Perawatan Jerawat

Perawatan Jerawat(Image courtesy of artur84 / freedigitalphotos.net)

\r\nPerawatan jerawat bekerja dengan mengurangi produksi minyak, mempercepat pergantian sel kulit, melawan infeksi bakteri, mengurangi peradangan atau melakukan keempat hal tersebut. Sebagian besar obat resep untuk perawatan jerawat, dalam waktu empat sampai delapan minggu, mungkin tidak menampakan hasil dan mungkin kulit Anda memburuk sebelum akhirnya membaik.\r\n\r\nDokter spesialis kulit atau dokter Anda mungkin merekomendasikan obat resep yang dioleskan pada kulit Anda (obat topical/oles) atau obat resep yang diminum (obat oral). Resep obat oral untuk jerawat sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan, terutama pada trimester pertama kehamilan.\r\n

Jenis-Jenis Perawatan Jerawat

\r\nJenis-jenis perawatan untuk jerawat antara lain:\r\n

    \r\n
  • Obat OTC (Over-the-counter) untuk perawatan topikal. Lotion jerawat dapat mengeringkan minyak, membunuh bakteri dan mendorong pengelupasan sel-sel kulit mati. Lotion OTC umumnya obat ringan dan mengandung benzoil peroksida, sulfur, resorsinol, asam salisilat atau belerang sebagai bahan aktifnya. Produk-produk ini dapat membantu merawat jerawat yang sangat ringan. Obat OTC jerawat dapat menyebabkan efek samping awal seperti iritasi kulit, kekeringan dan mengelupas. Efek samping awal ini seringkali membaik setelah terapi satu bulan pertama.
  • \r\n

  • Pengobatan topikal dengan resep. Jika jerawat Anda tidak merespon pengobatan OTC, maka pertimbangkan berobat ke dokter atau dokter spesialis kulit untuk mendapatkan resep lotion yang lebih kuat. Tretinoin (Avita, Retin-A, dan yang lain), adapalene (Differin) dan tazarotene (Tazorac, Avage) adalah beberapa contoh dari resep obat topikal yang berasal dari vitamin A. Obat tersebut bekerja dengan mendorong pergantian sel dan mencegah penyumbatan folikel rambut. Beberapa jenis antibiotik topikal juga tersedia, yang bekerja dengan cara membunuh bakteri berlebih di kulit.\r\nSeringkali, kombinasi dari obat-obat tersebut diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. Beberapa kombinasi obat benzoil peroksida dan antibiotik tersedia, termasuk kombinasi dosis yang berbeda dari benzoil peroksida dan klindamisin (Benzaclin, Duac, Acanya) dan benzoil peroksida dan eritromisin (Benzamycin). Dapson gel (Aczone) adalah pengobatan jerawat baru yang sangat efektif dalam mengobati peradangan jerawat. Resep pengobatan topikal untuk jerawat dapat menyebabkan efek samping pada kulit, seperti menyengat, terbakar, kemerahan atau mengelupas. Dokter Anda mungkin merekomendasikan beberapa langkah untuk meminimalkan efek samping tersebut, misalnya: menggunakan obat dengan dosis dinaikkan secara bertahap, mencuci obat setelah dioles dengan jangka waktu pendek atau beralih ke obat lain.
  • \r\n

  • Antibiotik. Untuk jerawat sedang hingga parah, Anda mungkin perlu resep antibiotik oral jangka pendek untuk mengurangi bakteri dan melawan peradangan. Namun, karena antibiotik oral pertama kali digunakan untuk mengobati jerawat, ada peningkatan resistensi antibiotik secara signifikan pada orang dengan jerawat. Karena alasan tersebut, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk mengurangi secara bertahap sesegera mungkin setelah gejala mulai membaik, atau setelah diketahui jelas bahwa obat tidak membantu, biasanya dalam waktu tiga sampai empat bulan.\r\nDalam kebanyakan kasus, obat topikal dan antibiotik oral digunakan bersama-sama. Penelitian telah menemukan bahwa menggunakan topikal benzoil peroksida bersama dengan antibiotik oral mungkin mengurangi risiko terkena resistensi antibiotik. Antibiotik dapat menyebabkan efek samping, seperti sakit perut, pusing atau perubahan warna kulit. Obat-obat ini juga meningkatkan sensitivitas kulit terhadap matahari dan dapat mengurangi efektivitas kontrasepsi oral.
  • \r\n

