(Image courtesy of vorakorn / freedigitalphotos.net)
\r\nWHO memberikan suatu cara untuk menentukan berat badan ideal berdasarkan Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT).\r\n
Apa itu BMI?
\r\nBMI atau Body Mass Index (Indeks Massa Tubuh) merupakan sebuah pengukuran yang membandingkan berat badan dengan tinggi badan. BMI bermanfaat untuk mengukur prosentase lemak tubuh dan mengestimasikan berat badan yang ideal bagi tiap orang. Teknik ini ditemukan pada pertengahan abad ke-10 di Belgia oleh Lambert Adolphe Jacques Quetelet. Melalui kualitas berat seseorang, BMI membantu untuk menganalisa ukuran tubuh secara keseluruhan dan bahkan bisa membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan adanya penyakit tertentu.\r\n
Cara Menghitung BMI
\r\nBMI dapat dihitung dengan rumus: Berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m).\r\n
BMI = BERAT BADAN (KG)/TINGGI (m)2
\r\nContoh Menghitung Indeks Body Mass Index (BMI):\r\n\r\nContoh: Berat badan Anda adalah 77 kg dan tinggi Anda adalah 176 cm. Maka BMI Anda adalah 77/(1,76)² = 24.86 kg/m². Dengan nilai 24,86 kg/m2 Anda termasuk dalam kategori normal.\r\n
Klasifikasi BMI
\r\nTerdapat perbedaan kategori dalam kriteria WHO dan WHO Asia Pasifik. Kriteria Asia Pasifik diperuntukkan untuk orang-orang yang berdomisili di daerah Asia, karena Index Massa Tubuh orang Asia lebih kecil sekitar 2-3 kg/m2 dibanding orang Afrika, orang Eropa, orang Amerika, ataupun orang Australia.\r\n
- \r\n
- Klasifikasi BMI Menurut WHO (1998)
\r\n
\r\n
\r\n
Kategori \r\n |
\r\n
BMI (kg/m2) \r\n |
\r\n
Risiko Penyakit Penyerta \r\n |
Underweight | < 18.5 kg/m2 | Rendah (tetapi risiko terhadap masalah-masalah klinis lain meningkat) |
Batas Normal | 18.5 – 24.9 kg/m2 | Rata-rata |
Overweight: | > 25 | |
Pre-obese | 25.0 – 29.9 kg/m2 | Meningkat |
Obese I | 30.0 – 34.9kg/m2 | Sedang |
Obese II | 35.0 – 39.9 kg/m2 | Berbahaya |
Obese III | > 40.0 kg/m2 | Sangat Berbahaya |
\r\n
\r\n
- \r\n
- Klasifikasi WPRO (2000)
\r\n
\r\nKlasifikasi WHO Western Pacific Region ini merupakan kriteria WHO yang telah disesuaikan untuk pengukuran BMI orang Asia termasuk Indonesia\r\n
\r\n
Kategori \r\n |
\r\n
BMI (kg/m2) \r\n |
\r\n
Risiko Penyakit Penyerta \r\n |
Underweight | < 18.5 kg/m2 | Rendah (tetapi risiko terhadap masalah-masalah klinis lain meningkat) |
Batas Normal | 18.5 – 22.9 kg/m2 | Rata rata |
Overweight: | > 23 | |
At Risk | 23.0 – 24.9 kg/m2 | Meningkat |
Obese I | 25.0 – 29.9kg/m2 | Sedang |
Obese II | > 30.0 kg/m2 | Berbahaya |
\r\n
Manfaat BMI
\r\nMenurut dr. Ekky M. Rahardja, MS, SpGK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Royal Taruma, Body Mass Index merupakan suatu metode pengukuran yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah seseorang itu memiliki berat badan yang ideal atau tidak. BMI Juga bisa digunakan untuk mengetahui kondisi total lemak tubuh dan risiko penyakit metabolik. Namun dokter Ekky menambahkan nilai BMI yang didapat tidak tergantung pada umur dan jenis kelamin. ”Keterbatasan BMI adalah tidak dapat digunakan bagi anak-anak yang dalam masa pertumbuhan, wanita hamil, dan orang yang sangat berotot, contohnya atlet,” ujar dr. Ekky.\r\n\r\nNah, bagaimana dengan BMI Anda? Apakah masuk dalam kategori kurang berat, normal, atau kelebihan berat badan dan obesitas? Jika anda mengalami kelebihan berat dan dan obesitas, Anda harus waspada karena sangat berisiko bagi kesehatan Anda terutama terserang penyakit seperti penyakit jantung, diabetes atau kencing manis, dan stroke. So, BMI adalah alarm peringatan bagi kesehatan tubuh Anda!\r\n\r\nNara Sumber: dr. Ekky M. Rahardja, MS, SpGK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Royal Taruma