Mengenal Vitamin K

Mengenal Vitamin K(Image courtesy of Grant Cochrane / freedigitalphotos.net)

\r\nVitamin K merupakan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk pembekuan darah. Vitamin ini terdapat di sejumlah sayuran, dan juga tersedia dalam bentuk suplemen atau sebagai krim. Selain itu, vitamin K diproduksi oleh bakteri yang berada di saluran pencernaan Anda .\r\n

Kegunaan Vitamin K

\r\nVitamin K biasanya digunakan untuk mengobati masalah pembekuan darah dan kekurangan vitamin K. Suplemen vitamin K juga dipromosikan sebagai pembentukan tulang dan melindungi terhadap penyakit tulang seperti osteoporosis . Selain itu, beberapa orang mengkonsumsi vitamin K untuk meringankan gatal-gatal yang disebabkan oleh sirosis bilier (penyakit hati).\r\n

Manfaat Vitamin K

\r\nMenurut National Institutes of Health (NIH), belum cukup bukti ilmiah yang mendukung penggunaan vitamin K untuk kondisi apapun selain untuk kekurangan vitamin K dan masalah perdarahan tertentu atau pembekuan darah.\r\n\r\nNamun, beberapa studi menunjukkan, vitamin K mempunyai hasil yang menjanjikan untuk pencegahan atau pengobatan masalah kesehatan lainnya. Berikut ini beberapa temuannya antara lain:\r\n

    \r\n
  1. Kesehatan Tulang. Vitamin K mungkin meningkatkan kesehatan tulang, menurut ulasan penelitian yang dipublikasikan tahun 2001 di Nutrition. Menilai data yang tersedia pada vitamin K dan kesehatan tulang, penulis menemukan bahwa vitamin K dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang dan mengurangi tingkat patah tulang pada penderita osteoporosis . Penulis mencatat bahwa vitamin K mungkin sangat efektif bila dikombinasikan dengan vitamin D, yaitu nutrisi yang diketahui memiliki peran penting dalam metabolisme tulang.
  2. \r\n

  3. Penyakit Jantung. Temuan awal dari studi berbasis hewan menunjukkan bahwa vitamin K dapat melindungi tubuh terhadap taterosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Namun, dalam laporan Current Opinion di Lipidology tahun 2008, para ilmuwan mengingatkan bahwa penelitian vitamin K1 dan penyakit jantung pada manusia memiliki hasil yang beragam.
  4. \r\n

\r\n

Makanan yang Tinggi Kandungan Vitamin K

\r\nSayuran berdaun hijau merupakan sumber utama vitamin K. Bahkan, dengan makan hanya satu porsi (yaitu sebesar setengah mangkuk) dari salah satu makanan berikut akan memenuhi lebih dari dua kali lipat kebutuhan harian vitamin K Anda:\r\n

    \r\n
  • Kubis
  • \r\n

  • Bayam
  • \r\n

  • Lobak
  • \r\n

  • Collard hijau
  • \r\n

  • Swiss chard
  • \r\n

  • Peterseli
  • \r\n

  • Sawi
  • \r\n

\r\nTunas Brussel, brokoli, dan selada romaine juga kaya vitamin K.\r\n

Vitamin K1 vs Vitamin K2

\r\nVitamin K1 (dikenal sebagai phylloquinone) adalah bentuk alami vitamin K yang ditemukan pada tumbuhan. Namun, phytonadione (versi sintetis dari phylloquinone) sering disebut sebagai “vitamin K1” pada label produk suplemen. Vitamin K juga tersedia dalam bentuk lain seperti: vitamin K2 (menaquinone) dan vitamin K3 (menaphthone atau menadione).\r\n\r\nMenurut NIH, vitamin K1 ini memiliki lebih sedikit racun, reaksi cepat, lebih kuat, dan lebih efektif untuk kondisi tertentu dibandingkan bentuk lain vitamin K. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan vitamin K2 dapat memberikan manfaat kesehatan tertentu, seperti peningkatan perlindungan terhadap penyakit jantung .\r\n\r\nSaat ini, badan US Food and Drug Administration melarang penjualan vitamin K3 dalam suplemen diet. Suntikan vitamin K3 kadang-kadang digunakan dalam perawatan medis, tetapi ada bukti yang menunjukkan bahwa formula suntik tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi dan efek racun.\r\n

Apa Itu Krim Vitamin K?

\r\nVitamin K banyak tersedia dalam bentuk krim dan dipercaya dapat mengobati berbagai kondisi kulit. Mereka mengklaim bahwa dengan mengoleskan krim vitamin K ke kulit, dapat menghilangkan varises, lingkaran hitam di bawah mata, memar, bekas luka, dan stretch mark, serta mengobati rosacea dan mempercepat penyembuhan luka dan luka bakar. Dalam kebanyakan kasus , krim vitamin K juga mengandung zat alami lainnya, seperti ekstrak herbal dan minyak nabati.\r\n

Kekurangan Vitamin K

\r\nKondisi ini sangat langka terjadi. Defisiensi vitamin K terjadi ketika tubuh tidak dapat menyerap vitamin K dengan baik dari saluran usus. Masalah ini mungkin disebabkan oleh:\r\n

    \r\n
  • Penyakit tertentu (misalnya: cystic fibrosis, penyakit celiac, dan penyakit Crohn),
  • \r\n

  • Penggunaan jangka panjang dari antibiotik atau obat pengencer darah,
  • \r\n

  • Atau pengobatan dengan hemodialisis .
  • \r\n

\r\nTanda dan gejala kekurangan vitamin K antara lain: perdarahan yang berlebihan dan memar .\r\n

Keamanan Vitamin K

\r\nVitamin K dianggap aman bagi kebanyakan orang. Namun, mengkonsumsi vitamin K dalam jumlah besar mungkin berbahaya bagi:\r\n

    \r\n
  • Wanita hamil dan menyusui,
  • \r\n

  • Pasien yang melakukan perawatan dialisis karena penyakit ginjal,
  • \r\n

  • Orang-orang dengan masalah pembekuan darah akibat penyakit hati yang berat.
  • \r\n

\r\nSelain itu, vitamin K dapat berinteraksi dengan suplemen tertentu, seperti koenzim Q10, vitamin E.\r\n

Vitamin K dan Coumadin

\r\nJika Anda mengkonsumsi Coumadin (warfarin), maka penting untuk memantau asupan vitamin K. Anda. Coumadin adalah obat pengencer darah yang sering diresepkan untuk mencegah serangan jantung dan stroke. Coumadin mencegah pembentukan gumpalan darah atau bertambah besar di dalam darah dan pembuluh darah. Karena vitamin K berperan penting dalam pembekuan darah, sehingga dapat menurunkan efektivitas Coumadin.\r\n\r\nJika Coumadin diberikan terlalu banyak, vitamin K dapat digunakan untuk membalikkan potensi efek berbahaya dari obat tersebut. Namun, penting diingat bagi orang yang mengkonsumsi Coumadin, peningkatan asupan vitamin K hanya dilakukan di bawah pengawasan dokter atau penyedia layanan kesehatan mereka.\r\n

Vitamin K untuk Kesehatan

\r\nVitamin K mungkin membantu masalah kesehatan tertentu, namun mengobati sendiri kondisi kronis dengan vitamin K dan menghindari perawatan medis dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius. Karena itu, konsultasikan dahulu dengan dokter Anda untuk menentukan dosis yang aman dan efektif sebelum Anda mulai menggunakan vitamin K.\r\n\r\nSumber: altmedicine.about.com dari American Cancer Society . ” Vitamin K ” . Oktober 2010.

Komentar

  • (will not be published)