Penyakit HIV AIDS (Part 1)

Penyakit HIV AIDS Part 1(Image courtesy of renjith krishnan / freedigitalphotos.net)\r\nOleh: dr. Sutopo Widjaja, MS.

\r\nArtikel Penyakit HIV AIDS ini dibagi menjadi 2 bagian. Pada bagian pertama ini akan membahas mengenai apa itu penyakit HIV AIDS, apa perbedaan antara HIV dan AIDS, bagaimana penularannya, apa saja gejalanya dan stadium penyakit HIV AIDS.\r\nSedangkan artikel bagian kedua akan membahas mengenai diagnosis, pengelolaan dan prognosis, dapat Anda baca disini.\r\n\r\nMr. AH, 47 tahun, supir bus antar kota, mengeluh sering demam, batuk dan diare yang telah berlangsung sekitar dua bulan, AH sudah beberapa kali berobat ke Puskesmas, namun keluhannya tetap hilang timbul, berat badan juga turun cukup dratis dari 67 kg jadi 58 kg. AH akhirnya dirujuk ke spesialis penyakit dalam di RSUD. Pada pemeriksaan dokter internist juga menemukan ada pembesaran kelenjar getah bening di sekitar leher. AH diduga menderita penyakit HIV/AIDS.\r\n

Apakah Penyakit HIV/AIDS Itu ?

\r\nHIV adalah singkatan untuk Human Immunodeficiency virus, yaitu virus golongan Retrovirus yang dapat merusak sistim kekebalan tubuh khususnya sel CD-4, yaitu sejenis sel limfosit yang berperan melindungi tubuh dari serangan bakteri, virus, jamur serta pertumbuhan sel kanker. Sedangkan AIDS adalah singkatan untuk Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yaitu kumpulan gejala sebagai dampak melemahnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi HIV dan bukan akibat faktor turunan.\r\n\r\nBerdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, selama Januari sampai dengan 31 Juni 2013, jumlah penderita HIV ialah 10.210 orang dan AIDS 780 orang. Peningkatan kasus HIV/AIDS di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di Asia. Hasil survey juga menunjukkan cara penularan yang paling dominant di Indonesia adalah melalui hubungan heteroseksual.\r\n

Apa Perbedaan Antara Penyakit HIV dan AIDS ?

\r\nAIDS adalah stadium lanjut/akhir dari penyakit HIV. Seseorang yang didiagnosis penyakit HIV belum tentu sedang menderita AIDS, sebaliknya kalau sudah divonis AIDS berarti yang bersangkutan telah berada di stadium akhir penyakit HIV.\r\n

Bagaimana HIV/AIDS Ditularkan ?

\r\nHIV/AIDS terutama ditularkan oleh :\r\n

    \r\n
  1. Cairan mani, lendir vagina dan dubur melalui hubungan seksual, termasuk seks oral dan anal,
  2. \r\n

  3. Darah, baik melalui tranfusi darah maupun jarum suntik yang dipakai bersama,
  4. \r\n

  5. Ibu ke bayi, baik saat kehamilan, persalinan maupun menyusui.
  6. \r\n

\r\n

Apakah HIV/AIDS Dapat Ditularkan Melalui Ciuman atau Jabatan Tangan ?

\r\nHIV/AIDS tidak ditularkan lewat air mata, ingus, air liur, air seni dan tinja sepanjang cairan tubuh tersebut tidak terkontaminasi dengan darah. Sehingga HIV/AIDS tidak ditularkan lewat pelukan, ciuman dan jabatan tangan. Hasil penelitian juga membuktikan HIV/AIDS tidak ditularkan melalui gigitan nyamuk maupun serangga.\r\n

Apakah Gejala HIV/AIDS ?

