Hingga dua tahun pertama bayi, pemeriksaan rutin ke dokter selalu berakhir dengan sedikitnya satu suntikan. Terkadang hingga tiga bahkan sampai lima suntikan. Orang tua manapun yang melihat buah hatinya menangis kesakitan karena disuntik pasti merasa tersiksa. Wajar jika muncul pertanyaan, perlukah bayi mendapatkan begitu banyak vaksin?
Penelitan membuktikan vaksinasi dapat mencegah penyakit serius dan bahkan penyakit yang mengancam nyawa sekalipun. Vaksinasi juga dapat memutus rantai penularan penyakit.
Bagaimana cara vaksinasi bekerja? masing-masing vaksin mengandung substansi (antigen) yang menyebabkan penyakit. Namun penyakit ini sudah dilemahkan sehingga terlalu lemah untuk menyebabkan penyakit. Meski demikian, antigen ini cukup ampuh untuk memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang melawan penyakit.
Seperti yang kita tahu, vaksinasi tidak memberikan perlindungan 100%, karena untuk terjangkit penyakit, diperlukan 3 faktor: manusia, kuman, dan lingkungan (iklim, hewan, dll). Vaksinasi mempersiapkan daya tahan tubuh manusia, tetapi tidak mempengaruhi 2 faktor lainnya. Penularan infeksi dapat terjadi tetapi karena tubuh sudah disiagakan, gejala yang timbul lebih ringan dan perjalanan penyakit menjadi lebih singkat.
Meskipun beragam vaksin telah ditambahkan dalam jadwal vaksinasi dibandingkan 10 tahun lalu, kandungan antigen dalam 1 kali suntikan jauh lebih sedikit saat ini. Anak anda membutuhkan tiga atau empat dosis dari jenis vaksin tertentu dengan jeda yang tepat sebelum sistem imunitas memproduksi cukup antibodi untuk melindungi tubuhnya secara penuh. Menunda vaksinasi tidak disarankan, “Anak-anak memiliki resiko tertinggi terkena penyakit yang berpotensi mematikan dalam 2 tahun pertama usia mereka” kata Michael J.Smith, MD spesialis penyakit infeksi pada anak di University of Louisville School of Medicine, Kentucky.
Karena sistem kekebalan tubuh anak-anak belum berkembang dengan baik, bayi yang terinfeksi batuk rejan, misalnya, mungkin akan membutuhkan perawatan di RS untuk pneumonia. Pada orang dewasa dengan infeksi yang sama, mungkin hanya akan mengalami batuk yang parah.
Dalam artikel bagian kedua, kami akan membantu Anda memahami jenis vaksinasi yang akan diperoleh oleh buah hati anda dalam 18 bulan pertamanya berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, dan alasan pentingnya vaksinasi-vaksinasi tersebut.
Lanjutan part 2, dapat dibaca disini.
Artikel terkait:
Panduan Vaksinasi untuk Buah Hati Anda hingga Usia 18 Bulan Part 2
Sumber: Parents Indonesia Maret 2012.