Atasi Penyakit Jantung Sejak Dini
Penyakit Jantung koroner merupakan penyakit yang paling mematikan. Penelitian di Amerika Serikat, kasus penyakit jantung mencapai 931.108 kasus, mengalahkan kanker, 553.768 kasus. Kian tahun penderita penyakit jantung makin meningkat.Jantung koroner merupakan penyakit yang berjalan lambat, sehingga penderita terlambat menyadari dan telat melakukan penanganan. Tidak sedikit pula, penderita jantung yang tidak mengetahui gejala penyakit jantung koroner. Maka dari itu, ada baiknya kita lebih memahami apa saja gejala pada penyakit jantung koroner tersebut.
\r\n\r\n
Penyakit jantung koroner terjadi karena penyempitan pembuluh darah yang diakibatkan penimbunan plak yang berlangsung dalam jangka waktu panjang. Penimbunan plak tersebut besar terjadi dari pola hidup yang kurat sehat seperti merokok, mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi, dan kurang berolahraga. Pada awal-awal gejala yang timbul antara lain, dada terasa tertekan, penuh, atau nyeri, hingga sesak nafas disertai keringat dingin, rasa mual, atau pusing, Nyeri tidak hanya terasa di dada saja, melainkan mungkin terjadi di bagian tubuh lain. Selain itu, penderita juga kerap mengalami nyeri di belakang tulang dada, menjalar ke leher, bahu, hingga ke rahang. Rasa nyeri juga dapat menyerang punggung di antara kedua belikat. Kesalahan yang sering terjadi, nyeri di dada bagian bawah atau ulu hati sering ditafsirkan sebagai sakit maag atau bahkan masuk angin. Padahal nyeri di titik tersebut patut dicurigai sebagai tanda gangguan jantung.
\r\n
Sementara perasaan nyeri atau tidak enak saat bernafas normal disebut dispneu. Dispneu ini berbeda dari sesak nafas. Sesak nafas disebabkan menyempitnya bronkus dan trakhea (saluran udara dalam paru-paru). Sedangkan dispneu tidak ada hambatan pada aliran nafas, hanya saja saat menarik nafas, dada akan terasa sakit. Hal ini disebabkan pada saat menarik nafas, tekanan udara dalam dada meninggi sehingga menekan pembuluh darah koroner. Normalnya pada pembuluh darah koroner yang tidak mengalami penyempitan, aliran darah tetap lancar. Namun pada pembuluh koroner yang telah mengalami penyempitan, aliran darah yang membawa oksigen ke jantung terganggu dan rasa sakit merupakan manifestasi dari kerusakan otot jantung yang kekurangan oksigen.
\r\n
Rasa nyeri dada pada penderita jantung koroner memiliki ciri khusus, dada terasa seperti ditusuk-tusuk dan seringkali nyerinya dapat merambat dari dada naik ke bahu sampai ke lengan kanan atas. Keadaan ini disebut nyeri alih. Hal ini dikarenakan daerah ini dipersarafi oleh serabut saraf yang sama. Pada umumnya nyeri dada mulai terasa bila penyempitan pembuluh darah telah lebih dari 50%. Jika mengalami hal tersebut, kita perlu mengambil langkah-langkah yang tepat diantaranya: mencegah trombosis, meningkatkan pasokan oksigen, dan memulihkan aliran darah. Trombosis sendiri merupakan proses pembekuan darah dalam pembuluh darah yang berlebihan, yang dapat mengganggu laju aliran darah. Lebih parahnya, trombosis bisa menghentikan aliran darah. Trombosis ini dapat terjadi di mana saja dalam sirkulasi darah manusia.
\r\n
Segera perbaiki pola makan kita dengan pola makan sehat. Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink, karbohidrat tinggi, karena dalam tubuh karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaiknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.
\r\n
Bagi para perokok, segeralah berhenti merokok. Alihkan perhatian dengan cara berolahraga secara teratur. Tidak perlu olahraga berat, olahraga bisa dilakukan hanya dengan berjalan kaki, jalan cepat atau jogging. Olahraga yang terlalu berlebihan justru menambah kerja jantung dan membuat jantung tidak sehat. Selain rokok, racun yang mungkin terhirup berasal dari polusi udara seperti asap kendaraan bermotor yang menimbulkan radikal bebas dalam tubuh. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran. Penanganan medis yang tepat juga harus dilakukan dengan anjuran dokter. Oleh karena itu, jangan takut untuk memeriksakan diri ke rumah sakit atau klinik khusus penyakit jantung.
\r\n
Sumber: Indosat Frontliners – kolom Tips Sehat