\r\nGejala HIV/AIDS tergantung fase. Secara umum perjalanan HIV/AIDS dibagi 3 fase yaitu :\r\n

    \r\n
  1. Infeksi primer akut,
  2. \r\n

  3. Masa laten dan
  4. \r\n

  5. AIDS.
  6. \r\n

\r\nInfeksi Primer Akut\r\n\r\nFase ini dimulai 2- 4 minggu setelah terkena infeksi dan ditandai gejala seperti influensa, yaitu demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, lemas, mual, diare, timbul bercak merah di kulit dan kadang ada pembesaran kelenjar getah bening di leher. Gejala ini umumnya berlangsung 1- 2 minggu kemudian menghilang. Infeksi primer adalah fase yang sangat menularkan\r\n\r\nMasa Laten\r\n\r\nPada fase ini penderita bebas dari gejala, kadang hanya ditemukan pembesaran kelenjar getah bening saja. Tanpa pengobatan fase ini dapat berlansung 3 – 20 tahun dengan rerata 8 tahun. Pada stadium ini terjadi perkembangan jumlah virus disertai makin berkurangnya jumlah sel CD-4. Walaupun tanpa gejala, penderita masa laten tetap dapat menularkan.\r\n\r\nAIDS\r\n\r\nAIDS adalah stadium akhir dari penyakit HIV, kondisi penderita sangat melemah, dan ditandai :\r\n

    \r\n
  • Demam berulang,
  • \r\n

  • Diare berulang, lebih dari satu bulan,
  • \r\n

  • Badan yang sangat kurus,
  • \r\n

  • Berkeringat malam,
  • \r\n

  • Pembesaran Kelenjar getah bening di leher, ketiak dan lipat paha,
  • \r\n

  • Kambuhnya penyakit TBC,
  • \r\n

  • Infeksi oleh kuman/virus oportunitis, antara lain:\r\n
      \r\n
    • Pneumonia pneumocystis,
    • \r\n

    • Toksoplasmosis,
    • \r\n

    • Herpex simpleks dan Herpes Zoster,
    • \r\n

    • Cytomegalovirus dan lain-lain.
    • \r\n

    \r\n

  • \r\n

  • Radang mulut dan tengorok oleh jamur Candida,
  • \r\n

  • Keputihan akibat jamur Candida,
  • \r\n

  • Timbulnya kanker antara lain: Sarkoma Kaposi, Limfoma dan kanker serviks.
  • \r\n

\r\n

Ada Berapa Stadium Penyakit HIV/AIDS ?

\r\nDengan mengacu pada gejala dan jumlah sel CD-4, WHO (2007) membagi penyakit HIV/AIDS sebagai berikut :\r\n

    \r\n
  • Infeksi HIV primer : penderita tanpa gejala (asimptomatis) atau ada gejala mirip influensa.
  • \r\n

  • Stadium I : penderita asimptomatis, kadang ada pembesaran kelenjar getah bening, dengan jumlah sel CD-4 > 500/uL.
  • \r\n

  • Stadium II : Gejala ringan (bercak merah di kulit/selaput lendir, radang saluran pernafasan berulang), dengan jumlah sel CD-4 < 500/uL.
  • \r\n

  • Stadium III : Gejala berat (diare kronis, infeksi kuman hebat, TBC dan lain-lain), dengan jumlah sel CD-4 < 350 /uL.
  • \r\n

  • Stadium IV : Gejala sangat parah (termasuk toksoplasma otak, infeksi jamur candida di tenggorok, paru dan kanker antara lain: sarkoma Kaposi, dengan jumlah sel CD-4 < 200 /uL.
  • \r\n

2 Komentar untuk “Penyakit HIV AIDS (Part 1)”

  1. angga denna

    aku punya adik yg sudah setengah tahun kena aids saya belajar banyak dan cari tahu artikel tentang aids dan saya merasa adik saya sekarang memasuki tahan fase yg ke 4….skr dia di rawat dirumah dngan bantuaan infus dan pangil perawat…kira kira bisa kasi saran apa tindakan yg harus saya lakukan …adik aku sudah tidak mau dirawat dirumah sakit

    Reply
    • admin

      Selamat Sore,\n\nTerima kasih sudah mengunjungi Dokita.\nPenanganan AIDS harus konsisten, sabar, optimis dan perlu dibawah pemantauan tim pakar. Dukungan dari keluaga dan teman-teman sangat penting. Jadi tetap dorong dia untuk tetap periksa dan konsultasi dengan dokter.\n\nMaaf, untuk tanya jawab kesehatan Dokita selanjutnya, akan dijawab melalui aplikasi Android kami. Mohon dapat di unduh dan registrasi untuk mengirim pertanyaan di: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.andtechnology.dokterkita\nTerima kasih\n\nSalam Sehat Selalu,\n\nTim Dokita.\nJangan lupa untuk berbelanja sehat di store kami http://www.dokita.co/store

      Reply

Komentar

  • (will not be published)