(Image courtesy of Ambro / freedigitalphotos.net)
\r\nPerubahan rasa dari indera pengecap dapat berupa: rasa hilang total / tidak dapat merasakan (ageusia), rasa yang hilang sebagian (hypogeusia), rasa yang terdistorsi (dysgeusia) seperti merasakan logam, atau rasa yang tidak menyenangkan atau memuakkan (cacogeusia).\r\n\r\nPenurunan atau hilangnya rasa umumnya terjadi pada orang lanjut usia. Kondisi ini merupakan bagian dari proses normal penuaan dan dapat disebabkan oleh:\r\n
- \r\n
- Penurunan jumlah pengecap pada lidah
- Perubahan dari cara sistem saraf memproses sensasi rasa. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya kemampuan merasakan dari indera pengecap.
- Penurunan jumlah air liur atau peningkatan kelengketan air liur.
- Perubahan lidah, sehingga rasa dari makanan/minum sulit mencapai pengecap pada lidah.
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\nFaktor lain yang dapat menyebabkan perubahan rasa antara lain:\r\n
- \r\n
- Mulut kering.
- Kehilangan/menurunya indera penciuman. Hal ini karena banyak rasa sebenarnya merupakan aroma yang kita cium.
- Infeksi ringan, seperti pilek atau flu.
- Merokok atau penggunaan tembakau tanpa asap (yang dikunyah dan diludahkan).
- Obat atau operasi. Obat-obatan yang sering mendistorsi rasa antara lain: obat-obatan tiroid, kaptopril, griseofulvin, lithium, penicillamine, prokarbazin, rifampisin, vinblastine, dan vincristine.
- Kekurangan nutrisi seperti seng atau vitamin B12.
- Cedera.
- Penyakit-penyakit tertentu, seperti penyakit Alzheimer, Bell palsy, hepatitis, sindrom Sjgren, dan kanker mulut.
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\n
\r\nSumber: WebMD.