(Image courtesy of David Castillo Dominici / freedigitalphotos.net)
\r\n\r\n
Apa Itu Penyakit Pneumokokus ?
\r\nPenyakit pneumokokus mengacu pada sekelompok penyakit yang dapat disebabkan oleh bekteri streptococcus pneumoniae, yang umum dikenal sebagai pneumokokus. Pneumokokus dapat menyebabkan infeksi di berbagai bagian tubuh seperti telinga (otitis media) atau sinus. Kadang-kadang pnemokokus dapat menyebabkan penyakit yang serius seperti meningitis (infeksi selaput otak), pneumonia (infeksi paru-paru) atau septicaemia (infeksi darah).\r\n
Apakah Penyakit Pnemukokus Itu Berbahaya ?
\r\nPenyakit pneumokokus bisa sangat serius, dimana penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen, kerusakan otak atau kematian. Penyakit yang serius paling sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 2 tahun dan orang lanjut usia. Karena itu, sangat penting untuk mewaspadai tanda-tanda dan gejala penyakit pneumokokus, terutama meningitis, sebab penyakit yang serius tidak hanya dapat berkembang dalam waktu satu sampai dua hari, tetapi juga dapat berkembang cepat dalam beberapa jam.\r\n\r\nPenyakit Pneumokokus tidak hanya mempengaruhi anak yang sakit, tetapi juga seluruh anggota keluarga. Hal ini karena, merawat anak yang sakit, pergi ke dokter, ijin tidak masuk dari pekerjaan dan membuat anak untuk minum obat memerlukan waktu yang tidak sedikit. Jika anak perlu dirawat inap, maka beban dan kekhawatiran dapat meningkat.\r\n
Bagaimana Anak-Anak Tertular Penyakit Pneumokokus ?
\r\nPneumokokus dibawa di dalam hidung dan tenggorokan orang dewasa dan anak-anak yang sehat. Pneumokokus dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui bersin dan batuk. Kebanyakan anak-anak menjadi pembawa pneumokokus, tapi tidak semua anaka akan menjadi sakit.\r\n
Apa Faktor Risiko Penyakit Pneumokokus ?
\r\nPada anak-anak, faktor risiko dari penyakit pneumokokus invasif antara lain :\r\n
- \r\n
- Usia anak di bawah 2 tahun,
- Apakah anak ada dititipkan di tempat penitipan anak,
- Apakah anak terkena paparan dari satu atau lebih antibiotik,
- Pernah mengalami infeksi telinga baru-baru ini,
- Memiliki latar belakang aborigin atau Torres Strait Islander,
- Menderita penyakit yang mengganggu sistem kekebalan tubuh,
- Kelainan anatomi atau metabolik.
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
Bagaimana Merawat Penyakit Pneumokokus ?
\r\nAntibiotik adalah perawatan utama untuk penyakit pneumokokus. Sangat penting untuk melakukan pengobatan lebih dini karena penyakit pneumokokus seperti meningitis dan septicaemia dapat berkembang sangat cepat. Jika pengobatan dimulai tepat waktu, maka pengobatan antibiotik biasanya efektif. Namun, ada sejumlah kecil infeksi yang tidak merespon baik terhadap antibiotik, sehingga membuat pengobatannya menjadi lebih sulit.\r\n\r\nUntuk membantu Anda mengenali meningitis, berikut ini beberapa gejala khas meningitis, antara lain :\r\n
- \r\n
- Serangan penyakit tiba-tiba,
- Demam,
- Muntah,
- Lekas marah,
- Tidak suka cahaya terang,
- Mengantuk, kebingungan, hilang kesadaran,
- Menangis dengan nada tinggi pada bayi dan anak-anak,
- Fontanel menonjol pada bayi,
- Nyeri pada sendit dan / atau otot,
- Sakit kepala,
- Leher kaku ( tidak selalu dengan anak kecil )
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\nGejala-gejala diatas dapat terlihat seperti flu dan tidak semua gejala tersebut akan dialami penderitanya. Walau begitu, tetap perlu diingat, bahwa meningitis membutuhkan perhatian medis dengan segera.\r\n
Apa yang Dapat Kita Lakukan untuk Mengurangi Kemungkinan Anak Terkena Penyakit Pneumokokus ?
\r\nPnemokokus ditularkan melalui kontak fisik atau melalui percikan air di udara. Jadi menghindari kontak dengan orang yang memiliki infeksi pnemukokus dan menjaga higienis pribadi yang baik merupakan kunci untuk mencegah infeksi. Misalnya, selalu mencuci tangan sebelum makan, dan selalu menggunakan saputangan atau tisu ketika batuk dan bersin. Dengan memberi bayi ASI selama minimal tiga bulan dan menghindari atau menghilangkan paparan asap rokok, diketahui dapat mengurangi terjadinya infeksi telinga pada anak-anak. Selain itu, saat ini, sebagian besar penyakit pneumokokus dapat dicegah melalui vaksinasi.