(Image courtesy of David Castillo Dominici / freedigitalphotos.net)\r\nOleh: dr. Sutopo Widjaja, MS.
\r\nArtikel Kencing Batu / Batu Saluran Kemih dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama ini berisi mengenai pengertian, penyebab, gejala, faktor risiko dan jenis batu saluran kemih. Sedangkan untuk diagnosis, komplikasi, pengelolaan, mencegah dan prognosis dibahas di bagian kedua disini.\r\n\r\nTn. IH, 57 tahun, pengusaha, berobat ke UGD RSGK, dengan keluhan sejak tadi siang tiba-tiba timbul sakit melilit yang hebat di pinggang sisi kiri. Nyeri tersebut hilang timbul dan menyebar ke perut kiri bawah. Tn. IH sempat keringat dingin dan muntah. Buang air kecil jadi perih dan berwarna merah. Dokter menduga IH menderita batu di saluran kemih dan disarankan untuk dirawat.\r\n
Apa yang Dimaksud Kencing Batu / Batu Saluran Kemih?
\r\nKencing batu atau batu saluran kemih (urolithiasis) adalah istilah yang menunjukkan adanya gumpalan kristal mineral di sistem saluran kemih. Sistem saluran kemih meliputi ginjal, ureter (saluran penghubung ginjal dan kandung kencing), kandung kencing dan uretra (saluran yang menghubungkan kandung kecing dan dunia luar).\r\n\r\nBatu terbentuk di ginjal lalu pindah ke saluran di bawah untuk dikeluarkan dari tubuh. Batu yang berdiameter > 3 mm dapat tersangkut dan menyumbat ureter sehingga memicu terjadi nyeri hebat (renal colic), bendungan, bahkan kerusakan ginjal.\r\n
Kenapa Terjadi Batu Saluran Kemih?
\r\nPenyebab batu saluran kemih bervariasi, antara lain :\r\n
- \r\n
- Konsenterasi kristal yang pekat/tinggi dalam air seni (urin), hal ini dapat terjdi akibat :\r\n
- \r\n
- Dehidrasi, kurang minum sehingga volume urin berkurang.
- Peningkatan ekskresi kristal, misal akibat konsumsi kalsium suplemen yang tinggi, penyakit hiperparatiroid, penyakit Gout dengan asam urat tinggi.
\r\n
\r\n
\r\n
- Derajat keasaman (pH) urin. Normal pH urin sekitar 5.85. Urin yang terlalu asam (<5.5) akan memicu pengendapan kristal oksalat dan asam urat, sebaliknya pH urin yang terlalu basa (>7.2) akan terjadi pengendapan kristal struvite.
- Ada gangguan aliran urin sehingga timbul bendungan dan pengendapan, antara lain: kelainan bawaan.
- Kurangnya inhibitor, antara lain sitrat yaitu zat yang dapat menghambat terjadinya batu.
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
Apa Gejala Batu Saluran Kemih?
\r\nGejalanya tergantung lokasi dan ukuran batu. Batu di ginal (nefrolithiasis) umumnya tidak menimbulkan gejala, keluhan hanya berupa nyeri di pinggang. Bila batu berpindah ke ureter (ureterolithiasis) maka akan muncul gejala renal colic berikut :\r\n
- \r\n
- Nyeri hebat di punggung dibawah iga,
- Nyeri yang hilang-timbul/bergelombang,
- Nyeri menyebar ke perut bawah, paha dan sekitar alat kelamin,
- Nyeri waktu kencing,
- Rasa ingin kencing berulang,
- Kencing bewarna pink, merah dan kecoklatan,
- Air kencing keruh dan bau,
- Mual dan muntah,
- Demam bila disertai infeksi.
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
Apakah Faktor Risiko Terjadi Batu Saluran Kemih?
\r\nFaktor risiko ialah :\r\n
- \r\n
- Turunan.
- Laki-laki. 80% kasus terjadi pada laki-laki.
- Kurang minum.
- Obesitas.
- Diet tinggi protein hewani.
- Diet tinggi sodium.
- Intake suplemen tinggi kalsium.
- Beberapa penyakit tertentu antara lain: hiperparatiroid, renal tubular acidosis, kista ginjal dan lain-lain.
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
Ada Berapa Jenis Batu Saluran Kemih?
\r\nBatu saluran kemih ada beberapa jenis antara lain:\r\n
- \r\n
- Kalsium oksalat (80 %),
- Kalsium fosfat,
- Batu struvite, yaitu batu akibat infeksi,
- Batu asam urat,
- Batu cystine.
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n