Apa Itu Sindrom Reye?
Sindrom Reye adalah penyakit langka yang serius, dan sering terkena pada anak-anak berusia 6 sampai 12 tahun. Sindrom Reye dapat menyebabkan pembengkakan otak dan kerusakan hati, bahkan kematian. Namun jika penyakit ini didiagnosis dan diobati lebih dini, pada banyak kasus, anak-anak akan sembuh dalam beberapa minggu dan tidak mengalami masalah jangka panjang. Sindrom Reye mungkin berhubungan dengan penggunaan aspirin untuk mengobati infeksi virus.
Apa Penyebab Sindrom Reye?
Penyebab Sindrom Reye belum diketahui. Penyakit ini tidak menular dan sering terjadi pada anak-anak yang baru terkena sakit flu atau cacar air serta anak yang mengkonsumsi obat-obatan mengandung aspirin.
Apa Gejala Sindrom Reye?
Sindrom Reye seringnya muncul ketika anak mulai pulih dari penyakit akibat infeksi virus, seperti flu atau cacar air. Biasanya gejala muncul 3 sampai 7 hari setelah infeksi virus. Gejala ini dapat berkembang selama beberapa jam hingga satu atau dua hari.
Gejala-gejala awalnya adalah:
- Mual atau muntah mendadak.
- Kurangnya tenaga dan kehilangan minat.
- Perilaku aneh, seperti menatap, lekas marah, perubahan kepribadian, dan cadel ketika berbicara.
- Rasa kantuk.
Seiring bertambah buruknya kerusakan hati dan otak, maka gejala-gejala lain dapat muncul, antara lain:
- Kebingungan. Anak Anda mungkin tidak tahu di mana dia berada, tidak mengenali keluarga atau teman mereka, atau tidak mampu menjawab pertanyaan sederhana.
- Bernapas dengan cepat, dan mendalam (hiperventilasi).
- Perilaku kekerasan, seperti memukul orang lain tanpa alasan.
- Kejang dan koma.
Sindrom Reye yang tidak ditangani dengan segera dapat menyebabkan kematian.
Jika anak Anda mengalami gejala-gejala sindrom Reye diatas, maka segera bawa anak Anda ke dokter. Hal ini karena dengan pengobatan dini, maka kemungkinan anak sembuh total lebih besar.
Bagaimana Mendiagnosis Sindrom Reye?
Untuk mendiagnosis Sindrom Reye, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengajukan pertanyaan[pertanyaan seperti: gejala-gejala yang dialami anak Anda, kapan penggunaan aspirin terakhir, dan masalah kesehatan di masa lalu.
Anak Anda mungkin juga perlu melakukan tes seperti tes darah dan urin, biopsi hati, CT scan kepala, dan pungsi lumbal / lumbar puncture (spinal tap), yaitu tindakan menusuk celah tulang belakang dengan jarum untuk mengambil cairan otak.
Bagaimana Mengobati Sindrom Reye?
Penderita Sindrom Reye harus dirawat di rumah sakit, dan sering kali perlu di unit perawatan intensif (ICU). Tujuan dirawat di ICU adalah untuk menghentikan kerusakan otak dan hati dan mencegah timbulnya masalah kesehatan lain. Selama di rumah sakit, anak Anda akan menerima obat-obatan untuk mengurangi pembengkakan otak dan mendapatkan perawatan suportif lainnya.
Sindrom Reye bisa menakutkan bagi Anda dan anak Anda. Namun Anda perlu ingat bahwa banyak anak dapat sembuh tanpa masalah jangka panjang. Untuk membantu Anda dan anak Anda merasa lebih baik, maka:
- Konsultasikan pertanyaan atau kekhawatiran perawatan anak Anda dengan dokter dan staf rumah sakit.
- Menemani anak Anda atau sering menjenguk jika Anda tidak diizinkan untuk menginap di ICU.
- Bawa barang-barang atau mainan favorit anak Anda untuk membantu membuat anak merasa lebih aman.
Dapatkah Sindrom Reye Dicegah?
Langkah paling penting yang dapat Anda lakukan untuk mencegah Sindrom Reye adalah tidak memberikan aspirin atau produk yang mengandung aspirin kepada siapapun yang berusia lebih muda dari 20 tahun, kecuali atas anjuran dokter.
Selalu baca label produk obat sebelum diberikan ke anak Anda. Aspirin banyak ditemukan di dalam obat-obatan yang dijual bebas, termasuk pada obat yang mungkin tidak Anda duga, seperti Pepto-Bismol, Kaopectate, dan Alka Seltzer. Aspirin juga disebut:
- Acetyl salicylate.
- Acetylsalicylic acid.
- Salicylic acid.
- Salicylate or subsalicylate.
Beberapa masalah kesehatan anak-anak mungkin perlu menggunakan obat aspirin. Dalam kasus tersebut, maka pastikan Anda mendapat anjuran yang jelas dari dokter mengenai pemberian obat aspirin kepada anak Anda. Jika anak Anda minum aspirin dan kemudian terkena flu atau cacar air, maka segera hubungi dokter Anda.
Sumber: WebMD