Tes dan Diagnosis Malaria

Tes dan Diagnosis Malaria(Image courtesy of renjith krishnan / freedigitalphotos.net)

Untuk kepastian diagnosis malaria, dokter menggunakan tes blood smears tebal dan tipis untuk memeriksa apakah ada parasit penyebab malaria dalam darah Anda. Tes ini harus dilakukan jika Anda telah berkunjung di daerah dimana terdapat penyakit malaria, atau terkena gigitan nyamuk, atau telah muncul gejala-gejala seperti flu.

  • Blood smears dibuat dari sampel darah.
  • Jika blood smears pertama tidak menunjukkan adanya parasit malaria, namun dokter mencurigai ada malaria, maka Anda harus melakukan tes ulang setiap 8 sampai 12 jam selama 36 jam.
  • Selama perawatan, dokter menggunakan blood smears untuk melihat apakah jumlah parasit malaria dalam darah menurun.

Juga tersedia tes darah yang dapat mendiagnosa penyakit malaria dengan cepat. Jika tes cepat ini mengindikasikan seseorang terkena malaria, maka biasanya hasil tersebut dikonfirmasi dengan blood smears.

Tes-Tes lain

Tes-tes lain yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Tes fungsi hati, untuk memeriksa kerusakan hati.
  • Hitung darah lengkap (CBC), untuk memeriksa anemia atau bukti adanya infeksi lain. Kadang-kadang anemia berkembang pada orang dengan malaria, karena parasit malaria merusak sel-sel darah merah.
  • Tes glukosa darah, untuk mengukur jumlah dari satu jenis gula dalam darah Anda, yaitu jumlah glukosa.

Ada juga tes-tes lain yang sedang dikembangkan untuk mendiagnosis malaria, seperti tes genetik atau tes darah lainnya untuk parasit malaria dengan menggunakan noda khusus. Tes-tes eksperimental tersebut tidak mudah dilakukan dan jarang digunakan.

Di Amerika Serikat, malaria adalah penyakit menular yang harus dilaporkan ke departemen kesehatan setempat atau nasional.

Sumber: WebMD.

Komentar

  • (will not be published)

12 items

Total Purchase: Rp 2.094.000