Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis)

Oleh dr. Sutopo Widjaja, MS

Diabetes adalah kumpulan gejala yang ditandai meningkatnya kadar glukosa darah akibat badan kekurangan hormone insulin secara relative atau absolute. Penyakit kencing manis ditandai dengan terdapatnya glukosa di air seni.

Glukosa adalah salah satu sumber energi tubuh, glukosa berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat, makanan ini setelah dicernakan oleh saluran pencernaan akan diubah menjadi glukosa lalu diserap oleh usus masuk sistim peredaran darah tersebar ke sel seluruh tubuh khususnya otot, hati, untuk disimpan sebagai glikogen atau masuk sel untuk dibakar sebagai sumber energi.

Agar glukosa bisa masuk ke dalam sel, diperlukan “kunci pembuka pintu sel ” yaitu hormon yg disebut insulin. Insulin bersumber dari sel beta yg terdapat di sebuah kelenjar yang terletak diantara lambung dan usus duabelas jari dan dikenal sebagai pankreas. Fungsi utama pankreas ialah menghasilkan enzym untuk membantu pengolahan makanan di dalam sistim pencernaan. Jadi kalau tubuh kekurangan insulin, glukosa tidak bisa masuk sel, akibatnya tubuh kekurangan energi sehingga menjadi lemas, dampak lain ialah kadar glukosa darah meninggi dan kalau melebihi ambang batas daya serap ginjal glukosa akan ditemukan dalam air seni dan kondisi ini yang kita kenal sebagai DM.

Jenis Diabetes

Secara sederhana DM dibagi dua jenis/tipe yitu Tipe 1 dan tipe 2.

DM tipe 1.
Tipe ini jarang ditemukan (sekitar 10%), terutama ditemukan pada anak dan remaja. Pada tipe ini insulin tidak diproduksi karena sel beta rusak. Penyebab rusaknya sel beta sebagian tidak diketahui, sebab lain diduga akibat infeksi virus dilanjut dengan reaksi antibodi tubuh yang merusak sel beta. Jadi penderita DM tipe 1 mutlak memerlukan suntikan insulin demi menjaga kondisi kesehatannnya.

DM tipe 2.
Tipe ini lebih sering ditemukan (90 %) dan banyak pada orang dewasa, ada faktor turunan. Pada tipe ini ada 2 variasi yaitu: 1) sel beta kelelahan atau sebagian sudah rusak sehingga produksi insulin berkurang, akibatnya kadar glukosa meningkat ; 2) sel beta normal bahkan justru kerja lebih keras sehingga kadar insulin normal bahkan meninggi, tetapi karena ada masalah resistens, sehingga fungsi insulin seperti mandul tak mampu memasukkan glukosa ke dalam sel, dampaknya mirip kondisi kurang/tak ada insulin. Penyebab resistensi insulin belum sepenuhnya diketahui diduga ada beberap faktor yg berperan a.l : keturunan, usia diatas 45 tahun, kegemukan, diet tinggi lemak dan gula, kurang olah raga dan jarang makan buah sayur yg banyak serat.

Gejala Diabetes Mellitus

Pada stadium awal DM sering tak memberi gejala.
Gejala klasik DM ialah sering dan banyak kencing (Poliuria), cepat lapar dan banyak makan (Polifagi), cepat haus dan banyak minum (Polidipsia) dan gatal2 (Pruritus) sering disingkat 4 P. Disamping itu cepat lelah, berat badan turun, kesemutan, luka susah sembuh, penglihatan kabur, gairah dan kemampuan seks kurang dan ibu yang melahirkan bayi berat > 4 kg adalah gejala-gejala yang harus dicurigai adanya DM

Komplikasi

Adanya DM harus dipantau dan diketahui sedini mungkin. Kalau sudah yakin menderita DM harus dikelola secara benar, disiplin dan berkelanjutan. Penderita DM yang tidak dikelola dengan baik sangat berisiko timbul komplikasi jangka panjang berupa kerusakan pembuluh darah besar maupun kecil sehingga akan timbul gagal ginjal, gangguan saraf, penyakit jantung koroner, mata kabur sampai buta, luka kaki membusuk (gangren) dan sebagainya.

Cara Mengetahui Adanya Diabetes Mellitus

Selain gejala 4 P diatas untuk memastikan ada DM harus dilakukan pemeriksaan laboratorium, yaitu periksa glukosa darah puasa, dua jam sehabis sarapan atau glukosa darah sewaktu.
Seseorang dikategorikan positif menderita DM kalau ditemukan salah satu nilai kadar glukosa tidak normal yaitu : glukosa darah puasa = atau > 126 mg/dl ; glukosa darah 2 jam sesudah sarapan = atau > 200 mg/dl atau glukosa darah sewaktu > 200 mg/dl. Untuk kasus yang meragukan diperlukan pemeriksaan khusus a.l. tes toleransi glukosa oral.

Penggelolaan Diabetes Mellitus

Pada prinsipnya penggelolaan DM meliputi :
1. Penyesuaian pola makan baik kwalitas maupun kuantitas, standar yang disarankan ialah komposisi karbohidrat, protein dan lemak yang seimbang yaitu Karbohidrat 60 – 70 %, Protein 10 – 15 % dan lemak 20 – 25 %. Sedapat mungkin hindari makanan/minuman yang manis dan banyak berlemak.
2. Latihan jasmani yang teratur
3. Obat2an, dapat berupa obat diabetes oral dan insulin.
Obat diabetes oral dibagi 2 golongan: 1) Pemicu sekresi insulin : a.l. Sulfonilurea (Glibenklamid); 2) Penambah sensitivitas insulin : a.l. Biquanid (metformin).
Pada DM tipe 1, Pemberian insulin adalah mutlak dan pada DM tipe 1 tidak bermanfaat dengan obat diabetes oral.

5 Komentar untuk “Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis)”

Komentar

  • (will not be published)

 

E-Klinik E-Klinik