\r\n
Alergi adalah respon abnormal dari sistem kekebalan tubuh. Orang yang memiliki alergi, memiliki sistem kekebalan tubuh yang bereaksi terhadap suatu substansi tertentu, yang umumnya tidak berbahaya terhadap lingkungan. Substansi ini disebut alergen, misalnya serbuk sari, jamur, dan bulu binatang.
\r\n
Alergi merupakan masalah yang sangat umum dan mempengaruhi setidaknya dua dari 10 orang.
\r\n\r\n
Apa yang Terjadi Selama Reaksi Alergi?
\r\n
Pertama-tama, seseorang terkena alergen dengan cara menghirup, menelan, atau kontak alergen dengan kulitnya. Setelah seseorang terkena alergen, akan terjadi rangkaian reaksi alergi sebagai berikut:
\r\n\r\n
- \r\n
- Tubuh mulai memproduksi antibodi jenis tertentu, yang disebut IgE, untuk mengikat allergen.
- Antibodi melekat pada sel darah yang disebut sel mast. Sel Mast dapat ditemukan di saluran pernapasan, saluran penceranaan, dan tempat lainnya. Kehadiran sel mast pada saluran pernapasan dan saluran pencernaan membuat daerah ini lebih rentan terhadap paparan alergen.
- Alergen terikat dengan IgE, yang melekat pada sel mast. Hal ini menyebabkan sel mast untuk melepaskan bermacam bahan kimia ke dalam darah. Senyawa kimia utama seperti Histamin, menyebabkan sebagian besar gejala reaksi alergi.
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
Apa saja Gejala dari Reaksi Alergi?
\r\n
Gejala umum dari reaksi alergi terhadap alergen yang dihirup atau kontak kulit meliputi:
\r\n\r\n
- \r\n
- Gatal, mata berair
- Bersin
- Hidung gatal dan beringus
- Ruam
- Merasa lelah atau sakit
- Gatal-gatal (ruam dengan bercak-bercak merah)
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
Paparan pemicu lain dapat menyebabkan reaksi alergi yang berbeda:
\r\n\r\n
- \r\n
- Alergi makanan. Reaksi alergi terhadap alergen makanan, yang dapat juga menyebabkan kram perut, muntah, atau diare.
- Sengatan serangga. Reaksi alergi terhadap sengatan dari lebah atau serangga lain, yang dapat menyebabkan pembengkakan lokal, kemerahan, dan rasa nyeri.
\r\n
\r\n
\r\n
Tingkat keparahan dari gejala reaksi alergi, dapat bervariasi, antara lain:
\r\n\r\n
- \r\n
- Gejala ringan, yang mungkin hampir tidak terlalu mencolok. Gejala ini hanya membuat Anda merasa sedikit tidak enak badan.
- Gejala menengah, yang dapat membuat Anda merasa sakit, seolah-olah Anda terkena flu atau pilek.
- Reaksi alergi yang parah, yang membuat Anda sakit bahkan terasa lumpuh.
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
Sebagian besar gejala reaksi alergi akan hilang tidak lama setelah tidak terkena paparan alergen.
\r\n
Reaksi alergi yang paling parah disebut anafilaksis. Jika terjadi anafilaksis, alergen menyebabkan seluruh tubuh bereaksi terhadap alergi yang dapat mencakup:
\r\n\r\n
- \r\n
- Gatal-gatal di seluruh tubuh (bukan hanya di daerah terkena)
- Mengi atau sesak napas
- Suara serak atau sesak di tenggorokan
- Kesemutan di tangan, kaki, bibir, atau kulit kepala
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
Anafilaksis sangat berbahaya karena mengancam jiwa dan segera memerlukan perhatian medis. Gejala reaksi dapat berkembang pesat, sehingga perlu segera menuju ruang gawat darurat jika curiga terjadi reaksi alergi anafilaksis.
\r\n
Apakah Semua orang Memiliki Alergi?\r\nTidak semua orang memiliki alergi. Orang-orang mewarisi kecenderungan untuk memiliki alergi, walaupun tidak ke satu alergen tertentu. Bila salah satu orangtua memiliki alergi, maka anak mereka memiliki kesempatan 50% memiliki alergi. Risiko akan naik sampai 75% jika kedua orangtua memiliki alergi.
\r\n
Untuk mengetahui penyebab reaksi alergi, Anda dapat membaca artikelnya disini.
\r\n
Sumber Berita: WebMD