  • Isotretinoin. Untuk kista yang mendalam, obat antibiotik mungkin tidak cukup. Isotretinoin (Amnesteem, Claravis, Sotret) adalah obat kuat untuk jaringan parut jerawat atau jerawat yang tidak merespon pengobatan lain. Obat ini digunakan untuk bentuk jerawat yang paling parah. Obat ini sangat efektif, tetapi orang yang menggunakannya perlu pemantauan ketat oleh dokter kulit karena ada kemungkinan efek samping yang parah. Isotretinoin berkaitan dengan cacat lahir yang parah, sehingga tidak bisa dikonsumsi secara aman oleh wanita hamil atau wanita yang mungkin hamil selama pengobatan atau dalam beberapa minggu dari pengobatan sebelumnya. Bahkan karena obat ini memiliki potensi efek samping yang serius, maka wanita yang berada dalam usia reproduktif harus berpartisipasi dalam program pengawasan Food and Drug Administration untuk menerima resep obat.\r\nEfek samping umum dari Isotretinoin antara lain mata, mulut, bibir, hidung dan kulit kering serta gatal-gatal, mimisan, nyeri otot, sensitivitas terhadapt matahari dan pengilhatan malam yang kurang baik. Obat ini juga dapat meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol dalam darah dan dapat meningkatkan tingkat enzim hati.\r\nSelain itu, isotretinoin mungkin berkaitan dengan peningkatan risiko depresi dan bunuh diri. Meskipun hubungan kausal ini belum terbukti, dokter tetap perlu waspada untuk tanda-tanda depresi dan bunuh diri pada orang yang menggunakan isotretinoin. Jika Anda merasa luar biasa sedih atau tidak mampu mengatasinya ketika menggunakan obat ini, segera beritahu dokter Anda.
  • \r\n

  • Kontrasepsi oral. Kontrasepsi oral, termasuk kombinasi norgestimate dan etinil estradiol (Ortho Tri-Cyclen, Previfem, dan lain-lain), dapat meredakan jerawat pada wanita. Namun, kontrasepsi oral dapat menyebabkan efek samping lain seperti sakit kepala, nyeri payudara, mual dan depresi, sehingga Anda mungkin ingin mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter Anda. Kemungkinan komplikasi yang paling serius adalah sedikit peningkatan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan pembekuan darah.
  • \r\n

  • Terapi Laser Dan Cahaya. Terapi berbasis laser dan cahaya untuk mencapai lapisan lebih dalam dari kulit tanpa merusak permukaan kulit. Laser dianggap merusak kelenjar minyak (sebaceous), sehingga menyebabkan kelenjar tersebut untuk menghasilkan lebih sedikit minyak. Terapi cahaya menargetkan bakteri yang menyebabkan peradangan jerawat. Terapi jenis ini juga dapat memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi bekas luka yang terlihat.\r\nNamun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami penggunaan paling efektif dari terapi cahaya dan laser dalam pengobatan jerawat. Saat ini para ahli merekomendasikan cara ini hanya sebagai terapi yang berdiri sendiri dan hanya untuk orang yang tidak bisa mentoleransi pengobatan jerawat yang sudah diakui. Terapi ini mungkin tidak nyaman dan dapat menyebabkan masalah kulit sementara yang mirip dengan sengatan matahari parah.
  • \r\n

  • Prosedur kosmetik. Chemical peel dan microdermabrasi mungkin dapat membantu dalam mengendalikan jerawat. Prosedur kosmetik secara tradisional telah digunakan untuk mengurangi munculnya garis-garis halus, kerusakan akibat sinar matahari dan bekas luka wajah kecil. Sedangkan untuk perawatan jerawata, prosedur kosmetik ini paling efektif jika digunakan dengan kombinasi perawatan jerawat yang lain. Namun, produk ini dapat menyebabkan kemerahan yang parah, scaling dan ruam, dan perubahan warna kulit untuk jangka panjang.
  • \r\n

\r\n

Perawatan Bekas Luka Jerawat

\r\nDokter mungkin menggunakan prosedur tertentu untuk mengurangi bekas luka yang ditinggalkan oleh jerawat. Prosedur ini termasuk fillers, dermabrasi, terapi cahaya yang kuat dan laser resurfacing.\r\n

