalah jerawat? Karena dulu ayah saya memiliki masalah yang sama saat berusia seperti saya. Orang tua saya juga bilang, jerawat akan hilang seiring bertambahnya umur. tapi tetap saya tidak bisa percaya diri menghadapi orang lain dengan keadaan seperti ini. Saya mohon bantuan Dokter agar dapat memberikan solusi untuk mengobati jerawat saya.
\r\n
A: Kami setuju bahwa jerawat juga dipengaruhi oleh faktor genetik di keluarga.\r\n Mengenai makanan, jelas juga sangat mempengaruhi. Yang sebaiknya diperhatikan adalah:
\r\n\r\n
- \r\n
- hindari makanan berminyak atau berlemak baik hewani maupun nabati, termasuk gorengan, kacang-kacangan, margarine.
- Perbanyak makan buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin dan mineral buat kesehatan kulit,
- Jangan lupa bersihkan wajah setelah bepergian.
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
Kami tidak sependapat mengenai ketergantungan obat jerawat yang diberikan dokter kulit, karena obat tersebut tidak menyebabkan ketergantungan, tapi berfungsi mengatasi produksi kelenjar minyak berlebih dan mencegah terjadinya infeksi di kulit wajah.