Memahami Kejang dan Epilepsi

Apa Itu Kejang dan Apa Itu Epilepsi?
Kejang merupakan gerakan atau perilaku abnormal akibat aktivitas listrik di otak yang tidak biasa. Kejang ini merupakan salah satu gejala epilepsi. Tetapi tidak semua orang yang tampaknya mengalami kejang berarti mempunyai epilepsi. Sebaliknya, epilepsi adalah sekelompok gangguan yang terkait dengan karakteristik kecenderungan mengalami kejang berulang.

Kejang non-epilepsi (disebut pseudoseizures) tidak disertai dengan aktivitas listrik abnormal di otak dan mungkin disebabkan oleh masalah psikologis atau stres. Jenis kejang ini dapat diobati dengan intervensi psikiater.

Kejang Provokasi adalah kejang tunggal yang mungkin terjadi sebagai akibat dari trauma, gula darah rendah (hipoglikemia), natrium darah rendah, demam tinggi, atau penyalahgunaan alkohol atau narkoba. Demam yang berhubungan dengan (atau demam) kejang mungkin terjadi selama masa bayi dan biasanya hilang saat anak-anak berusia 6 tahun. Setelah evaluasi penuh untuk memperkirakan risiko kambuh, pasien yang menderita kejang tunggal mungkin tidak memerlukan pengobatan.

Gangguan kejang adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana kejang mungkin merupakan salah satu gejala. Karena gangguan kejang begitu umum, istilah ini menjadi kurang berguna. Namun “gangguan kejang” ini sering digunakan untuk menghindari istilah epilepsi.

Siapa yang Terkena Epilepsi?
Epilepsi adalah kondisi yang relatif umum, mempengaruhi 0,5% sampai 1% dari populasi. Di Amerika Serikat, sekitar 2,5 juta orang memiliki epilepsi. Bahkan, sekitar 9% orang Amerika akan mengalami minimal satu kejang selama hidupnya.

Apa Penyebab Epilepsi?
Epilepsi terjadi akibat aktivitas listrik abnormal yang berasal dari otak. Sel-sel otak berkomunikasi dengan mengirimkan sinyal-sinyal listrik dalam pola teratur. Pada epilepsi sinyal-sinyal listrik menjadi abnormal, sehingga menimbulkan “badai listrik” yang menghasilkan kejang. Badai ini mungkin berada dalam bagian tertentu dari otak atau semua bagian, tergantung dari jenis epilepsi.

Jenis Epilepsi
Pasien dengan epilepsi mengalami lebih dari satu jenis kejang. Hal ini karena kejang merupakan gejala saja. Oleh karena itu, sangat penting agar ahli saraf juga mendiagnosa jenis epilepsi Anda, dan bukan hanya jenis kejangnya saja.

Bagaimana Epilepsi Diobati?
Mayoritas serangan epilepsi dikendalikan melalui terapi obat. Mengatur pola makan juga dapat membantu mengendalikan epilepsi bersama obat-obatan.

Dalam kasus-kasus tertentu dimana obat-obatan dan pola makan tidak bekerja, maka operasi mungkin digunakan. Jenis pengobatan yang diresepkan akan tergantung pada beberapa faktor seperti frekuensi dan keparahan kejang, usia penderita, kesehatan secara keseluruhan, dan sejarah medis.

Diagnosis yang akurat dari jenis epilepsi, sangat penting untuk memilih perawatan yang terbaik.

Penanggulangan Epilepsi
Pendidikan, perawatan sosial dan psikologis adalah bagian dari rencana perawatan total untuk epilepsi. Langkah yang paling penting yang dapat Anda lakukan adalah segera mencari bantuan setelah Anda merasa kurang mampu mengatasi epilepsi. Perawatan epilepsi yang terbaik adalah dengan dilakukan oleh tim dokter yang memungkinkan pasien mendapatkan dukungan medis, psikososial dan pendidikan. Jika Anda memiliki masalah dengan sekolah, pekerjaan, atau kegiatan harian, maka penting bagi Anda untuk mendiskusikannya dengan anggota tim perawatan epilepsi.

Mengambil tindakan sedini mungkin akan memungkinkan Anda untuk memahami dan menangani banyak efek dari epilepsi. Belajar untuk mengelola stres akan membantu mempertahankan fisik, pandangan emosional, dan spiritual yang positif pada kehidupan Anda.

Artikel terkait:
Penyebab Umum Epilepsi dan Pemicu Kejang
Gejala Epilepsi dan Kejang
Jenis-Jenis Epilepsi
Mendiagnosis Epilepsi

Sumber: WebMD

10 Komentar untuk “Memahami Kejang dan Epilepsi”

  1. Maimunah 2013

    seringnya kejang pada bayi tdk disertai demam apa itu epilepsi….apakah sudah bisa berobat/terapi kalau masih bayi 2 bulan?

    Reply
  2. Maimunah 2013

    seringnya kejang pada bayi tdk disertai demam apa itu epilepsi….apakah sudah bisa berobat/terapi kalau masih bayi 2 bulan?

    Reply
  3. zartini

    Anak saya20 th autis .mulai epilepsi pada usia17th.belaksngan ini epilepsi suka kambuh kurang lebih sebulan sekali walau sudah minum obat rutin..apa epilepsi dibisa di hilangjan dengan operasi

    Reply

Komentar

  • (will not be published)