Serangan Asma Yang Parah

Serangan Asma Yang Parah(Image courtesy of Arvind Balaraman / freedigitalphotos.net)

\r\nAsma akut adalah serangan asma yang parah, serta tidak merespon penggunaan inhalasi bronkodilator biasa dan terkait dengan potensi gejala gagal pernapasan yang disebut status asthmaticus. Serangan asma yang parah merupakan kondisi yang mengancam jiwa dan segera memerlukan pertolongan medis. Sangat penting untuk menyadari serangan asma yang parah ini dan mencegahnya dengan intervensi awal.\r\n

Apa Gejala-Gejala Dari Serangan Asma yang Parah?

\r\nGejala-gejala serangan asma yang parah dapat mencakup:\r\n

    \r\n
  • Sesak napas yang persisten
  • \r\n

  • Ketidakmampuan untuk bicara kalimat penuh
  • \r\n

  • Sesak napas, bahkan ketika berbaring
  • \r\n

  • Dada yang terasa ditutup
  • \r\n

  • Warna bibir kebiru-biruan
  • \r\n

  • Agitasi, kebingungan, atau ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
  • \r\n

  • Bahu membungkuk dan otot-otot perut dan leher tegang
  • \r\n

  • Perlu duduk atau berdiri agar dapat bernapas lebih mudah
  • \r\n

\r\nTanda-tanda diatas adalah tanda-tanda akan terjadi kegagalan sistem pernapasan dan segera memerlukan pertolongan medis.\r\n\r\nBatuk dan mengi Anda mungkin tidak lebih banyak ketika terjadi serangan asma yang parah. Bahkan, adanya mengi atau batuk bukanlah standar yang dapat diandalkan untuk menilai parah atau tidaknya serangan asma. Serangan asma yang sangat parah dapat sangat mempengaruhi saluran pernapasan, sehingga kurangnya udara yang masuk dan keluar dari paru-paru Anda tidak menyebabkan suara mengi atau batuk.\r\n

Apakah Ada Tanda Peringatan dari Serangan Asma yang Parah?

\r\nSerangan asma yang parah seringkali terjadi dengan sedikit tanda peringatan. Serangan ini dapat terjadi dengan cepat dan berkembang cepat menjadi sesak napas.\r\n

Apakah Mengi Menunjukkan Serangan Asma yang Parah?

\r\nMengi tidak selalu menunjukkan asma. Mengi juga dapat menjadi tanda kondisi medis lainnya, seperti infeksi pernapasan, gagal jantung, dan masalah serius lainnya.\r\n

Apa Penyebab Serangan Asma yang Parah?

\r\nWalaupun faktor penyebab serangan asma yang parah/akut belum diketahui, namun orang-orang yang mengalami serangan ini mungkin memiliki riwayat pemeriksaan kesehatan yang jarang, sehingga mungkin perawatan asma mereka buruk.\r\n\r\nBeberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang beresiko mengalami serangan asma yang parah memiliki kontrol yang buruk terhadap alergen atau pemicu asma di rumah dan / atau tempat kerja. Orang-orang ini juga mungkin jarang menggunakan peak flow meter dan inhalasi kortikosteroid. Inhalasi steroid adalah obat anti-inflamasi kuat yang sangat efektif untuk mengurangi peradangan yang terkait dengan asma.\r\n\r\nUntuk mencegah serangan asma yang parah, sangat penting untuk memantau fungsi paru-paru Anda menggunakan peak flow meter secara teratur dan minum obat asma Anda seperti yang direkomendasikan oleh dokter Anda.\r\n

Bagaimana Mendiagnosis Serangan Asma yang Parah?

\r\nUntuk mendiagnosa serangan asma yang parah sebagai status asthmaticus, dokter akan melihat temuan fisik seperti kesadaran, kelelahan Anda, dan penggunaan otot-otot pernapasan. Dokter Anda akan melihat laju respirasi Anda, mengi selama menarik dan menghembuskan napas, serta denyut nadi Anda. Beberapa tes lainnya antara lain peak expiratory flow dan saturasi oksigen. Gejala fisik lain yang akan diperhatikan adalah pada dada, mulut, faring, dan saluran napas bagian atas.\r\n

Bagaimana Pengobatan Serangan Asma yang Parah?

\r\nSerangan asma yang parah mungkin tidak merespon pengobatan rutin inhaler asma dengan cepat. Pengunaan berkelanjutan dari nebulizer asma dan suntikan obat-obatan seperti epinefrin dan kortikosteroid untuk asma seringkali diperlukan untuk menghentikan serangan asma. Terapi lain mungkin termasuk suntikan terbutalin, magnesium sulfat (menginduksi relaksasi otot polos saluran napas), dan inhibitor leukotriene, yang merupakan obat anti-inflamasi.\r\n\r\nPada kasus serangan asma yang parah dan tidak merespon obat asma, mungkin diperlukan ventilator mekanik untuk membantu paru-paru dan otot-otot pernapasan. Masker wajah digunakan atau tabung pernapasan dimasukkan ke dalam hidung atau mulut untuk pengobatan asma ini. Alat bantu pernapasan bersifat sementara dan akan dilepas setelah serangan asma mereda dan paru-paru telah cukup pulih untuk melanjutkan kerja pernapasan sendiri. Rawat inap dengan jangka waktu pendek di unit perawatan intensif mungkin diperlukan untuk serangan asma yang parah.\r\n\r\nUntuk menghindari rawat inap, sangat penting untuk memulai pengobatan dini langsung pada tanda pertama dari gejala serangan asma, baik di rumah atau di tempat praktek dokter Anda. Jika Anda memiliki asma, penting juga untuk bertemu dengan dokter Anda secara teratur untuk memantau fungsi paru-paru Anda dan untuk menilai obat asma yang Anda gunakan. Selain itu, penggunaan peak flow meter beberapa kali sehari juga dapat membantu Anda memonitor pernapasan Anda, sehingga Anda dapat memulai perawatan dengan segera jika Anda melihat pembacaan yang lebih rendah dari biasa, atau bahkan jika Anda merasa baik-baik saja.\r\n

Bagaimana Status Asthmaticus Berbeda Dari Serangan Asma Akut?

\r\nSerangan asma akut atau tiba-tiba biasanya disebabkan oleh paparan terhadap alergen atau infeksi saluran pernapasan atas. Tingkat keparahan serangan asma tergantung pada seberapa baik Anda mengendalikan asma Anda, yang mencerminkan seberapa baik pengendalian peradangan saluran napas. Serangan asma akut berpotensi mengancam jiwa karena mungkin berlanjut, walaupun sudah menggunakan obat reaksi cepat yang biasa Anda minum (inhalasi bronkodilator). Ketika serangan asma akut tidak responsif terhadap penggunaan obat semprot asma (albuterol), hal ini mungkin merupakan status asthmaticus, di mana Anda segera perlu pertolongan dan perawatan medis.\r\n\r\nSerangan asma tidak berhenti dengan sendirinya tanpa pengobatan. Jika Anda mengabaikan tanda-tanda peringatan dini serangan asma, maka Anda menempatkan diri Anda terhadap risiko mengembangkan status asthmaticus, yang mungkin memerlukan perawatan rawat inap rumah sakit.\r\n\r\nJika Anda mengalami serangan asma yang tidak respon terhadap inhaler bronkodilator yang biasa Anda gunakan, maka kondisi ini dianggap sebagai keadaan darurat medis. Serangan asma yang parah memerlukan perawatan medis darurat.\r\n\r\nSumber: WebMD

Komentar

  • (will not be published)