Hubungan seksual setelah melahirkan mungkin menjadi hal terakhir di pikiran Anda. Tetapi setelah Anda beradaptasi dengan kehadiran sang buang hati, Anda akan mulai memikirkan kapan saat yang tepat kembali mulai berhubungan intim dengan pasangan setelah setelah melahirkan. Inilah hal yang perlu Anda ketahui.
Anda akan menikmati seks setelah melahirkan, tetapi hal ini memerlukan waktu dan perencanaan. Semua masalah seperti nyeri, pendarahan, kelelahan, menyusui, dan suasana hati Anda bisa mengganggu kembalinya hubungan seksual normal yang memuaskan setelah Anda melahirkan. Jika setelah melahirkan, Anda tidak ingin hamil lagi, maka Anda harus memutuskan penggunaan metode KB.
Tidak peduli Anda melahirkan anak dengan cara normal atau melalui operasi caesar, tubuh anda tetap memerlukan waktu untuk sembuh sebelum Anda dapat melakukan hubungan seks setelah melahirkan. Nyeri dan keputihan juga perlu waktu untuk sembuh. Kebanyakan dokter menyarankan agar Anda menunggu tiga sampai enam minggu sebelum berhubungan seks kembali setelah melahirkan. Hal ini karena:
- Leher rahim Anda membutuhkan waktu untuk menutup.
- Keputihan membutuhkan waktu untuk berhenti.
- Robekan, sayatan, dan luka perlu waktu untuk sembuh.
Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kondisi fisik pasca melahirkan yang berbeda untuk diatasi. Setelah dokter mengatakan bahwa Anda sudah aman untuk berhubungan seks setelah melahirkan, maka keputusan akhir ada pada diri Anda.
Mengambil Waktu Untuk Menyesuaikan Faktor Emosional
Memiliki bayi baru di rumah dapat mengubah dunia Anda. Tidaklah mengherankan jika seks setelah kehamilan mungkin tidak menjadi perhatian utama Anda untuk sementara waktu. Salah satu alasan utamanya adalah kurangnya tenaga setelah kehamilan. Bukan hal yang aneh jika Anda merasa lelah selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Perubahan hormon Anda setelah kehamilan juga dapat menyebabkan depresi pasca melahirkan. Memang normal untuk merasakan kesedihan, kecemasan, dan lekas marah, tetapi perasaan ini harusnya hilang setelah beberapa minggu. Kesedihan dan depresi yang lebih serius mungkin menunjukkan depresi pasca melahirkan yang berat dan membutuhkan perhatian medis dengan segera.
Bahkan walaupun Anda menemukan waktu dan tenaga, adanya perubahan hormon bisa menghilangkan keinginan untuk berhubungan seks setelah melahirkan. Jadi jangan khawatir jika Anda merasa tidak siap secara emosional atau fisik untuk berhubungan intim. Berikan diri Anda waktu dan komunikasikan dengan pasangan Anda tentang perasaan Anda.
Menyusui dan Seks Setelah Kehamilan
Menyusui merupakan masalah lain yang dapat mempengaruhi hubungan seks setelah melahirkan. Menyusui menurunkan tingkat estrogen Anda, yang dapat meningkatkan tingkat kekeringan vagina Anda dan membuat hubungan seksual setelah melahirkan menjadi tidak nyaman.
Penggunaan pil KB tertentu dapat menurunkan produksi susu Anda, jadi hal ini harus dikonsultasikan dengan dokter Anda ketika Anda memutuskan metode KB yang ingin digunakan. Kemudian penting diingat bahwa menyusui tidak mencegah kehamilan. Hal tersebut merupakan kesalahpahaman umum.
KB dan Seks Setelah Kehamilan
Jika Anda tidak segera ingin punya bayi lagi, maka Anda harus merencanakan penggunaan KB sebelum melakukan hubungan seksual setelah melahirkan. Ada banyak pilihan KB, tetapi yang penting adalah untuk konsultasikan penggunaan KB dengan dokter Anda sebelum Anda melakukan kembali berhubungan intim. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
- Jika Anda tidak menyusui, maka Anda harus menunggu setidaknya tiga minggu setelah melahirkan untuk memulai kombinasi jenis pil kontrasepsi. Namun jika Anda menyusui, maka Anda harus menunggu setidaknya enam minggu untuk menghindari menurunnya produksi susu.
- Anda dapat mengkonsumsi pil yang mengandung progesteron saja setelah melahirkan, bahkan jika Anda sedang menyusui.
- Hormon-hormon tersebut dapat disalurkan ke bayi selama menyusui. Hal ini umumnya tidak menyakiti bayi Anda, tetapi Anda sebaiknya konsultasi dengan dokter Anda jika Anda kuatir.
- Kontrasepsi bentuk lain yang dapat dilakukan agar dapat melakukan hubungan seksual setelah melahirkan adalah kondom, alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), dan diafragma. Diafragma harus dipasang dan diatur kembali setelah kehamilan.
Tips untuk Hubungan Intim yang Lebih Baik Setelah Kehamilan
Setelah dokter Anda mengatakan aman untuk berhubungan intim serta Anda dan pasangan Anda siap, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu:
- Memunculkan keintiman kembali. Hubungan seksual bukanlah satu-satunya cara untuk keintiman seksual. Cobalah untuk berkomunikasi, menghabiskan waktu bersama-sama, dan mencari cara mengekspresikan kasih sayang yang lain sebelum melakukan hubungan seksual.
- Gunakan pelumas buatan sesuai kebutuhan. Ketidaknyamanan yang dirasakan di awal adalah normal. Kekeringan dan perubahan anatomi vagina tersebut mungkin memerlukan pelumas buatan untuk sementara waktu. Coba gunakan pelumas berbasis air dan bereksperimen dengan posisi seks yang berbeda jika penetrasi masih menyakitkan.
- Latihan Panggul. Otot-otot yang mengelilingi vagina mungkin membutuhkan bantuan agar dapat kembali ke bentuk semula. Tanyakan ke dokter Anda mengenai teknik latihan kegel panggul.
- Pengaturan Waktu. Rencanakan untuk melakukan keintiman ketika Anda beristirahat dengan baik dan tidak akan terganggu. Hal ini bisa di pagi hari ketika Anda segar atau selama bayi tidur siang.
- Jaga diri Anda dengan baik. Melakukan kembali rutinitas normal Anda memerlukan diet yang sehat, olahraga teratur, hidrasi yang baik, dan istirahat yang cukup.
Menjadi orangtua adalah tanggung jawab yang besar dan membutuhkan tenaga yang besar. Tubuh dan pikiran Anda memerlukan waktu untuk pulih setelah kehamilan. Anda perlu mempunyai harapan yang masuk akal dan lakukan sesuai tahapan Anda sendiri. Dengan kesabaran dan perencanaan, hubungan seksual setelah melahirkan bisa menjadi pengalaman yang intim dan menyenangkan lagi.
Sumber: EverydayHealth