Migrain Okular

Okular Migrain(Image courtesy of David Castillo Dominici / freedigitalphotos.net)

\r\nMigrain okular menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan yang berlangsung selama kurang dari satu jam, bersamaan dengan atau mengikuti sakit kepala migrain. Para ahli kadang-kadang menyebut kejadian ini sebagai migrain “retinal”, “ophthalmic”, atau “monocular” (artinya satu mata).\r\n\r\nMasalah ini jarang terjadi, yang mempengaruhi sekitar satu dari setiap 200 orang yang mengalami migrain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dalam banyak kasus, gejala-gejala migrain okular sebenarnya akibat masalah medis lain.\r\n\r\nDalam mendiagnosis migrain okular, dokter/unit pelayanan kesehatan perlu mengeliminasi kondisi medis lain yang mempunyai gejala-gejala yang mirip. Sangat penting agar Anda mampu menjelaskan gejala-gejala secara akurat untuk membantu dokter menentukan apakah Anda menderita migrain okular atau tidak.\r\n

Gejala Migrain Okular

\r\nMenurut International Headache Society, definisi dari kondisi yang disebut migrain retinal,  gejala-gejalanya antara lain:\r\n\r\nMasalah penglihatan yang mempengaruhi satu mata. Masalah ini meliputi:\r\n

    \r\n
  • Cahaya berkedip-kedip
  • \r\n

  • Titik buta di dalam penglihatan Anda
  • \r\n

  • Kebutaan pada mata
  • \r\n

\r\nKehilangan penglihatan bisa menjadi komplikasi yang muncul bersama dengan migrain retinal.\r\n\r\nSakit kepala yang berlangsung dari empat sampai 72 jam. Sakit kepalanya cenderung:\r\n

    \r\n
  • Mempengaruhi satu sisi kepala Anda.
  • \r\n

  • Merasa sakit atau sangat sakit.
  • \r\n

  • Intensitas yang berdenyut
  • \r\n

  • Merasa memburuk ketika Anda aktif secara fisik
  • \r\n

\r\nGejala-gejala lain termasuk :\r\n

    \r\n
  • Mual
  • \r\n

  • Muntah
  • \r\n

  • Sensitivitas abnormal terhadap cahaya atau suara
  • \r\n

\r\nSalah satu gejala yang penting adalah kehilangan penglihatan yang terjadi, hanya mempengaruhi satu mata. Banyak orang mengalami kesulitan membedakan antara cahaya berkedip atau kebutaan pada satu sisi bidang penglihatan yang terjadi pada satu dengan yang terjadi melibatkan kedua mata.\r\n\r\nCahaya berkedip dan titik buta dalam penglihatan merupakan masalah yang lebih umum dan mungkin terjadi pada migrain biasa dengan aura. Jenis migrain ini mempengaruhi sekitar 20 % orang dengan migrain. Namun dalam kasus ini, gejala-gejala tersebut biasanya muncul di salah satu sisi bidang penglihatan dan terjadi pada kedua mata Anda.\r\n\r\nCoba tutup salah satu mata dan kemudian ganti dengan mata yang lain untuk membantu Anda mengetahui apakah masalah tersebut mempengaruhi satu mata atau kedua mata.\r\n

Penyebab Migrain Okular

\r\nPara ahli belum tahu dengan pasti apa yang menyebabkan migrain okular. Sebagian dari mereka merasa bahwa masalah tersebut terkait dengan:\r\n

    \r\n
  • Kejang pada pembuluh darah di retina, yaitu lapisan halus di bagian belakang mata.
  • \r\n

  • Perubahan yang menyebar di seluruh sel-sel saraf di dalam retina .
  • \r\n

\r\nPenderita migren okular mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kehilangan penglihatan permanen pada satu mata. Para ahli belum mengetahui apakah penggunaan obat preventif untuk migrain, seperti antidepresan trisiklik atau obat anti kejang, dapat membantu mencegah kehilangan penglihatan permanen. Namun, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai gejala-gejala yang Anda alami.\r\n

Diagnosis Migrain Okular

\r\nUntuk mendiagnosa migrain okular, dokter akan bertanya mengenai gejala-gejala dan memeriksa mata Anda. Kemudian dokter akan mencoba untuk menyingkirkan masalah lain yang dapat menimbulkan gejala-gejala yang mirip, antara lain:\r\n

    \r\n
  • Amaurosis fugax. Ini adalah kebutaan sementara akibat kurangnya aliran darah ke mata. Gejala-gejala yang muncul dapat disebabkan oleh penyumbatan arteri yang menuju ke mata.
  • \r\n

  • Kejang pada arteri yang memasok darah ke retina.
  • \r\n

  • Giant Cell Arteritis. Hal ini mengakibatkan peradangan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan masalah penglihatan dan kebutaan.
  • \r\n

  • Masalah pembuluh darah lain, yang berkaitan dengan penyakit autoimun.
  • \r\n

  • Penyalahgunaan narkoba.
  • \r\n

  • Kondisi yang mendorong pembekuan darah abnormal, seperti: penyakit sickle cell dan polisitemia .
  • \r\n

\r\n

Pengobatan Migrain Okular

\r\nBaru sedikit penelitian yang dilakukan untuk menentukan tindakan pengobatan terbaik dalam mengobati atau mencegah migrain okular. Namun, dokter Anda mungkin merekomendasikan satu atau lebih obat-obat berikut:\r\n

    \r\n
  • Aspirin
  • \r\n

  • Obat yang digunakan untuk mengobati epilepsi, seperti Depakote (divalproex sodium) atau Topamax (topiramate) .
  • \r\n

  • Antidepresan trisiklik, seperti Elavil ( amitriptyline ) atau Pamelor (nortriptyline) .
  • \r\n

  • Beta- blocker
  • \r\n

\r\nSumber: WebMD

Komentar

  • (will not be published)