(Image courtesy of Kittisak/ freedigitalphotos.net)
Olahraga dinilai sebagai salah satu cara yang cukup ampuh untuk melatih konsentrasi dan meningkatkan ketrampilan sosial pada anak ADHD.
Pilihan Aktivitas Untuk Anak ADHD
Attention Deficit Hypercactivity Disorder (ADHD) merupakan sebuah kondisi atau gangguan pada perkembangan saraf otak dan motorik yang sebagian besar dialami oleh anak-anak berusia di bawah 6 tahun. ADHD mempunyai tiga gejala utama, yaitu inatentif, hiperaktif, dan impulsif. Inatentif ditandai dengan ketidakmampuan seseorang dalam memusatkan perhatian atau sulit berkonsentrasi terhadap suatu hal dalam waktu yang lama.
Anak ADHD memiliki energi yang berlebih sehingga mereka menjadi hiperaktif dalam melakukan kegiatannya sehari-hari, seperti tidak bisa duduk diam, suka berlari-larian, berbicara terus menerus, dan cenderung gelisah bila berada dalam situasi yang monoton.
Sedangkan yang dimaksud dengan gejala impulsif adalah bertindak semaunya sendiri atau bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Contohnya saja seperti menyebrang jalan sembarangan, mengganggu orang lain, bermain di tempat yang berbahaya, dan lain-lain.
Secara umum, ADHD disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan biokimia di dalam otak. Pada penderita ADHD, produksi biokimia yang dikenal sebagai neurotransmitter tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Neurotransmitter ini berfungsi untuk menghantarkan impuls dari satu neuron (sel saraf) ke neuron yang lain sehingga sangat dibutuhkan untuk merangsang otak agar dapat berkonsentrasi. Hingga saat ini, belum dapat diketahui secara pasti apa yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan tersebut. Namun, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa faktor yang diduga sebagai pemicu munculnya ADHD. Faktor-faktor tersebut antara lain keturunan (genetik), pestisida, rokok, alkohol, obat-obatan, racun, dan zat kimia berbahaya pada makanan.
Anak ADHD membutuhkan perhatian dan perlakuan khusus dari orang-orang di sekitarnya, terutama keluarga. Berkomunikasi dengan anak ADHD harus dilakukan dengan penuh kesabaran karena mereka seringkali bertanya dan meminta penjelasan secara detail. Biasanya anak ADHD kesulitan dalam menerima pelajaran di sekolah dan memiliki hubungan sosial yang kurang baik.
Oleh karena itu, perlu dilakukan berbagai upaya pelatihan untuk mengurangi gejala ADHD, salah satunya dengan berolahraga. Berikut ini adalah beberapa jenis olahraga yang tepat untuk anak ADHD :
- Lompat Tali. Lompat tali merupakan jenis olahraga yang sederhana dan mudah dilakukan. Olahraga ini membutuhkan konsentrasi, keseimbangan, dan ketekunan yang kurang dimiliki oleh anak ADHD. Selain itu, bermain lompat tali juga dapat menguras energi sehingga dinilai sangat tepat untuk mengurangi gejala ADHD.
- Yoga. Olahraga yang satu ini mungkin akan sulit dilakukan oleh anak ADHD. Hal ini dikarenakan gerakan-gerakan yoga membutuhkan ketenangan dan keseimbangan dalam waktu yang cukup lama. Namun apabila dilakukan dengan benar, yoga dapat meningkatkan konsentrasi dan melatih kesabaran dengan cara memfokuskan diri pada pernapasan.
- Karate. Karate merupakan olahraga yang berfungsi untuk melatih kekuatan, keseimbangan, dan kelenturan tubuh. Selain itu, karate juga dapat meningkatkan daya ingat, konsentrasi, rasa percaya diri, dan kedisiplinan seseorang.
- Olahraga beregu. Olahraga beregu seperti sepak bola, basket, dan voli dapat melatih anak ADHD untuk belajar bekerjasama dan mengikuti aturan. Di samping itu, olahraga beregu juga dapat meningkatkan konsentrasi dan kemampuan berorganisasi.
- Permainan dengan tangan/kaki yang tidak dominan. Melakukan suatu permainan dengan tangan/kaki yang tidak dominan dapat melatih kesabaran dan konsentrasi. Misalnya saja seperti memantulkan atau menangkap bola dengan tangan kiri, menulis dengan tangan kiri, bermain bulutangkis dengan tangan kiri, menendang bola atau meloncat dengan kaki kiri, dan lain-lain.
Teks: Megah Ria