Q: Dear Dokter, Apakah tanda-tanda penyakit epilepsi?
\r\n
A: Epilepsi adalah gangguan neurologis umum kronis yang ditandai dengan tubuh yang kejang sebagian atau seluruh tubuh kejang tanpa alasan, sering disertai juga dengan hilang kesadaran. Epilepsi yang timbul tanpa riwayat sebelumnya harus diwaspadai.
Easy to understand,I like it!
malam dokter saya mau tanya saya punya anak perempuan umur 14 th mengalami kejang pertama pada waktu it di sekolah pas lagi istirat dgn tman2nya selang 1bln terjadi kejang kembali terus saya bwa ke dokter dan di sarankan utk tes EEG dari hasi tes itu dokter bilang ketelambatan oksigen ke otak dan disaran kan utk berobat jln selam 2 th dan skarang sudah berjalan 1th dan setiap 6bln di lakukan tes EEG dan dokter bilang eeg yg kmrn sudah bagus tp pengobat trs di lanjut dgn menurun dosis obatnya yang sy tanyakan anak saya sebenar nya epilepsi atau bukan dari keluarga tdak ada yg mengidap epileps mohon balasanya dok trimksh
Selamat Siang,\n\nTerima kasih sudah mengunjungi Dokita.\nDari data yang disampaikan, terkesan ada epilesi sehingga pengelolaan perlu waktu cukup lama. Sebagian pasien akhirnya dapat terkendali dan tidak perlu minum obat lagi. Namun tetap perlu pantau berkala. Untuk kepastian diagnosis, sebaiknya tanya ke dokter yang bersangkutan.\n\nSalam Sehat Selalu,\n\nTim Dokita.
Sore dok, anak saya 1 thn 11 bln sudah 4x opname dgn didahului demam kejang, sejak opname ke3 sudah diberikan phenoberbital, hsl EEG dan ct scan saat itu menurut dokter tidak ada masalah, belum lama ini opname krn kejang tidak demam, oleh dokter saraf anak disarankan EEG ulang, ada gelombang tajam begitu hasilnya, lalu disarankan MRI, kemudian dokter menyebutkan anak saya sakit epilepsi. Belum 1 minggu keluar dr rumahsakit, anak saya kejang sampai 11x dlm 1hari, disertai demam, lalu setelah keluar,tternyata anak saya kejang lg, dgn selang waktu 1jam setelah minum obat depakene dan obat campuran, saat tertidur karena kecapaian kejang, ada hal aneh, anak saya tertidur dengan mata tertutup akan tetapi kakinya terhentak seperti kejang, dan itu berlangsung 3x setiap tidur setelah kejang, apa penyebabnya?
Selamat Pagi,\n\nTerima kasih sudah mengunjungi Dokita.\nDari keterangan yang disampaikan, kejang sepertinya disebabkan karena epilepsi sehingga perlu pengelolaan dan pemantauan yang disiplin oleh pakar agar kondisi kejang teratasi. Epilepsi disebabkan ada gangguan impuls listrik pada neuron otak. Obat-obatan anti kejang seperti depakene dapat dinaikkan bertahap hingga dosis maksimal dengan melihat respon anak apakah kejangnya berhenti. Bila kejang tidak berhenti, biasanya ahli saraf anak akan mengkombinasikan 2 jenis obat. Bila berobat teratur, anak epilepsi bisa bebas kejang bila telah mengkonsumsi obat selama 2 tahun.\nBaca artikel Dokita berikut: http://dokita.co/blog/serangan-epilepsi-sakit-ayan-bagian-1/ dan http://dokita.co/blog/serangan-epilepsi-sakit-ayan-bagian-2/\n\nMaaf, untuk tanya jawab kesehatan Dokita selanjutnya, akan dijawab melalui aplikasi Android kami. Mohon dapat di unduh dan registrasi untuk mengirim pertanyaan di: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.andtechnology.dokterkita\nTerima kasih\n\nSalam Sehat Selalu,\n\nTim Dokita.\nJangan lupa untuk berbelanja sehat di store kami http://www.dokita.co/store