\r\n
Wanita 8 kali lebih banyak mengalami gangguan Tiroid
\r\nArtikel ini merupakan artikel Kenali Kelenjar Tiroid! bagian kedua, yang membahas mengenai penyebab, gejala dan deteksi klinis hiper – hipo, dan kanker tiroid. Sedangkan bagian pertama dapat Anda baca disini.\r\n
Hiper Vs Hipo
\r\nKelenjar tiroid yang terlalu aktif menyebabkan hipertiroid (kelebihan kelenjar tiroid), yang dapat meningkatkan risiko terkena gagal jantung. Sementara, yang kurang aktif akan mengakibatkan hipotiroid (kekurangan hormon tiroid), berdampak menurunkan mental dan daya pikir pada janin sehingga ketika lahir berpotensi tumbuh kerdil (cretin) dan menyandang down syndrome. Hipotiroid juga meningkatkan kadar kolesterol, sehingga meningkatkan resiko sakit jantung.\r\n
Penyebab Kelainan Kelenjar Tiroid
\r\nHipertiroid dapat disebabkan oleh gangguan autoimun yang disebut dengan penyakit graves, pengeluaran abnormal dari TSH (thyroid stimulating hormone), tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid), dan konsumsi yodium berlebihan.\r\n\r\nHipotiroid dapat disebabkan oleh gangguan hipofisis di otak, kekurangan yodium berat, dan faktor keturunan. Bisa juga terjadi akibat efek samping terapi pengobatan hipertiroid (obat-obatan, operasi, dan terapi penyinaran radioaktif).\r\n
Kenali Gejala Kelainan Kelenjar Tiroid
\r\nGejala umum gangguan tiroid, baik hipo maupun hiper, yaitu pembesaran kelenjar. Namun, pada beberapa kasus kelainan ini tidak terjadi.\r\n\r\nGejala Hipertiroid antara lain:\r\n
- \r\n
- Berat badan menurun, meski banyak makan.
- Mudah kepanasan
- Menstruasi sedikit
- Mual
- Gemetaran (tremor)
- Terlalu bersemangat
- Keringat berlebih
- Jantung berdebar debar
- Gelisah
- Konsentrasi menurun
- Mata menonjol atau melotot
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n Deteksi Klinis Hipertiroid\r\n\r\nPemeriksaan adanya pembesaran atau benjolan di leher dilakukan oleh dokter umum.\r\n\r\nPengobatan Hipertiroid\r\n
- \r\n
- Pemberian obat anti tiroid (thyrosol) untuk menghambat aktivitas kelenjar memproduksi hormon tiroid.
- Terapi radiasi dengan yodium radioaktif untuk menghancurkan sel tiroid.
- Pembedahan atau operasi untuk mengangkat sebagian kelenjar tiroid.
\r\n
\r\n
\r\n
\r\nGejala Hipotiroid antara lain\r\n
- \r\n
- Berat badan meningkat, meski sudah diet.
- Mudah kedinginan
- Menstruasi sangat banyak
- Konstipasi atau sembelit
- Suara serak dan parau
- Kelelahan
- Gerakan lamban
- Depresi
- Sering mengantuk, walau cukup tidur
- Konsentrasi dan daya ingat menurun
- Kulit dan rambut kering atau rontok
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n Deteksi Klinis Hipotiroid\r\n\r\nPemeriksaan fisik (leher), bisa dilakukan oleh dokter umum, dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium untuk menguji kadar hormon tiroksin dan TSH (thyroid stimulating hormone). Pemeriksaan TSH dapat dilakukan di semua klinik laboratorium dan rumah sakit.\r\n\r\nPengobatan Hipotiroid\r\n\r\nSegera menambah kekurangan hormon tiroid secara bertahap lewat konsumsi hormon tiroid levothyroxine (L-thyroxine/T4). Pada kasus selain hipotiroid yang parah, penggunaan obat harus dikonsumsi seumur hidup agar fungsi tiroidnya tetap normal.\r\n
Kanker Tiroid
\r\nKanker tiroid merupakan penyakit ganas yang paling sering ditemukan pada sistem endokrin. Untungnya, hanya 5 % saja jenis kanker yang ganas dan merupakan jenis kanker yang paling lambat perkembangannya. Penderitanya memiliki tingkat survival tertinggi, hingga mencapai 90%.\r\n\r\nGolongan umur yang rentan terkena kanker tiroid adalah anak-anak dibawah usia 14 tahun dan manula diatas 70 tahun. Wanita lebih banyak mengalaminya, yaitu dengan rasio 3 banding 1.\r\n\r\nGejala yang dirasakan: sesak napas, perubahan suara (serak), sulit menelan, dan pembesaran kelenjar getah bening leher. Penyebabnya beragam, antara lain: demografi, lingkungan, usia, riwayat keluarga, dan pernah terpapar radiasi.\r\n
Beberapa Fakta Trivia Tiroid
\r\n
- \r\n
- 2,5 % wanita hamil mengalami hipotiroid. (Sumber: perkumpulan endokrinologi indonesia (PERKENI))
- 300 Jumlah Pasien RSCM Tiap Bulan Terkait Gangguan Tiroid (Sumber: Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta )
\r\n
\r\n
\r\nSumber: Majalah Femina