Oleh: dr. Sutopo Widjaja, MS
Artikel Serangan Epilepsi (Sakit Ayan) bagian 2 ini mengenai jenis, gejala, komplikasi dan cara mengatasi serangan epilepsi. Mengenai apa itu serangan epilepsi, penyebab dan proses terjadinya serangan epilepsi, dapat dibaca di artikel Epilepsi (Sakit Ayan) Bagian 1 disini.
Ada Berapa Jenis Epilepsi ?
Tergantung sumber pemicu di otak, epilepsi dapat dibagi menjadi :
- Epilepsi partial /fokal (setempat), ada dua subtipe :
- Epilepsi partial sederhana (simple partial epilepsy) dan
- Epilepsi partial kompleks (complex partial epilepsy)
- Epilepsi general/umum, jenis ini ada beberapa subtipe, yaitu :
- Petit mal (absences)
- Tonik
- Atonik
- Mioklonik (myoclonic)
- Grandmal (tonic-clonic)
Apakah Gejala Epilepsi ?
Gejalanya sangat bervariasi, tergantung dari jenis epilepsinya.
- Epilepsi partial sederhana. Penderita tetap sadar, tergantung sumber pemicu, penderita merasakan adanya suara, bau, penglihatan, gerakan dan sensasi yang aneh di tubuh, sehingga menjadi gelisah sampai fruktuasi.
- Epilepsi partial kompleks. Pada tipe ini kesadaran terganggu, penderita tampak binggung dengan gerakan dan prilaku yang aneh dan berulang (disebut automatisme).
- Petit mal. Tipe ini terutama ditemukan pada anak2 dan sering kambuh berulang. Ditandai penurunan kesadaran sejenak (beberpa detik) sehingga penderita tampak benggong, tak memberi respons terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya, alis mata mungkin berkedip-kedip.
- Kejang tonik. Pada tipe ini otot tubuh tiba2 kaku, penderita yang sedang berdiri biasanya akan terjatuh ke arah belakang sehingga kepala sering cedera.
- Kejang atonik. Kebalikan dari kejang tonik, pada tipe ini otot tubuh tiba-tiba melemas sehingga pendeita yang sedang berdiri akan terjatuh ke depan.
- Kejang mioklonik. Tipe ini ditandai kejutan-kejutan otot yang berlangsung singkat terutama otot lengan, tungkai, kepala dan bagian atas tubuh. Penderita tetap sadar.
- Grand mal. Gejala-gejala pada tipe ini adalah ciri yang dikenal awan sebagai sakit ayan dengan urutan serangan sebagai berikut :
- Fase awal :
- Penderita tak sadar
- Seluruh badan menjadi kaku
- Dapat disertai teriakan dan lidah/bibir tergigit
- Fase kejang :
- Timbul kejutan -kejutan pada seluruh otot tubuh
- Disertai gangguan pernafasan sehingga penderita seperti ngorok
- Kulit tampak biru dan pucat
- Mulut berbusa
- Ngompol
- Fase pemulihan
- Kejutan otot berhenti
- Pernafasan dan warna kulit kembali normal
- Tampak binggung
- Mengeluh lemas, sakit kepala, ngantuk.
- Fase awal :
Apa Pemicu Serangan Epilepsi ?
Beberapa faktor yang diketahui dapat memicu serangan epilepsi, sehingga sedapat mungkin dihindari yaitu :
- Kurang tidur
- Kelaparan
- Stres
- Alkohol
- Cahaya berkedip-kedip
- Demam
- Haid
Bagaimana Memastikan Seseorang Menderita Epilepsi ?
Untuk mendiagnosis epilepsi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik khususnya fungsi sistim saraf dan menganjurkan pemeriksaan penunjang lain seperti :
- Pemeriksaan laboratorium untuk menyingkirkan pemicu kejang lain
- Pemeriksaan EEG (electroencephalography = rekam listrik otak)
Kalau ada dugaan kelainan di otak, dokter akan sarankan pemeriksaan CT Scan dan MRI
Bagaimana Cara Pengelolaan Epilepsi ?
Epilepsi dapat dikelola dengan :
- Mengubah pola hidup hidup dan hindari faktor pemicu
- Obat anti-kejang, jenisnya tergantung pada tipe epilepsy
- Operasi, tindakan operasi dilakukan untuk kasus eplepsi simtomatik yang diakibatkan oleh tumor, kelainan pembuluh darah otak, cedera otak dsb.
Apakah Epilepsi Perlu Dirawat Di Rumah Sakit ?
Umumnya epilepsi dapat dikelola dengan rawat jalan, hanya pada kasus status epileptikus, yaitu serangan kejang yang timbul berulang dan berlangsung lebih dari lima menit, penderita harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan khusus.
Apakah Komplikasi Serangan Epilepsi ?
Komplikasi epilepsi alah :
- Status epileptikus
- Radang paru akibat terisap makanan/air liur saat kejang
- Cedera akibat jatuh atau luka saat menjalankan mesin
- Kesulitan belajar
- Kerusakan otak permanen
Apakah Obat Epilepsi Harus Diminum Seumur Hidup ?
Karena epilepsi tak dapat disembuhkan dan hanya dapat dikendalikan sehingga umumnya obat harus diminum dengan disiplin dan seumur hidup. Namun pada kasus tertentu, khususnya epilepsi pada anak, bila hasil pemantauan berkala selama minmal 3 tahun tidak pernah timbul serangan maka dosis obat dapat dikurangi secara bertahap bahkan dihentikan, namun penderita tetap harus dibawah pemantauan berkala.
Apa Yang Harus Dicermati Oleh Penderita Epilepsi ?
Hal hal yang perlu dilakukan penderita epilepsi ialah :
- Memakai tanda pengenal penderita epilepsi supaya bisa mendapat pertolongan yang cepat dan akurat bila terjadi serangan di tempat umum.
- Hindari bekerja dengan mesin
- Hindari membawa kendaraan
- Hindari olah-raga tertentu seperti berenang sendiri, bersepeda dan memanjat tempat tinggi