(Image courtesy of Sura Nualpradid / freedigitalphotos.net)
\r\n\r\n
Apa yang Dimaksud Asma Akibat Olahraga?
\r\nAsma akibat olahraga adalah asma yang dipicu oleh olahraga atau pengerahan tenaga fisik yang berat atau berkepanjangan. Kebanyakan orang dengan asma kronis mengalami gejala asma selama olahraga. Namun, ada banyak orang tanpa asma kronis yang juga mengembangkan gejala hanya selama berolahraga.\r\n
Mengapa Olahraga Mengakibatkan Asma?
\r\nPada pernapasan normal, udara yang kita hirup pertama kali dihangatkan dan dilembabkan oleh saluran hidung. Sedangkan pada waktu berolahraga, orang cenderung bernapas melalui mulut sehingga mereka menghirup udara yang dingin dan kering.\r\n\r\nPada asma akibat olahraga, otot di sekeliling saluran udara sensitif terhadap perubahan suhu dan kelembaban serta bereaksi dengan berkontraksi, sehingga mempersempit jalur napas. Hal ini menyebabkan gejala asma akibat olahraga, yang meliputi antara lain:\r\n
- \r\n
- Batuk dengan asma
- Dada terasa sesak
- Mengi
- Kelelahan yang tidak biasa saat olahraga
- Sesak napas saat berolahraga
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\nGejala-gejala asma akibat olahraga umumnya muncul dalam waktu 5 sampai 20 menit setelah olahraga dimulai, atau 5 sampai 10 menit setelah olahraga telah berhenti. Jika Anda mengalami gejala-gejala diatas ketika olahraga, sebaiknya beritahu dokter Anda.\r\n
Jika Saya Memiliki Asma, Apakah Saya Harus Menghindari Olahraga?
\r\nTidak. Anda seharusnya tidak menghindari aktivitas fisik. Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mencegah gejala-gejala asma sehingga memungkinkan Anda untuk mempertahankan aktivitas fisik normal. Banyak atlet, bahkan atlet Olimpiade, yang bersaing memiliki asma.\r\n
Apakah Asma Akibat Olahraga Dapat Dicegah?
\r\nYa, dapat. Inhaler asma atau bronkodilator yang digunakan sebelum berolahraga dapat mengendalikan dan mencegah gejala asma akibat olahraga. Obat asma yang disukai adalah short-acting beta-2 agonis seperti albuterol. Jika digunakan 10 menit sebelum olahraga, obat ini dapat mencegah saluran napas dari berkontraksi dan membantu mengendalikan asma akibat olahraga.\r\n\r\nPengobatan asma lain yang mungkin berguna sebelum olahraga adalah menghirup natrium kromolin, seperti Intal atau Tilade, sebaiknya 15 sampai 20 menit sebelum olahraga.\r\n\r\nMemiliki kontrol asma yang baik secara umum juga akan membantu mencegah gejala asma akibat olahraga. Obat-obatan yang mungkin menjadi bagian dari pengelolaan rutin asma antara lain inhalasi kortikosteroid. Dalam beberapa kasus, long-acting beta-2 agonis, seperti Serevent atau Foradil, dapat ditambahkan ke dalam rejimen pengobatan.\r\n\r\nSelain minum obat, pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga dapat membantu mencegah terjadinya asma. Bagi mereka dengan alergi dan asma, olahraga harus dibatasi selama kadar serbuk sari tinggi atau ketika suhu sangat rendah dan tingkat polusi udara tinggi. Infeksi dapat menyebabkan asma (pilek, flu, sinusitis) dan meningkatkan gejala asma, jadi sebaiknya batasi olahraga Anda ketika sedang sakit.\r\n
Apa Olahraga Terbaik untuk Seseorang Dengan Asma?
\r\nBagi orang dengan asma akibat olahraga, ada beberapa olahraga yang lebih baik dibandingkan yang lain. Olahraga yang melibatkan periode pengerahan tenaga yang intermiten dan pendek, seperti bola voli, senam, baseball, berjalan, dan gulat, umumnya ditoleransi dengan baik oleh penderita asma akibat olahraga.\r\n\r\nSedangkan olahraga yang melibatkan periode pengerahan tenaga jangka panjang, seperti sepak bola, lari jarak jauh, bola basket, dan hoki lapangan, mungkin kurang ditoleransi baik, sama halnya dengan olahraga musim dingin seperti hoki es, ski lintas-alam, dan ice skating. Namun, ada banyak orang dengan asma dapat berpartisipasi penuh dalam kegiatan tersebut.\r\n\r\nBerenang, yang merupakan olahraga ketahanan yang kuat, umumnya ditoleransi lebih baik oleh orang-orang dengan asma karena biasanya dilakukan dalam lingkungan udara dan kelembaban yang hangat.\r\n\r\nMempertahankan gaya hidup aktif, bahkan berolahraga, penting bagi kesehatan fisik dan mental. Anda harus dapat berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan dan olahraga.\r\n
Apakah Ada Tip untuk Mencegah dan Mengobati Asma Akibat Olahraga?
\r\n
- \r\n
- Selalu gunakan obat inhalasi pra-olahraga sebelum olahraga dimulai.
- Lakukan pemanasan dan jaga periode pendinginan yang tepat setelah berolahraga.
- Jika cuaca dingin, maka berolahraga di dalam ruangan atau pakai masker atau syal untuk menutupi hidung dan mulut.
- Hindari berolahraga di luar ruangan ketika jumlah serbuk sari tinggi (jika Anda memiliki alergi serbuk sari), dan juga hindari berolahraga di luar ruangan ketika polusi udara tinggi.
- Batasi olahraga ketika Anda terkena infeksi virus.
- Berolahragalah dengan tingkat olahraga yang sesuai untuk Anda.
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\nSekali lagi, asma tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari olahraga. Dengan diagnosa dan pengobatan asma yang tepat, Anda dapat menikmati manfaat olahraga tanpa mengalami gejala asma.\r\n\r\nSumber: WebMD