    \r\n
  • Soft tissue filler (pengisi jaringan lunak). Kolagen atau lemak dapat disuntikkan di bawah kulit dan ke bekas luka untuk mengisi atau meregangkan kulit, sehingga membuat bekas luka kurang terlihat. Hasil dari perawatan bekas luka jerawat ini bersifat sementara, sehingga harus diulangi secara berkala.
  • \r\n

  • Chemical peeling. Asam potensi tinggi dioleskan ke kulit Anda untuk menghilangkan lapisan teratas dan meminimalkan bekas luka yang lebih dalam. Beberapa peeling yang lebih kuat bahkan dapat mencapai lapisan kulit yang lebih dalam.
  • \r\n

  • Dermabrasi. Biasanya digunakan untuk bekas luka yang lebih parah. Dermabrasi melibatkan penghapusan lapisan teratas kulit dengan sikat kawat yang berputar cepat. Bekas permukaan luka mungkin dapat dihapus semua, dan bekas jerawat yang lebih dalam mungkin tampak kurang terlihat. Dermabrasi dapat menyebabkan perubahan pigmentasi bagi orang-orang dengan kulit lebih gelap.
  • \r\n

  • Mikrodermabrasi. Perawatan bekas luka jerawat ini melibatkan perangkat genggam yang berhembus kristal ke kulit. Kristal ini secara lembut mengelupaskan permukaan kulit. Kemudian, tabung vakum mengangkat kristal dan sel-sel kulit. Karena hanya sel-sel permukaan yang dihapus, maka kulit tidak rusak. Namun, hasildari perawatan ini halus dan bekas luka mungkin masih terlihat walaupun telah dilakukan beberapa sesi perawatan.
  • \r\n

  • Laser, perawatan berbasis cahaya dan frekuensi radio. Pada laser resurfacing, sinar laser menghancurkan lapisan luar kulit (epidermis) dan memanaskan kulit dibawahnya (dermis). Seiring luka sembuh, kulit baru terbentuk. Laser yang lebih lemah (laser nonablative), pulsa sumber cahaya dan perangkat frekuensi radio tidak melukai epidermis. Perawatan ini memanasi dermis dan menyebabkan pembentukan kulit baru. Setelah beberapa kali perawatan, bekas luka mungkin tampak kurang terlihat. Hal ini berarti waktu pemulihan yang lebih pendekm, tetapi perawatan ini biasanya perlu lebih sering diulang dan hasilnya halus.
  • \r\n

  • Bedah kulit. Prosedur operasi minor yang mengambil bekas individu luka jerawat. Jahitan atau graft kulit memperbaiki lubang yang ditinggalkan di lokasi bekas luka.
  • \r\n

\r\nSumber: MayoClinic.org

2 Komentar untuk “Perawatan Jerawat”

    • admin

      Selamat Siang,\n\nTerima kasih sudah mengunjungi Dokita.\nMengobati jerawat harus dengan sabar, karena masa penyembuhannya bisa mencapai 1-2 minggu. \nPerlu diingat agar jerawat tidak dipencet, dicongkel atau ditusuk, apalagi dengan menggunakan tangan atau alat yang tidak steril. Untuk jerawat ringan, bisa gunakan dulu obat jerawat yang dijual bebas, misal verile. Tetapi untuk jerawat yang sudah parah atau sulit hilang, sebaiknya periksa dengan dokter spesialis kulit karena memerlukan obat khusus dengan resep dokter. \nPenting juga mencegah tumbuhnya jerawat dengan: \n1. mengurangi makanan yang mengandung lemak berlebih, misalnya kacang-kacangan (kacang tanah, dsb) \n2. Menjaga higienis muka dengan rajin mencuci muka setelah muka terkena debu, kotor, dan lain-lain \n3. istirahat yang cukup.\nUntuk menambah informasi, baca artikel Dokita: http://dokita.co/blog/jerawatakne-dan-masalahnya\n\nSalam Sehat Selalu,\n\nTim Dokita.\nJangan lupa untuk berbelanja sehat di store kami http://www.dokita.co/store

      Reply

Komentar

  • (will not be published)